EPISODE 4 : KOAS - KAOS

Benar saja feeling Daniah, sikap Arrazi semakin pedas, ketus dan sarkas singgah di telinganya kala berbicara dengan Arrazi. Di tambah dengan sikapnya yang dingin. Padahal ini baru 3 hari semenjak kejadian di ruang IGD itu.

Tapi bagi Daniah 5 hari itu bagaikan 5000 tahun dan sangat berat ia rasakan. Apalagi Arrazi menambahkan job desk untuk Daniah dan lembur di setiap harinya untuk berjaga bangsal.

Bahkan di hari minggu ini saja ia tetap harus masuk. Beruntung hanya setengah hari. Jadi, Daniah masih bisa refreshing di sisi harinya. Setelah menyelesaikan pekerjaanya, Daniah kembali pulang ke rumah dengan ojek online yang sudah di pesannya.

"Kak Daniah Ha....na......?" ucap Bapak ojol terbata mengucap nama panjang Daniah, saat ia berhenti tepat di hadapan Daniah.

"Daniah Hanania Eqbal, Pak." ujar Daniah menyebut nama panjangnya. Bapak ojol itu ngenyir dan memberikan helm kepada Daniah.

Daniah menerima helm yang di berikan Bapak ojol, kemudian ia naik di belakangnya.

"Habis jenguk, Kak?" tanya Bapak ojol yang Daniah tau namanya itu Esad dari aplikasi.

Pak Esad memulai obrolan saat motor sudah melaju.

"Bukan Pak. Lagi koas."

"Kakak jualan kaos di RS?"

Pertanyaan itu membuat Daniah mengerutkan keningnya.

"*Kaos? Emang gue tadi jawab kaos apa koas sih?" batin Daniah, malah lupa dengan apa yang diucapkannya*.

"Baru dengar saya ada yang jualan kaos di RS, oh atau pesenan ya Kak?" ujar Pak Esad heran, namun menjawab keheranannya sendiri. Si Bapak masih berpikiran kalau Daniah menjual kaos.

Memang sih sangat mirip kata kaos dan koas, hanya urutan hurufnya yang berbeda juga artinya. Karena sudah capek dan pusing dengan hidupnya akhir-akhir ini, Daniah memilih untuk mengiyakan saja apa kata si Bapak ojol.

Sepertinya jualan kaos memang lebih mudah daripada menjalankan koas. Apalagi harus berhadapan dengan Dokter buas. Motor sudah berhenti tepat di depan gerbang rumah Daniah. Ia turun dan mengembalikan helm, Daniah tidak perlu membayar dengan uang tunai, karena ia sudah membayar dengan e-commerce yang otomatis ada di aplikasi.

"Makasih, Pak."

"Sama-sama Kak."

"Eh Kak, tunggu." panggil Pak Esad menghentikan langkah Daniah, lalu Daniah memutar badan.

"Tenang Pak, saya akan kasih bintang 5 kok." ujar Daniah langsung menjawab sebelum si Bapak mengatakan keperluannya. Karena memang sudah menjadi rahasia umum, para ojek online meminta bintang 5, setelah tugas mereka mengantarkan penumpang sampai di tujuan.

"Bukan itu Kak. Saya cuma mau nawarin kerja sama......"

"Kerja sama?" tanya Daniah menginterupsi kalimat yang belum di selesaikan oleh Pak Esad.

Karena ia kaget tiba-tiba Bapak Esad mengajaknya kerja sama. Kerja sama apa? Jadi pengemudi ojek online? Mana boleh sama Papi. Yang ada Papinya justru akan dengan sombongnya mengatakan '*Ngapain kamu mau jadi supir ojek online? Kalo kamu mau beli perusahaannya pun Papi sanggup Nia, beliin buat kamu*!'

"Iya Kak. Barangkali Kakak mau pesan kaos dari konversi saya, bisa hubungi saya Kak."

"........"

Daniah masih loading.

"Ini kartu nama saya." lanjut Pak Esad memberikan kartu nama yang ia ambil dari saku jaket hijaunya.

Daniah baru konek, ia ber-oh, mulutnya berbentuk bulat. Sepertinya si Bapak benar-benar mengira kalau Daniah menjual kaos di RS.

"Baik Pak. Makasih." ujar Daniah menerima kartu nama itu.

"Cahaya Abadi Konversi." ucap Daniah membaca nama konversi yang tertera di kartu nama.

"Iya. Cahaya Abadi itu nama anak saya, Kak. Saya jadiin nama konversi biar jadi doa juga." ujar Pak Esad menjelaskan.

"*Nggak nanya Bambang, Eh namanya kan Esad bukan Bambang." ucap Daniah dalam hati*.

Beda di hati, beda di mulut.

"Amin...Oya, Kakak bisa hubungi nomor di situ kalau mau pesan. Barang di jamin ori dan tidak mengecewakan. Minimal pemesanan satu lusin. Kalau lebih ada potongan harga." ujar Pak Esad mempromosikan. Daniah hanya mengangguk sambil tersenyum.

Setelah Bapak Esad pergi. Daniah menyimpan kartu nama itu di tasnya. Kemudian membuka gerbang rumah. lalu masuk.

"Mi, Nia mau jualan kaos ajalah. Dah capek nge-koas." ucap Daniah saat datang menghampiri Maminya yang sedang mengadoni brownies coklat kesukaannya di dapur.

***

"Nia, kata Mami kamu mau jualan kaos?" tanya Dhiau setelah menyelesaikan makannya. Sedangkan Daniah masih makan, karena nasi dan lauknya belum habis.

Makan malam kali ini ada Daniah, Fadillah dan kedua orangtuanya. Sedangkan Atha sedang ada proyek di Lombok selama 2 minggu dan ini sudah hari ke-4 Atha berada disana.

"Iya kayaknya. Enakan jualan kaos aja deh Pi, daripada nge-koas." ceplos Daniah. Kembali memasukkan nasi ke dalam mulutnya.

"Ya nggak banting stir juga Nia. Tetap jadi Dokter. Nah, jualan kaos itu sebagai usaha sampingan aja." ujar Dhiau, sang Papi memberi saran.

Memang otak Papinya itu berisi bisnis, bisnis dan bisnis. Tak heran kalau sekarang is sukses menjalankan beberapa bisnis, dari bisnis keluarga yang turun temurun, hingga bisnis yang di rintisnya sendiri. Hal itu menurun ke Atha yang juga sekarang sedang menjalankan proyek dari rintisan kecil-kecilan bersama teman-temannya.

"Duuuhhh bisa stress aku Pi."

"Terus mau jualan kaos aja nih? Katanya mau jadi Dokter biar bisa ngobatin Papi Mami kalau sakit." ujar Dhiau menyebut alasan yang pernah Daniah sampaikan waktu kecil mengenai cita-citanya untuk menjadi Dokter.

Sedangkan Faiza hanya menyimak obrolan suami dan anaknya itu sambil makan. Juga Fadillah, ia malah sibuk menyingkirkan sayur dari piringnya ke mangkok. Anak itu memang tidak suka sayur. Tapi saat ditanya mau makan apa, jawabannya mau sayur sop.

"Entahlah Pi. Mumet aku."

"Lama-lama Papi telen kamu Nia, terus Papi lepehin lagi biar jadi makhluk baru."

"Uhuk!" Daniah tersedak nasi yang sedang di kunyahnya mendengar ucapan sang Papi.

Faiza membantu Daniah dengan menuangkan air putih ke gelas lalu memberikannya kepada Daniah, Daniah meneriman gelas itu dan minum air hingga tandas.

"Pi, bercandanya nggak gitu, ah. Kasian Nia, keselek tuh jadinya." tegur Faiza.

"Ya maaf, Sayang. Lagian si Nia nya ada-ada aja. Masa mau berhenti di tengah jalan begiti. Padahal tinggal sedikit lagi bakal jadi Dokter." ujar Dhiau dengan kesal.

"Pecat aja Pi, Kakak dari anak Papi." ceplos Fadillah.

"Bocil diam!" ketus Daniah, ia melotot ke arah Fadillah yang dipeloti malah acuh.

Ini nih yang membuat Daniah gemas dengan Fadillah, bocah 7 tahun yang memupuskan kebahagian Daniah 15 menjadi anak perempuan satu-satunya di keluarga Eqbal, tanpa ada yang mengusik dan mengalihkan perhatian kedua orangtuanya.

Saat Faiza mengandung Fadilla kemudian melahirkannya, Daniah merasa kasih sayang dan perhatian kedua orantuanya terbagi kepada Fadillah. Ia sempat cemburu saat itu. Namun lama-lama di beri pengertian dan orangtuanya berusaha untuk bersikap adil terhadap ketiga anaknya.

Akhirnya Daniah luluh juga. Tapi tetap saja, di beberapa kesempatan Daniah merasa cemburu juga dengan Adiknya itu. Bagimana dengan Atha? Tentunya Atha lebih bijak dan bersikap dewasa.

Meskipun sering menangisi kedua Adiknya. Tapi Atha selalu menjadi Abang yang penyayang dan melindungi Adik-Adiknya dengan caranya.

"Nggak Pi. Nia nggak mau berhenti di tengah jalan. Ini Nia lagi mumet aja. Tenang aja Pi, Nia bakal beneran jadi Dokter kok." ujar Daniah sambil ngenyir ala iklan pasti gigi. Lebar, selebar jala buat nyari ikan.

Ia mencoba meredakan kekesalan Papi kepada dirinya. Bisa bahaya kalau Papi ngamuk. Lagi pula mana mungkin Daniah menyerah saat ia telah berjuang mati-matian untuk lulus jadi mahasiswi kedokteran. Kemudian tinggal melanjutkan koas dan beberapa tahap lagi untuk mencapai cita-citanya menjadi Dokter.

Episodes
1 EPISODE 1 : BANDARA
2 EPISODE 2 : ARRAZONG
3 EPISODE 3 : MALAIKAT KECIL
4 EPISODE 4 : KOAS - KAOS
5 EPISODE 5 : FLEBOTOMI
6 EPISODE 6 : SALING GIBAH
7 EPISODE 7 : RUMAH CINTA HARAPAN
8 EPISODE 8 : MAKAN SIANG
9 EPISODE 9 : GOSIP
10 EPISODE 10 : KELUARGA DANIAH
11 EPISODE 11 : TRAUMA
12 EPISODE 12 : OMPONG
13 EPISODE 13 : DONGKOL
14 EPISODE 14 : OMG!!
15 EPISODE 15 : DASAR EDUN!!
16 EPISODE 16 : PEREMPUAN MATRE
17 EPISODE 17 : PERNIKAHAN
18 EPISODE 18 : ULET KEKET
19 EPISODE 19 : APARTEMEN
20 EPISODE 20 : PERKARA KOPI
21 EPISODE 21 : SIANIDA
22 EPISODE 22 : RANDOM
23 EPISODE 23 : MENGGEMASKAN
24 EPISODE 24 : ENTOK
25 EPISODE 25 : KEMARAHAN ARRAZI
26 EPISODE 26 : LUKA
27 EPISODE 27 : PERLAKUAN MANIS
28 EPISODE 28 : DASTER
29 EPISODE 29 : KECEWA
30 EPISODE 30 : PEREMPUAN MASA LALU PAPI
31 EPISODE 31 : SUPPORT SYSTEM
32 EPISODE 32 : KABAR
33 EPISODE 33 : GOMBALAN SANG CEO
34 EPISODE 34 : DI MADU?
35 EPISODE 35 : PDKT
36 EPISODE 36 : SAYA SANGAT MENCINTAIMU
37 EPISODE 37 : SENYUMAN MANIS BIKIN SALTING
38 EPISODE 38 : CEMBURU?
39 EPISODE 39 : RACUN CINTA
40 EPISODE 40 : AKU KANGEN KAMU
41 EPISODE 41 : JANDA MENGGODA
42 EPISODE 42 : SI BOCAH PENYELAMAT
43 EPISODE 43 : TERIMAKASIH TELAH KEMBALI, MALAIKAT KECILKU
44 EPISODE 44 : MENGOBATI LUKA
45 EPISODE 45 : PEREMPUAN YANG DI SELINGKUHI
46 EPISODE 46 : BOSEN
47 EPISODE 47 : TERANCAM MERINDU
48 EPISODE 48 : AKHIRNYA....
49 EPISODE 49 : NGIDAM
50 EPISODE 50 : SALAH PAHAM
51 EPISODE 51 : NASIHAT DAN SARAN
52 EPISODE 52 : POSITIF
53 EPISODE 53 : ADA APA DENGAN ELIZA?
54 EPISODE 54 : TERNYATA ADIK KAKAK
55 EPISODE 55 : KESEDIHAN ELIZA
56 EPISODE 56 : RUMAH KITA
57 EPISODE 57 : BU RARA KABUR
58 EPISODE 58 : SURGA YANG TELAH KEMBALI
59 EPISODE 59 : TENTANG ELIZA DAN MAMINYA
60 EPISODE 60 : DIA ADIKKU
61 EPISODE 61 : KELAKUAN DHAFIR
62 EPISODE 62 : UDAH SAH, KITA
63 EPISODE 63 : HUBBY
64 EPISODE 64 : RESEPSI PERNIKAHAN DHAFIR & ELIZA
65 EPISODE 65 : BUMIL NGAMBEK
66 EPISODE 66 : SUPERFETASI
67 EPISODE 67 : PEREMPUAN SPEK UKHTI
68 EPISODE 68 : BEE
69 EPISODE 69 : BUNNY HAT
70 EPISODE 70 : CEMBURUNYA SEORANG ISTRI
71 EPISODE 71 : DUA PROSES PERSALINAN
72 EPISODE 72 : LAKI-LAKI YANG DI UJI
73 EPISODE 73 : PERMINTAAN DALAM MIMPI
74 EPISODE 74 : PUTRA PUTRI ARDA
75 EPISODE 75 : LUAPAN RINDU
76 EPISODE 76 : KELAKUAN SI KEMBAR
77 EPISODE 77 : HAPPY ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
EPISODE 1 : BANDARA
2
EPISODE 2 : ARRAZONG
3
EPISODE 3 : MALAIKAT KECIL
4
EPISODE 4 : KOAS - KAOS
5
EPISODE 5 : FLEBOTOMI
6
EPISODE 6 : SALING GIBAH
7
EPISODE 7 : RUMAH CINTA HARAPAN
8
EPISODE 8 : MAKAN SIANG
9
EPISODE 9 : GOSIP
10
EPISODE 10 : KELUARGA DANIAH
11
EPISODE 11 : TRAUMA
12
EPISODE 12 : OMPONG
13
EPISODE 13 : DONGKOL
14
EPISODE 14 : OMG!!
15
EPISODE 15 : DASAR EDUN!!
16
EPISODE 16 : PEREMPUAN MATRE
17
EPISODE 17 : PERNIKAHAN
18
EPISODE 18 : ULET KEKET
19
EPISODE 19 : APARTEMEN
20
EPISODE 20 : PERKARA KOPI
21
EPISODE 21 : SIANIDA
22
EPISODE 22 : RANDOM
23
EPISODE 23 : MENGGEMASKAN
24
EPISODE 24 : ENTOK
25
EPISODE 25 : KEMARAHAN ARRAZI
26
EPISODE 26 : LUKA
27
EPISODE 27 : PERLAKUAN MANIS
28
EPISODE 28 : DASTER
29
EPISODE 29 : KECEWA
30
EPISODE 30 : PEREMPUAN MASA LALU PAPI
31
EPISODE 31 : SUPPORT SYSTEM
32
EPISODE 32 : KABAR
33
EPISODE 33 : GOMBALAN SANG CEO
34
EPISODE 34 : DI MADU?
35
EPISODE 35 : PDKT
36
EPISODE 36 : SAYA SANGAT MENCINTAIMU
37
EPISODE 37 : SENYUMAN MANIS BIKIN SALTING
38
EPISODE 38 : CEMBURU?
39
EPISODE 39 : RACUN CINTA
40
EPISODE 40 : AKU KANGEN KAMU
41
EPISODE 41 : JANDA MENGGODA
42
EPISODE 42 : SI BOCAH PENYELAMAT
43
EPISODE 43 : TERIMAKASIH TELAH KEMBALI, MALAIKAT KECILKU
44
EPISODE 44 : MENGOBATI LUKA
45
EPISODE 45 : PEREMPUAN YANG DI SELINGKUHI
46
EPISODE 46 : BOSEN
47
EPISODE 47 : TERANCAM MERINDU
48
EPISODE 48 : AKHIRNYA....
49
EPISODE 49 : NGIDAM
50
EPISODE 50 : SALAH PAHAM
51
EPISODE 51 : NASIHAT DAN SARAN
52
EPISODE 52 : POSITIF
53
EPISODE 53 : ADA APA DENGAN ELIZA?
54
EPISODE 54 : TERNYATA ADIK KAKAK
55
EPISODE 55 : KESEDIHAN ELIZA
56
EPISODE 56 : RUMAH KITA
57
EPISODE 57 : BU RARA KABUR
58
EPISODE 58 : SURGA YANG TELAH KEMBALI
59
EPISODE 59 : TENTANG ELIZA DAN MAMINYA
60
EPISODE 60 : DIA ADIKKU
61
EPISODE 61 : KELAKUAN DHAFIR
62
EPISODE 62 : UDAH SAH, KITA
63
EPISODE 63 : HUBBY
64
EPISODE 64 : RESEPSI PERNIKAHAN DHAFIR & ELIZA
65
EPISODE 65 : BUMIL NGAMBEK
66
EPISODE 66 : SUPERFETASI
67
EPISODE 67 : PEREMPUAN SPEK UKHTI
68
EPISODE 68 : BEE
69
EPISODE 69 : BUNNY HAT
70
EPISODE 70 : CEMBURUNYA SEORANG ISTRI
71
EPISODE 71 : DUA PROSES PERSALINAN
72
EPISODE 72 : LAKI-LAKI YANG DI UJI
73
EPISODE 73 : PERMINTAAN DALAM MIMPI
74
EPISODE 74 : PUTRA PUTRI ARDA
75
EPISODE 75 : LUAPAN RINDU
76
EPISODE 76 : KELAKUAN SI KEMBAR
77
EPISODE 77 : HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!