BAB 3

Saat memasuki area sekolah, Airin dan Aaron ditatap banyak pasang mata karena kejadian di parkiran tadi. Para siswa merasa heran karena ada yang berani dengan mereka. Namun, Airin dan Aaron hanya bersikap biasa saja dengan berbagai tatapan yang diberikan oleh siswa yang lain.

"Kak, kita ke ruang kepala sekolah dulu kan?" tanya Airin

"Iya, kita kesana untuk tau kelas kita dimana?" ujar Aaron

Kemudian mereka menuju ke ruang kepala sekolah. Mereka berkeliling area sekolah hanya untuk menemukan ruang kepala sekolah. Saat sudah menemukan ruang kepala sekolah, Airin dan Aaron segera memasuki ruangan itu.

TOK ... TOK ...

"Permisi pak, saya izin masuk" ujar Aaron

"Iya silahkan masuk" ujar kepala sekolah

Saat masuk ke ruangan, kepala sekolah terkejut dengan siapa yang masuk ke dalam ruangannya

"Kalian pasti siswa baru itu ya" ujar kepala sekolah

"Bener pak, saya Aaron dan ini adik saya Airin pak" jelas Aaron

"Baiklah untuk kelas kalian sebelumnya saya mohon maaf karena kalian tidak bisa bersama dalam satu kelas ... apa tidak masalah" tanya kepala sekolah

Ucapan dari kepala sekolah itu membuat Airin dan Aaron saling memandang satu sama lain. Seolah tau isi kepala adiknya, Aaron pun mengangguk setuju.

"Tidak apa-apa, kami tidak masalah dengan itu" jelas Aaron dan diangguki oleh Airin

"Baiklah... Kalau begitu untuk Aaron masuk ke dalam kelas XI IPA 1 yang akan Bu Dewi dan Airin masuk ke dalam kelas XI IPA 2 yang akan diantar oleh Bu Susan" jelas Kepala sekolah sambil memperkenalkan guru wali kelas mereka.

"Baik pak, terima kasih" ujar Airin dan Aaron secara bersamaan

"Kalau begitu kami permisi dulu" ujar Aaron.

Setelah keluar dari ruang kepala sekolah, Airin dan Aaron masuk ke kelas masing-masing dan dianter oleh guru wali kelas masing-masing

Saat Bu Susan masuk, semua murid terdiam. Melihat seseorang yang masuk bersama dengan Bu Susan, mereka menerka siapa itu. Namun, ada yang langsung tersenyum remeh melihat kehadiran Airin

Airin melihat siswa yang tadi berurusan dengannya tadi saat di parkiran membuatnya tersenyum sinis. Namun, saat mengalihkan pandangan terdapat seseorang yang dikenalnya membuat Airin merasa senang

"Baiklah nak, silahkan kamu perkenalkan dirimu" ujar Bu Susan

"Baik bu" jawab Airin. Namun Airin masih diam, belum memperkenalkan dirinya. Dirinya masih memandang satu per satu siswa yang ada di dalam kelas

"Ada apa nak?" tanya Bu Susan terheran-heran dengan sikap Airin

"Dia merasa takut, Bu. Dasar anak miskin" ujar seseorang yang tadi berurusan dengannya yang dilanjutkan dengan tawa dari teman-temannya

"Sudah, diam semuanya. Lebih baik sekarang kamu perkenalkan diri kamu, jangan buang-buang waktu" ujar Bu Susan yang hanya diangguki oleh Airin

"Halo semuanya, perkenalkan nama saya Airin Mois Ratri Sanjaya. Kalian bisa memanggil saya Airin. Saya pindahan dari Amerika lebih tepatnya dari kota Los Angeles, California. Salam kenal" ujar Airin dengan diakhiri senyum manis

"Sanjaya" gumam semua orang setelah mendengar nama belakangnya

"Kau berasal dari keluarga Sanjaya, Keluarga raja bisnis itu" tanya seseorang untuk meyakinkan dirinya

"Iya, saya anak dari Edward Kalius Sanjaya, cucu dari Astariel Vigo Sanjaya. Apa ada masalah?". Senyum manis tak pernah lupa tersemat dalam wajahnyal

Namun jawaban pertanyaan Airin hanya dijawab dengan gelengan kepala saja. Berbeda dengan semua yang di kelas merasa senang karena mendapat teman baru dan dari keluarga ternama, Fero, Adella dan Fira merasa takut karena telah menyinggung Airin tadi saat di parkiran.

"Baiklah, semuanya harap diam. Untuk kamu Airin, kamu bisa duduk di dekat Rasya. Rasya angkat tangan kamu" ujar Bu Susan.

Airin yang melihat ke arah Rasya pun tersenyum dan segera duduk di bangku sebelah milik Rasya.

"Kita bertemu kembali, Rasya" ujar pelan Airin yang hanya diangguki oleh Rasya

"Oke semuanya, mari kita mulai pembelajaran hari ini" Bu Susan memulai kegiatan pembelajaran pagi ini.

...****************...

Saat bel istirahat berbunyi Fero, Adella dan Fira segera mendekat ke arah Airin duduk.

"Hai Airin, mau ke kantin bersama?" tanya Adella dengan malu-malu

Airin yang melihat tingkah ketiga anak di depannya membuatnya merasa bingung, kemudian berucap, "Tidak perlu, Kak Aaron akan datang kesini. Aku ke kantin bersama kakakku"

"Ahh, kita bisa menunggu Aaron juga. Jadi kita bisa ke kantin bersama" ujar Adella tidak mau kalah

"Tidak perlu, saya dan adik saya tidak perlu ditemani kalian" ujar Aaron yang baru saja datang. Airin hanya mampu menunduk untuk menyembunyikan senyum kemenangannya

"Bukan kah tadi sudah saya peringatkan, jangan mendekat saat tau siapa kami" ujar tegas Aaron tepat dihadapan Fero, Adella dan Fira.

"Jadi sekarang bisa menyingkir dari hadapan saya maupun adik saya" ujar dingin Aaron

Fero, Adella dan Fira yang mendengar itu langsung menuruti perintah Aaron dan segera pergi keluar kelas. Airin yang melihat tingkah ketiganya langsung tertawa senang

"Untung saja kakak cepat datang, kalau tidak aku akan kesulitan mengusir mereka" ujar Airi. sambil mengaitkan tangannya ke lengan Aaron

Aaron menghampiri Rasya yang terlihat masih duduk di tempatnya.

"Rasya, kita bertemu kembali" tanya ramah Aaron

"Iya, kita bertemu lagi" ujar Rasya dengan ramah

"Mau ke kantin bersama? sekalian ajak kami berkeliling" ajak Airin dengan senang

"Boleh?" tanya Rasya saat melihat Aaron

"Tentu, kita belum mengenal baik sekolah ini. Adik kembar ku ini selalu ingin berjalan-jalan dan aku takut dia tersesat. Jadi lebih dia mengenal sekolah ini dengan baik" ujar Aaron sambil mengelus lembut kepala adiknya

"Kalau begitu, kita ke kantin dulu" ajak Rasya yang diikuti Aaron dan Airin

...****************...

Sesampainya di kantin, mereka melihat betapa ramainya kantin saat ini.

""Wahh ramai ya" kagum Airin yang melihat begitu ramainya kantin sekolah

"Memangnya kantin sekolah di luar negeri sepi ya" ujar Rasya yang bingung melihat respon Airin berikan saat melihat suasana kantin sekolah

"Ramai, tapi tertata. Tidak seperti disini" jelas Aaron

Rasya melihat sekeliling area kantin dan melihat ada bangku kosong, kemudian mengarahkan Aaron dan Airin untuk duduk di sana.

"Kalian mau makan apa?" tanya Rasya

"Disini ada apa aja, kita belum tau" ujar Airin yang terus melihat sekeliling kantin

"Sama kan saja denganmu" ujar Aaron yang juga ikut memperhatikan area kantin

"Bakso dan es jeruk, kalian mau?" tanya Rasya

"Tidak masalah" jawab Aaron yang juga diangguki oleh Airin

Setelah kepergian Rasya, di meja tempat mereka menjadi terasa hening. Airin yang tak sengaja menatap tajam ujung kantin, seperi melihat sesuatu.

"Kakak, arah jam 1" lirih Airin. Aaron yang mendengar itu langsung melihat petunjuk yang diberikan Airin

"Lumayan juga sekolah ini" gumam Aaron

"Sepertinya kita harus berhati-hati disini dan tidak perlu menonjolkan diri, kak" ujar Airin yang disetujui Aaron

"Jangan sembrono, jangan gegabah Airin saat tidak bersama kakak"ujar Aaron

Tak lama Rasya kembali dengan makanan yang mereka pesan. Airin yang melihat makanan yang sudah di pesannya terlihat menggoda pun mengucapkan terima kasih ke Rasya karena telah memesankan makanannya. Saat makan, mereka mendengar keributan di meja yang cukup jauh dari meja tempat mereka. Terlihat anak pengganggu yang mengganggu mereka di parkiran kembali membuat kerusuhan.

" Mereka lagi" Airin begitu bosan melihat adegan yang terulang kembali

"Kau tidak melerai mereka, Sya. Bukannya kamu ketos?" ujar Aaron sambil memperhatikan adegan perundungan di ujung sana

"Tidak perlu, dalam hitungan kelima ada yang menangani mereka. 1... 2... 3... 4.... 5. Lihat ada yang datang " ujar Rasya sambil melihat seseorang datang menangani masalah perundungan

"Hei kalian, nggak ada habisnya ya" teriak seseorang yang baru saja masuk area kantin

"Apaan si Mel, ini bukan urusan lo ya" ujar Adella

"Jelas ini urusan gue, sebagai anggota OSIS gue peringatin kalian buat nggak nyari masalah lagi. Kalau nggak..."

"... Lihat apa yang gue bawa" menunjukkan ponselnya yang sedang merekam kejadian

"Gimana?" tanyanya setelah puas melihat raut wajah dari setiap anggota Beauty Bee

"Sayang, sebaiknya kita pergi dulu. Biarkan saja anak cupu itu" ajak Alvaro yang baru saja datang dan menenangkan kekasihnya, Kia.

"Bener Kia. Kita cukup kemaren berurusan sama guru BK, jangan hari ini lagi" ujar Fero yang melihat Meli dengan sinis

"Awas lo Meli" ujar Ana. Kemudian mereka pergi dengan kesal.

"Lihat kan" ujar Rasya dengan tenang setelah melihat adegan penyelesaian perundungan yang baru saja terjadi

"Dia cukup keren" kagum Airin yang melihat adegan penyelamatan siswa tadi

""Woy, Sya. Lo disini tapi nggak ngelerai mereka. Dasar ketos pemalas lo" ujar seseorang yang datang sambil menepuk punggung Rasya dengan keras.

"Apaan sih, itu bukan urusan gue. Jadi ngapain kesana. Lagian lo pasti datang kan" ujar santai Rasya sambil memakan baksonya

"Hai, aku Airin. Boleh kita berkenalan" Airin memandang Meli dengan berbinar

"Ahh, pasti anak baru ya. Kenalin gue Rubi Camelia, biasa dipanggil Meli. Gue temen sekelas yang di sebelah lo" ujarnya sambil duduk di samping Rasya

"Teman sekelas kakak rupanya" ujar Airin

"Kakak?" Meli bingung mendengar ucapan dari Airin

"Dia kakak kembar Airin" ujarnya sambil menunjuk Aaron yang sibuk dengan makanannya.

Meli hanya mengangguk mengerti. Kemudian dia mengamati Airin dan Aaron yang terlihat sibuk dengan makanan mereka.

"Ohh, gue baru inget. Bukannya tadi kalian bertengkar di parkiran kan sama geng ubur-ubur tadi?" celetuk Meli secara tiba-tiba

"Geng ubur-ubur? geng apa itu?" Airin bingung dengan perkataan dari Meli. Dirinya merasa tidak bertengkar dengan geng ubur-ubur

"Maksud gue anak-anak yang baru saja buat drama tadi"

"Ah, iya. kita tadi ada sedikit masalah dengan mereka tadi"

"Tapi mereka bakalan deketin kalian deh, jadi hati-hati ya" nasehat Meli yang hanya dibalas anggukan dan senyuman dari Airin

Kemudian hening menerpa meja mereka. Mereka melakukan kegiatan masing-masing dengan Airin, Aaron dan Rasya sibuk dengan makanan mereka serta Meli dengan ponselnya. Kemudian Meli kembali berucap

"Oh iya, lusa kita ada kemah. Kalian ikutkan?" tanya Meli sambil memandang Aaron dan Airin yang baru saja selesai makan

"Jika masih bisa ikut, kita akan ikut. Ya kan, kak?" ujar Airin yang meminta persetujuan Aaron

"Apa masih bisa?" tanya Aaron

"Tentu, nanti kita ke ruang OSIS untuk ambil sirat perizinan orang tua. Selain itu, kemungkinan sebelum pulang sekolah ada pengumuman dari kepala sekolah mengenai masalah ini" jelas Rasya

"Lalu suratnya?" tanya Airin

"Oh iya, besok kan libur karena buat persiapan lusa" ujar Meli yang baru menyadari situasi

Mendengar hal itu, Aaron segera mengambil ponsel dan menghubungi seseorang.

"Habis ini dia datang buat tanda tangan surat perizinan. Surat itu bisa di tanda tangani wali kan?" tanya Aaron

"Bisa, yang terpenting ada yang menjadi penanggung jawab kalian mengenai perizinan" jelas Rasya

Terpopuler

Comments

Cappie

Cappie

mangat tour

2025-03-17

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!