Taeyong kakak dari Haechan ini heran karna tak biasanya Haechan lama hanya untuk membeli apel yang sebelumnya ia pesan.
Haechan
Tadi kesandung.
Taeyong
Tapi gapapa kan?
Haechan
Gapapa, tapi ada apel satu yang ancur.
Taeyong
Selagi kamu gapapa ya gamasalah.
Taeyong
Sini apelnya.
Haechan memberikan apelnya kepada Taeyong, ia sendiri tidak tau Taeyong ingin membuat apa dengan apel itu, ia hanya menurutinya disaat sang kakak menyuruh dirinya.
Haechan
Aku balik kamar ya.
Taeyong
Iya, selesaiin aja tuh jurnalnya.
Haechan tak membalas, ia langsung memasuki kamarnya dan terlihat laptop miliknya masih menyala dengan isi jurnal yang tengah ia kerjakan.
Bekerja sebagai Jurnalis lapangan cukup menguras energi Haechan, ia harus mencari sumber secara langsung belum lagi dengan dirinya yang harus menyusun semuanya.
Tetapi Haechan lumayan menikmati pekerjaannya, ia bisa bertemu dengan berbagai orang orang yang berpengaruh di sana.
Apalagi Haechan bekerja di kantor siaran yang khusus menyiarkan masalah bisnis, hanya bisnis yang di siarkan oleh perusahaannya.
Terdengar notip ponselnya berbunyi, terlihat orang yang sangat ia kenali tengah memberinya pesan.
Ting!
Haechan menghela nafasnya, Seninnya benar benar sangat buruk saat ini.
ia hanya memiliki 6 jam untuk menyelesaikan jurnal miliknya sebelum sang atasan mengambilnya.
Oke, mari kita selesaikan Jurnalnya.
....
Tok!
Tok!
Tok!
Pintu kamar di ketuk pelan oleh Taeyong, semenjak keluar membeli apel Haechan belum kunjung keluar lagi dari kamarnya dan ini sudah pukul 3 sore.
Taeyong
Keluar buruan!!
Ceklek!
Pintu terbuka, terlihat Haechan sudah berpakaian rapih dengan wangi parfum yang tercium oleh Taeyong.
Taeyong
Rapih banget? Mau kemana?
Haechan
Nyerahin Jurnal.
Taeyong
Oh udah selesai?
Haechan
Iya, di tunggu katanya jam 4.
Taeyong
Mau di anterin?
Haechan mengeleng, ia keluar dari kamarnya dan Taeyong masih terdiam.
Haechan
Kakak mau ngapain?
Taeyong
Oh iya, ayo makan dulu.
Taeyong
Tadi juga buat appel pie, siapa tau kamu suka.
Haechan
Yaudah, ayo.
Taeyong langsung menyiapkannya untuk Haechan, waktu memang sudah menunjukan pukul 3 tetapi keduanya belum melaksanakan makan siangnya.
Taeyong
Berangkat pake mobil kakak aja, kamu kebiasaan gamau pake.
Haechan
Iya nanti aku pake.
Keduanya kembali hening dan fokus pada makanannya hingga akhirnya Haechan selesai.
Haechan
Aku mau berangkat ajalah.
Baru saja Haechan ingin berlalu Taeyong langsung memanggilnya, bagaimana tidak? Haechan berangkat tak membawa laptop atau jurnalnya.
Taeyong
Bawa Laptop sama Jurnalnya, Kebiasaan kamu ituloh.
Haechan
Ah iya, Maaf Kakak.
Haechan kembali berlalu menuju kamarnya, beruntung jika Taeyong mengingatkannya, bisa bisa ia kena omel oleh Umji karna lupa membawa hal penting.
Haechan
Kalau gitu aku berangkat dulu kak.
Taeyong
Iya, hati hati.
.....
Sore hari pukul 5 Jeno terdiam dengan secangkir kopinya, Semenjak keluar dari pekerjaan sebelumnya entah kenapa Jeno lebih banyak bersantai.
Apa lagi restorannya yang memang setiap hari Senin ini selalu tutup.
Jeno menghela nafasnya melihat orang yang berlalu lalang disana.
Cafe yang ia tempati juga terlihat sangat penuh, mungkin sudah akan memasuki jam makan malam? Entahlah Jeno malas untuk berfikir.
Cring!
Pintu cafe terbuka reflek Jeno menoleh dan terlihat lelaki yang tak asing baginya tengah berjalan lesu menuju kasir.
Ah tidak lupa dengan laptop yang tak di masukan ke dalam tasnya.
Entah kenapa itu menarik perhatiannya.
Terlihat setelah memesan lelaki itu melihat sekelilingnya yang ternyata kursi di dalam ataupun luar sedang penuh.
Jeno melambaikan tangannya dan terlihat olehnya.
Jeno
Disini kosong.
Ia tersenyum dan berjalan menuju Jeno dengan sedikit lesu, sangat terlihat bagaimana tatapan lelaki itu.
Haechan
Maaf, aku ikut duduk disini.
Jeno
Gapapa.
Haechan
Kita sepertinya pernah ketemu.
Jeno
Tadi pagi pas kamu ga sengaja jatuhin apel.
Ah benar, Haechan kita itu hanya pertemuan sesaat, ia tak menyangka jika akan bertemu kembali dengan lelaki ini.
Keduanya kembali terdiam, Haechan menatap keluar Jendela yang memang kebetulan Jeno duduk di samping.
Jeno
Ada yang bikin kamu ga semangat?
Haechan menoleh, ia langsung menggeleng lagian bukan hal baik menceritakan yang tengah ia hadapi ke orang yang baru ia temui dua kali.
Jeno
Cerita aja.
Haechan
Maaf ya.
Melihat respon Jeno membuat Haechan tak bisa memendamnya, ia benar benar harus mengeluarkan keluhannya itu.
Haechan
Jurnal aku lagi lagi di tolak.
Jeno terdiam memerhatikan Haechan yang kembali menceritakan soal Jurnalnya yang di tolak oleh Umji.
Dengan alasan jika tulisannya kurang rapih dan sulit untuk di bawakan oleh sang reporter.
Haechan
Dia yang minta ngebut tapi giliran di kasih seadanya malah marah marah.
Haechan
Harus ngulang tahap edit lagi.
Haechan
Arghh pengen resign aja rasanya.
Tak lama Pesanan milik Haechan datang dan dengan cepat moodnya langsung berubah ketika melihat makanan dan minuman manis yang kini ada di hadapannya.
Jeno yang belum merespon hanya terkekeh gemas melihatnya.
Comments
~R@tryChayankNov4n~
wehh...tumben2 nan nomin bkl karam😅
2025-01-25
1
𓆩Huang_Fox°𓆪
Jangannn, nyari kerja syulit Chan😫
2025-01-26
2
𓆩Huang_Fox°𓆪
Sipp pertemuan keduaa✌🏻😏
2025-01-26
2