"Angela?"
Angela keluar dari kamarnya dengan mata sembab dan wajah sedih. ia terlihat lebih diam bahkan semakin mengabaikan Juna yang cemas padanya.
"tunggu Angela aku ingin bicara!" Juna meraih lengan Angela dengan lembut.
Angela tidak mau menatap Juna, ia malu karena pasti Juna tahu dirinya baru saja menangis.
"Baiklah aku tidak akan bertanya kenapa atau ada apa dengan mu, bibi bilang kau tidak keluar kamar sejak kemarin malam, tidak makan dan juga tidak minum"
Juna membimbing Angela berjalan menuju ruang makan.
"Duduk dan makanlah sedikit"
Angela hanya melamun menatap makanan di piringnya. ia tidak berselera makan hanya sedikit kopi hangat yang menarik minatnya.
"Kau pergilah ke kampus, aku ingin sendiri" kata Angela.
Juna terdiam menatap iba pada istrinya. wajah Angela terlihat polos tanpa riasan. rambut panjangnya di ikat serampangan, matanya bengkak dan wajahnya juga pucat seperti tidak bergairah hidup.
Angela bangkit dari duduknya dan berjalan lesu menuju kamarnya. Juna tidak bisa berbuat banyak, ia hanya suami Pengganti bukan suami sungguhan bagi Angela. Juna tidak berhak mencampuri kehidupan pribadi Angela apa lagi mengaturnya.
Juna menghela napas, ia pergi ke kamarnya menyambar jaket lalu pergi ke garasi. Juna berniat menemui Martha karena Martha pasti tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Angela.
Juna tiba di rumah Martha yang mewah, tidak kalah mewah dengan rumah Angela. ia memarkir motornya dan menyapa Piter yang memanasi mesin mobil.
"Pitt apa nona ada?" tanya Juna.
"Ada sedang sarapan, ada apa mencari nona Martha?"
"Aku ingin bicara soal Angela, tolong beri tahu nona Martha apa dia mau bertemu dengan ku, aku hanya minta sepuluh menit saja"
Peter mengangguk paham, ia berjalan memasuki rumah mengatakan pada Martha jika Juna ingin bertemu.
"Suruh masuk"
"baik"
Peter menghampiri Juna yang masih menunggu di samping mobil milik Martha. ia dulu yang mengendarai mobil itu mengantar jemput Martha ke kantor. sekarang ia sudah tidak lagi menjadi sopir melainkan suami berondong dari seorang wanita kaya raya bernama Angela. Juna tersenyum sendiri merasakan nasibnya yang jungkir balik.
"Nona meminta mu masuk"
"Oke thanks.." Juna bergegas memasuki rumah Martha.
"Hai Juna, ada apa? kenapa sepagi ini kemari?"
"Aku cemas dengan keadaan Angela ia terlihat murung, menangis hingga matanya bengkak, tidak mau makan dan minum. apa nona tahu sebabnya?"
Martha langsung merasa bersalah, pasti Angela bersikap begitu karena kemarin ia mengirim pesan singkat jika dirinya melihat Dito.
"Sebenarnya...."
Martha menceritakan kronologi ia melihat Dito secara tidak sengaja di salah satu pusat perbelanjaan. karena itu Martha memberi tahu Angela.
Setelah mendengar cerita dari Martha, Juna mengerti sekarang.
Rupanya Angela masih terluka karena pria brengsek itu!
"Oh ya Juna, apa dia bersikap sedikit baik padamu? atau masih kasar?" tanya Martha.
"Yah nona Angela memang seperti itu sikapnya, tapi aku tahu hatinya baik dan tulus. ia memintaku untuk melanjutkan kuliah dan ia juga memberiku uang saku setiap hari. aku jadi lebih mirip adiknya di banding suaminya"Juna tersenyum mengingat kebaikan Angela.
"Waktu kalian tidak lama hanya satu bulan, jadi bersabarlah menghadapinya"
Juna mengangguk, entah kenapa ia seperti merasa tidak rela waktu pernikahannya dengan Angela akan berakhir.
"Kalau begitu saya permisi"
"Oke Juna, kau jangan cemas Angela wanita yang kuat meski sedikit arogan dan manja. ia pasti akan kembali seperti semula setelah kesedihannya terlupakan"
Juna mengangguk lalu bergegas pamit. ia melihat jam tangannya. pagi ini ia harus presentasi tugas di kampus. Juna memutuskan untuk langsung saja ke kampus tanpa kembali ke rumah Angela.
***
"Hai Juna aku mencari mu" kata Reina yang sudah berdiri di samping Juna.
"Hai Reina, maaf terlambat tadi aku ada urusan lain. Apa kita sudah akan maju presentasi?"
"Ya sebentar lagi"
Reina tersenyum senang ketika melihat Juna. ia memberikan bekal kue pada Juna.
"Apa ini?"
"Kue buatan ku sendiri sebagai rasa terimakasih karena sudah membantuku mengerjakan tugas saat ibuku sakit"
"Oh, sama-sama" Juna memasukan kotak berisi kue itu ke dalam tas ranselnya.
Reina terlihat sedikit kecewa karena Juna tidak langsung memakan kue buatannya.
"Jun nanti malam ada pemutaran film baru, mau nonton?"
"Film? aku tidak bisa Rena, maaf ya aku ada urusan penting nanti malam"
Sekali lagi Reina kecewa, ia ingin tahu apa sebenarnya yang membuat Juna terlihat selalu sibuk di luar jam kampus.
Sepertinya aku perlu mencari tahu tentang Juna..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Rokhmi Nur Hidayati
reina suka sama Juna (cinta sebelah tangan) nanti kamu reina tahu...kecewa banget Lo sampai sukanya diksrldik
2025-01-05
0
Dwi Winarni Wina
Reina juna itu sudah menikah dan anggap km hanya sekedar sahabat aja...
2024-12-22
0
Dini Kisaran
jangan mulai deh reina....
2025-01-31
0