Awal Persiapan

Minggu malam datang dengan tenang, tetapi di dalam hati Ryan dan Elma, ada ketegangan yang terus bergejolak. Ryan masih beristirahat di tempat tidurnya, meskipun ia sudah mulai mencoba berdiri dengan bantuan Elma. Luka-lukanya perlahan membaik, tetapi rasa sakit dari pertarungannya sebelumnya masih terasa setiap kali ia bergerak.

Elma sibuk membereskan sisa obat-obatan dan perban di meja kecil di samping tempat tidur Ryan. Ia berusaha terlihat tenang, tetapi pikirannya penuh dengan kekhawatiran. Minggu depan adalah minggu terakhir sebelum ujian kelulusan, dan meskipun ia tahu Ryan adalah seorang yang tangguh, ia tidak yakin apakah Ryan bisa sepenuhnya pulih tepat waktu.

“Elma,” panggil Ryan dengan suara rendah. “Kau tidak perlu terus mengkhawatirkanku. Aku akan baik-baik saja.”

Elma menoleh, menatap Ryan dengan tatapan penuh rasa peduli. “Aku tidak bisa tidak khawatir, Ryan. Kau tidak tahu betapa takutnya aku saat melihatmu terluka begitu parah.”

Ryan terdiam sejenak, kemudian tersenyum lemah. “Aku tahu. Dan aku berterima kasih untuk itu. Tapi aku harus kembali kuat. Aku tidak bisa membiarkan Hery menang.”

Mendengar nama itu, Elma merasa dadanya sesak. Ia tahu Hery bukan ancaman biasa. Tetapi ia juga tahu bahwa Ryan tidak akan mundur dari apa pun yang ia yakini benar.

Di tempat lain, pria berjubah hitam berdiri di tepi jurang dalam dimensi bayangan. Di sekelilingnya, bayangan berputar seperti badai kecil, menciptakan suara gemuruh yang menakutkan. Ia mengangkat tangannya, dan di hadapannya muncul gambaran Hery dengan aura gelap yang semakin kuat.

“Dark Dominator semakin dekat pada wujud sempurnanya,” gumam pria itu. “Jika Ryan tidak segera mengendalikan kekuatannya, dia tidak akan memiliki peluang sedikit pun.”

Bayangan di sekelilingnya mulai memadat, membentuk sosok-sosok gelap dengan mata merah yang menyala. Pria berjubah hitam mengamati mereka dengan tajam, seolah-olah sedang merencanakan sesuatu.

“Waktumu hampir habis, Ryan. Pertempuran ini tidak hanya akan menentukan nasibmu, tetapi juga dunia yang kau tinggali.”

Kembali di rumah Ryan, Elma duduk di samping tempat tidurnya setelah menyelesaikan semua pekerjaannya. Udara di kamar terasa hening, hanya diisi oleh suara napas pelan Ryan.

“Ryan,” kata Elma pelan, memecah keheningan. “Apa yang sebenarnya kau hadapi? Aku tahu kau tidak jujur sepenuhnya tentang apa yang terjadi.” Ryan terdiam. Ia menatap Elma, mencoba mencari kata-kata yang tepat. “Aku... aku menghadapi sesuatu yang tidak bisa dijelaskan dengan mudah. Tapi aku akan melindungimu, Elma. Apa pun yang terjadi.”

“Melindungiku?” Elma mengulang kata-kata itu dengan nada bingung. “Ryan, kau tidak harus menanggung semuanya sendirian. Aku juga ingin membantu.”

Ryan tersenyum kecil, tetapi ada rasa sakit di balik senyumnya. “Kau sudah melakukan lebih dari cukup. Hanya dengan berada di sini, kau sudah membantuku lebih dari yang kau tahu.”

Mata Elma mulai berkaca-kaca, tetapi sebelum ia bisa mengatakan apa pun, lentera kecil di meja mulai bergetar. Cahaya dari lentera itu perlahan memudar, digantikan oleh kehadiran sosok wanita berjubah putih.

“Elma,” kata wanita itu, suaranya lembut tetapi tegas. “Waktumu untuk melatih kekuatanmu hampir habis. Jika kau tidak segera menguasainya, kau tidak akan bisa menghadapi apa yang akan datang.”

Elma berdiri, menatap wanita itu dengan campuran rasa hormat dan kebingungan. “Aku tahu. Tapi Ryan...”

Wanita itu memotongnya. “Ryan adalah bagian dari perjalanan ini, tetapi tugasmu lebih besar daripada sekadar melindunginya. Cahaya dalam dirimu adalah harapan untuk keseimbangan. Tanpa itu, kegelapan akan menang.”

Elma menggigit bibirnya, merasa terpecah antara keinginannya untuk tetap di sisi Ryan dan tanggung jawab yang diberikan padanya. “Aku akan melakukannya,” akhirnya ia berkata. “Tapi beri aku waktu. Aku tidak bisa meninggalkannya sekarang.”

Wanita berjubah putih mengamati Elma sejenak, kemudian mengangguk pelan. “Waktu adalah hal yang berharga, Elma. Jangan menyia-nyiakannya.” Ia menghilang, meninggalkan ruangan dalam keheningan lagi.

Malam itu, setelah menghabiskan waktu berbicara di kamar, Ryan memutuskan untuk mengantarkan Elma pulang. Meskipun tubuhnya masih terasa lemah, ia bersikeras untuk berjalan bersamanya. “Aku tidak akan membiarkanmu pulang sendirian,” kata Ryan dengan nada tegas.

Elma mencoba menolak, tetapi melihat tekad di mata Ryan, ia akhirnya menyerah. “Baiklah, tapi jangan memaksakan diri. Kalau kau merasa sakit, kita bisa berhenti,” katanya sambil tersenyum kecil.

Mereka berjalan perlahan di bawah sinar bulan, melewati jalanan yang sepi. Udara malam terasa dingin, tetapi kehadiran satu sama lain membuat segalanya terasa hangat. Di sepanjang jalan, mereka berbicara tentang hal-hal ringan, mencoba melupakan beban yang selama ini mereka rasakan.

Ketika mereka sampai di depan rumah Elma, Ryan berhenti sejenak. “Terima kasih untuk semuanya, Elma. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi tanpamu.”

Elma menatapnya, senyum lembut menghiasi wajahnya. “Kau juga selalu ada untukku, Ryan. Jadi, aku hanya melakukan hal yang sama.”

Mereka berdiri dalam keheningan beberapa saat sebelum Elma melangkah masuk ke rumahnya. Ryan menunggu sampai pintu tertutup sebelum berbalik untuk berjalan pulang. Dalam hatinya, ia merasa ada kekuatan baru yang tumbuh, didorong oleh kehangatan dan dukungan Elma.

Episodes
1 Misteri Jejak Darah dalam Kabut
2 Tawaran dari Kegelapan
3 Bayangan Dendam dan Secercah Harapan
4 Keraguan yang Menghantui
5 Ketakutan dan Keraguan
6 Ancaman dan Kegelapan
7 Pilihan yang Berat
8 Awal dari Amarah
9 Secercah Cahaya di Tengah Kegelapan
10 Percikan Pertarungan
11 Kehilangan yang Tak Terlihat
12 Tanda dari Bayangan
13 Cahaya dan Kegelapan
14 Rahasia Cahaya dan Kegelapan
15 Pertarungan dalam Bayang
16 Jejak Kegelapan
17 Bangkit dari Luka
18 Benteng Kegelapan
19 Awal Persiapan
20 Bayangan Misteri
21 Tekad yang Diuji
22 Cahaya di Tengah Kegelapan
23 Kelahiran Dominator Baru
24 Ancaman Dominator
25 Benturan Bayangan
26 Tekad yang Tumbuh di Kegelapan
27 Bayangan dan Cahaya yang Bersinggungan
28 Harmoni Cahaya dan Kegelapan
29 Pertarungan yang Tak Terhindarkan
30 Pertemuan di Dimensi Cahaya dan Gelap
31 Pertarungan Cahaya dan Bayangan
32 Jejak Keseimbangan
33 Hari Baru di Tempat Legenda
34 Langkah Awal Menuju Ujian
35 Cahaya dalam Gelap
36 Serangan di Tengah Kedamaian
37 Amarah Tak Terkendali
38 Kegelapan dan Harapan
39 Perjalanan Menuju Nexus Dualitas
40 Konflik di Gerbang Nexus
41 Kebangkitan Cahaya
42 Jejak di Nexus Dualitas
43 Nexus Polaris yang Ternodai
44 Runtuhnya Nexus Polaris
45 Aeterna Luxumbra
46 Cahaya yang Terhubung
47 Rahasia Yang Mulai Terungkap
48 Di Ambang Pertemuan
49 Rahasia
50 Bayangan yang Menyapa
51 Kepergian yang Membekas
52 Jejak Langkah yang Tak Terlupakan
53 Awal yang Baru
54 Awal yang Tertunda
55 Awal Sebuah Keseimbangan
56 Bayangan di Balik Cermin
57 Misteri Aeterna Luxumbra
58 Bayangan di Balik Papan Catur
59 Bayangan dan Cahaya dalam Latihan
60 Bayangan yang Mendekat
61 Penyerangan Pertama
62 Kegagalan Pertahanan
63 Pertarungan Terakhir Leon dan Renata
64 Serangan Terakhir
65 Pengorbanan Sang Kakek
66 Pelarian dalam Bayangan
67 Kegelapan yang Kembali
68 Pertemuan di Alam Bawah Sadar
Episodes

Updated 68 Episodes

1
Misteri Jejak Darah dalam Kabut
2
Tawaran dari Kegelapan
3
Bayangan Dendam dan Secercah Harapan
4
Keraguan yang Menghantui
5
Ketakutan dan Keraguan
6
Ancaman dan Kegelapan
7
Pilihan yang Berat
8
Awal dari Amarah
9
Secercah Cahaya di Tengah Kegelapan
10
Percikan Pertarungan
11
Kehilangan yang Tak Terlihat
12
Tanda dari Bayangan
13
Cahaya dan Kegelapan
14
Rahasia Cahaya dan Kegelapan
15
Pertarungan dalam Bayang
16
Jejak Kegelapan
17
Bangkit dari Luka
18
Benteng Kegelapan
19
Awal Persiapan
20
Bayangan Misteri
21
Tekad yang Diuji
22
Cahaya di Tengah Kegelapan
23
Kelahiran Dominator Baru
24
Ancaman Dominator
25
Benturan Bayangan
26
Tekad yang Tumbuh di Kegelapan
27
Bayangan dan Cahaya yang Bersinggungan
28
Harmoni Cahaya dan Kegelapan
29
Pertarungan yang Tak Terhindarkan
30
Pertemuan di Dimensi Cahaya dan Gelap
31
Pertarungan Cahaya dan Bayangan
32
Jejak Keseimbangan
33
Hari Baru di Tempat Legenda
34
Langkah Awal Menuju Ujian
35
Cahaya dalam Gelap
36
Serangan di Tengah Kedamaian
37
Amarah Tak Terkendali
38
Kegelapan dan Harapan
39
Perjalanan Menuju Nexus Dualitas
40
Konflik di Gerbang Nexus
41
Kebangkitan Cahaya
42
Jejak di Nexus Dualitas
43
Nexus Polaris yang Ternodai
44
Runtuhnya Nexus Polaris
45
Aeterna Luxumbra
46
Cahaya yang Terhubung
47
Rahasia Yang Mulai Terungkap
48
Di Ambang Pertemuan
49
Rahasia
50
Bayangan yang Menyapa
51
Kepergian yang Membekas
52
Jejak Langkah yang Tak Terlupakan
53
Awal yang Baru
54
Awal yang Tertunda
55
Awal Sebuah Keseimbangan
56
Bayangan di Balik Cermin
57
Misteri Aeterna Luxumbra
58
Bayangan di Balik Papan Catur
59
Bayangan dan Cahaya dalam Latihan
60
Bayangan yang Mendekat
61
Penyerangan Pertama
62
Kegagalan Pertahanan
63
Pertarungan Terakhir Leon dan Renata
64
Serangan Terakhir
65
Pengorbanan Sang Kakek
66
Pelarian dalam Bayangan
67
Kegelapan yang Kembali
68
Pertemuan di Alam Bawah Sadar

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!