EPISODE 6 : SALING GIBAH

Daniah : El, besok hangout kuy.

**Eliza** : Sorry Nia, gue udah ada planning.

**Daniah** : Where are you going?

**Eliza** : Rumah Cinta Harapan.

**Daniah** : Ikut :)

**Eliza** : Bukannya minggu lo tetap sibuk koas?

**Daniah** : Santuy, besok gue dapat libur. Pulang dari RS, gue langsung ke kost-an lo ya!

**Eliza** : Ok.

**Daniah** : Ok doang? Nggak asik ah. :P

**Eliza** : Typing....

**Eliza** : Haaaaarrrsussuuskaksbhsoenklnsjwmsnnn?

Daniah terkikik membaca balasan chat dari Eliza. Eliza memang kocak, random dan kesabarannya pun setipis tisu. Saat akan membalas, Daniah mendengar suara Ghazalah memanggilnya, ia langsung memasukkan handphone kedalam saku jasnya.

"Gue di sini Za, kenapa?" ujar Daniah sambil mengacungkan tangannya. Ghazalah menghampiri Daniah dan duduk di sampingnya dengan menyilangkan kaki.

"Dokter Arrazi manggil lo, Nia."

Daniah mengerutkan keningnya.

"Keknya barusan gue baru dari ruangannya dah." ujar Daniah karena memang ia baru dari ruangan Arrazi untuk melaporkan hasil pengecekan darah Ehsan dan penyakitnya, baru sekitar sepuluh menit yang lalu ia sampai di ruangan dan nge-chat Eliza.

"Mau gue tau. Kangen kali dia sama lo." ceplos Ghazalah.

"Dih amit-amit di kangenin sama dia!" cetus Daniah bergidik ngeri.

"Nggak usah geer lo, kangen ngomelin lo, Nia. Cepat dah, lo kesana. Nanti keburu ngamuk dia!" seru Ghazalah.

Sambil bersungut-sungut, Daniah beranjak dari kursinya dan pergi ke ruangan Arrazi. Sampai di ruangan Arrazi, Daniah di suruh membaca ulang hasil Rontgen beberapa pasien yang di tanganinya. Ada sekitar 3 kertas hasil Rontgen yang di berikan Arrazi kepada Daniah.

Setelah itu, Daniah di perintahkan untuk menganalisis beberapa materi tentang penyakit yang di berikan Arrazi.

***

TING!

Suara notifikasi chat masuk di HP Daniah.

**Eliza** : Nia, jadi nggak lo ke kost-an gue?"

**Daniah** : Jadi. Bentar lagi gue OTW.

**Eliza** : Lo masih di RS?

**Daniah** : Iya.

**Eliza** : Gue jemput ya.

**Daniah** : Serius? :)

**Eliza** : Dua rius.

**Daniah** : Ya Allah, senang banget Nia puanya teman yang perhatian, so sweet, sampe rela mau jemput Nia ke sini. Lope-lope banget sama Elllliiiiizzzzaaaa :)

**Eliza**: Jijik gue! 10 menit lagi gue sampe.

**Daniah** : Wokeehhhh!

Daniah segera beranjak dari kursi dan mengaitkan tas selempangnya di bahu.

"Halwa, gue duluan ya!" seru Daniah kepada Halwa yang masih berhadapan dengan tugasnya.

"Mau kemana lo buru-buru banget, pake dandan segala lagi." tanya Halwa mengerutkan keningnya melihat Daniah sudah siap untuk pergi, namun sebelum meninggalkan ruangan, Daniah mematut diri di cermin yang menempel di dinding sebelah kiri Halwa, sambil merapikan penampilannya, terutama rambutnya yang kurang rapi, lalu memoles bibirnya dengan lip balm.

"Mau hangout."

"Jiahhh! Dah punya bebep lo?"

"Kepo lo." cibir Daniah.

Sengaja ia merapikan penampilan dan memoles bibirnya dengan lipbalm. Sebelum di julidin Eliza. Kaerna Eliza selalu mengomentar penampilannya dan akan menceramahi Daniah soal penampilan.

"Jadi cewek tuh Nia, meskipun nggak cakep-cakep amat yang penting penampilannya bagus, rapi. Lah elo udh nggak cakep, penampilan rusuh kek gini, akhlaklesss pula. Apa yang mau di banggain dari lo?"

Begitulah kejudilan tingkat dewa yang pernah Daniah dapatkan dari Eliza. Kalau orang lain mungkin akan sakit hati dengan apa yang di katakannya, tapi bagi Daniah, tidak. Ia justru sangat berterima kasih kepada Eliza, karena Eliza sangat perhatian dan peduli padanya. Meskipun memang kesabarannya setipis tissue dibagi tujuh.

"Nia, gue udah di luar gerbang RS sebelah kanan." ucap Eliza saat Daniah mengangkat panggilan telepon darinya.

"Loh, katanya 10 menit lagi El?"

"Ini udah lewat 10 menit dari waktu chat elo, Nia!"

"Emang iya?" tanya Daniah, padahal ia baru saja keluar ruangan.

"Gue tinggal lo!"

"Eh jangan-jangan. Tunggu gue bentar lagi."

Daniah melangkah cepat melewati koridor rumah sakit. Ia sampai tidak menyadari ada seseorang yang sedang memperhatikannya.

***

"Fir, apa bisa kebetulan gitu dua orang beda waktu mengucapkan kalimat yang sama persis......." ujar Arrazi menggantungkan kalimatnya, ia terlihat sedang berpikir keras.

"Nggak ada yang kebetulan di dunia ini Zi. Semua pasti ada penyebabnya." ujar Dhafir, kemudian meneguk soft drink yang baru saja ia ambil dari kulkas. Dhafir mengambil soft drinknya dua, satu lagi ia berikan pada Arrazi.

Arrazi menerima soft drink itu, namun ia simpan di meja, tak langsung meminumnya. Lalu Dhafir duduk di samping Arrazi melipat kedua kakinya. Kaki kanan berada di atas kaki kiri.

"Kenapa lo? Ada yang ngucapin kalimat yang sama kek malaikat kecil lo itu?" tebak Dhafir. Arrazi menatap Dhafir yang meneguk minuman bersoda itu ketiga kalinya.

"Kok lo bisa tau?"

Dhafir menyeringai.

"Kebetulan gue ngejoki jadi dukun juga, bro!

PLAK!

Arrazi menoyor kepala belakang Dhafir.

"Nggak usah bercanda! Gue serius!."

"Ck! Lo bisa nggak Zi, nggak usah mukul kepala gue! Dah di fitrahin imi kepala sama Papi gue!" sungut Dhafir.

"Lagian lo sendiri. Orang gue lagi serius juga!" elak Arrazi.

"Jangan suka serius-serius ama sama hidup yang suka bercandain elo, Zi. Santai dikit napa."

"Ck......lo tau dari mana?" ujar Arrazi kembali ke pembicaraan awal.

"Jadi benar tebakan gue?"

"Hm."

"Udah cocok berarti gue jadi dukun, Zi."

"DHAFIR!!" teriak Arrazi tepat di depan wajah Dhafir. Sepupunya ini susah sekali diajak untuk serius.

"Iya-iya.......gue cuma asal nebak aja Zi. Biasanya lo mah kan plot twistnya begitu sih. Muka lo itu polos Zi, gampang gue tebak. Nggak bisa bohong lo sama gue." ujar Dhafir dengan jumawa.

Dhafir dan Arrazi memang sangat dekat. Selama hidupnya mereka selalu bersama, bahkan saat Kakek dan Neneknya membawa Arrazi ke Singapura, Dhafir ikut serta. Meskipun kuliah dan minat karirnya berbeda. Arrazi di dunia kedokteran, sedangkan Dhafir di dunia bisnis. Dan sampai saat ini pun mereka kalau ada waktu luang selalu bersama. Biasanya sih Dhafir yang mendatangi Arrazi ke apartemennya.

"Siapa Zi yang mengucapkan kalimat yang sama kayak malaikat kecil lo itu?"

"......."

"Siapa?"

"Daniah." ujar Arrazi dengan lirih.

"Daniah? Anak koas bimbingan lo itu?"

"Hmmm."

"Kapan dia bilang gitu?" kali ini Dhafir mengarahkan atensinya kepada Arrazi, ia merubah posisi duduknya menjadi menghadap Arrazi.

Arrazi menoleh ke arahnya dan berdecih. Kebiasaan Dhafir kalau ada hot news ia akan merubah posisi duduknya dan memberikan seluruh perhatiannya dengan lawan bicara yang akan memberitakan. Mirip perempuan yang suka bergosip.

"Waktu dia bujuk Ehsan." jawab Arrazi.

"A magic sentence! seru Dhafir.

"Dia bisa meluluhkan hati orang sama kalimatnya itu." lanjutnya lagi.

"Belum tentu dia." ralat Arrazi. Karena ia masih belum yakin dengan dugaan Dhafir.

Dhafir mengerutkan keningnya.

"Tapi kata lo dia ngucapin kalimat yang sama persis."

"Bisa jadi cuma kebetulan, nggak yakin juga sih gue."

Dhafir berdecak kesal, ia merubah posisi ke semula.

"Yaelah Zi......Zi.....kalo ending ceritanya kek gini mending gue dengerin Mami gue!" sungut Dhafir.

"Lagian nggak mungkin dia sih Fir. Orang dari kepribadiannya aja beda. Daniah itu orangnya petekilan, cerewet, emosian........."

"Emang lo tau kepribadian malaikat kecil lo itu kek gimana?" tanya Dhafir menginterupsi ucapan Arrazi.

Arrazi menggeleng.

"Zi, lo kayaknya mesti konsultasi sama Dokter Faaz deh biar di obatin saraf otak lo itu." cibir Dhafir sambil mendorong kening Arrazi dengan jari telunjuknya. Arrazi menepis tangan Dhafir.

"Ntar juga kalo jodoh bakal ketemu Zi. Udah, nggak usah di pikirin. Hidup lo udah berat. Gue takut lo bakal gila, Zi." bisik Dhafir.

"Ck. Sebelum gue gila. Lo duluan yang gue bikin gila."

***

"Gue kalo jadi Dokter Arrazi nih ya Nia, bakal langsung tendang lo. Dan bakal nyuruh semua RS buat nge-blacklist nama lo jadi Dokter disana!" sarkas Eliza setelah mendengar cerita panjang kali lebar dari Daniah, yang menceritakan permasalahannya dengan Arrazi.

"Gue kira yang titisan dajjal cuma Dokter Arrazi doang, ternyata lo juga El." cibir Daniah.

Eliza tertawa lepas. Saat ini Daniah sedang berada di kos nya Eliza. Sebekumnya ia sudah izin kepada Papinya akan menginap di kost-an Eliza. Semenjak lulus SMA, Eliza sudah tinggal nge-kost sendiri.

Papi Maminya sudah bercerai sejak ia SD. Semenjak perceraian, Eliza tidak pernah tahu kabar Papinya. Sedangkan Maminya sibuk bekerja sebagai Direktur di salah satu perusahaan ternama di Jakarta.

Namun begitu, ia tidak mau bergantung kepada Maminya. Karena hidup dari jeri payah sendiri hingga dia bisa sampai ke Jepang sebagai pengganti karyawan dari perusahaan tempatnya bekerja, yang bekerja sama dengan perusahaan ki Jepang selama 2 tahun.

Pulang dari Jepang, Eliza diangkat jabatannya menjadi sekretaris CEO di kantornya bekerja, menggantikan sekretaris sebelumnya yang resign karena sudah menikah dan di bawa pergi oleh suaminya ke Belanda.

Eliza itu orang yang telaten, rajin dan displin. Berbeda dengan Daniah yang agak lelet dan mageran. Maka jangan salahkan kalau Elza sering mengomel kepada Daniah karena keleletannya tu. Dan jangan salahkan Daniah kalau ia mengatakan Eliza itu kesabarannya setipis tisu di bagi tujuh.

Tapi percayalah hanya kepada Daniah dan CEO nyebelin di kantornya saja, Eliza tidak bisa sabar. Kalau sama kerjaan, Eliza bisa sabar, saaaangggaaatt sabat malah. Daniah dan Eliza dalah satu paket yang saling melengkapi dalam hal kesabaran dan ketidaksabaran, bestie goals sekali bukan?

"Coba deh lo jadi gue. Gue rasa denga kesabaran lo yang setipis tisu di bagi tujuh itu nggak bakal lo sanggup ngadepin dia, El."

"Ya makanya, lo yang punya stok kesabaran nggak abis-abis, dikasih ujian buat ngadepin orang kek dia, Nia....

"Klise."

"Bisa jadi lo jodohnya dia Nia. Kan udah kelatih tuh." goda Eliza sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Itu mulut bisa di ajarin nggak? Masih bocil udah main jodoh-jodohan aja!" cibir Daniah, ia merinding mendengar kalimat yang di ucapkan Eliza kepadanya. Membayangkan saja tidak mau, apalagi sampai terjadi. Big no!

"Gue doain Nia."

"Elizaaaa!!!!"

"Hahahaah."

Terpopuler

Comments

Atik R@hma

Atik R@hma

itu malaikat kecilmu, si daniah😀😃

2024-12-19

1

lihat semua
Episodes
1 EPISODE 1 : BANDARA
2 EPISODE 2 : ARRAZONG
3 EPISODE 3 : MALAIKAT KECIL
4 EPISODE 4 : KOAS - KAOS
5 EPISODE 5 : FLEBOTOMI
6 EPISODE 6 : SALING GIBAH
7 EPISODE 7 : RUMAH CINTA HARAPAN
8 EPISODE 8 : MAKAN SIANG
9 EPISODE 9 : GOSIP
10 EPISODE 10 : KELUARGA DANIAH
11 EPISODE 11 : TRAUMA
12 EPISODE 12 : OMPONG
13 EPISODE 13 : DONGKOL
14 EPISODE 14 : OMG!!
15 EPISODE 15 : DASAR EDUN!!
16 EPISODE 16 : PEREMPUAN MATRE
17 EPISODE 17 : PERNIKAHAN
18 EPISODE 18 : ULET KEKET
19 EPISODE 19 : APARTEMEN
20 EPISODE 20 : PERKARA KOPI
21 EPISODE 21 : SIANIDA
22 EPISODE 22 : RANDOM
23 EPISODE 23 : MENGGEMASKAN
24 EPISODE 24 : ENTOK
25 EPISODE 25 : KEMARAHAN ARRAZI
26 EPISODE 26 : LUKA
27 EPISODE 27 : PERLAKUAN MANIS
28 EPISODE 28 : DASTER
29 EPISODE 29 : KECEWA
30 EPISODE 30 : PEREMPUAN MASA LALU PAPI
31 EPISODE 31 : SUPPORT SYSTEM
32 EPISODE 32 : KABAR
33 EPISODE 33 : GOMBALAN SANG CEO
34 EPISODE 34 : DI MADU?
35 EPISODE 35 : PDKT
36 EPISODE 36 : SAYA SANGAT MENCINTAIMU
37 EPISODE 37 : SENYUMAN MANIS BIKIN SALTING
38 EPISODE 38 : CEMBURU?
39 EPISODE 39 : RACUN CINTA
40 EPISODE 40 : AKU KANGEN KAMU
41 EPISODE 41 : JANDA MENGGODA
42 EPISODE 42 : SI BOCAH PENYELAMAT
43 EPISODE 43 : TERIMAKASIH TELAH KEMBALI, MALAIKAT KECILKU
44 EPISODE 44 : MENGOBATI LUKA
45 EPISODE 45 : PEREMPUAN YANG DI SELINGKUHI
46 EPISODE 46 : BOSEN
47 EPISODE 47 : TERANCAM MERINDU
48 EPISODE 48 : AKHIRNYA....
49 EPISODE 49 : NGIDAM
50 EPISODE 50 : SALAH PAHAM
51 EPISODE 51 : NASIHAT DAN SARAN
52 EPISODE 52 : POSITIF
53 EPISODE 53 : ADA APA DENGAN ELIZA?
54 EPISODE 54 : TERNYATA ADIK KAKAK
55 EPISODE 55 : KESEDIHAN ELIZA
56 EPISODE 56 : RUMAH KITA
57 EPISODE 57 : BU RARA KABUR
58 EPISODE 58 : SURGA YANG TELAH KEMBALI
59 EPISODE 59 : TENTANG ELIZA DAN MAMINYA
60 EPISODE 60 : DIA ADIKKU
61 EPISODE 61 : KELAKUAN DHAFIR
62 EPISODE 62 : UDAH SAH, KITA
63 EPISODE 63 : HUBBY
64 EPISODE 64 : RESEPSI PERNIKAHAN DHAFIR & ELIZA
65 EPISODE 65 : BUMIL NGAMBEK
66 EPISODE 66 : SUPERFETASI
67 EPISODE 67 : PEREMPUAN SPEK UKHTI
68 EPISODE 68 : BEE
69 EPISODE 69 : BUNNY HAT
70 EPISODE 70 : CEMBURUNYA SEORANG ISTRI
71 EPISODE 71 : DUA PROSES PERSALINAN
72 EPISODE 72 : LAKI-LAKI YANG DI UJI
73 EPISODE 73 : PERMINTAAN DALAM MIMPI
74 EPISODE 74 : PUTRA PUTRI ARDA
75 EPISODE 75 : LUAPAN RINDU
76 EPISODE 76 : KELAKUAN SI KEMBAR
77 EPISODE 77 : HAPPY ENDING
Episodes

Updated 77 Episodes

1
EPISODE 1 : BANDARA
2
EPISODE 2 : ARRAZONG
3
EPISODE 3 : MALAIKAT KECIL
4
EPISODE 4 : KOAS - KAOS
5
EPISODE 5 : FLEBOTOMI
6
EPISODE 6 : SALING GIBAH
7
EPISODE 7 : RUMAH CINTA HARAPAN
8
EPISODE 8 : MAKAN SIANG
9
EPISODE 9 : GOSIP
10
EPISODE 10 : KELUARGA DANIAH
11
EPISODE 11 : TRAUMA
12
EPISODE 12 : OMPONG
13
EPISODE 13 : DONGKOL
14
EPISODE 14 : OMG!!
15
EPISODE 15 : DASAR EDUN!!
16
EPISODE 16 : PEREMPUAN MATRE
17
EPISODE 17 : PERNIKAHAN
18
EPISODE 18 : ULET KEKET
19
EPISODE 19 : APARTEMEN
20
EPISODE 20 : PERKARA KOPI
21
EPISODE 21 : SIANIDA
22
EPISODE 22 : RANDOM
23
EPISODE 23 : MENGGEMASKAN
24
EPISODE 24 : ENTOK
25
EPISODE 25 : KEMARAHAN ARRAZI
26
EPISODE 26 : LUKA
27
EPISODE 27 : PERLAKUAN MANIS
28
EPISODE 28 : DASTER
29
EPISODE 29 : KECEWA
30
EPISODE 30 : PEREMPUAN MASA LALU PAPI
31
EPISODE 31 : SUPPORT SYSTEM
32
EPISODE 32 : KABAR
33
EPISODE 33 : GOMBALAN SANG CEO
34
EPISODE 34 : DI MADU?
35
EPISODE 35 : PDKT
36
EPISODE 36 : SAYA SANGAT MENCINTAIMU
37
EPISODE 37 : SENYUMAN MANIS BIKIN SALTING
38
EPISODE 38 : CEMBURU?
39
EPISODE 39 : RACUN CINTA
40
EPISODE 40 : AKU KANGEN KAMU
41
EPISODE 41 : JANDA MENGGODA
42
EPISODE 42 : SI BOCAH PENYELAMAT
43
EPISODE 43 : TERIMAKASIH TELAH KEMBALI, MALAIKAT KECILKU
44
EPISODE 44 : MENGOBATI LUKA
45
EPISODE 45 : PEREMPUAN YANG DI SELINGKUHI
46
EPISODE 46 : BOSEN
47
EPISODE 47 : TERANCAM MERINDU
48
EPISODE 48 : AKHIRNYA....
49
EPISODE 49 : NGIDAM
50
EPISODE 50 : SALAH PAHAM
51
EPISODE 51 : NASIHAT DAN SARAN
52
EPISODE 52 : POSITIF
53
EPISODE 53 : ADA APA DENGAN ELIZA?
54
EPISODE 54 : TERNYATA ADIK KAKAK
55
EPISODE 55 : KESEDIHAN ELIZA
56
EPISODE 56 : RUMAH KITA
57
EPISODE 57 : BU RARA KABUR
58
EPISODE 58 : SURGA YANG TELAH KEMBALI
59
EPISODE 59 : TENTANG ELIZA DAN MAMINYA
60
EPISODE 60 : DIA ADIKKU
61
EPISODE 61 : KELAKUAN DHAFIR
62
EPISODE 62 : UDAH SAH, KITA
63
EPISODE 63 : HUBBY
64
EPISODE 64 : RESEPSI PERNIKAHAN DHAFIR & ELIZA
65
EPISODE 65 : BUMIL NGAMBEK
66
EPISODE 66 : SUPERFETASI
67
EPISODE 67 : PEREMPUAN SPEK UKHTI
68
EPISODE 68 : BEE
69
EPISODE 69 : BUNNY HAT
70
EPISODE 70 : CEMBURUNYA SEORANG ISTRI
71
EPISODE 71 : DUA PROSES PERSALINAN
72
EPISODE 72 : LAKI-LAKI YANG DI UJI
73
EPISODE 73 : PERMINTAAN DALAM MIMPI
74
EPISODE 74 : PUTRA PUTRI ARDA
75
EPISODE 75 : LUAPAN RINDU
76
EPISODE 76 : KELAKUAN SI KEMBAR
77
EPISODE 77 : HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!