Perdebatan Di Mall

Saat bel sekolah berbunyi, siswa-siswi mulai bergegas menuju pintu keluar. Miao Miao memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dengan perlahan, sementara bisikan-bisikan di sekitar terus terdengar.

“Jadi Miao Miao itu sebenarnya anak angkat, bukan Xiao Yan?” bisik seorang siswi.

“Kalau benar, kenapa Xiao Yan selalu diperlakukan seperti anak utama?” timpal seorang siswa.

“Mungkin Xiao Yan cuma pura-pura jadi anak kandung keluarga Chen,” gumam yang lain.

Miao Miao tidak peduli dengan obrolan itu. Dia menyandang tasnya dan berjalan menuju gerbang sekolah, tetapi langkahnya terhenti ketika Xiang Yan memanggilnya.

“Miao Miao, tunggu,” ucap Xiang Yan sambil mendekatinya. “Pulang bersama aku saja. Kita bisa bicara di mobil.”

Miao Miao menatapnya dengan tatapan datar. “Tidak perlu. Aku sudah memesan taksi.”

“Miao Miao, aku kakakmu,” ucap Xiang Yan dengan nada yang lebih tegas. “Kita harus membicarakan ini. Aku tidak mau hubungan kita menjadi semakin buruk.”

Miao Miao hanya tersenyum kecil, tetapi ada kepahitan dalam senyumnya. Ia tidak menjawab, melainkan berjalan melewatinya tanpa menoleh. Dalam hatinya, ia berkata:"Kakak? Sekarang kau mengaku sebagai kakakku? Saat aku disingkirkan dulu, di mana kau? Kau hanya berdiri diam, membiarkan mereka memperlakukanku seperti orang luar. Kau lebih memilih Xiao Yan daripada aku, adik kandungmu sendiri. Dan sekarang kau ingin memperbaiki hubungan ini? Terlambat."

Ucapan itu, meskipun tidak diucapkan, terdengar jelas di kepala Xiang Yan. Dia tertegun, matanya melebar karena terkejut dan... rasa bersalah.

“Miao Miao…” gumamnya pelan, tetapi Miao Miao sudah berjalan menjauh.

Dalam hati, Xiang Yan bergulat dengan pikirannya sendiri. "Apa benar aku melakukan itu? Apa aku terlalu memihak Xiao Yan?. Tapi... dia benar. Aku tidak melakukan apa pun untuk melindunginya tadi."

Siswa-siswi di sekitar melihat kejadian itu dengan penuh rasa penasaran.

“Lihat, Xiang Yan bahkan mencoba berbicara dengan Miao Miao,” gumam seorang siswi.

“Jadi, siapa sebenarnya yang anak kandung?” tanya yang lain.

Miao Miao melangkah keluar gerbang sekolah dan masuk ke dalam taksi yang sudah menunggunya. Sebelum pintu tertutup, dia sempat melirik Xiang Yan sekali lagi, tetapi tidak ada emosi di matanya.

Xiang Yan tetap berdiri di tempatnya, perasaan bersalah menyelimuti dirinya. Ia tidak tahu bagaimana cara memperbaiki hubungan dengan adiknya.

...----------------...

Sesampainya di mansion, Miao Miao langsung berjalan menuju kamarnya. Ia tidak memedulikan siapa pun di sekitarnya, hanya fokus ingin membersihkan diri dan beristirahat sejenak setelah seharian di sekolah. Bisikan dan tatapan para pelayan yang penasaran padanya juga diabaikannya.

Setelah tiba di kamar, Miao Miao segera membuka pintu, melepas sepatunya, dan berjalan ke kamar mandi. Ia memutar keran shower dan membiarkan air hangat mengalir ke tubuhnya, mencoba menghapus kelelahan sekaligus kekesalan yang ia rasakan sejak pagi.

Dalam hati, ia berkata, "Kenapa semuanya jadi begitu rumit? Aku hanya ingin menjalani hidupku tanpa drama, tapi di mana pun aku berada, masalah selalu mengikutiku. Tidak apa-apa, Miao Miao. Kali ini, kau harus menjadi lebih kuat."

Setelah mandi, Miao Miao mengeringkan rambutnya dan berganti pakaian. Ketika ia baru saja mengenakan kaos longgar dan celana pendek santai, suara ketukan pintu terdengar.

Tok... tok... tok.

Miao Miao berjalan menuju pintu dan membukanya. Di depan pintu, kepala pelayan berdiri dengan sopan.

“Permisi, Nona Miao Miao,” ucap kepala pelayan dengan nada hormat. “Nyonya meminta Anda untuk segera turun. Katanya, Anda sudah ditunggu untuk pergi ke mall.”

“Oh,” gumam Miao Miao, baru teringat akan janji dengan ibunya. Ia menghela napas pelan sebelum menjawab, “Baiklah. Saya akan turun sebentar lagi.”

Kepala pelayan mengangguk dan segera beranjak pergi.

Miao Miao menutup pintu dan berjalan ke cermin. Ia memandang bayangannya sejenak, berpikir dalam hati, "Pergi ke mall dengan mereka? Aku sudah bisa membayangkan Xiao Yan akan ikut dan membuat masalah lagi. Tapi... aku perlu barang-barangku sendiri. Tidak apa-apa, aku akan menghadapi semuanya. Lagipula, aku tidak akan kalah darinya."

Ia merapikan rambutnya, mengenakan pakaian yang lebih rapi, dan mengambil tas kecilnya sebelum keluar dari kamar. Saat turun ke ruang tamu, ia melihat ibunya sudah menunggu dengan senyum lembut.

“Ah, Miao Miao, ayo kita pergi. Mama sudah menunggu lama,” ucap ibunya dengan nada hangat.

Miao Miao mengangguk tanpa banyak bicara. Namun, tatapannya berubah dingin saat melihat Xiao Yan berdiri di dekat ibunya dengan senyuman yang tampak penuh kemenangan.

“Aku juga ikut, kak Miao Miao,” ucap Xiao Yan manis, tetapi Miao Miao tahu itu hanya pura-pura.

Dalam hati, Miao Miao berkata, "Tentu saja kau ikut. Seperti lintah yang selalu menempel pada keluarga ini. Tapi kali ini, aku tidak akan membiarkanmu memanfaatkan kesempatan."

...----------------...

👗 Toko Pakaian

Sesampainya di mall, Miao Miao berjalan di belakang ibunya dan Xiao Yan. Wajahnya menunjukkan rasa malas, jelas ia tidak tertarik berjalan berdampingan dengan Xiao Yan. Dalam hati, Miao Miao berkata, "Aku tahu apa yang akan kau lakukan di sini. Drama lagi, Xiao Yan? Hah, aku tidak akan jatuh ke perangkapmu kali ini."

Saat mereka tiba di sebuah toko pakaian, mata Xiao Yan berbinar seolah-olah menemukan kesempatan emas. Dengan senyuman yang tampak ramah, ia memilih beberapa baju dan menyerahkannya pada Miao Miao.

“Miao Miao, coba baju ini, pasti cocok untukmu,” ucap Xiao Yan dengan nada lembut.

Namun, Miao Miao hanya menatap baju itu dengan ekspresi datar. Ia tidak berniat menerima. Sebelum Xiao Yan bisa memaksanya, sang mama mengambil alih baju itu dengan antusias.

“Miao Miao, cobalah baju ini. Mama rasa ini cocok untukmu,” ucap ibunya penuh semangat.

Miao Miao tidak menjawab. Dalam hatinya, ia berkata, "Heh, aku tahu trikmu, Xiao Yan. Baju ini pasti sudah kau robek sedikit. Kau berharap aku akan memakainya, lalu nanti kau menuduhku merusaknya. Licik sekali!"

Sang mama yang mendengar suara hati Miao Miao seketika merasa terkejut. Dengan cepat, ia memeriksa baju yang ia pegang. Benar saja, ada beberapa bagian kecil yang tampak robek.

“Ini baju kok sobek begini? Padahal toko seperti ini terkenal dengan kualitasnya,” ujar sang mama dengan nada protes kepada pelayan toko.

Pelayan yang mendengar keluhan itu segera menghampiri dengan ekspresi bingung. “Maaf, Nyonya, semua baju di sini selalu diperiksa sebelum dipajang. Jika ada kerusakan sekecil apa pun, kami tidak akan menjualnya.”

Namun, sang mama tetap bersikeras, “Lihat saja ini! Tidak hanya satu, tapi beberapa baju yang rusak. Apakah toko kalian tidak memperhatikan kualitas barang yang dijual?”

Pelayan itu memeriksa baju-baju yang ditunjukkan oleh mama Fang dan tampak sangat terkejut. “Ini... ini tidak mungkin. Semua baju ini baru saja dipajang pagi ini, dan sebelumnya sudah kami periksa. Bagaimana bisa terjadi?”

Saat pelayan itu tampak bingung, ia melirik ke arah Miao Miao, seolah mencari jawaban.

Miao Miao yang menyadari tatapan tersebut hanya menaikkan sebelah alisnya dengan santai. Ia berbicara dengan nada tenang, “Ngapain kalian tatap aku? Dari tadi aku diam di sini, tidak menyentuh satu pun baju itu. Jika kalian tidak percaya, bisa tanyakan siapa saja yang melihat.”

Semua yang berada di toko mengangguk dalam hati, membenarkan ucapan Miao Miao. Sejak masuk ke toko, gadis itu memang hanya berdiri diam di tempat, tak pernah mendekati pajangan baju, bahkan memilih baju pun tidak.

Akhirnya, semua tatapan beralih pada Xiao Yan, yang tampak sedikit gugup. Namun ia cepat-cepat menyembunyikan rasa tidak nyamannya dengan pura-pura marah.

“Kenapa kalian melihatku seperti itu? Kalian pikir aku yang merusaknya? Bukankah tadi kalian yang mengambil baju-baju itu dari manekin? Mungkin saja kalian yang tidak sengaja membuatnya robek!” ucap Xiao Yan dengan nada tinggi.

Pelayan toko terlihat semakin bingung. Perdebatan kecil mulai terjadi, sementara Miao Miao hanya berdiri diam menonton.

Tak lama kemudian, ia memutuskan untuk duduk di ruang tunggu toko, mengambil sebotol air mineral yang disediakan, dan meminumnya dengan santai. Tatapan datar dan sikap tenangnya semakin membuat semua orang di toko merasa canggung.

Dalam hati, Miao Miao berkata, "Beruntung aku sudah tau apa yang akan terjadi, Silakan kalian bertengkar. Aku hanya suka menonton."

To be continued...

Terpopuler

Comments

Angel Ribka

Angel Ribka

harusnya bawa popcorn miao-miso biar tambah seru

2025-01-25

3

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

٭ 𝕰𝖑𝖑𝖊 ٭ ᵉᶠ ​᭄

haishh, emak nya juga plin plan.
udh jelas² denger suara hati miao, malah banyak mikir lagi

2025-03-07

0

Bak Mis

Bak Mis

anak pungut slalu bikin masalah aja 😇😇😇

2025-02-16

0

lihat semua
Episodes
1 Tragedi
2 Kembali Ke Titik Awal
3 Berbagi Kamar? Ogah!
4 Kunjungan Xiao Yan
5 Salah Lawan
6 Miao Miao Benar
7 Hangzhou International School
8 Masalah Di Kantin Sekolah
9 Perdebatan Di Mall
10 Tidak Perlu Malu
11 Renungan Malam
12 Penampilan Memukau
13 Jalanan Yang Sibuk
14 Hampir Lupa
15 Hasil Kerja Tim
16 Shick Shack Shock
17 Happy New Years 2025!
18 Balasan Untukmu
19 Ingatan Papa Chen dan Mama Fang
20 Keputusan
21 CM2
22 CEO Muda Zhenhua Innovations
23 Tertarik
24 Hukuman Untuk Xiao Yan
25 Mendengar Juga
26 Hari Libur
27 Kegiatan Miao Miao
28 Bertemu Zhan Zhao
29 Time Zone Berisik
30 Gosip Murahan
31 Fakta Pertama
32 Xiao Yan Terluka
33 Semoga Cepat Sadar
34 Selebriti Dadakan
35 Kekhawatiran Zhan Zhao
36 Berbagai Pemikiran
37 Live Music
38 Preman Bayaran
39 Kakak Gendeng, Ku jadikan Pepes
40 Keputusan Papa dan Mama Chen
41 Obat Vitamin untuk Papa dan Mama Chen
42 Tenggelam Dalam Pikiran
43 Masa Depan CEO Zhan Zhao
44 Perbincangan Asyik Nenek Zhan
45 Perjodohan Masa Kecil Keluarga Chen
46 Bom Meledak di Tengah Keheningan
47 Suasana Kediaman Chen Yang Sibuk
48 Hanya Ingin Menggodamu
49 Apakah Dia Mulai Gila?
50 Harapan Miao Miao Suatu Saat Nanti
51 Kilatan Iri di Mata nya
52 Membalikkan Keadaan
53 Semakin Lama Semakin Aneh
54 Kedatangan Zhan Zhao
55 Jadi Begitu....
56 Jangan Mudah Percaya
57 Berusaha Mencegah Chen Li Ming
58 Ada Sesuatu Yang Salah
59 Jangan Biarkan Dia Pergi
60 Kalian Datang Lebih Cepat
61 Kenapa Perlu Mempertimbangkan
62 Pertunangan Miao Miao dan Zhan Zhao
63 Penangkapan Xiao Yan dan Keluarganya
64 Akhir Xiao Yan dan Keluarganya
65 Kelulusan Miao Miao
66 Rencana Liburan
67 Terima Kasih, Sayang
68 Asyik Ciuman Pertama
69 Truth Or Dare
70 Hatiku Tak Akan Selamat
71 Kepompong Kecil
72 Melamar Di Kebun Buah
73 Ayo Masuk dan Istirahat
74 Genggaman Tangan Hangat
75 Matanya Membulat Penuh Kejutan
76 Terima Kasih Telah Menjadi...
77 Tanganku Tak Akan Lari
78 Sesuatu Penting
79 Hujan Romantis
80 Lamaran
81 Kamu Istriku dan Aku Suamimu
82 Hallo Pembaca Setia
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Tragedi
2
Kembali Ke Titik Awal
3
Berbagi Kamar? Ogah!
4
Kunjungan Xiao Yan
5
Salah Lawan
6
Miao Miao Benar
7
Hangzhou International School
8
Masalah Di Kantin Sekolah
9
Perdebatan Di Mall
10
Tidak Perlu Malu
11
Renungan Malam
12
Penampilan Memukau
13
Jalanan Yang Sibuk
14
Hampir Lupa
15
Hasil Kerja Tim
16
Shick Shack Shock
17
Happy New Years 2025!
18
Balasan Untukmu
19
Ingatan Papa Chen dan Mama Fang
20
Keputusan
21
CM2
22
CEO Muda Zhenhua Innovations
23
Tertarik
24
Hukuman Untuk Xiao Yan
25
Mendengar Juga
26
Hari Libur
27
Kegiatan Miao Miao
28
Bertemu Zhan Zhao
29
Time Zone Berisik
30
Gosip Murahan
31
Fakta Pertama
32
Xiao Yan Terluka
33
Semoga Cepat Sadar
34
Selebriti Dadakan
35
Kekhawatiran Zhan Zhao
36
Berbagai Pemikiran
37
Live Music
38
Preman Bayaran
39
Kakak Gendeng, Ku jadikan Pepes
40
Keputusan Papa dan Mama Chen
41
Obat Vitamin untuk Papa dan Mama Chen
42
Tenggelam Dalam Pikiran
43
Masa Depan CEO Zhan Zhao
44
Perbincangan Asyik Nenek Zhan
45
Perjodohan Masa Kecil Keluarga Chen
46
Bom Meledak di Tengah Keheningan
47
Suasana Kediaman Chen Yang Sibuk
48
Hanya Ingin Menggodamu
49
Apakah Dia Mulai Gila?
50
Harapan Miao Miao Suatu Saat Nanti
51
Kilatan Iri di Mata nya
52
Membalikkan Keadaan
53
Semakin Lama Semakin Aneh
54
Kedatangan Zhan Zhao
55
Jadi Begitu....
56
Jangan Mudah Percaya
57
Berusaha Mencegah Chen Li Ming
58
Ada Sesuatu Yang Salah
59
Jangan Biarkan Dia Pergi
60
Kalian Datang Lebih Cepat
61
Kenapa Perlu Mempertimbangkan
62
Pertunangan Miao Miao dan Zhan Zhao
63
Penangkapan Xiao Yan dan Keluarganya
64
Akhir Xiao Yan dan Keluarganya
65
Kelulusan Miao Miao
66
Rencana Liburan
67
Terima Kasih, Sayang
68
Asyik Ciuman Pertama
69
Truth Or Dare
70
Hatiku Tak Akan Selamat
71
Kepompong Kecil
72
Melamar Di Kebun Buah
73
Ayo Masuk dan Istirahat
74
Genggaman Tangan Hangat
75
Matanya Membulat Penuh Kejutan
76
Terima Kasih Telah Menjadi...
77
Tanganku Tak Akan Lari
78
Sesuatu Penting
79
Hujan Romantis
80
Lamaran
81
Kamu Istriku dan Aku Suamimu
82
Hallo Pembaca Setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!