dua

Hari demi hari, Kalista merasakan perubahan dalam hidupnya. Ia tak lagi sendirian di sekolah, berkat Tasya dan Alvaro, teman-teman barunya yang menyemarakkan kehidupannya. Sejak perkenalan tak terduga itu, ketiganya menjadi akrab dan tak pernah terpisahkan. Untuk pertama kalinya, Kalista merasa begitu nyaman dan bahagia bersama mereka, bagaikan menemukan oasis di tengah padang pasir kesendirian yang selama ini dihampirinya.

Tasya, meski sering kali membuat Kalista tertawa geli dan jengkel sekaligus, ternyata memiliki hati yang tulus dan hangat. Sementara Alvaro, pemuda ambisius yang ternyata tak se-egois rekan-rekannya, memberikan semangat baru dalam perjuangan Kalista. Berbeda dengan Tasya yang selalu riang dan gesit, Alvaro lebih cenderung tenang namun selalu menyenangkan untuk diajak berbicara. Meski demikian, kesamaan karakter mereka justru menjadi kekuatan yang menyatukan ketiganya.

Kalista menguncir asal rambut sebahunya menggunakan jepit,ia juga menggulung sedikit lengan kemeja seragamnya.

"Gerah banget,Sya.Lo gak panas apa rambutnya di gerai gitu?",tanya Kalista pada Tasya yang sedang asyik berkaca diri di cermin kecil yang selalu gadis itu bawa.

Gadis mengangguk kecil."Gerah dikit, lagipula aku udah biasa di gerai jadi gak gak terlalu beras panas,"jawab Tasya.

Kalista mengangguk, tangannya perlahan melonggarkan dasi yang terlilit di kerah bajunya. Sementara itu, Tasya hanya menggelengkan kepalanya, tersenyum sinis melihat kelakuan sahabatnya yang seperti laki-laki itu. Kalista bersandar pada meja, merasa gerah dan mengipasi dirinya dengan buku tulis yang ia pegang.

Saat ini seharusnya mereka tengah berada di tengah jam pelajaran, tetapi sudah lebih dari sepuluh menit guru yang seharusnya mengajar belum muncul. Kalau di kelas sebelumnya, saat-saat seperti ini biasanya digunakan oleh sebagian besar teman sekelas mereka untuk berhamburan ke kantin atau sekedar mengobrol. Namun hari ini, kebanyakan dari mereka masih duduk dengan tenang, fokus pada kegiatan masing-masing.

Dari sudut kelas, tampak sosok Alvaro yang tengah asyik dengan ponselnya. Sesekali, laki-laki itu menoleh ke belakang, melirik Kalista dan Tasya yang sedang berbicara. Gerah dengan suhu ruangan yang panas, Kalista tidak tahan lagi dan memutuskan untuk berdiri. Ia berniat pergi ke kantor guru, hendak bertanya apakah guru yang seharusnya mengajar hari ini hadir atau tidak.

"Mau kemana?",tanya Tasya ketika melihat temannya itu berdiri.

"Ke kantor,mau nanya Bu Meli sekarang masuk atau enggak,"jawabnya.

"Oh,yaudah gue di sini aja ya,"ujar Tasya.

Kalista mengangguk,ia lalu melangkah menuju keluar kelas.Alvaro menatap tubuh Kalista yang sudah menghilang di balik pintu,ia penasaran mau kemana gadis itu? Ia akhirnya ikut berdiri dan menyusul gadis itu.

"Kalista!",panggil Alvaro.

Kalista yang sudah berjalan cukup jauh dari kelas berhenti,lalu menoleh ke belakang,ia mengerutkan alisnya ketika Alvaro memanggilnya.Laki-laki itu berjalan tergesa menghampiri gadis itu.

"Mau kemana?",tanyanya.

"Kantor,kenapa?",tanya Kalista.

"Oh, gue kira mau kemana,yaudah gue anter deh tanggung juga udah keluar kelas,"ujar Alvaro.

Kalista mengangguk,mereka pun berjalan beriringan menuju kantor guru.Sepanjang koridor menuju kantor mereka hanya diam,tak ada yang berbicara.Keduanya shanya fokus menatap objek di depannya.

"Lo mau ikut masuk atau tunggu di sini?",tanya Kalista pada Alvaro.

Alvaro memiringkan kepalanya sedikit mengintip ke dalam kantor."Gue di sini aja deh,Lo yang kedalam sendirian,gak apa-apa kan?"

Kalista mengangguk,gadis itu lalu masuk ke dalam dan menanyakan keberadaan gurunya.Setelah selesai,ia segera keluar dari kantor.

"Gimana?",tanya Alvaro melihat Kalista yang baru saja keluar dari kantor.

"Bu Meli gak masuk,katanya anaknya sakit.Kita di suruh belajar mandiri aja katanya,"ujar Kalista.

Alvaro tersenyum senang, akhirnya ada jam kosong jadi ia bisa sedikit bersantai hati ini.Keduanya lalu kembali ke kelas dan akan memberikan informasi yang ia dapat pada teman-teman kelasnya.

"Al,Lo aja deh yang bilang ke anak kelas kalau Bu Meli gak masuk hari ini,"ujar Kalista.

Al melirik sebentar ke arah gadis itu "Kenapa gak Lo aja? Lo udah beberapa bulan tapi gak pernah kenalan sama teman-teman yang lain."

Kalista berdecak."Gue males,yaudah kalau Lo gak mau,gue suruh Tasya aja,"ujar gadis itu.

Mendengar nada bicara Kalista yang terkesan dingin membuatnya sedikit merasa panik,takut jika gadis itu marah."Eh,iya gue aja yang bilang,"ujarnya.

Kalista menaikkan sebelah alisnya."Yakin?",tanya ya dan diangguki oleh Alvaro.

Sampai di kelas Alvaro berdiri di depan kelas untuk memberitahu informasi mengenai guru mereka yang tak hadir,sedangkan Kalista langsung duduk di bangkunya.

"Bu Meli masuk gak?",tanya Tasya ketika Kalista baru saya duduk.

"Engga,"jawabnya.

"Yess!! Akhirnya ada jam kosong,mumet gue belajar mulu,"ujar Tasya bahagia.

"Gak usah sekolah kalau gak mau belajar,"sindir Kalista.

Tasya mengerutkan bibirnya."Ya gak gitu juga,ke kantin yuk mumpung jam kosong,"ajaknya.

Kalista menggelengkan kepalanya."Gak ah,nanggung abis jam ini selesai juga istirahat kok."

"Hem,bener juga.Tapi gue bosen,Kal."

"Ke perpustakaan aja yuk,Lo bisa tidur di sana,"usul Kalista.

Tasya tersenyum sumringah,ia mengangguk dengan semangat, menyetujui usulan Kalista."Boleh tuh,ajak Alvaro juga sekalian ya."

"Hmm,"Guman Kalista.

Keduanya lalu berdiri dan berjalan menuju ke luar kelas.

"Al,mau ikut ke perpustakaan gak?",tanya Tasya pada Alvaro yang sedang fokus pada ponselnya.

Laki-laki itu mendongak ke arah Tasya."Ikut dong,bosen gue di sini."

"Yaudah ayok,"ajak Tasya.

Ketiganya lalu keluar kelas dan berjalan menuju ke perpustakaan yang letaknya berada di sudut sekolah.Cukup jauh dari letaknya dari kelas Kalista.

"Lo suka baca buku,Al?",tanya Tasya pada Alvaro.

"Lumayan,kenapa?"

"Engga,cuma nanya aja.Lo suka buku apa?"

"Emmh, gue lebih suka komik si,novel juga gue suka tapi yang genre horor.Kalau romance gak terlalu suka."

"Kenapa? Padahal seru tau,kalau aja cowok yang ada di novel-novel bisa jadi nyata,udah gue gebet,"ujar Tasya.

Alvaro mendengar itu hanya terkekeh."Novel kan kebanyakan fiksi,kalau Lo mau cowok kayak di novel sampai kapanpun juga gak akan nemu,Sya."

Tasya menganggukkan kepalanya."Bener juga."

Tatapan Alvaro lalu tertuju pada Kalista yang sedari tadi hanya diam."Lo Kal,suka baca buku?",tanya Alvaro membuka pembicaraan pada Kalista.

"Suka,"jawab gadis itu.

"Lo suka buku apa?",tanya Tasya.

"Apa aja si,asal menurut gue menarik pasti gue baca."

"Termasuk buku pelajaran?",tanya Alvaro.

Kalista terdiam sebentar lalu mengangguk."Ya,kalau memang menarik ya gue baca,kenapa?"

Alvaro menggeleng."Pantes aja Lo pinter,liat penampilan Lo yang seperti ini,orang gak akan nyangka kalau Lo kutu buku."

Kalista menatap Alvaro sebentar."Penampilan seseorang gak selalu mencerminkan segalanya.Yang berpenampilan kayak preman aja belum tentu dia preman.Sama kaya Lo,liat wajah Lo orang-orang pasti akan ngiranya Lo cowok cool dan pendiem,nyatanya sebaliknya kan?",ujar Kalista.

Alvaro mengatupkan bibirnya,Kalista ini jarang sekali berbicara panjang lebar.Tapi jika sudah berbicara selalu selalu sesuai fakta dan jelas,tanpa memikirkan apakah yang ia ucapkan bisa menyinggung lawan bicaranya atau tidak.Makanya jika orang yang tidak paham dengan sikap gadis itu,mungkin orang itu akan langsung tersinggung jika mendengar ucapan Kalista.

Episodes
1 satu
2 dua
3 tiga
4 empat
5 lima
6 enam
7 tujuh
8 delapan
9 sembilan
10 sepuluh
11 sebelas
12 dua belas
13 tiga belas
14 empat belas
15 lima belas
16 enam belas
17 tujuh belas
18 delapan belas
19 sembilan belas
20 Dua puluh
21 Dua puluh satu
22 Dua puluh dua
23 dua puluh tiga
24 Dua puluh empat
25 dua puluh lima
26 dua puluh enam
27 dua puluh tujuh
28 dua puluh delapan
29 dua puluh sembilan
30 tiga puluh
31 tiga puluh satu
32 tiga puluh dua
33 tiga puluh tiga
34 tiga puluh empat
35 tiga puluh lima
36 tiga puluh enam
37 tiga puluh tujuh
38 tiga puluh delapan
39 tiga puluh sembilan
40 empat puluh
41 empat puluh satu
42 Empat puluh dua
43 empat puluh tiga
44 empat puluh empat
45 empat puluh lima
46 empat puluh enam
47 empat puluh tujuh
48 empat puluh delapan
49 empat puluh sembilan
50 lima puluh
51 lima puluh satu
52 lima puluh dua
53 lima puluh tiga
54 lima puluh empat
55 lima puluh lima
56 lima puluh enam
57 lima puluh tujuh
58 lima puluh delapan
59 lima puluh sembilan
60 enam puluh
61 enam puluh satu
62 enam puluh dua
63 enam puluh tiga
64 enam puluh empat
65 enam puluh lima
66 enam puluh enam
67 enam puluh tujuh
68 enam puluh delapan
69 enam puluh sembilan
70 tujuh puluh
71 Tujuh puluh satu
72 tujuh puluh dua
73 tujuh puluh tiga
74 tujuh puluh empat
75 tujuh puluh lima
76 tujuh puluh enam
77 tujuh puluh tujuh
78 Ending
Episodes

Updated 78 Episodes

1
satu
2
dua
3
tiga
4
empat
5
lima
6
enam
7
tujuh
8
delapan
9
sembilan
10
sepuluh
11
sebelas
12
dua belas
13
tiga belas
14
empat belas
15
lima belas
16
enam belas
17
tujuh belas
18
delapan belas
19
sembilan belas
20
Dua puluh
21
Dua puluh satu
22
Dua puluh dua
23
dua puluh tiga
24
Dua puluh empat
25
dua puluh lima
26
dua puluh enam
27
dua puluh tujuh
28
dua puluh delapan
29
dua puluh sembilan
30
tiga puluh
31
tiga puluh satu
32
tiga puluh dua
33
tiga puluh tiga
34
tiga puluh empat
35
tiga puluh lima
36
tiga puluh enam
37
tiga puluh tujuh
38
tiga puluh delapan
39
tiga puluh sembilan
40
empat puluh
41
empat puluh satu
42
Empat puluh dua
43
empat puluh tiga
44
empat puluh empat
45
empat puluh lima
46
empat puluh enam
47
empat puluh tujuh
48
empat puluh delapan
49
empat puluh sembilan
50
lima puluh
51
lima puluh satu
52
lima puluh dua
53
lima puluh tiga
54
lima puluh empat
55
lima puluh lima
56
lima puluh enam
57
lima puluh tujuh
58
lima puluh delapan
59
lima puluh sembilan
60
enam puluh
61
enam puluh satu
62
enam puluh dua
63
enam puluh tiga
64
enam puluh empat
65
enam puluh lima
66
enam puluh enam
67
enam puluh tujuh
68
enam puluh delapan
69
enam puluh sembilan
70
tujuh puluh
71
Tujuh puluh satu
72
tujuh puluh dua
73
tujuh puluh tiga
74
tujuh puluh empat
75
tujuh puluh lima
76
tujuh puluh enam
77
tujuh puluh tujuh
78
Ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!