bab 10. hancurnya zea

"pak apakah pernah bapak berpikir bagaimana jika hal yang saya alami ini di alami oleh saudara bapak? Adik bapak atau bahkan anak bapak? Akan sehancur apa bapak? Begitupun dengan ayah saya saat mengetahui anak nya sudah kotor oleh laki laki biadab seperti bapak."

"Saya tak akan meminta pertanggung jawaban dari anda pak,saya pun tak akan membocorkan kejadian malam itu pada siapapun,saya juga tak akan pernah mengambil sepeserpun uang yang bapak sodorkan ini. Itu sama saja dengan saya menjual diri dan harga diri,saya sudah menganggap ini sebagai sebuah kesalahan. "

"Jikalau pun nanti ada benih bapak yang tumbuh sari rahim saya,tenang saya tak akan membebani anda. Insyaallah saya siap merawat dan membesarkan dia seorang diri. Saya tak akan mengugurkan nya karena dia bukan manusia yang harus di salahkan."

"Namun satu yang perlu anda ingat pak,doa dan tangis saya di dengar oleh tuhan. Anda sudah membuat saya seperti ini,maka ingatlah pak tuhan maha adil. Akan saya pastikan anda harus menerima apa yang saat ini saya rasakan,anda harus merasa juga penderitaan apa yang saya alami saat ini."kecam zea.

"Jika anda takut saya membocorkan rahasia ini tenang saja,saya akan pergi dari sini keluar dari perusahaan ini dan akan saya pastikan saya tak akan pernah bertemu lagi dengan anda. Jikalau pun anda masih takut silahkan bunuh saja saya."setelah mengatakan itu zea membalikkan badannya dan berniat akan keluar dari ruangan itu.

Namun baru beberapa langkah dia melihat dua orang laki laki dan wanita paruh baya sudah berdiri beberapa meter dari jarak antara dirinya dan juga Arkhana.

Zea dengan air mata yang masih mengalir,tak menghiraukan dua orang itu dan langsung memilih untuk keluar dari ruangan itu.

"permisi."ucap zea.

Sedangkan Arkhana dan Arman sudah mematung melihat kedua orang itu. "Ayah..mama..."lirih Arkhana langsung berdiri dari duduknya.

"Apa maksud dari semua ini Arkhana?"tanya  Hendra dingin sembari menatap tajam Arkhana.

"Bilang kalau semua yang mama dan ayah dengar itu tak benar."ucap Anita dengan penuh harap.

"Maaf ma."ucap Arkhana tak bisa mengelak lagi.

Arkhana menundukkan kepalanya,dia lemah di hadapan orang tuanya. Tak bisa lagi berbohong, apalagi saat melihat tatapan pak Hendra yang menatap nya dengan tatapan tajam seolah ingin menelan nya hidup hidup.

"Jelaskan."ucap Hendra sembari duduk di sopa yang ada di ruangan itu.

Hendra tak mau terlalu gegabah, walaupun memang kenyataannya susah dia ketahui namun dia ingin tahu lebih detail.

Arkhana pun menjelaskan semuanya,tanpa ada yang dia tutup tutupi sedikitpun.

Bugh

Bugh

Bugh

Pak Hendra memberikan bogeman mentah kepada putranya. Kecewa,marah tentu saja dia rasakan. Apalagi saat mendengar perkataan zea tadi yang sangat menyayat hati nya.

Dapat pak Hendra rasakan kesedihan yang dirasakan oleh zea. Sedangkan Anita dia sudah lemas tak bisa berkata apapun lagi.

"Apakah ayah pernah mengajarkan kamu untuk seperti itu Arkhana. Dasar laki laki pecundang,jika memang kamu seorang laki laki mana tanggung jawab mu hah."marah pak Hendra.

"Ayah kecewa padamu Arkhana,dimana tanggung jawab mu,mana Arkhana yang dulu hah. Perkataan mu, tindakan mu itu seperti seorang pecundang, memberikan uang untuk sebuah kehormatan? Pantaskah itu Arkhana?"

"Ayah seperti menjadi laki laki yang salah mendidik anak,ayah sudah gagal. Anak laki laki yang ayah didik untuk menjunjung tiga kehormatan, menjaga wanita menghargai mereka. Ayah gagal."dapat Arkhana rasakan kekecewaan ayah nya.

"Maafkan Arkhana ayah."Arkhana tak bisa mengatakan apapun lagi selain kata maaf.

"Pernahkah kamu berpikir nak, bagaimana jika mama yang menjadi wanita itu? Bagaimana jika nanti anak perempuan mu yang mengalami hal itu? Mental nya, kebahagiaan nya,masa depan nya kamu rusak."ucap Anita.

"Maafkan Arkhana ma."

"Mama kecewa,jika memang kamu ingin mendapatkan maaf dari mama,nikahi wanita itu, jelaskan dan minta maaf pada keluarganya. Buktikan jika kamu memang anak mama dan ayah,jika memang kamu masih ingin mama dan ayah menganggap mu sebagai anak. Buktikan,jadilah sebagai laki laki yang gentle,tanggung jawab atas apa yang sudah kamu lakukan."ucap Anita sembari menepuk pundak Arkhana.

"Kita ke rumah wanita itu sekarang."ucap Hendra.

"Ayah.. Arkhana gak bisa."

Bugh

Sekali lagi Hendra memberikan pukulan pada Arkhana. "Apa yang membuat kamu tak bisa Arkhana? Cinta? Iya,tanpa cinta kamu masih bisa menikah. Seiring berjalan nya waktu kamu akan mencintai wanita itu."ucap Hendra.

"Jika memang kamu tak ingin bertanggung jawab, silahkan. Ayah dan mama tak akan melarang tapi jangan harap kamu berdua menganggap kamu sebagai anak lagi,kamu tak akan memberikan maaf padamu sebelum kamu menikahi wanita itu."ucap Anita.

"Baiklah."putus Arkhana.

"Tanggung jawab apa yang sudah kamu perbuat,suka maupun tidak suka harus kamu lakukan."ucap Anita.

****

Setelah keluar dari ruangan Arkhana,zea langsung pergi ke ruangan devisi nya. Dengan air mata yang masih terus mengalir.

Membuat karyawan yang bertemu dengannya pun merasa heran. "Ze kamu kenapa?"tanya ibu Siska yang kebetulan sedang berada di ruangan itu.

Semua atensi langsung tertuju pada zea. Namun zea tak menghiraukan itu,zea langsung membereskan semua barang barangnya yang berada di atas mejanya.

"Ze Lo kenapa?"tanya Johan.

Zea tak menjawab dan terus melanjutkan kegiatan nya, tangisnya tak bisa berhenti malah semakin terisak.

Setelah membereskan barang barangnya,zea memandang ke arah orang orang yang sudah mengerubungi dirinya.

Zea mengusap air matanya dengan kasar. "Sebelumnya ze mau mengucapkan terimakasih pada kalian,maaf jika selama zea bekerja disini banyak salah. Ze izin pamit,ze akan keluar dari kantor ini."ucap zea membuat semua yang berada disana kaget bukan main.

"Kenapa ze? Kamu ada masalah?"tanya Vans.

Zea pun menggelengkan kepalanya. "ze pamit semuanya, terimakasih."zea pun langsung pergi dari sana sembari membawa barang barangnya.

Johan dan Vans menyusul zea, mereka khawatir dengan keadaan zea yang tiba tiba menjadi berubah.

Sedangkan di ruangan divisi mereka berbisik bisik mempertanyakan kejadian ini.

"Ze Lo kenapa? Kenapa nangis? Siapa yang duah buat Lo kayak gini?"Jihan terus bertanya pada zea.

Namun tak ada satu pun pertanyaan yang di jawab oleh zea. "Udah Jo,gue gak sanggupm biarin gue sendiri,gue pamit."zea pun langsung masuk kedalam taxi yang susah dia pesan sebelumnya.

"Tapi ze-"

"Udah Jo,biarin zea sendiri dulu. Dia butuh sendiri nanti kita tanyain lagi,zea lagi gak baik baik aja."

"Justru karena dia lagi gak baik van,gue khawatir dia buat apa apa. Kita harus ada di saat dia gak baik baik aja van."

"Tapi gak selamanya kita ada di samping ze,kadang ze juga perlu sendiri. Ada privasi yang ze butuhkan, biarkan dia sendiri dulu."ucap Vans.

Johan pun hanya bisa menghela nafasnya,dia khawatir dengan keadaan zea. Namun apa yang di katakan oleh Vans juga ada benarnya juga.

Episodes
1 Bab 1.di jebak
2 Bab 2.Kesalahan
3 bab 3.Arazea shakaila Pranadipa
4 bab 4.tak akan menikahi
5 bab 5. dalangnya
6 bab 6. sakit
7 Bab 7.garis dua
8 bab 8. bertemu kembali
9 bab 9. uang tebusan kehormatan
10 bab 10. hancurnya zea
11 bab 11. ketahuan
12 bab 12.di usir
13 bab 13. menolak
14 bab 14. rencana pernikahan
15 bab 15.pernikahan
16 bab 16. acara pernikahan
17 bab 17.tidur seranjang
18 bab 18.drama pagi hari
19 bab 19. tuduhan
20 bab 20. psikiater
21 bab 21. lupa mengabari
22 bab 22.ganti panggilan
23 bab 3. makan siang
24 bab 24.gue udah nikah
25 bab 25. tak memberi kabar
26 bab 26. ngidam
27 bab 27. manjat pohon mangga
28 bab 28. ngidam menyusahkan
29 bab 29. tak merasa bersalah
30 bab 30. ngidam kinderjoy
31 bab 31 takut merepotkan
32 bab 32. menyadari kesalahan
33 bab 33.beli susu hamil
34 bab 34. minta maaf
35 bab 35.tugas akhir
36 bab 36. pijitan istri
37 bab 37. teguran untuk Aryan
38 bab 38. berita viral
39 bab 39. klarifikasi
40 bab 40. kehujanan
41 bab 41. kewajiban yang tertunda
42 bab 42. berapa ronde
43 bab 43. kejujuran Aryan
44 bab 44.bunga mantan
45 bab 45.bunga kesayangan dari mantan
46 46. pengganti bunga dari mantan
47 bab 47. bayi gede nangis
48 bab 48. di ledekin
49 bab 49. sidang
50 bab 50.teman masa kecil
51 bab 52. ternyata kamu
52 bab 52. Aryan
53 bab 53. suasana berbeda
54 bab 54. cek dedek bayi
55 bab 55. lengket sama paksu
56 bab 56. Arkhana si pencemburu
57 bab 57. Arkhana dengan wanita lain
58 bab 58. zea salah paham
59 bab 59. merajuk
60 bab 60. di maafin
61 bab 61. Zea dan orang tuanya
62 bab 62. kehangatan keluarga zea
63 bab 63 empat bulanan
64 bab 64. Aryan dan Riska
65 bab 65. babymoon
66 bab 66. Anita mengetahui nya
67 bab 67. membakar kenangan
68 bab 68. siapa dia?
69 bab 69. tinggal di apartemen
70 bab 70. resign
71 bab 71. keluar kota
72 bab 72. sella??
73 bab 73.
74 bab 74.
75 bab 75. perhatian nya mulai hilang
76 bab 76. ikut ke kantor
77 bab 77.
78 bab 78. ke bandung
79 bab 79. perdebatan
80 bab 80.
81 bab 81.nginep di rumah mantan
82 bab 82. pilih aku atau dia?
83 bab 83.
84 bab 84. menjenguk acel
85 bab 85.
86 bab 86.
87 bab 87.
88 bab 88
89 bab 89
90 bab 90
91 bab 91. ending
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Bab 1.di jebak
2
Bab 2.Kesalahan
3
bab 3.Arazea shakaila Pranadipa
4
bab 4.tak akan menikahi
5
bab 5. dalangnya
6
bab 6. sakit
7
Bab 7.garis dua
8
bab 8. bertemu kembali
9
bab 9. uang tebusan kehormatan
10
bab 10. hancurnya zea
11
bab 11. ketahuan
12
bab 12.di usir
13
bab 13. menolak
14
bab 14. rencana pernikahan
15
bab 15.pernikahan
16
bab 16. acara pernikahan
17
bab 17.tidur seranjang
18
bab 18.drama pagi hari
19
bab 19. tuduhan
20
bab 20. psikiater
21
bab 21. lupa mengabari
22
bab 22.ganti panggilan
23
bab 3. makan siang
24
bab 24.gue udah nikah
25
bab 25. tak memberi kabar
26
bab 26. ngidam
27
bab 27. manjat pohon mangga
28
bab 28. ngidam menyusahkan
29
bab 29. tak merasa bersalah
30
bab 30. ngidam kinderjoy
31
bab 31 takut merepotkan
32
bab 32. menyadari kesalahan
33
bab 33.beli susu hamil
34
bab 34. minta maaf
35
bab 35.tugas akhir
36
bab 36. pijitan istri
37
bab 37. teguran untuk Aryan
38
bab 38. berita viral
39
bab 39. klarifikasi
40
bab 40. kehujanan
41
bab 41. kewajiban yang tertunda
42
bab 42. berapa ronde
43
bab 43. kejujuran Aryan
44
bab 44.bunga mantan
45
bab 45.bunga kesayangan dari mantan
46
46. pengganti bunga dari mantan
47
bab 47. bayi gede nangis
48
bab 48. di ledekin
49
bab 49. sidang
50
bab 50.teman masa kecil
51
bab 52. ternyata kamu
52
bab 52. Aryan
53
bab 53. suasana berbeda
54
bab 54. cek dedek bayi
55
bab 55. lengket sama paksu
56
bab 56. Arkhana si pencemburu
57
bab 57. Arkhana dengan wanita lain
58
bab 58. zea salah paham
59
bab 59. merajuk
60
bab 60. di maafin
61
bab 61. Zea dan orang tuanya
62
bab 62. kehangatan keluarga zea
63
bab 63 empat bulanan
64
bab 64. Aryan dan Riska
65
bab 65. babymoon
66
bab 66. Anita mengetahui nya
67
bab 67. membakar kenangan
68
bab 68. siapa dia?
69
bab 69. tinggal di apartemen
70
bab 70. resign
71
bab 71. keluar kota
72
bab 72. sella??
73
bab 73.
74
bab 74.
75
bab 75. perhatian nya mulai hilang
76
bab 76. ikut ke kantor
77
bab 77.
78
bab 78. ke bandung
79
bab 79. perdebatan
80
bab 80.
81
bab 81.nginep di rumah mantan
82
bab 82. pilih aku atau dia?
83
bab 83.
84
bab 84. menjenguk acel
85
bab 85.
86
bab 86.
87
bab 87.
88
bab 88
89
bab 89
90
bab 90
91
bab 91. ending

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!