Haechan tersenyum saat jurnalnya langsung di siarkan oleh Chenle, Sebelumnya Umji sudah mengatakan jika jurnalnya kali ini terlihat lebih baik dari pada kemarin.
Haechan terdiam menatap Chenle yang tengah menyiarkan berita hasil pencariannya.
Melihat orang disana yang sibuk jelas Haechan yang bisa berdiri diam menyaksikan Chenle, sementara Umji tengah di panggil oleh atasannya, entahlah semoga bukan pekerjaan lain.
Ternyata iya.
Umji mengajak Haechan untuk memasuki ruang rapat dan memberikan beberapa bahan untuk ia cari.
Umji
Katanya pemilik restoran ini anak dari pemilik perusahaan besar.
Haechan melihat kertas yang di berikan Umji, ia terkejut melihat bagaimana wajah Jeno terlihat disana.
Umji
Kamu cari tau gimana perusahaan ayahnya bisa besar seperti sekarang.
Haechan
Bukannya itu harus langsung ke ayahnya?
Umji
Kamu sanggup bikin janji dengan perusahaan itu? Masuk aja udah susah.
Haechan terdiam, ia benar benar tak bisa membantah lebih selain hanya mengangguk, tetapi apa ini tak masalah?
Umji
Kalau ini terlalu susah kamu harus cari bahan berita yang bagus buat di siarkan.
Umji
Itu yang diinginkan atasan kita.
Haechan mengangguk, ia lebih baik mencari berita yang bagus buat di siarkan di bandingkan berita yang sudah di tentukan tetapi sulit untuk mencari informasinya.
Tetapi, apa perlu Haechan mencoba terlebih dahulu?
Umji
Coba ini dulu, Minggu depan serahkan semuanya pada saya.
Nah ini yang paling Haechan benci, Umji selalu memberi batas tak kira kira, seminggu untuk membuat jurnal kembali.
Itu waktu yang tak cukup.
Yang sebelumnya saja itu sudah banyak revisinya apa sekarang Haechan bisa?
Oke mari kita datangi restoran tersebut.
.....
Jeno baru saja menyelesaikan masakannya, hobi yang sebelumnya hanya di lakukan saat libur bekerja kini bisa Jeno lakukan setiap hari di restorannya, ah tidak Senin ia libur.
Meskipun terkadang ia teringat dengan pekerjaannya dulu.
Jam makan siang sudah berlalu, berangsur restorannya mulai sedikit pengunjung dan Jeno kembali menyerahkan kepada Chef disana.
Ia keluar dari area dapur dengan arpon yang masih terpasang, tetapi atensinya mengarah ke arah kasir dimana ada keributan kecil.
Haechan
Beneran masih sibuk?
Shotaro
Beneran, maaf anda bisa datang lain waktu.
Haechan
Tapi saya ga punya banyak waktu masalahnya.
Benar, Haechan ingin cepat cepat menyelesaikan jurnalnya dan pergi mengambil cuti tahunannya!! Ia benar benar sudah bekerja keras tanpa mengambil cutinya.
Masa bodo dengan penolakan dari Umji, Ia tak peduli, untuk jurnal terakhirnya ia ingin segera selesai.
Jeno
Haechan?
Haechan reflek menoleh, ia langsung menghampiri Jeno yang berjalan mendekatinya dengan tangan kanannya memegang arponnya.
Jeno
Kenapa?
Haechan
Bol—
Shotaro
Tadi dia terus suruh panggil bapak, saya sudah bilang kalau bapak masih sibuk.
Shotaro
Maaf.
Shotaro memotong ucapan Haechan, dengan perlahan Jeno menunduk menatap Haechan yang terlihat tak suka kepada Shotaro.
Jeno
Ada apa Haechan?
Jeno
Kamu tau aku disini?
Haechan
Oh itu, bisa kita bicara ga?
Haechan
Berdua.
Jeno
Boleh, ayo keruangan.
Keduanya berjalan bersanding sementara Haechan menoleh sejenak ke belakang melihat Shotaro dengan tatapan menangnya.
Sesampainya di ruangan Jeno, Bukannya terlihat santai tapi Haechan terlihat ketakutan bagaimana banyaknya senapan yang terpajang disana, mulai dari kecil sampai besarpun ada.
Ini restoran makanan tapi kenapa ruangan sang pemilik tak seperti pecinta makanan?
Jeno
Silahkan duduk dulu.
Jeno membuka tirai besar yang ada di samping mejanya dan terlihat Haechan sudah duduk di sofa dengan Tote bag ya yang ia simpan di pakuannnya.
Jeno tersenyum, ia gemas melihat bagaimana Haechan duduk.
Iapun duduk di hadapan Haechan.
Jeno
Bicarain apa?
Haechan
Oh maaf sebelumnya, Saya belum perkenalan secara resmi.
Haechan mengeluarkan kartu namanya dan memberikannya kepada Jeno.
Sementara Jeno terkekeh gemas mendengar Haechan yang tiba tiba berbicara formal padanya.
Haechan
Saya Haechan, Jurnalis lapangan dari perusahaan penyiar J.J
Jeno
Bukannya ini penyiar berita soal bisnis?
Jeno
Dan restoran bukan hal yang bakal di siarkan di berita penyiar ini kan?
Haechan
Iya, Saya kesini datang sebagai jurnalis bisnis.
Haechan
Gapapa Saya bicara santai?
Jeno
Gapapa, senyaman kamu aja.
Haechan mengeluarkan proposal yang sebelumnya Umji berikan padanya perihal apa yang sedang ia cari.
Haechan
Aku kesini mau tanya tanya soal perusahaan ayah kamu, Maaf.
Jeno
Kenapa ga langsung ke sumber?
Haechan
Aku udah bilang gitu,
Haechan
Tapi katanya buat masuk perusahaan sana aja udah susah banget apalagi bikin janji.
Haechan
Kalo engga mau pun gapapa, nanti aku bakal cari tema lain.
Haechan ingin memasukan kembali proposal miliknya namun tangannya langsung di cegah oleh Jeno.
Jeno
Bisa, aku bisa bantu kamu buat selesaiin jurnal ini.
Haechan
Serius?
Jeno
Iya, jadi aku perlu apa?
Haechan tersenyum, entah kenapa rasanya ini terasa lebih mudah dari biasanya, entah karna Haechan udah kenal Jeno atau entah karna alasan lain?
Comments
𓆩Huang_Fox°𓆪
Pertanyaan pertama "Kamu udah punya pacar belum?"☺
2025-01-27
4
𓆩Huang_Fox°𓆪
Channn kok kamu gitu??? tumben tapi gapapa aku sukaa👍🏻😭
2025-01-27
3
𓆩Huang_Fox°𓆪
Sip langsung mencoba👍🏻.◜◡◝
2025-01-27
3