BAB 12 RENCANA KELUAR KOTA

Laras mengangguk, lalu membuka pesan yang masuk. Pesan dari Mas Bayu itu singkat, namun terasa begitu langsung.

"Hi Laras, senang bisa bertemu kemarin. Aku rasa kita bisa ngobrol lebih banyak. Kalau ada waktu, aku ingin mengenalmu lebih dekat."

Laras memandangku sejenak, ragu, sebelum akhirnya mulai mengetik balasan. "Caca benar," pikirnya, "Ini adalah kesempatan yang tidak boleh disia-siakan." Aku bisa melihat bahwa meskipun Laras tidak sepenuhnya nyaman, ada juga rasa ingin tahu yang muncul dalam dirinya.

Dengan sedikit senyum nakal, Laras mengetik balasan yang terkesan lebih santai dan menggoda.

"Tentu, Mas Bayu. Senang bisa bertemu juga. Mungkin kita bisa mengatur waktu untuk ngobrol lebih banyak."

Aku memandangi layar ponsel Laras, merasa puas dengan bagaimana semuanya berjalan. Aku tahu ini akan menjadi titik balik dalam rencanaku. Mas Bayu kini terhubung dengan Laras, dan aku bisa merasakan ketegangan yang akan semakin meningkat seiring berjalannya waktu.

Beberapa saat kemudian, pesan dari Mas Bayu kembali masuk.

"Bagus, aku senang mendengarnya. Mungkin kita bisa bertemu lagi, hanya berdua, tanpa gangguan. Aku yakin kita bisa ngobrol lebih banyak."

Laras menatap pesan itu dengan ragu-ragu. Aku bisa merasakan sedikit ketegangan di udara. Laras jelas tahu bahwa ini bukan hanya pertemuan biasa. Aku menunggu, menahan napas, melihat bagaimana Laras akan merespons.

"Bagaimana?" tanyaku, tidak sabar untuk mengetahui reaksinya.

Laras menarik napas dalam-dalam. “Aku rasa ini mulai serius, Caca. Tapi aku tidak bisa terlalu cepat. Aku harus hati-hati.”

Aku tersenyum puas. "Jangan khawatir, Laras. Ini semua bagian dari permainan. Mas Bayu akan semakin terikat, dan itu akan memudahkan kita."

Laras akhirnya mengetik balasan.

"Baiklah, kita bisa atur waktu untuk bertemu. Aku juga ingin lebih mengenalmu, Mas Bayu."

Saat dia mengirimkan pesan itu, aku bisa melihat ekspresi puas di wajah Laras. Kami berdua tahu bahwa pertemuan berikutnya antara Laras dan Mas Bayu akan semakin memperburuk hubungan mereka dengan Dina. Ini adalah langkah yang tak bisa dibatalkan, dan aku merasa semakin yakin bahwa aku sedang berada di jalur yang benar.

Aku merasa sangat puas saat melihat Mas Bayu menerima nomor ponsel Laras. Aku bisa merasakan ketegangan yang mulai terbangun, dan aku tahu ini hanya awal dari segalanya. Setelah keluar dari tempat usaha Mas Bayu, aku menunggu dengan rasa penasaran yang besar. Tidak lama kemudian, ponsel Laras berdering. Aku langsung mendekat, mataku terfokus pada layar ponselnya.

...****************...

Aku memutuskan untuk mengajak Danu, suamiku, liburan ke luar kota. Ini adalah kesempatan sempurna untuk memberi ruang bagi Mas Bayu dan Laras bertemu tanpa ada yang mengganggu. Aku tahu bahwa jika aku tidak menciptakan situasi ini, semuanya bisa berantakan. Jadi, aku merencanakan liburan ini dengan sangat hati-hati. Danu, meskipun kadang keras kepala, pasti akan setuju karena dia selalu ingin memberi yang terbaik untukku. Aku pun mulai merancang alasan yang masuk akal untuk membujuknya pergi.

“Sayang, bagaimana kalau kita pergi liburan ke luar kota? Kita butuh waktu bersama, jauh dari rutinitas. Aku ingin sekali menghabiskan waktu denganmu, hanya kita berdua,” ujarku dengan nada yang manja, mencoba mempengaruhi Danu agar dia setuju.

Danu, yang selalu ingin menyenangkanku, menanggapi dengan senyuman. “Hmm, sepertinya ide yang bagus. Kapan kita berangkat?”

Aku segera merencanakan segalanya. Aku memastikan bahwa liburan ini akan memakan waktu beberapa hari, cukup lama agar aku bisa membuat Mas Bayu dan Laras bertemu tanpa gangguan. Aku menyarankan tempat yang jauh dari kota, di sebuah resor terpencil yang tidak akan terpantau oleh siapa pun, terutama Mbak Dina. Ini adalah kesempatan yang sempurna.

Setelah aku memastikan semuanya terorganisir, aku menghubungi Laras untuk memberitahunya tentang rencanaku. Aku ingin memastikan bahwa dia siap untuk bertemu dengan Mas Bayu di tempat yang aman dari mata-mata.

“Laras, aku sudah merencanakan liburan dengan Danu, dan ini adalah kesempatan sempurna untuk kalian berdua bertemu tanpa ada yang mencurigai. Aku ingin kamu pergi ke resor itu dan bertemu dengan Mas Bayu. Jangan khawatir, aku sudah pastikan tidak ada yang akan tahu,” kataku melalui telepon.

Laras terdengar sedikit ragu. “Caca, ini sudah serius ya? Aku tidak ingin membuat masalah lebih besar.”

Aku tersenyum. “Percayalah, Laras. Ini semua sudah terencana dengan baik. Mas Bayu sudah mulai tertarik padamu, dan ini kesempatan emas untuk memperdalam hubungan itu.”

Aku bisa mendengar Laras menarik napas panjang sebelum akhirnya menjawab. “Baiklah, Caca. Aku akan ikut. Tapi kamu harus pastikan semuanya berjalan lancar.”

Aku merasa sangat yakin dengan keputusan ini. Liburan ini akan memberikan peluang besar untuk memperburuk hubungan Bayu dan Dina. Aku tahu, dengan Laras di sisi Bayu, aku semakin mendekatkan mereka untuk saling terjerat lebih dalam, dan rumah tangga Bayu dan Dina akan semakin goyah.

Setelah aku mendapatkan persetujuan dari Laras, aku pun mengatur segala sesuatunya dengan sempurna. Aku memastikan bahwa Danu tidak akan curiga tentang tujuan sebenarnya dari liburan ini. Dengan begitu, aku bisa membuat Mas Bayu semakin terperangkap dalam jaringanku, dan aku yakin bahwa Dina akan semakin tidak bisa mengendalikan keadaan.

Liburan ini adalah langkah besar dalam rencanaku, dan aku akan memastikan bahwa tidak ada yang menghalangi jalan menuju tujuanku.

Aku tahu bahwa rencanaku ini tidak akan berjalan mulus tanpa hambatan. Mas Bayu awalnya tidak diizinkan pergi ke luar kota bersama aku dan suamiku, Danu. Mbak Dina pasti akan mencurigai niatku, jadi aku harus mencari alasan yang sangat kuat agar dia bisa memberi izin. Aku harus memutar otak dengan cepat agar tidak ada yang mencurigai apa-apa.

Pagi itu, aku menyiapkan strategi. Aku berbicara dengan Danu terlebih dahulu, memastikan bahwa dia sepenuhnya mendukung ide ini. "Sayang, aku sudah punya rencana. Ini kesempatan sempurna untuk kita semua, dan aku yakin Bayu akan ikut. Aku sudah mengatur semuanya," kataku dengan percaya diri, mengamati reaksinya.

Danu, yang selalu ingin memenuhi keinginanku, mengangguk. "Kalau itu yang kamu mau, aku akan mendukung. Tapi pastikan Bayu setuju, ya?"

Aku tersenyum lebar. "Tenang saja, aku yang akan mengatur semuanya. Bayu pasti akan ikut, aku sudah memikirkan alasan yang bagus."

Dengan perasaan penuh percaya diri, aku menuju rumah Mas Bayu, membawa Laras bersama aku untuk memastikan segalanya berjalan sesuai rencana. Begitu aku sampai di rumah mereka, aku langsung disambut oleh Mbak Dina yang tampaknya sedang sibuk menyiapkan sesuatu di dapur. Aku bisa melihat ekspresi dingin di wajahnya, dan aku tahu, ini akan menjadi tantangan besar.

"Mas Bayu, aku punya kabar baik," kataku dengan senyum manis, mencoba menenangkan suasana.

Mbak Dina menatapku dengan curiga, lalu berbicara dengan nada datar, "Apa yang ingin kamu bicarakan, Caca?"

Aku tahu harus beraksi cepat. "Aku dan Danu sudah merencanakan untuk pergi ke luar kota beberapa hari untuk urusan bisnis. Kami ingin mengajak Bayu ikut, karena ada peluang besar yang bisa dia bantu. Ini akan sangat menguntungkan bagi bisnisnya. Lagipula, kita bisa bekerja sekaligus bersenang-senang."

Aku bisa melihat Bayu sedikit ragu. "Tapi, Mbak Dina... aku tidak tahu, apakah ini benar-benar diperlukan? Aku kan harus menjaga keluarga."

Aku berusaha meyakinkan, "Mas Bayu, ini sangat penting. Banyak kesempatan yang hanya datang sekali, dan jika kamu ikut, kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar. Aku dan Danu sudah mengatur semuanya, jadi ini bukan hanya sekadar liburan."

Mbak Dina yang sedang mendengarkan percakapan kami, terlihat semakin terkejut. "Bisnis? Jadi, kamu ingin Bayu pergi bersama kalian untuk urusan bisnis? Itu tidak masuk akal, Caca. Bayu sudah punya banyak tanggung jawab di rumah."

Aku mencoba menenangkan suasana dengan tetap menjaga senyum. "Mbak Dina, aku paham kekhawatiranmu. Tapi ini kesempatan langka. Danu sudah berbicara dengan beberapa orang penting

Episodes
1 BAB 1 NIAT BUSUK CACA (POV CACA)
2 BAB 2 TIDAK MENDAPATKAN UANG
3 BAB 3 MEMASUKI RENCANA BUSUK CACA
4 BAB 4 SEBUAH TINDAKAN
5 BAB 5 SEBUAH PERINGATAN
6 BAB 6 ACARA PESTA SELESAI
7 BAB 7 TIDAK BEBAS
8 BAB 8 CACA HANYA BEBAN BAGI SUAMINYA
9 BAB 9 MEMBUAT RENCANA LICIK UNTUK MENGHANCURKAN RUMAH TANGGA KAKAK IPAR
10 BAB 10 DATANG KE RUMAH BAYU
11 BAB 11 SEBUAH PERINGATAN
12 BAB 12 RENCANA KELUAR KOTA
13 BAB 13 PERTEMUAN LARAS DAN BAYU
14 BAB 14 SEMAKIN DEKAT
15 BAB 15 BAYU MERASA NYAMAN DENGAN LARAS
16 BAB 16 ANCAMAN MULAI MUNCUL
17 BAB 17 INGIN MENGAKHIRI PERMAINAN
18 BAB 18 RENCANA CACA SEMAKIN KACAU
19 BAB 19 CACA SEMAKIN TAKUT DENGAN ANCAMAN DINA
20 BAB 20 BAYU DAN LARAS MENIKAH SIRIH
21 BAB 21 KEDATANGAN WANITA BARU
22 BAB 22 TERASINGKAN
23 BAB 23 CACA CEMBURU DENGAN BELINDA
24 BAB 24 CBLK CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI
25 BAB 25 MASA LALU CACA
26 BAB 26 CACA MULAI MERASAKAN PENDERITAAN
27 BAB DANU INGIN BERPOLIGAMI
28 BAB 28 PERNIKAHAN DANU DAN BELINDA
29 BAB 29 MERASA TERASINGKAN
30 BAB 30 KEHAMILAN BELINDA
31 BAB 31 KARIR LARAS HANCUR
32 BAB 32 LARAS SEMAKIN HANCUR
33 BAB 33 BELINDA MELAHIRKAN
34 BAB 34 CACA SEMAKIN TERBUANG
35 BAB 34 CACA PERGI DARI RUMAH
36 BAB 35 CACA HAMIL
37 BAB 36 KABAR KEHAMILAN CACA TERSEBAR
38 BAB 37 CACA BERCERAI
39 BAB 38 POV DINA
40 BAB 39 POV DINA MERASA TERGANGGU DENGAN KEHADIRAN LARAS
41 BAB 40 POV DINA SERANGAN MULAI DATANG
42 BAB 41 POV DINA (MULAI CUEK)
43 BAB 42 POV DINA (PERSELINGKUHAN DANU DAN LARAS)
44 BAB 43 POV DINA (MENYEWA DEKTEKTIF)
Episodes

Updated 44 Episodes

1
BAB 1 NIAT BUSUK CACA (POV CACA)
2
BAB 2 TIDAK MENDAPATKAN UANG
3
BAB 3 MEMASUKI RENCANA BUSUK CACA
4
BAB 4 SEBUAH TINDAKAN
5
BAB 5 SEBUAH PERINGATAN
6
BAB 6 ACARA PESTA SELESAI
7
BAB 7 TIDAK BEBAS
8
BAB 8 CACA HANYA BEBAN BAGI SUAMINYA
9
BAB 9 MEMBUAT RENCANA LICIK UNTUK MENGHANCURKAN RUMAH TANGGA KAKAK IPAR
10
BAB 10 DATANG KE RUMAH BAYU
11
BAB 11 SEBUAH PERINGATAN
12
BAB 12 RENCANA KELUAR KOTA
13
BAB 13 PERTEMUAN LARAS DAN BAYU
14
BAB 14 SEMAKIN DEKAT
15
BAB 15 BAYU MERASA NYAMAN DENGAN LARAS
16
BAB 16 ANCAMAN MULAI MUNCUL
17
BAB 17 INGIN MENGAKHIRI PERMAINAN
18
BAB 18 RENCANA CACA SEMAKIN KACAU
19
BAB 19 CACA SEMAKIN TAKUT DENGAN ANCAMAN DINA
20
BAB 20 BAYU DAN LARAS MENIKAH SIRIH
21
BAB 21 KEDATANGAN WANITA BARU
22
BAB 22 TERASINGKAN
23
BAB 23 CACA CEMBURU DENGAN BELINDA
24
BAB 24 CBLK CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI
25
BAB 25 MASA LALU CACA
26
BAB 26 CACA MULAI MERASAKAN PENDERITAAN
27
BAB DANU INGIN BERPOLIGAMI
28
BAB 28 PERNIKAHAN DANU DAN BELINDA
29
BAB 29 MERASA TERASINGKAN
30
BAB 30 KEHAMILAN BELINDA
31
BAB 31 KARIR LARAS HANCUR
32
BAB 32 LARAS SEMAKIN HANCUR
33
BAB 33 BELINDA MELAHIRKAN
34
BAB 34 CACA SEMAKIN TERBUANG
35
BAB 34 CACA PERGI DARI RUMAH
36
BAB 35 CACA HAMIL
37
BAB 36 KABAR KEHAMILAN CACA TERSEBAR
38
BAB 37 CACA BERCERAI
39
BAB 38 POV DINA
40
BAB 39 POV DINA MERASA TERGANGGU DENGAN KEHADIRAN LARAS
41
BAB 40 POV DINA SERANGAN MULAI DATANG
42
BAB 41 POV DINA (MULAI CUEK)
43
BAB 42 POV DINA (PERSELINGKUHAN DANU DAN LARAS)
44
BAB 43 POV DINA (MENYEWA DEKTEKTIF)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!