Ada rasa aneh ketika Juna memberikan sedikit perhatian pada Angela. Tapi Angela mencoba mengabaikan perasaannya. Ia berjalan menuju ruang makan bersama Juna. Bibi sudah memasak makan malam. Keduanya makan bersama tentunya dengan duduk saling berjauhan.
Juna nampak menikmati makan malamnya dengan lahap. Sementara Angela sesekali ia mencuri pandang ke arah Juna..
Angela! Apa yang kau lakukan?! Dia hanya sopir kau jangan berpikiran aneh-aneh!
Angela menggelengkan kepalanya, Juna sampai tersenyum melihat tingkah Angela dari tempatnya duduk.
"ada apa? Kepala mu masih pusing?" Tanya Juna.
"Tidak apa-apa, aku ke kamar dulu" Angela segera bangkit dan setengah berlari menaiki anak tangga.
"Angel kau tidak jadi makanan?!"
Juna menggelengkan kepalanya heran dengan tingkah Angela.
Di kamarnya Angela masih mengutuk dirinya, karena hampir saja tergelincir dengan perasaannya pada Juna.
Tuk tuk..
Pintu kamar Angela di ketuk
"Angel, aku mau pergi dengan teman ku mungkin aku pulang malam" kata Juna.
"Terserah! kenapa minta izin segala memang aku ibumu?!" Jawab Angel ketus tanpa membuka pintu kamarnya.
Potongan ingatan saat Angela melihat Juna dengan teman wanitanya kembali melintas di benak Angela. Juna dan teman wanitanya itu sama-sama masih muda, ceria dan mereka serasi.
Hentikan Angela! Cukup!
Angela membenamkan wajahnya kedalam bantal. Ia ingin mengusir jauh-jauh ingatan tentang Juna.
Ponsel Angela berbunyi ada pesan dari Martha.
[Aku melihat Dito...]
Angela terdiam, perasaannya langsung campur aduk mendengar nama Dito. Ia teringat impiannya tentang pernikahan hancur lebur karena pria itu. Pria yang sangat Angela cintai dan banggakan. Dito tega meninggalkannya bahkan di detik pernikahan mereka sampai Angela harus menikah dengan pria lain yang tidak ia kenali demi menyelamatkan harga dirinya.
Air mata Angela mengalir membasahi pipinya. Ia terduduk di lantai memikirkan segala kenangan dan impian nya bersama Dito yang kandas di hari pernikahan mereka. Angela tersedu mengingat luka yang Dito berikan padanya.
***
Juna pergi ke rumah sakit mengantarkan tugas kampus untuk Reina. Reina sedang menunggu ibunya yang di rawat di rumah sakit.
"Maaf ya Juna aku merepotkan mu"
"Tidak apa, ini tugas untuk besok sudah aku cantumkan namamu. Kau tidak perlu cemas"
Reina tersenyum manis memandang Juna. Si pria tampan dan baik hati.
"Oh ya bagaimana ibu mu?"
"Sudah membaik, besok bisa pulang"
"Syukurlah"
"Juna bagaimana kalau kita makan di kantin rumah sakit? Disini makanan juga lumayan enak" kata Reina menawari. Ia ingin lebih lama bersama Juna.
"Tapi aku sudah makan malam di rumah" kata Juna menolak.
Reina terlihat kecewa,
"Maaf ya lain kali kita bisa pergi bersama untuk kulineran"
"Benar?" Mata Reina terlihat berbinar senang. Juna mengangguk santai. Juna hanya menganggap Reina sebagai temannya. Ia tidak menaruh rasa apa-apa pada gadis itu.
Selesai dari rumah sakit untuk menemui Reina, Juna langsung pulang ke rumah Angela. Ia memarkir motor di garasi tepat di samping mobil mewah sang istri.
Juna tersenyum menyentuh mobil milik Angela. Ia menghela napas perlahan. Mungkin jika Juna menjadi suami Angela sungguhan ia tidak mampu memberi nafkah bulanan pada wanita hedonis itu. Juna menggaruk rambutnya, ia melangkah memasuki rumah.
Rumah terlihat sepi, biasanya Angela duduk di ruang tengah sekedar membaca buku atau sibuk dengan laptopnya. tapi Angela tidak terlihat. Mungkin ia sudah tidur, pikir Juna yang langsung masuk ke kamarnya.
Paginya Juna tidak melihat Angela di ruang makan, ia pikir Angela sudah ke kantor. Juna pergi ke garasi untuk mengeluarkan motornya. langkahnya terhenti saat melihat mobil Angela masih berada di garasi.
"Tidak mungkin Angela yang manja itu pergi ke kantor naik taksi" gumam Juna.
Juna mengurungkan niatnya pergi ke kampus dan kembali masuk kedalam rumah. ia berjalan cepat menuju kamar Angela yang masih tertutup rapat.
"Angela? kau di dalam?"
tidak ada jawaban.
"Angela? apa kau baik-baik saja?"
Juna mulai tidak sabar, ia cemas jangan-jangan Angela nekat melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya. namanya orang gagal nikah, bisa saja ia berbuat di luar nalar karena putus asa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rokhmi Nur Hidayati
biarpun suami boongan/kontrak perhatian banget sama istri yg mengontraknya
2025-01-05
0
Dwi Winarni Wina
Juna khawatir terhadap angela dan sampai nekat masuk kekamar angela...
2024-12-22
0