NovelToon NovelToon

Bukan Ini Yang Kumau

Bab 1.di jebak

Arkhana zavian Mahendra,seorang laki laki tampan seperti layaknya artis Korea,tak hanya tampan namun isi dompetnya pun tak perlu di ragukan lagi.

Keturunan konglomerat, kekayaan nya tak akan habis tujuh turunan tujuh tanjakan,dan tujuh jalanan. Dia adalah seorang CEO dari perusahaan mahakarya gruf yang berjalan di bidang industri entertainment.

Di umurnya yang sudah akan menginjak kepala tiga kini pun masih belum mendapatkan pasangan, jangankan menikah dekat dengan seorang wanita saja tidak ada.

Ehh ralat,lebih tepatnya banyak wanita yang ingin bersama dan berusaha mendekati Arkhana,namun belum ada satupun wanita yang mampu meruntuhkan benteng pertahanan Arkhana dan menduduki singgasana di dalam hatinya.

Tentu karena umurnya yang sudah matang itu,setiap kumpul bersama dengan keluarganya pasti akan di tanyakan.

Kapan menikah? Apakah sudah ada wanita ?sudah punya pacar? Kapan mau di ajak kesini? Inget umur udah tua masa mau jadi bujangan tua.

Ahh pasti saja dia selalu mendapatkan pertanyaan itu, hingga telinganya pun sudah kebal dengan ucapan ucapan seperti itu.

Ingin dirinya mencopot semua mulut yang berkata seperti itu,jika saja yang berkata seperti itu adalah orang lain mungkin Arkhana akan membuat perhitungan.

Namun berhubung yang berkata seperti itu adalah keluarga nya,jadi apa boleh buat. Mau membuat perhitungan yang ada Arkhana yang di coret dari daftar waris keluarga.

"Apa kamu gak ngiler liat sepupu kamu udah pada nikah,tuh dia aja yang baru dua tujuh taun udah nikah masa kamu terus di langkahin arka."ucap Anita,selaku ibu Arkhana.

Saat ini mereka sedang berada di acara pernikahan sepupu Arkhana. Anita menunjuk ke arah kedua pengantin yang berada di atas pelaminan.

"Emang nya orang hamil ngiler."ucap Arkhana datar.

"Kamu itu arka bisa aja jawabnya,pusing mommy mikirin kamu yang gak kunjung punya pasangan. Apa perlu mommy sendiri yang turun tangan mencarikan wanita untuk mu."kesal anita.

"Tanggung mom mending langsung di jodohin aja,lama kalau nunggu Abang nyari cewek yang ada nanti Aryan duluan yang nikah."ucap Aryan,adik dari Arkhana.

Aryan Aldebaran Mahendra, berbeda dengan kakanya yang anti wanita,Aryan justru playboy kelas kakap.

Wajahnya tak jauh beda dengan Arkhana,sama sama tampan namun ya lebih unggul Arkhana.

Arkhana pun langsung menatap tajam ke arah adiknya,dia tak ingin di langkahi. Sudah beberapa kali dia berkata jika tak ingin di langkahi,jika Aryan ingin menikah maka harus Arkhana dulu yang menikah.

"Dilangkahin gak mau,giliran di suruh nyari cewek malah ogah."cibir Aryan.

"Diem kamu, emangnya kamu mau nikah sama siapa. Cewek dimana mana,pilih salah satunya bukan malah di embat semua."ucap Arkhana lalu pergi dari tempat adik dan juga mommy nya.

Anita pun hanya menggelengkan kepalanya melihat kedua tingkah anaknya.

***

"Kasih dua minuman ini ke pengantin itu yah, mereka tadi bilang haus pengen minum."ucap seorang wanita memberikan dua minuman keatas nampan pelayan.

"Baik nona."ucap pelayan itu.

Kedua wanita itupun tersenyum, sembari melihat pelayan berjalan ke arah kedua pengantin untuk memberikan minuman itu.

Namun di pertengahan jalan, Arkhana menghentikan langkah pelayan itu tanpa berkata apapun dia langsung mengambil salah satu minuman itu dan meminum nya hingga habis tak tersisa.

Kedua wanita itu melototkan matanya,kala melihat Arkhana meminum minuman itu.

"Maaf tuan itu buat kedua pengantin."ucap pelayan sembari menunduk.

"Ambil lagi minuman yang lain,apa susahnya kan."ucap Arkhana datar.

"Tante bagaimana ini."ucap seorang wanita yang lebih muda dari wanita di sampingnya.

"Aduh gimana,Tante juga gak tau harus gimana."kedua wanita itu panik berdua.

Mereka terus mengawasi pergerakan Arkhana. Beberapa menit awal memang tampak biasa saja namun berjalan menit ke sepuluh Arkhana merasakan hal berbeda di dalam tubuhnya.

Hawa panas menjalar ke seluruh tubuhnya,keringat mulai membasahi dahinya. Arkhana yang sedang mengobrol dengan keluarga nya pun mulai merasa tak nyaman.

"Arkha kamu kenapa?"tanya ayahnya.

"Kayaknya Arkha kurang enak badan yah, Arkha ke kamar dulu mau istirahat."pamit Arkha tanpa berkata apapun dia langsung meninggalkan mereka.

Di sepanjang jalan Arkhana merasakan hal yang aneh pada tubuhnya,panas,pusing, Arkhana berjalan sempoyongan bahkan setengah sadar.

***

"Ahhh seger banget."ucap seorang wanita yang baru saja keluar dari dalam kamar mandinya,baru saja dia menyelesaikan ritual mandi nya.

Wanita yang masih terbalut handuk itu tak langsung memakai baju nya,dia mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas.

Dia tersenyum miris kala melihat nama kontak ayah dan ibunya tak ada satupun pesan yang dikirim mereka. Tak ada pertanyaan mengapa anak mereka belum pulang padahal sudah larut malam.

Berbeda dengan kebanyakan anak di luar yang akan risih jika di tanya atau di telpon oleh orang tuanya saat belum pulang,dia malah kebalikannya.

Dia ingin, bahkan sangat ingin ayah nya bertanya atau mencarinya mengapa dia belum pulang ke rumah,sudah makan atau belum,dan yang lainnya.

Sayang,itu hanya khayalan nya saja, karena pada kenyataannya dia tak pernah mendapatkan pesan dan perhatian itu.

Walaupun tak ada pesan yang menanyakan keberadaan nya,namun dia mengirimkan pesan pada ayah nya dan ibu sambungnya jika ia tak akan pulang.

Dia berkata menginap di rumah temannya, padahal saat ini dia berada di hotel. Karena terlalu lelah habis kerja lembur,dan jarak antara tempat kerja dan rumahnya jauh. Apalagi besok dia harus berangkat pagi pagi.

Jadi dia memutuskan untuk menginap di hotel saja.

Saat sedang melamun tiba tiba pintu kamar hotelnya di ketuk dengan keras,bukan ketuk lebih ke di gedor.

"Siapa sih gak sopan banget."ucap nya kesal.

Dia pun membungkus badanya dengan selimut karena dia masih belum menggunakan pakaian apapun kecuali handuk.

Saat membuka pintu,tiba tiba seorang laki laki langsung memeluk nya hingga dia pun mundur beberapa langkah.

"Woy siapa Lo."ucapnya berusaha melepaskan pelukan laki laki itu.

"Ahh tolong saya, badan saya sangat panas. Saya tak kuat."laki laki itu langsung melepaskan jas berwarna hitam dari tubuhnya.

Lalu mulai melepaskan kancing kemejanya. Wanita itu pun langsung panik kala melihat apa yang di lakukan oleh laki laki itu.

"Apa yang Lo lakuin hah, pergi sana."ucapnya mencoba mendorong laki laki itu.

"Lo lagi mabok yah,plis sadar pergi dari sini."dirinya mulai panik,kala sadar jika laki laki di hadapannya itu saat ini sudah setengah sadar entah karena pengaruh alkohol ataupun obat lain.

Namun jika alkohol dia tak merasakan bau alkohol di badan laki laki itu,dan dia

Bab 2.Kesalahan

Zea panik saat melihat arkhana mulai membuka baju nya,zea dengan erat memegang handuk yang masih melekat di badannya.

"Tolong pergi gue gak kenal Lo,jangan buat macem macam atau gue laporin Lo ke polisi."ancam zea.

"Laporkan saja sayang aku tidak takut."ucap arkhana dengan senyuman smrik nya.

Zea semakin ketakutan kala arkhana mendekat ke arahnya, sedangkan zea terus mundur kebelakang. Namun sayang langkahnya terhenti kala sudah mentok di pinggir ranjang.

Karena tak siap zea pun langsung terjatuh di atas ranjang,saat zea akan bangun tiba tiba arkhana langsung mengukung zea.

"Kamu gak akan bisa lari lagi baby."bisik arkhana lalu mencium pipi dan telinga zea.

Zea merinding bukan main kala arkhana meniup telinganya,zea ketakutan,dia panik,dan tak tau harus bagaimana. Sedangkan arkhana dia semakin tak bisa mengontrol dirinya dan sudah full dalam pengaruh obat.

"Tolong jangan lakukan ini,gue gak punya salah sama Lo. Tolong,gue gak mau kayak gini tolong."Isak tangis zea mulak terdengar.

Dia tak bisa melakukan apapun karena berada dalam kukungan arkhana,kedua tangannya di genggam erat di atas kepalanya oleh arkhana. Sedangkan arkhana dia semakin liar pada zea hingga sekarang handuk yang tadinya dengan susah payah zea pertahankan di tubuhnya sudah melayang entah kemana.

Zea semakin terisak menangis, beberapa kali dia meminta tolong, berteriak,berharap arkhana sadar dengan perbuatannya atau ada orang yang mendengar teriakan nya dan menolongnya.

Namun sepertinya dunia sedang tak berpihak padanya,kini zea sudah benar benar berada di bawah arkhana tak bisa berkutik lagi.

Arkhana semakin liar,dia sudah tak sadar dengan apa yang dia lakukan yang ada di pikiran nya adalah menuntaskan sesuatu yang mengganggu tubuhnya.

Zea terus saja menangis apalagi saat kesuciannya telah di ambil oleh laki laki di hadapannya,bukan hanya sakit di tubuhnya saja namun hatinya juga sakit karena tak bisa menjaga mahkota nya.

Sedangkan laki laki itu tampak menikmati permainan nya, sedangkan zea terus saja menangis tak ada kenikmatan yang ada hanya kesedihan dan air mata yang tak henti hentinya mengalir.

Habis habisan arkhana menikmati tubuh zea, hingga pukul tiga pagi arkhana baru menyelesaikan setelah puas.

Arkhana kemudian memeluk tubuh zea, keduanya pun langsung tertidur pulas setelah pergulatan yang menyita energi mereka.

***

Sinar matahari masuk kedalam sela sela jendela kamar hotel, membangunkan salah satu insan yang terlelap tidur di atas ranjang.

Zea membuka matanya,dia melihat ke sekeliling kamar lalu pandangannya jatuh pada sosok laki laki yang tengah memeluk nya.

Tanpa terasa air mata zea kembali turun membasahi pipi, setelah mengingat kelakuan bejat laki laki di sampingnya.

"Maafkan zea tuhan."lirih zea.

Bahkan suaranya saja sudah berubah menjadi serak karena malam tadi menangis tanpa henti, matanya merah dan sembab.

"Dasar laki laki biadab."batin zea.

Dia pun turun dari ranjang dan pergi ke kamar mandi,dengan sisa sisa tenaga yang dia miliki. Rasa sakit di tubuhnya tak sebanding dengan rasa sakit yang ada di hatinya.

Di dalam kamar mandi,zea kembali terisak dia menggosok tubuhnya dengan keras. Dia merasa sangat jijik dengan tubuhnya sendiri yang sudah terjamah oleh pria yang entah siapa,zea tidak mengenalnya.

Tubuhnya sudah memerah karena terus zea gosok gosok,bahkan sabun satu botol di kamar hotel itu habis oleh dirinya.

Namun semuanya percuma,bekas cumbuan arkhana mungkin akan hilang namun kejadian semalam tak mungkin hilang. Semuanya tak mungkin dapat di ubah karena memang sudah terjadi.

Dan zea hanya bisa menangis,meratapi nasib, merasakan sakit,dan penyesalan yang menggerogoti hati.

Satu jam dia berada di dalam kamar mandi, zea pun keluar lalu memakai pakaiannya. Dia mengemasi barang-barangnya,dan akan pulang.

Sebelum keluar dari dalam kamar itu,zea menatap ke arah laki laki yang masih terlelap di atas ranjang hotel itu.

Sakit, sungguh teramat sakit kala memori kejadian malam tadi mulai kembali berputar di kepalanya.

"Aku bersumpah kamu tak akan mendapatkan kebahagiaan karena telah merenggut kesucian ku."ucap zea.

Setelah cukup lama memandang Arkhana,zea merasa tak asing dengan wajah laki laki itu. Namun zea enggan mengingatnya. Bagi dia,laki laki itu telah merenggut apa yang dia punya,dan zea akan sangat membenci laki laki itu.

Masih dengan air mata yang mengalir,zea menutupi mata sembab nya dengan kacamata lalu memakai masker.

Dia meninggalkan kamar hotel itu. Di sepanjang jalan zea terus menangis,ingin melupakan kejadian malam tadi namun tak bisa.

Setiap mengingat kejadian malam tadi tubuh zea akan langsung bergetar,dia akan ketakutan, keringat mulai bercucuran.

Mungkin kejadian itu akan menjadi trauma terbesar untuk zea. Untung saja kemarin saat dirinya pergi ke hotel menggunakan taksi jadi saat akan pulang pun dia menggunakan taksi.

bab 3.Arazea shakaila Pranadipa

"mbak,mbak gak papa?"tanya sopir itu yang sedari tadi melihat Zea menangis sepanjang jalan.

Zea langsung menghapus air matanya. "Gak papa pak."jawab zea.

"Yang sabar yah mbak, mungkin sekarang mbak lagi di kasih cobaan sama Alloh. Yang tabah ya mbak percaya bahwa setelah Alloh kasih cobaan ini pasti Alloh akan kasih kebahagiaan. Semoga dengan adanya cobaan ini derajat mbak di tinggikan sama Alloh."nasihat sopir taxi itu.

"Namun bagaimana jika cobaannya bertentangan dengan agama?"ucap zea dengan pandangan yang kosong.

"Bertaubatlah mbak,ingat tuhan itu maha pengampunm walaupun dosanya setinggi gunung seluas lautan,jika hambanya datang kembali kepadanya memohon ampun tuhan pasti akan mengampuninya, insyaallah. Mungkin ini teguran bagi mbak supaya lebih dekat lagi dengan sang pencipta."

Zea mendengarkan dengan baik kala supir itu memberikan nasihat padanya, walaupun laki laki tua itu tak mengenalinya namun zea bersyukur karena bisa di pertemukan dengan supir itu yang sedikit memberikan nasihat dan mampu sedikit menenangkan hatinya.

"Terimakasih pak,nasihat bapak sangat berarti bagi saya."ucap zea.

"Tetap semangat yah mbak,ingat walaupun beribu makhluk membencimu dan tak ada bersama denganmu. Tapi Alloh akan senantiasa bersama dengan hambanya,ya tabah mbak."

Tanpa terasa kini mobil taxi itu sudah sampai di depan kediaman zea. Setelah memberikan uang pada supir itu zea pun langsung masuk ke dalam rumah nya.

"Selamat pagi mbak zea, lembur kerja mbak."sapa penjaga rumah pada zea sembari membuka gerbang.

Zea tak menjawab dia hanya menganggukkan kepalanya. Sontak respon zea itu membuat panjaga itu merasa heran.

Zea adalah sosok majikan yang tak sombong dan akrab dengan semua pekerja yang ada di rumahnya.

Zea langsung berjalan masuk ke rumahnya yang terletak lumayan jauh dari gerbang rumah.

"Kenapa sama mbak zea?"tanya penjaga satunya.

"Saya pun gak tau, mungkin lagi banyak kerjaan."

Sekilas tentang zea.

Zea mempunyai nama lengkap arazea Shakila pranadipa. Berusia dua puluh tiga tahun, berperawakan putih dengan tinggi badan 170,berwajah cantik dengan mata hazel nya,mirip seperti wanita Amerika, karena memang dia besar di Amerika. Dengan rambut pirang nya yang panjang sepunggung membuat pesona seorang zea tak bisa di tolak.

Sedari dulu banyak laki laki yang mengejar nya namun tak satupun dari mereka mampu mendapatkan seorang arazea. Karena memang zea sendiri mempunyai seseorang yang sedari dulu berada dalam hatinya,cinta pertama nya.

Namun sekarang entah dimana,zea lahir dari keluarga yang berada. Ayah nya seorang dokter dan juga pemilik salah satu rumah sakit di kota ini, ibunya seorang pengusaha namun di Amerika.

Dia mempunyai dua ibu dan dua ayah,yang artinya kedua orang tua kandungnya itu cerai dan menikah lagi.

Umur zea sebelas belas tahun orang tuanya cerai,dan dia hanya anak satu satunya dari pernikahan ibu dan ayah kandungnya. Saat itu dia langsung di bawa oleh ibunya pergi ke Amerika,tepat tiga bukan sudah bercerai ibu zea menikah kembali di Amerika dengan duda seorang pengusaha beranak dua.

Sama pula dengan ayah nya di Indonesia, lima bulan setelah bercerai dari ibu nya,ayah zea kembali menikah dengan janda beranak dua,yang dimana janda itu adalah salah satu suster tempat ayah zea bekerja,lalu mereka kembali di karunia anak satu. Jadi adik zea ada dua,dari ibu nya dan juga dari ayah nya.

Dari umur sebelas belas tahun zea sampai umur delapan belas tahun, menyelesaikan pendidikan SMA nya di Amerika. Lalu setelah lulus SMA dia tinggal bersama ayah nya di Indonesia dan melanjutkan kuliah di sini.

Saat ini zea sudah berada di semester akhir masa kuliah nya,sudah hampir setengah tahun dia magang di sebuah perusahaan yang sangat besar dan sedang naik daun saat ini.

***

"Assalamualaikum."ucap zea membuka pintu rumah.

Zea melihat ke sekeliling nya yang tampak sepi,namun terdengar sebuah canda tawa dan obrolan dari arah ruang makan.

Zea berpikir itu pasti keluarganya yang sedang sarapan,zea pun melangkahkan kakinya melanjutkan jalan.

Saat dirinya akan masuk kedalam lift tak sengaja dirinya melihat sebuah adegan yang membuat hatinya nyeri. Tampak ayah nya menyuapi Kaka sambung dan juga adik sambung zea satu persatu,dengan di iringi selingan canda.

Tampak sarapan itu sangat berwarna,ada rasa cemburu dalam hatinya kala pikirannya memutar kembali memori lama. Selama dia hidup tak pernah merasakan kehangatan dalam keluarga.

Saat dulu ibu dan ayah nya masih bersama,sarapan mereka sangat sepi,tak ada obrolan di meja makan,tak ada jalan jalan,bahkan untuk menanyakan kabar atau bercerita tentang hari harinya saja tak pernah.

Bahkan masa kecilnya penuh dengan tekanan, sering kali dia selalu melihat pertengkaran antara ibu dan ayah nya,bahkan mereka berdua seakan tak menganggap nya ada.

Tak ada waktu untuk zea, karena mereka hanya mementingkan pekerjaan mereka dan diri mereka sendiri,zea hanya di titipkan pada pengasuh nya saja.

"Kak ze udah pulang."ucap adik sambungnya yang melihat Zea ingin masuk ke dalam lift.

Seketika perkataan si bungsu itu membuat semua yang berada di meja makan mengalihkan pandangannya pada zea.

"Lembut Lo,sini sarapan."ucap Kaka laki laki sambung nya,bernama Felix.

Zea mempunyai dua Kaka sambung,yang pertama bernama Felix, usianya sudah menginjak dua puluh sembilan tahun,yang kedua bernama Riska usia nya dua puluh empat tahun,lebih tua setahun dari zea.

Dan adik sambungnya bernama Azra,yang saat ini berusia sepuluh tahun.

Sama seperti ayah sambungnya (Ardan) dan ibunya yang bergelut di bidang kesehatan,Felix dan Riska pun sama. Saat ini Felix sudah menjadi seorang dokter di rumah sakit milik ayah sambungnya.

Sedangkan Riska dia saat ini masih kuliah sedang masa koas mengambil jurusan dokter gigi.

Mungkin hanya zea saja di keluarga ini yang tak bergelut di bidang kesehatan,Azra pun katanya ingin menjadi seorang dokter juga.

"Silahkan, aku udah makan kok tadi,ze mau istirahat capek."ucap zea lalu masuk kedalam lift.

"Kak ze kenapa? Apa dia sakit, suaranya serak gitu,terus kenapa juga pake kacamata sama masker,jalan ny juga aneh."ucap si bungsu bernama Azra.

"Mungkin cuman kelelahan aja,udah ayo lanjutkan sarapan nya."ucap Arumi,ibu sambing zea.

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!