Miao Miao Benar

Setelah selesai makan, Miao Miao menyodorkan tangannya ke arah Papa Chen dengan ekspresi datar. Sang Papa menatap tangan putrinya dengan bingung, tidak memahami maksudnya.

Dalam hati, Miao Miao berpikir, "Apakah kalian tidak akan memberiku uang lagi seperti dulu karena ucapan anak angkatmu?"

Ia memutar kepalanya malas, kemudian berkata singkat, "Uang jajan, Papa."

Papa Chen terkejut, begitu pula Mama Chen dan ketiga kakak laki-lakinya. Mereka saling bertukar pandang, bingung dengan apa yang baru saja diucapkan Miao Miao dalam hati. "Dulu? pikir mereka serempak. Bukankah dia baru datang kemarin? Apa maksudnya? Apakah dia sedang memfitnah kami tidak memberinya uang?"

Papa Chen akhirnya mengangguk kecil, meski masih kebingungan. "Ah, iya ya. Sebentar, Papa lupa," katanya sambil mengambil beberapa lembar uang dari dompetnya. Ia juga menyerahkan sebuah kartu debit kepada Miao Miao. "Ini kartu debitmu. Selama ini Papa selalu menyisihkan uang di rekening ini tiap bulan, sejak kamu hilang hingga sekarang."

Miao Miao menerima uang dan kartu itu dengan sopan. "Terima kasih, Papa," katanya, lalu menunduk sedikit. Namun dalam hati, ia berkata, "Baguslah, setidaknya sekarang aku mendapat uang untuk membeli kebutuhan kamar. Bagaimana bisa anak kandung tidak diberikan fasilitas apa pun di sini, sedangkan anak angkat mereka hidup mewah selama aku tidak ada? Sungguh miris."

Mendengar itu, Papa Chen, Mama Chen, dan ketiga kakak laki-lakinya teringat kondisi kamar Miao Miao yang kosong melompong. Mereka baru sadar bahwa mereka benar-benar tidak menyediakan apa pun untuk putri kandung mereka, bahkan baju ganti pun tidak.

Mama Chen akhirnya berkata dengan nada lembut, "Miao Miao, nanti setelah pulang sekolah, Mama akan mengajakmu ke mal. Kita berbelanja bersama. Kamar kamu memang belum ada barang-barang, ya?"

Miao Miao sedikit terkejut dengan ucapan ini, tetapi ia tetap mengangguk. "Baik, Mama," jawabnya pelan.

Namun, dengan tidak tahu malunya, Xiao Yan menyela, "Ma, apakah aku juga boleh ikut?"

"Tentu saja, sayang. Anak Mama yang satunya juga boleh ikut," jawab Mama Chen lembut, membuat Xiao Yan tersenyum senang.

Papa Chen kemudian menambahkan, "Ngomong-ngomong, Miao Miao, kamu akan berangkat ke sekolah bersama Xiao Yan. Kalian kan satu sekolah, jadi dia bisa membantumu menyesuaikan diri di sana."

Dalam hati, Miao Miao mencibir, "Anak angkatmu kau beri mobil mahal. Anak kandungmu yang kau cari bertahun-tahun tidak kau sediakan apa pun. Bukankah kau itu pelit terhadap anak kandungmu sendiri? Ah, sudahlah. Aku lebih baik naik taksi saja daripada mati konyol dua kali bersama dia."

Papa Chen yang mendengar ucapan itu mendesah panjang. Ia merasa ucapannya tadi benar-benar menyentil dirinya. "Ya Tuhan, aku mencarinya bertahun-tahun, tetapi setelah menemukannya, aku malah tidak memberinya apa pun. Betapa malunya aku."

Seluruh keluarga tampak terdiam dengan wajah penuh rasa bersalah, kecuali Xiao Yan yang tidak bisa mendengar ucapan dalam hati Miao Miao.

Miao Miao lalu berkata dengan nada dingin, "Tidak usah. Aku lebih suka naik taksi. Aku sudah memesan taxi online tadi." Setelah itu, ia beranjak dari kursinya tanpa menunggu jawaban dan berjalan keluar dari mansion.

Sementara itu, keluarganya hanya bisa menatap kepergiannya dengan campuran rasa malu dan kesedihan mendalam. Mereka akhirnya menyadari betapa besar kekurangan mereka terhadap putri kandung mereka sendiri. Namun, hanya Xiao Yan yang tetap tidak peduli dan sibuk memikirkan kesenangannya sendiri.

Setelah Miao Miao keluar dari mansion, suasana ruang makan menjadi canggung. Mama Chen akhirnya menyadarkan semua orang untuk segera berangkat agar tidak terlambat.

Papa Chen bangkit dari kursi dan berkata, "Baiklah, aku ke kantor. Ayo Zhi Hao ." Chen Zhi Hao, bekerja sebagai direktur di perusahaan keluarga, mengangguk patuh dan mengambil tas kerjanya.

Anak kedua, Chen Li Ming, yang seorang aktor terkenal, sudah siap dengan tas kecilnya. "Aku ke agensi sekarang," katanya singkat sebelum meninggalkan ruang makan dengan langkah tergesa.

Anak ketiga, Xiang Yan, yang satu sekolah dengan Miao Miao dan Xiao Yan, menyambar tas punggungnya. "Aku berangkat duluan," katanya, seolah ingin menghindari suasana yang tidak nyaman.

Xiao Yan tersenyum manis, lalu berpamitan kepada kedua orang tua mereka. "Mama, Papa, aku pergi dulu, ya," katanya dengan nada lembut yang sudah biasa ia gunakan untuk memenangkan hati mereka. Ia berjalan keluar dengan penuh percaya diri, menaiki mobil mewahnya yang sudah menunggu di depan mansion.

Kini, hanya Mama Chen yang tersisa di ruang makan yang mulai terasa hening. Ia duduk diam, menatap meja makan yang masih berantakan dengan sisa piring dan gelas sarapan tadi. Dalam hati, ia merenungi setiap ucapan yang muncul dari pikiran Miao Miao sebelumnya.

"Dia bilang kami pelit pada anak kandung kami sendiri... Bagaimana mungkin itu bisa terjadi? Tapi apa yang dia katakan benar. Kami tidak menyediakan apa pun untuknya sejak ia kembali. Bahkan kamar itu kosong, tanpa satu pun barang pribadi. Sementara Xiao Yan? Kami memberinya segalanya…"

Mama Chen memijat pelipisnya, mencoba meredakan kekacauan di pikirannya. "Miao Miao adalah anak kandung kami. Kenapa kami begitu lamban menyadari perlakuan yang tidak adil ini? Apakah aku benar-benar telah melupakan tanggung jawabku sebagai seorang ibu?"

Pikiran itu menghantuinya, membuat matanya sedikit memerah. Namun, ia menahan diri agar tidak menangis. "Tidak, ini tidak boleh dibiarkan. Aku harus memperbaikinya. Aku harus menunjukkan bahwa aku benar-benar mencintai Miao Miao sebagai putri kandungku."

Mama Chen berdiri perlahan, menarik napas dalam-dalam untuk menenangkan diri.

📢

Jangan lupa untuk follow author dan tekan tombol like serta tinggalkan komentar agar cerita ini bisa terus berlanjut! Dukungan kalian sangat berarti dan menjadi semangat bagi author untuk terus berkarya. Terima kasih sudah meluangkan waktu membaca cerita ini. Jangan lupa juga cek karya lainnya, ya! Selamat membaca dan menikmati kisah seru ini. 📝

Terpopuler

Comments

Minartin Tikurano

Minartin Tikurano

anak pungutan ta tau terimah kasih,

2025-01-16

1

Bak Mis

Bak Mis

perbaiki semuanya sebelum terlambat

2025-02-16

0

EsTefaYe

EsTefaYe

hadeeeh katanya darah lbh kental dr pd air tp koq bisa anak pungut di no 1 kan sedang anak kandung di no 11 kan 🥴

2025-01-27

4

lihat semua
Episodes
1 Tragedi
2 Kembali Ke Titik Awal
3 Berbagi Kamar? Ogah!
4 Kunjungan Xiao Yan
5 Salah Lawan
6 Miao Miao Benar
7 Hangzhou International School
8 Masalah Di Kantin Sekolah
9 Perdebatan Di Mall
10 Tidak Perlu Malu
11 Renungan Malam
12 Penampilan Memukau
13 Jalanan Yang Sibuk
14 Hampir Lupa
15 Hasil Kerja Tim
16 Shick Shack Shock
17 Happy New Years 2025!
18 Balasan Untukmu
19 Ingatan Papa Chen dan Mama Fang
20 Keputusan
21 CM2
22 CEO Muda Zhenhua Innovations
23 Tertarik
24 Hukuman Untuk Xiao Yan
25 Mendengar Juga
26 Hari Libur
27 Kegiatan Miao Miao
28 Bertemu Zhan Zhao
29 Time Zone Berisik
30 Gosip Murahan
31 Fakta Pertama
32 Xiao Yan Terluka
33 Semoga Cepat Sadar
34 Selebriti Dadakan
35 Kekhawatiran Zhan Zhao
36 Berbagai Pemikiran
37 Live Music
38 Preman Bayaran
39 Kakak Gendeng, Ku jadikan Pepes
40 Keputusan Papa dan Mama Chen
41 Obat Vitamin untuk Papa dan Mama Chen
42 Tenggelam Dalam Pikiran
43 Masa Depan CEO Zhan Zhao
44 Perbincangan Asyik Nenek Zhan
45 Perjodohan Masa Kecil Keluarga Chen
46 Bom Meledak di Tengah Keheningan
47 Suasana Kediaman Chen Yang Sibuk
48 Hanya Ingin Menggodamu
49 Apakah Dia Mulai Gila?
50 Harapan Miao Miao Suatu Saat Nanti
51 Kilatan Iri di Mata nya
52 Membalikkan Keadaan
53 Semakin Lama Semakin Aneh
54 Kedatangan Zhan Zhao
55 Jadi Begitu....
56 Jangan Mudah Percaya
57 Berusaha Mencegah Chen Li Ming
58 Ada Sesuatu Yang Salah
59 Jangan Biarkan Dia Pergi
60 Kalian Datang Lebih Cepat
61 Kenapa Perlu Mempertimbangkan
62 Pertunangan Miao Miao dan Zhan Zhao
63 Penangkapan Xiao Yan dan Keluarganya
64 Akhir Xiao Yan dan Keluarganya
65 Kelulusan Miao Miao
66 Rencana Liburan
67 Terima Kasih, Sayang
68 Asyik Ciuman Pertama
69 Truth Or Dare
70 Hatiku Tak Akan Selamat
71 Kepompong Kecil
72 Melamar Di Kebun Buah
73 Ayo Masuk dan Istirahat
74 Genggaman Tangan Hangat
75 Matanya Membulat Penuh Kejutan
76 Terima Kasih Telah Menjadi...
77 Tanganku Tak Akan Lari
78 Sesuatu Penting
79 Hujan Romantis
80 Lamaran
81 Kamu Istriku dan Aku Suamimu
82 Hallo Pembaca Setia
Episodes

Updated 82 Episodes

1
Tragedi
2
Kembali Ke Titik Awal
3
Berbagi Kamar? Ogah!
4
Kunjungan Xiao Yan
5
Salah Lawan
6
Miao Miao Benar
7
Hangzhou International School
8
Masalah Di Kantin Sekolah
9
Perdebatan Di Mall
10
Tidak Perlu Malu
11
Renungan Malam
12
Penampilan Memukau
13
Jalanan Yang Sibuk
14
Hampir Lupa
15
Hasil Kerja Tim
16
Shick Shack Shock
17
Happy New Years 2025!
18
Balasan Untukmu
19
Ingatan Papa Chen dan Mama Fang
20
Keputusan
21
CM2
22
CEO Muda Zhenhua Innovations
23
Tertarik
24
Hukuman Untuk Xiao Yan
25
Mendengar Juga
26
Hari Libur
27
Kegiatan Miao Miao
28
Bertemu Zhan Zhao
29
Time Zone Berisik
30
Gosip Murahan
31
Fakta Pertama
32
Xiao Yan Terluka
33
Semoga Cepat Sadar
34
Selebriti Dadakan
35
Kekhawatiran Zhan Zhao
36
Berbagai Pemikiran
37
Live Music
38
Preman Bayaran
39
Kakak Gendeng, Ku jadikan Pepes
40
Keputusan Papa dan Mama Chen
41
Obat Vitamin untuk Papa dan Mama Chen
42
Tenggelam Dalam Pikiran
43
Masa Depan CEO Zhan Zhao
44
Perbincangan Asyik Nenek Zhan
45
Perjodohan Masa Kecil Keluarga Chen
46
Bom Meledak di Tengah Keheningan
47
Suasana Kediaman Chen Yang Sibuk
48
Hanya Ingin Menggodamu
49
Apakah Dia Mulai Gila?
50
Harapan Miao Miao Suatu Saat Nanti
51
Kilatan Iri di Mata nya
52
Membalikkan Keadaan
53
Semakin Lama Semakin Aneh
54
Kedatangan Zhan Zhao
55
Jadi Begitu....
56
Jangan Mudah Percaya
57
Berusaha Mencegah Chen Li Ming
58
Ada Sesuatu Yang Salah
59
Jangan Biarkan Dia Pergi
60
Kalian Datang Lebih Cepat
61
Kenapa Perlu Mempertimbangkan
62
Pertunangan Miao Miao dan Zhan Zhao
63
Penangkapan Xiao Yan dan Keluarganya
64
Akhir Xiao Yan dan Keluarganya
65
Kelulusan Miao Miao
66
Rencana Liburan
67
Terima Kasih, Sayang
68
Asyik Ciuman Pertama
69
Truth Or Dare
70
Hatiku Tak Akan Selamat
71
Kepompong Kecil
72
Melamar Di Kebun Buah
73
Ayo Masuk dan Istirahat
74
Genggaman Tangan Hangat
75
Matanya Membulat Penuh Kejutan
76
Terima Kasih Telah Menjadi...
77
Tanganku Tak Akan Lari
78
Sesuatu Penting
79
Hujan Romantis
80
Lamaran
81
Kamu Istriku dan Aku Suamimu
82
Hallo Pembaca Setia

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!