BAB 19 CACA SEMAKIN TAKUT DENGAN ANCAMAN DINA

Hatiku hancur mendengar itu. Semua yang aku coba bangun, semua yang aku rencanakan, seolah sia-sia begitu saja. "Laras," suaraku menahan tangis, "Jika kamu terus begini, kamu akan merusak hidup kita semua. Aku nggak bisa membiarkan rumah tangga kakakku hancur hanya karena perasaan ini!"

Tetap tidak ada jawaban yang bisa membuatku merasa tenang. Justru, Laras semakin mendalami hubungan ini, dan aku semakin terperangkap dalam situasi yang aku ciptakan sendiri. Aku merasa keputusanku yang dulu untuk mempermainkan segalanya kini berbalik menghancurkan diriku sendiri.

"Laras," aku hampir menangis, "Aku mohon, berhenti. Ini bukan yang kita inginkan, bukan yang kita butuhkan."

Tapi Laras menjawab dengan lebih tegas, "Aku nggak bisa, Caca. Aku sudah jatuh cinta."

Aku terdiam, tidak tahu harus berkata apa. Semua yang aku rencanakan kini seperti bom waktu yang siap meledak. Dalam keheningan itu, aku merasa sangat terpojok, dan rasanya dunia ini semakin sempit.

Ketika aku mendengar bahwa Laras dan Mas Bayu sedang berada di hotel berdua, hatiku serasa dihantam palu. Rasanya semua yang sudah kutata, rencanaku untuk menghancurkan rumah tangga kakakku, kini berbalik menjadi bumerang yang menghancurkan diriku. Aku tak bisa mengerti mengapa semuanya jadi begitu rumit.

Aku tak pernah membayangkan bahwa Mas Bayu, kakak laki-lakiku yang kuanggap tak mungkin berbuat hal seperti itu, akan terjebak dalam permainan ini. Aku selalu merasa bisa mengendalikan semuanya, tapi sekarang aku menyadari betapa salahnya aku.

Aku menghubungi Laras lagi, meskipun aku tahu bahwa aku sudah tak punya banyak kendali atasnya. "Laras!" suaraku gemetar, mencoba tetap tenang. "Kamu di mana? Apa yang sedang kalian lakukan?!"

Laras menjawab dengan suara yang terdengar lebih santai daripada yang aku harapkan. "Caca, aku dan Mas Bayu sedang berada di hotel. Kami… sedang berbicara, menikmati waktu bersama. Apa yang salah?"

Hatiku hampir berhenti berdetak. "Laras, kamu tahu kan ini salah? Jika sampai Mbak Dina tahu, semuanya akan hancur. Kamu tidak hanya merusak hidupku, tapi juga hidupmu sendiri dan Mas Bayu. Jangan lanjutkan ini, aku mohon."

Ada keheningan di ujung telepon. Aku bisa merasakan ketegangan yang semakin mendalam, dan begitu Laras akhirnya berbicara, suaranya terdengar lebih lembut, penuh penyesalan. "Aku tahu apa yang kamu katakan, Caca. Tapi aku tidak bisa menahan perasaan ini. Aku sudah terlalu jauh terlibat."

Aku merasa seakan-akan semuanya hilang begitu saja. "Laras, ini lebih dari sekadar perasaan. Kamu tahu konsekuensinya. Aku sudah mencoba mengendalikan semuanya, tapi jika kamu terus begini, aku tidak tahu bagaimana lagi."

Laras diam, dan aku bisa merasakan bahwa dia tidak bisa memberi jawaban yang memadai. Dalam hati, aku merasa cemas dan terhimpit. Aku benar-benar tidak tahu bagaimana mengatasi ini. Rasanya segalanya sudah di luar kendali, dan aku semakin terjerat dalam jebakan yang kutempatkan untuk orang lain.

Tapi sekarang, aku hanya bisa menunggu, menunggu sampai semuanya pecah dan terungkap, tanpa ada yang bisa aku lakukan untuk menghentikannya.

...****************...

Hari itu, aku merasa cemas, tak bisa berhenti berpikir tentang apa yang akan terjadi. Mbak Dina menghubungiku lagi, kali ini dengan nada yang lebih menegaskan. "Caca, kita perlu bicara. Datanglah ke kafe yang sudah kutentukan, aku ingin menemui kamu."

Aku sempat berpikir untuk menolaknya. Aku tak ingin terlibat lebih jauh dalam permainan berbahaya ini. Tapi, ancaman yang diberikannya beberapa waktu lalu masih menggema dalam pikiranku, mengingatkan aku betapa mudahnya dia bisa menghancurkan hidupku. Aku tahu jika aku menolak, Mbak Dina akan melakukan sesuatu yang lebih buruk, yang bahkan lebih memalukan daripada apa yang sudah terjadi.

Dengan perasaan berat, aku akhirnya memutuskan untuk pergi. Aku berpakaian sesederhana mungkin, tapi tetap berusaha menunjukkan aura percaya diri yang sempat kugenggam. Namun, rasa takutku semakin membesar saat aku melangkah masuk ke kafe yang dimaksud.

Mbak Dina sudah duduk di salah satu meja, matanya tajam menatapku. Tanpa berkata apa-apa, aku duduk di depannya, merasakan ketegangan yang melingkupi kami berdua.

"Apakah kamu merasa aman sekarang, Caca?" suara Mbak Dina terdengar datar, namun ada kekuatan yang tersembunyi dalam kata-katanya.

Aku tidak bisa menjawab, hanya mengangguk perlahan, meskipun jantungku berdegup kencang. Aku tahu bahwa ini adalah awal dari percakapan yang tidak akan mudah.

Mbak Dina menyandarkan punggungnya ke kursi, menatapku dengan pandangan tajam yang menembus. "Aku sudah cukup sabar dengan kelakuanmu, Caca. Tapi kali ini, aku benar-benar tidak bisa menutup mata lagi. Kamu pikir kamu bisa terus bermain seperti ini tanpa ada konsekuensinya?"

Hatiku semakin berdebar, aku bisa merasakan udara di sekelilingku menjadi semakin berat. "Mbak Dina, saya… saya tidak tahu apa yang Anda bicarakan," aku mencoba mengalihkan pembicaraan, meskipun aku tahu itu sia-sia.

Mbak Dina tersenyum tipis, senyuman yang lebih menyeramkan daripada yang bisa kuterima. "Jangan coba berdusta lagi. Aku sudah tahu semuanya. Tentang kamu yang mengirimkan Laras untuk mendekati Bayu. Tentang kamu yang ingin merusak rumah tangga kami. Kamu pikir kamu bisa lepas begitu saja?"

Aku tercekat, perasaan panik mulai menguasai pikiranku. "Mbak Dina, tolong, jangan… Saya tidak bermaksud seperti itu," suaraku bergetar, tapi aku tahu ini sudah terlambat.

"Jangan mengaku tidak tahu, Caca. Aku sudah punya bukti, dan jika aku menginginkannya, aku bisa menghancurkanmu kapan saja. Jadi, berhenti sebelum kamu benar-benar tidak bisa kembali. Aku akan mengingatkanmu sekali lagi. Jika kamu terus melangkah lebih jauh, aku tidak akan segan-segan untuk membuat semua ini diketahui oleh keluargamu. Bahkan suamimu sekalipun tidak akan bisa menolongmu."

Setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti pedang tajam yang menusuk hati. Aku bisa merasakan ketakutan yang semakin dalam. Aku hanya bisa menundukkan kepala, tidak tahu harus berkata apa lagi.

"Apa kamu mengerti sekarang, Caca?" Mbak Dina bertanya dengan suara yang lebih rendah, penuh ancaman.

Aku hanya bisa mengangguk, mencoba menahan air mata yang hampir jatuh. Aku merasa semakin terperangkap, semakin tak berdaya. Jika aku tidak berhenti, semuanya akan berakhir buruk bagiku.

Aku merasa dunia seakan runtuh saat mendengar kabar itu. Mas Bayu, kakak laki-lakiku, yang selama ini kupuja dan kudekati, akhirnya terperangkap dalam perselingkuhan dengan Laras. Berita itu menyebar begitu cepat, dan seolah-olah semua orang tahu—termasuk keluarga besar kami.

Pikiranku kalut, bergejolak. Aku bahkan tak tahu harus merasa marah, kecewa, atau takut. Yang pasti, aku tahu bahwa rencana yang aku buat selama ini, rencana untuk membuat Bayu tergelincir dalam cengkeramanku dan Laras, telah berbuah buruk. Bahkan, sekarang semuanya berada di ujung tanduk.

Episodes
1 BAB 1 NIAT BUSUK CACA (POV CACA)
2 BAB 2 TIDAK MENDAPATKAN UANG
3 BAB 3 MEMASUKI RENCANA BUSUK CACA
4 BAB 4 SEBUAH TINDAKAN
5 BAB 5 SEBUAH PERINGATAN
6 BAB 6 ACARA PESTA SELESAI
7 BAB 7 TIDAK BEBAS
8 BAB 8 CACA HANYA BEBAN BAGI SUAMINYA
9 BAB 9 MEMBUAT RENCANA LICIK UNTUK MENGHANCURKAN RUMAH TANGGA KAKAK IPAR
10 BAB 10 DATANG KE RUMAH BAYU
11 BAB 11 SEBUAH PERINGATAN
12 BAB 12 RENCANA KELUAR KOTA
13 BAB 13 PERTEMUAN LARAS DAN BAYU
14 BAB 14 SEMAKIN DEKAT
15 BAB 15 BAYU MERASA NYAMAN DENGAN LARAS
16 BAB 16 ANCAMAN MULAI MUNCUL
17 BAB 17 INGIN MENGAKHIRI PERMAINAN
18 BAB 18 RENCANA CACA SEMAKIN KACAU
19 BAB 19 CACA SEMAKIN TAKUT DENGAN ANCAMAN DINA
20 BAB 20 BAYU DAN LARAS MENIKAH SIRIH
21 BAB 21 KEDATANGAN WANITA BARU
22 BAB 22 TERASINGKAN
23 BAB 23 CACA CEMBURU DENGAN BELINDA
24 BAB 24 CBLK CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI
25 BAB 25 MASA LALU CACA
26 BAB 26 CACA MULAI MERASAKAN PENDERITAAN
27 BAB DANU INGIN BERPOLIGAMI
28 BAB 28 PERNIKAHAN DANU DAN BELINDA
29 BAB 29 MERASA TERASINGKAN
30 BAB 30 KEHAMILAN BELINDA
31 BAB 31 KARIR LARAS HANCUR
32 BAB 32 LARAS SEMAKIN HANCUR
33 BAB 33 BELINDA MELAHIRKAN
34 BAB 34 CACA SEMAKIN TERBUANG
35 BAB 34 CACA PERGI DARI RUMAH
36 BAB 35 CACA HAMIL
37 BAB 36 KABAR KEHAMILAN CACA TERSEBAR
38 BAB 37 CACA BERCERAI
39 BAB 38 POV DINA
40 BAB 39 POV DINA MERASA TERGANGGU DENGAN KEHADIRAN LARAS
41 BAB 40 POV DINA SERANGAN MULAI DATANG
42 BAB 41 POV DINA (MULAI CUEK)
43 BAB 42 POV DINA (PERSELINGKUHAN DANU DAN LARAS)
44 BAB 43 POV DINA (MENYEWA DEKTEKTIF)
Episodes

Updated 44 Episodes

1
BAB 1 NIAT BUSUK CACA (POV CACA)
2
BAB 2 TIDAK MENDAPATKAN UANG
3
BAB 3 MEMASUKI RENCANA BUSUK CACA
4
BAB 4 SEBUAH TINDAKAN
5
BAB 5 SEBUAH PERINGATAN
6
BAB 6 ACARA PESTA SELESAI
7
BAB 7 TIDAK BEBAS
8
BAB 8 CACA HANYA BEBAN BAGI SUAMINYA
9
BAB 9 MEMBUAT RENCANA LICIK UNTUK MENGHANCURKAN RUMAH TANGGA KAKAK IPAR
10
BAB 10 DATANG KE RUMAH BAYU
11
BAB 11 SEBUAH PERINGATAN
12
BAB 12 RENCANA KELUAR KOTA
13
BAB 13 PERTEMUAN LARAS DAN BAYU
14
BAB 14 SEMAKIN DEKAT
15
BAB 15 BAYU MERASA NYAMAN DENGAN LARAS
16
BAB 16 ANCAMAN MULAI MUNCUL
17
BAB 17 INGIN MENGAKHIRI PERMAINAN
18
BAB 18 RENCANA CACA SEMAKIN KACAU
19
BAB 19 CACA SEMAKIN TAKUT DENGAN ANCAMAN DINA
20
BAB 20 BAYU DAN LARAS MENIKAH SIRIH
21
BAB 21 KEDATANGAN WANITA BARU
22
BAB 22 TERASINGKAN
23
BAB 23 CACA CEMBURU DENGAN BELINDA
24
BAB 24 CBLK CINTA LAMA BERSEMI KEMBALI
25
BAB 25 MASA LALU CACA
26
BAB 26 CACA MULAI MERASAKAN PENDERITAAN
27
BAB DANU INGIN BERPOLIGAMI
28
BAB 28 PERNIKAHAN DANU DAN BELINDA
29
BAB 29 MERASA TERASINGKAN
30
BAB 30 KEHAMILAN BELINDA
31
BAB 31 KARIR LARAS HANCUR
32
BAB 32 LARAS SEMAKIN HANCUR
33
BAB 33 BELINDA MELAHIRKAN
34
BAB 34 CACA SEMAKIN TERBUANG
35
BAB 34 CACA PERGI DARI RUMAH
36
BAB 35 CACA HAMIL
37
BAB 36 KABAR KEHAMILAN CACA TERSEBAR
38
BAB 37 CACA BERCERAI
39
BAB 38 POV DINA
40
BAB 39 POV DINA MERASA TERGANGGU DENGAN KEHADIRAN LARAS
41
BAB 40 POV DINA SERANGAN MULAI DATANG
42
BAB 41 POV DINA (MULAI CUEK)
43
BAB 42 POV DINA (PERSELINGKUHAN DANU DAN LARAS)
44
BAB 43 POV DINA (MENYEWA DEKTEKTIF)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!