Haechan dan Chenle tengah berjalan mencari restoran untuk keduanya singgahi, keduanya hanya ingin makan siang saja.
Setengah hari berjalan jalan membuat energi keduanya terkuras habis, Mari penuhi akhir pekan ini dengan bermain dengan satu sama lainnya.
Chenle
Restoran itu, gimana?
Haechan menoleh dan menatap ke arah yang Chenle tunjuk, wah ia tak menyangka bahwa acara jalan jalannya akan sampai kesini.
Haechan
Aku pernah kesana, tapi aku belum coba menunya.
Haechan
Mau kesana?
Chenle
Ayo.
Keduanya langsung menyebrangi jalanan yang kebetulan ada zebra cross disekitarnya, dengan senang Haechan berjalan menuju restoran itu.
Ah entahlah rasanya Haechan sangat senang karna ia akan menemui—
Cring~
Jeno
Loh? Haechan?
Haechan terkekeh melihat wajah terkejut Jeno yang baru saja keluar dari restoran tersebut, karna menurutnya wajah terkejut Jeno ternyata sangat menggemaskan.
Jeno
Silahkan.
Jeno membuka lebar pintunya dan tersenyum membiarkan Haechan dan temannya memasuki restoran.
Haechan
Kamu ga masuk?
Jeno
Sayangnya, aku ada urusan di luar.
Jeno
Nikmati makan siangnya, Haechan.
Jeno langsung pergi meninggalkan Haechan yang kini terlihat cemberut, keinginan untuk bertemu dengan Jeno memang terkabul.
Tapi ia tak menyangka akan sesingkat ini.
Chenle
Tunggu apa lagi? Ayo kita duduk.
Haechan mengangguk, ia langsung ikut duduk di bangku pilihan Chenle dan langsung membuka buku menu yang ada disana.
Chenle yang melihat sekitar wajah Haechan jelas menatap tanya temannya itu.
Chenle
Kenapa?
Haechan
Gapapa, kamu mau pesen apa?
.....
Jeno melanjukan mobilnya pelan, jalanan yang lumayan ramai tetapi tak terlihat ada kemacetan disana.
Sangat sayang sekali ia hanya bertemu dengan Haechan sekilas, sudah beberapa hari semenjak kejadian di Shooting range Jeno dan Haechan belum kunjung bertemu kembali.
Jeno
Apa jurnalnya di terima?
Jeno bergumam pasalnya keduanya bertemu jika Jurnal Haechan di tolak oleh atasannya, tiba tiba Jeno terkekeh.
Jeno
Astaga, Kenapa dia manis sekali.
Membayangkan wajah mengemaskan Haechan membuatnya tak bisa berfikir yang lain selain Haechan.
Ah apa Jeno benar benar lebih tertarik dengan Haechan? rasanya ia ingin mengenal lebih jauh lelaki mengemaskan itu.
Kini tujuannya sampai, Wajah yang awalnya cerah kini kembali suram dengan wajah dinginnya.
Jeno keluar dari mobil dan di sambut oleh beberapa pelayan disana.
Rumah besar yang tak memiliki kehangatan, Jeno sangat membencinya.
Perlahan ia memasuki rumah tersebut dan langsung terlihat keluarganya tengah berkumpul dengan Jaemin yang tertawa setelah mengobrol dengan sang ayah.
Donghae(Dad's Jen)
Ayah kira kamu akan lupa jalan pulang.
Donghae terus tersenyum kearah Jaemin tanpa menatap Jeno sama sekali, sementara Jeno berjalan memasuki ruangan dan duduk di samping Jaemin.
Tak menjawab ia hanya bungkam membuat Donghae menatap tajam anaknya.
Donghae(Dad's Jen)
Makan malam disini.
Jeno
Aku sibuk.
Jaemin yang merasakan hawa tak enak dari kedua ayah dan anak ini jelas langsung melerainya.
Jaemin
Ayah, Jeno kesini datang buat Jemput Nana.
Jaemin
Maaf ya Nana ga bisa lama disini.
Memang, sebelumnya Jaemin mengabari Jeno untuk menjemputnya di rumah kedua orang tua Jeno.
Itupun Jeno lakukan agar hubungan keduanya terlihat baik baik saja di mata kedua orang tua Jeno, meskipun aslinya tidak sebaik itu.
Donghae(Dad's Jen)
Sayang sekali, Baiklah Jeno antarkan Jaemin dengan selamat.
Donghae(Dad's Jen)
pamitan pada ibu kalian.
Keduanya hanya mengangguk dan berjalan ke halaman belakang rumah tersebut, terlihat seorang wanita cantik tengah menyirapi bunganya.
Jeno
Ibu.
Wanita itu menoleh dan tersenyum ke arah Jeno, ia memeluk tubuh putranya itu dan mengecupnya beberapa kali.
Yoona(Mom's Jen)
Ibu kangen kamu nak.
Jeno
Aku juga.
Yoona(Mom's Jen)
Kalian mau langsung pulang?
Yoona(Mom's Jen)
Tadi kata Jaemin kamu datang kesini buat jemput Jaemin doang.
Jeno
Iya Bu, aku sibuk di restoran.
Yoona(Mom's Jen)
Begitu ya.
Jaemin
Kami pamit dulu Bu.
Yoona(Mom's Jen)
Iya, Jeno hati hati bawa mobilnya.
Keduanya langsung berjalan keluar dari rumah besar tersebut dan memasuki mobil Jeno, begitu masuk suasana kembali hening.
Sangat berbeda saat berhadapan dengan kedua orang tua Jeno.
Jeno
Maaf.
Jaemin menoleh sekilas ke arah Jeno dan kembali melihat kearah luar kaca.
Mobil sudah di lanjukan beberapa menit yang lalu tetapi keduanya kembali hening saat Jeno meminta maaf.
Jeno
Jaemin, aku minta maaf soal waktu itu.
Jeno
Meskipun udah lumayan lama, Aku benar benar minta maaf.
Jaemin terdiam sejenak mendengar kata maaf yang selalu keluar dari mulut Jeno ketika Jeno melakukan kesalahan seperti kemarin.
Jaemin
Iya aku maafkan.
Jeno tersenyum karna kini Jaemin melihat kedepan dengan wajah yang tak sekusut sebelumnya.
Jeno
Mau mampir dulu?
Jeno
siapa tau ada yang kamu mau.
Jaemin
Aku mau yang manis manis, nanti mampir dulu ke toko manisan.
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Astagaa kenapa kamu ini siaIan sekalii.. aku lagi ngerasain dari sisi yang mana sih inii.. pendukung NoHyuck tapi NoMin nya waduh juga😭🔫
2025-02-15
2
Dira Meilani
pliss kak lanjut lagi y
2025-02-12
0
𓆩Huang_Fox°𓆪
Pliss putus😭👊🏻
2025-02-15
2