bab 11. ketahuan

Setibanya zea di kediaman nya. Zea langsung masuk ke dalam rumah. Namun langkah yang tadinya ingin segera pergi ke kamar terhenti kala melihat semua keluarga nya berada di ruang tengah.

"Kenapa sudah pulang?"tanya ardan dingin.

Zea pun hanya menggelengkan kepalanya,dia ingin melanjutkan langkahnya namun instruksi dari ayah nya membuat langkah nya terhenti.

"Kemarilah."ucap Ardan.

"Aku mau ke kamar yah capek."ucap zea dengan suara serak nya.

Dia sama sekali tak mendongakkan kepalanya karena takut keluarga nya menyadari jika dirinya telah menangis.

"Ayah bilang kesini zea."tegas Ardan,mau tak mau zea pun berjalan ke arah mereka.

Cetak

Ardan melemparkan sebuah benda ke atas meja,zea yang mengetahui benda itupun langsung terkejut.

"Jelaskan."ucap Ardan.

Flashback on

Tadi saat Felix menyimpan alat testpack itu dalam sakunya,tak sengaja benda tersebut jatuh di depan Riska.

Riska pun menanyakan tentang benda itu milik siapa,dan dari sana lah kedua orang tuanya meminta jawaban dari Felix karena memang mereka masih di tempat yang sama yakni meja makan.

Mau tak mau Felix pun jujur pada mereka,dan menceritakan yang sebenarnya.  Ardan sangat marah besar,namun Felix mengatakan bisa saja alat itu bukan milik zea dan meminta mereka untuk memberi zea kesempatan untuk menjelaskan.

Sengaja semua keluarga nya pulang lebih awal,masing masing dari mereka tak fokus mengerjakan pekerjaan mereka karena kejadian pagi tadi.

Dan sangat kebetulan sekali,saat mereka sedang berkumpul di ruang tengah sembari membahas masalah tadi,yang menjadi tokoh utama dalam permasalahan ini pun datang.

Flashback off

Zea hanya bisa diam,tak bisa berkata apa apa,bingung harus menjawab apa. Zea pun berpikir dari mana ayah nya mendapatkan alat itu.

"Apa maksud ayah?"tanya zea pura pura tak tau.

"Jangan mengelak lagi zea,ini milik kamu kan."ucap Ardan dengan tatapan tajam nya.

"H-ah apa maksud ayah,kenapa bisa menyimpulkan itu milik zea." Zea masih berusahalah menutupi semuanya.

"Jika bukan milik kamu,kenapa benda ini ada di dalam kamar kamu hah. Benda ini pun bukan hanya satu zea."ucap Riska menimpali.

Degh

Jantung zea semakin berdebar tak karuan, bagaimana ini. Zea bahkan belum siap menceritakan semuanya pada keluarganya sendiri.

"Jangan pura pura tidak tau dek, jelaskan. Kami hanya butuh penjelasan mu,kami sudah berbaik hati tidak langsung menghakimi kamu dan memberikan kamu kesempatan untuk menjelaskan."ucap Felix.

Zea pun menggigit bibir bawahnya, kepalanya semakin menunduk. "Ze jangan diam saja nak,jika memang itu bukan milik kamu jelaskan dan milik siapa itu mengapa itu ada di dalam kamar kamu."ucap Arumi.

"Abang harap benda ini bukan milikmu dek,kamu gak mungkin kan berbuat seperti itu."ucap Felix sengat berharap pada zea.

Dapat zea lihat tatapan Felix yang penuh dengan harapan, membuat hati zea sakit, bagaimana jika Felix mengetahui kenyataan nya. Akan sekecewa apa dia pada dirinya.

"Maaf..."ucap zea dengan lirih.

Hanya dengan satu kata yang zea ucapkan sudah menjawab semua pertanyaan yang ada di pikiran semua yang ada di sana.

"Dek,kamu bohong kan. Kamu cuman prank kan. Ini pasti bukan punya kamu, jelaskan dek ini punya siapa."Felix belum bisa menerima jika memang benda itu milik adiknya sendiri.

"Maafkan zea bang,zea khilaf...."zea hanya bisa menunduk dengan air mata yang kembali mengalir ke pipinya.

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi mulus zea. "Dasar anak gak tau di untung, membuat keluarga malu."teriak Ardan.

Dapat dilihat dari muka Ardan jika dirinya sangat murka.

"Apa saya pernah mendidik kamu seperti itu zea, menjadi jal*ng,merusak nama baik keluarga. Apa ini didikan dari mommy mu hah! Seperti ini?"

"Maaf yah,zea bisa jelaskan semuanya zea gak salah."zea memohon pada Ardan dengan bersimpuh di atas lantai.

"Anak gak tau malu,gak tau diri. Bisa bisanya kamu merusak nama baik keluarga saya. Bisa bisanya kamu membuat malu saya,mau ditaruh dimana muka saya jika semua orang tau anak saya kotor,hamil di luar nikah hah."Ardan sangat murka pada zea.

Bahkan tangis zea pun tak meluruhkan rasa marah nya. Ada rasa sakit kala mengetahui putri nya sendiri sudah di rusak, walaupun hubungan antara dirinya dan zea tak baik.

Namun sebagai seorang ayah,Ardan masih bisa merasakan kekecewaan yang sangat mendalam atas kelakuan putri nya sendiri.

Bayangkan Ardan yang tak terlalu memperhatikan zea saja sudah merasa sakit,marah dan kecewa mengetahui anak nya sendiri di rusak. Bayangkan jika hal itu terjadi pada ayah yang sangat menyayangi putri nya,yang sangat memanjakan,yang sangat menjaga putri nya,dan mengetahui anak nya di rusak oleh seorang laki laki. Sesakit apa rasanya.

"Sabar yah,jangan terbawa emosi."ucap Arumi mengelus tangan Ardan.

"Siapa? Siapa yang sudah melakukan itu ze?"tanya Felix.

Zea pun beralih ke Felix,dia bersimpuh di kaki Abang sambungnya itu. "Maafkan zea bang,zea mangaku salah."

"Jawab pertanyaan Abang zea,siapa yang sudah melakukan itu padamu. Siapa yang sudah merusak kamu."sentak Felix.

Zea tak menjawab itu,dia hanya diam dan menangis saja.

"Siapa ayah dari bayi itu ze? Jawab Abang. Apakah dia akan bertanggung jawab?"tanya Felix di balas gelengan kepala oleh zea.

"Gugurkan bayi itu."ucap Ardan membuat semua orang kaget.

"Ayah..."tegur Arumi.

"Lalu apa dia mau mempertahankan bayi haram itu, sedangkan laki lakinya saja tak mau bertanggung jawab. Mau di taruh dimana muka ayah jika semua orang tau anak ayah mempunyai anak tanpa suami hah."

"Tidak,dia tidak salah. Ze tak akan pernah menggugurkan bayi ini,dia tak salah dia suci. Dia tak salah dan jangan pernah ayah mengatakan jika ini anak haram."tegas zea.

"Baik jika itu keinginan mu,Riska bereskan barang barang zea,jangan tinggalkan barang satu pun di rumah ini miliknya. Jika memang dia tak ingin mengugurkan bayi itu, silahkan pergi dari rumah saya dan jangan pernah kembali lagi. Kamu bukan lagi anak saya,dan saya tak pernah mempunyai anak memalukan seperti kamu."putus Felix tanpa ingin di bantah.

Semua orang pun tak bisa membantah ucapan Ardan, mengingat Ardan yang sangat keras kepala dan tak akan merubah keputusan yang susah dia ambil.

Mereka sama sama mengerti tentang rasa kecewa yang Ardan miliki,dan mereka pun merasakan itu. Sehingga mereka pun tak ada yang membela zea.

Termasuk zea sendiri,dia sudah mengira hal ini akan terjadi. Dan yah mau tak mau siap tak siap dia harus menerima nya karena ini adalah jalan yang dia ambil.

"Ini tuan."ucap seorang pelayan memberikan dua buah koper pada Ardan.

Ardan pun mengambil alih koper itu,lalu dengan kasar dia menarik pergelangan tangan zea dan menyeretnya keluar dari rumah nya.

Beberapa kali zea meringis karena cekalan tangan Ardan sangat kuat. Sedangkan keluarga yang lain mengikuti dari belakang,tak ada ekspresi apapun.

Hanya ekspresi kekecewaan dan marah yang terlihat dari wajah mereka. Apalagi saat zea melihat wajah Felix,sangat terlihat jika Felix sangat kecewa padanya.

Terpopuler

Comments

Mak Lyly

Mak Lyly

semangat zea..

2024-12-03

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1.di jebak
2 Bab 2.Kesalahan
3 bab 3.Arazea shakaila Pranadipa
4 bab 4.tak akan menikahi
5 bab 5. dalangnya
6 bab 6. sakit
7 Bab 7.garis dua
8 bab 8. bertemu kembali
9 bab 9. uang tebusan kehormatan
10 bab 10. hancurnya zea
11 bab 11. ketahuan
12 bab 12.di usir
13 bab 13. menolak
14 bab 14. rencana pernikahan
15 bab 15.pernikahan
16 bab 16. acara pernikahan
17 bab 17.tidur seranjang
18 bab 18.drama pagi hari
19 bab 19. tuduhan
20 bab 20. psikiater
21 bab 21. lupa mengabari
22 bab 22.ganti panggilan
23 bab 3. makan siang
24 bab 24.gue udah nikah
25 bab 25. tak memberi kabar
26 bab 26. ngidam
27 bab 27. manjat pohon mangga
28 bab 28. ngidam menyusahkan
29 bab 29. tak merasa bersalah
30 bab 30. ngidam kinderjoy
31 bab 31 takut merepotkan
32 bab 32. menyadari kesalahan
33 bab 33.beli susu hamil
34 bab 34. minta maaf
35 bab 35.tugas akhir
36 bab 36. pijitan istri
37 bab 37. teguran untuk Aryan
38 bab 38. berita viral
39 bab 39. klarifikasi
40 bab 40. kehujanan
41 bab 41. kewajiban yang tertunda
42 bab 42. berapa ronde
43 bab 43. kejujuran Aryan
44 bab 44.bunga mantan
45 bab 45.bunga kesayangan dari mantan
46 46. pengganti bunga dari mantan
47 bab 47. bayi gede nangis
48 bab 48. di ledekin
49 bab 49. sidang
50 bab 50.teman masa kecil
51 bab 52. ternyata kamu
52 bab 52. Aryan
53 bab 53. suasana berbeda
54 bab 54. cek dedek bayi
55 bab 55. lengket sama paksu
56 bab 56. Arkhana si pencemburu
57 bab 57. Arkhana dengan wanita lain
58 bab 58. zea salah paham
59 bab 59. merajuk
60 bab 60. di maafin
61 bab 61. Zea dan orang tuanya
62 bab 62. kehangatan keluarga zea
63 bab 63 empat bulanan
64 bab 64. Aryan dan Riska
65 bab 65. babymoon
66 bab 66. Anita mengetahui nya
67 bab 67. membakar kenangan
68 bab 68. siapa dia?
69 bab 69. tinggal di apartemen
70 bab 70. resign
71 bab 71. keluar kota
72 bab 72. sella??
73 bab 73.
74 bab 74.
75 bab 75. perhatian nya mulai hilang
76 bab 76. ikut ke kantor
77 bab 77.
78 bab 78. ke bandung
79 bab 79. perdebatan
80 bab 80.
81 bab 81.nginep di rumah mantan
82 bab 82. pilih aku atau dia?
83 bab 83.
84 bab 84. menjenguk acel
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91. ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1.di jebak
2
Bab 2.Kesalahan
3
bab 3.Arazea shakaila Pranadipa
4
bab 4.tak akan menikahi
5
bab 5. dalangnya
6
bab 6. sakit
7
Bab 7.garis dua
8
bab 8. bertemu kembali
9
bab 9. uang tebusan kehormatan
10
bab 10. hancurnya zea
11
bab 11. ketahuan
12
bab 12.di usir
13
bab 13. menolak
14
bab 14. rencana pernikahan
15
bab 15.pernikahan
16
bab 16. acara pernikahan
17
bab 17.tidur seranjang
18
bab 18.drama pagi hari
19
bab 19. tuduhan
20
bab 20. psikiater
21
bab 21. lupa mengabari
22
bab 22.ganti panggilan
23
bab 3. makan siang
24
bab 24.gue udah nikah
25
bab 25. tak memberi kabar
26
bab 26. ngidam
27
bab 27. manjat pohon mangga
28
bab 28. ngidam menyusahkan
29
bab 29. tak merasa bersalah
30
bab 30. ngidam kinderjoy
31
bab 31 takut merepotkan
32
bab 32. menyadari kesalahan
33
bab 33.beli susu hamil
34
bab 34. minta maaf
35
bab 35.tugas akhir
36
bab 36. pijitan istri
37
bab 37. teguran untuk Aryan
38
bab 38. berita viral
39
bab 39. klarifikasi
40
bab 40. kehujanan
41
bab 41. kewajiban yang tertunda
42
bab 42. berapa ronde
43
bab 43. kejujuran Aryan
44
bab 44.bunga mantan
45
bab 45.bunga kesayangan dari mantan
46
46. pengganti bunga dari mantan
47
bab 47. bayi gede nangis
48
bab 48. di ledekin
49
bab 49. sidang
50
bab 50.teman masa kecil
51
bab 52. ternyata kamu
52
bab 52. Aryan
53
bab 53. suasana berbeda
54
bab 54. cek dedek bayi
55
bab 55. lengket sama paksu
56
bab 56. Arkhana si pencemburu
57
bab 57. Arkhana dengan wanita lain
58
bab 58. zea salah paham
59
bab 59. merajuk
60
bab 60. di maafin
61
bab 61. Zea dan orang tuanya
62
bab 62. kehangatan keluarga zea
63
bab 63 empat bulanan
64
bab 64. Aryan dan Riska
65
bab 65. babymoon
66
bab 66. Anita mengetahui nya
67
bab 67. membakar kenangan
68
bab 68. siapa dia?
69
bab 69. tinggal di apartemen
70
bab 70. resign
71
bab 71. keluar kota
72
bab 72. sella??
73
bab 73.
74
bab 74.
75
bab 75. perhatian nya mulai hilang
76
bab 76. ikut ke kantor
77
bab 77.
78
bab 78. ke bandung
79
bab 79. perdebatan
80
bab 80.
81
bab 81.nginep di rumah mantan
82
bab 82. pilih aku atau dia?
83
bab 83.
84
bab 84. menjenguk acel
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91. ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!