🌻Saat ini Pukul 16.20
Babe jemputan menghentikan laju bis jemputan tepat di depan gang kontrakan Mbakku.
Senang rasanya bisa kembali kerumah.
Kubuka pintu kayu Kontrakan Mbak Susi.
Segera ku rapatkan kembali setelah ku masuk.
"Letih rasanya seluruh tubuhku," batinku
Kubuka hijabku.
Kubersiap membersihkan diriku.
Kumasuk menuju kamar mandi.
Setelahnya, segera kulakukan ibadah asharku.
Kuperhatikan kasur mbak susi seakan melambai2 kearahku, seakan memintaku berbaring bersamanya.
Tak menunggu lama akupun mengikuti ajakannya.
Kurebahkan diriku.
Benar saja, betapa nikmatnya kasur ini.
Tak menunggu lama mataku telah terpejam terbawa rayunya.
"Tok ... Tok ..."
Hingga suara ketukan membuyarkan mimpiku.
Jam menunjukkan 17.15
Ada yang datang, siapa ya? memang belum banyak orang sekitar sini yang mengenalku jadi agak bingung ada yg mendatangi kontrakanku.
Dengan gontai kuputar pengunci dan kubuka pintu kayu tersebut.
Tersontak kaget saat kulihat sosok di depanku.
Masss ... Bayu? Bukankah seharusnya dia tau kalau saat ini Mbak Susi gak ada di rumah?
"Untuk apa ya dia kesini," ujarku heran.
Di Sudut lain.
Kulihat sosok yang juga terpaku melihat sosokku sebab ini kali pertama ia melihatku tanpa hijab. Memang seperti ini aku di rumah, setidaknya inilah cara pandangku saat ini.
Menutup hijab saat keluar rumah dan untuk di rumah masih belum. Bertahap, fikirku.
#Flashback
Setelah sholat..
Kubawa diriku bertatap dengan cermin di kamarku..
Kusisir rambut panjangku yang telah menyentuh siku.
Kubiarkan ia tergerai.
Kubariskan rapi seluruh rambut depanku (poni) kearah samping.
Kurapihkan kaos oblong berwarna biru lembut yang kupakai.
Kupilih celana selutut berwarna hitam untuk memadukannya.
Untuk dirumah saja ini, fikirku.
Menyamankan diri di rumah tepatnya.
Wajahku kubiarkan natural tanpa riasan apapun.
"Toh gak kemana-mana ini," ujarku sendiri.
●●●●
"Mas ... Mas Bayu," panggilanku membuyarkan keterpakuannya.
"Mas cari mbak Susi ya? Tapi maaf mbak Susinya kan sedang bekerja," ujarku lagi.
"A-ku mau ambil barangku yang kemarin tertinggal disini Ly," jawabnya.
"Ohhh," tak lama tanpa permisi ia langsung menuju kamar mandi. Jamnya tertinggal disana, katanya.
Sedetik kemudian ia keluar memegang jam yang menurutnya tertinggal itu.
"Sepertinya waktu ku mandi tadi, tak kulihat ada jam disana. Apa aku salah lihat ya?" kuberfikir keras mengingat-ingat. Ahh sudahlah yang penting ia sudah mendapat yang ia cari jadi akan cepat ia pulang.
Perilakunya itu yang selalu masuk tanpa permisi, seolah ini kontrakannya saja membuatku tidak nyaman.
Aku masih duduk terpaku di depan TV saat mas Bayu tiba2 kearahku dan ikut duduk di sebelahku.
"Lho kenapa ikut duduk dia," ujarku dalam hati.
"Haii Ly, bagaimana pekerjaanmu hari ini?" ia membuka obrolan.
Timbul suasana semakin tidak nyaman diotakku. Dia kekasih mbakku akan tidak enak jika ada yg melihat ini. Dan aku sungguh tidak suka dengan perilakunya.
"Apa Mbak Susi tahu ia kesini?" batinku.
Dan saat ini hanya ada aku dan dia, sangat tidak nyaman.
"Pekerjaanku lancar mas," jawabku datar.
"Kamu betah tinggal disini?"
"Betah mas."
"Gak kesepian kalau Susi lagi gak ada dirumah seperti saat ini?" tanyanya lagi.
"Sudah terbiasa mas," jawabku singkat seolah mengisyaratkan ketidaknyamananku.
Namun ia tak menggubris dan terus melancarkan lagi tanyanya.
"Apa kamu gak bosan dirumah? kita jalan-jalan keluar sebentar yuk!" pintanya.
"Haahhh, pertanyaan yang tak kuduga. Apa mas Bayu terbiasa seperti ini dengan wanita lain dibelakang mbak Susi?" menjijikkan fikirku.
"Apa ia ingin mempermainkan Mbakku? bisa-bisanya ia berfikir mengajakku keluar."
Oh situasi apa ini, hal seperti ini gak ingin kudengar.
Aku hanya terdiam malas rasanya menjawab tanyanya gak penting. Kumainkan tombol2 di HP ku.
Kulirik ia semakin mendekatkan duduknya kearahku, "Kamu tenang saja Ly, Susi gak akan tau kok kita jalan," ia berbisik padaku.
Hahhh ... kata-kata yang semakin memuakkanku, batinku lagi.
"Gimana??? kok diem aja Mas tanya??"
"Maaf mas aku letih, gak mau kemana-mana."
"Kalo gitu mas temenin kamu di kontrakkan ini ya! biar kamu gak bosan," ujarnya tanpa ada rasa bersalah.
Rasa muakku tak tertahan.
Sampai akhirnya ...
"Mas di luar Lyra,"
Kubaca pesan yang muncul diponselku.
Langsung ku berdiri menghampiri Mas Rino yang berdiri bingung di sudut kontrakanku.
🌻Flashback
"Mas Rino dirumah gak?" tanganku terus mengetik-ngetik tombol ponselku.
Mengirim pesan pada mas Rino yang tinggal tak jauh dari kontrakan mbakku.
"Kenapa??? tumben kirim pesan ke Mas." kubaca balasan Mas Rino
Sambil kulirik pria disebelahku yang terus menggeser duduknya kearahku.
"Pokoknya kalau mas ada di rumah kesini cepet ya, please!!😐" tak kudapati lagi jawaban dari mas Rino sampai tak lama ia datang.
●●●●
Kuberdiri diambang pintu agar ia cepat menghampiriku.
Alisnya di naik-naikkan seolah mencari jawab atas ajakanku untuk kesini segera.
Tak memperoleh jawab..
Pandangannya menelusuri setiap jengkal isi kontrakkan mbak Susi.
Dan ia terkaget melihat Mas Bayu sosok kekasih Mbak Susi duduk dengan santainya di dalam.
Mas Bayu yang sadar kedatangan Mas Rino terlihat kaget.
"Eh Bay ... lo disini?"
"I-ya Mas."
"Aku kesini mau ambil jamku yang tertinggal mas, ini aku sedang bersiap untuk pulang," jawabnya terkekeh seakan pencuri yang sedang tertangkap basah. Ia pun segera berlalu kearah pulang.
"Tunggu Bay, ada yang mau kubicarakan," suara Mas Rino menghentikan langkah mas Bayu.
"Bay, gw gak peduli apa yang lo lakuin diluaran. Tapi lo mesti inget!! lo harus selalu jaga perasaan Susi!" ujar Mas Rino tegas sebelum berlalu kearahku.
Aku mendengar segalanya.
Mas Rino memang sosok kakak untukku dan Mbak Susi. Dan setelah ia mengantarkanku tempo hari. Ia beberapa kali juga menengokku ke kontrakkan saat mbak susi gak d rumah. Memastikan kondisiku, katanya.
Dan gak pernah berlama juga, cukup tau aku baik-baik dikontrakkan dan ia membaur pergi ke rumahnya lagi.
"Lama tadi Bayu disini," tanyanya.
"Lumayan Mas, makasih ya sudah kesini. Maaf lagi-lagi Lyra merepotkan Mas"
"Dia gak berbuat macam-macam kan?"
"Nggak Mas."
"Yauda, Mas pulang ya. Kamu hati-hati didalam. Kunci rapat pintunya" tandasnya menggambarkan kekhawatiran pada adik kecilnya.
"Mass ..."
"Ada lagi?"
"Tolong jangan sampai Mbak Susi tau kejadian sore ini yaaa, aku takut hubunganku jadi berjarak jika Mbak tau," kuucap dengan tampang memelasku.
"Ia mas paham, kamu tenang aja. Kalau Bayu muncul lagi saat Susi gak ada kamu kabarin Mas aja."
"Makasih Mas."
Terdengar adzan maghrib berkumandang..
"Udah adzan tuh. Masuk dan sholat sana!" Ujar mas Rino sebelum akhirnya bayangannya tak terlihat oleh mataku.
Makasih Masss, lirihku kembali dalam hati.
●●●●
🌻happy reading❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 257 Episodes
Comments
momtikita
Rino kayaknya baik yaa
2021-07-11
0
Ambar Trias Trias
bayu si buaya kadal
2021-06-28
1
Berdo'a saja
sialan ternyata Bayu 😳😳😳
2021-04-04
1