bab 15.pernikahan

Kini hari pernikahan Arkhana dan zea sudah di depan mata,sedari subuh tadi zea sudah di make up sedemikian rupa oleh mua pilihan calon mertuanya.

Tentu saja mua yang di gunakan bukan dari kalangan biasa saja,namun sudah go internasional. Anita menyewa sekitar sepuluh mua untuk acara pernikahan putra sulungnya.

Yang satu khusus untuk zea, sembilan lagi untuk make up keluarga mempelai pria dan keluarga mempelai wanita.

Zea bahkan tak habis pikir dengan calon mertuanya,itu baru mua saja belum lagi Anita menyewa nail art,hair do dan banyak lagi yang di khususkan untuk zea.

Menurut zea ini bukanlah pernikahan sederhana yang dirinya maksud, karena mengocek kantong yang lumayan besar,belum lagi wedding organizer,MC pun ada dua dekorasi bahkan pernikahan yang hanya sekedar akad itu di laksanakan di sebuah hotel bintang lima,milik keluarga Mahendra.

"Kamu itu emang aslinya udah cantik,di make up in natural gini aja cantik nya gak ketulungan. Aku aja jadi insecure,cocok banget sama pak Arkhana yang satu ganteng yang satu cantik."puji mua itu setelah selesai memberikan sentuhan sentuhan tangan lihainya di wajah zea, hingga membuat zea bertambah cantik berkali kali lipat.

Zea pun hanya bisa tersenyum menanggapi perkataan mua itu, setelah selesai semua,nail art sudah,hair do sudah,make up sudah kini tinggal foto.

Setelah berfoto kini zea hanya duduk saja menunggu akad nikah di langsungkan,sengaja zea tak berada saat ijab qobul di lakukan.

Dia akan keluar saat Arkhana sudah mengucapkan ijab qobul nya. Kini hanya  tersisa tiga orang di dalam ruangan khusus pengantin wanita itu.

Zea dan dua orang wo,dari subuh tadi saat dirinya  mulai di make up sampai sekarang sudah selesai tak ada satupun keluarga nya yang datang ke dalam ruangan itu.

Yang datang hanya Anita saja, padahal tadinya zea sangat ingin di dampingi oleh keluarganya. Ibu sambung dan ibu kandungnya berada di sisinya,namun itu hanya lamunan nya saja.

Di lain tempat semua orang sudah berada di tempat ijab qobul akan di laksanakan. Tampak Arkhana sudah duduk di hadapan penghulu dan calon ayah mertua nya.

Di samping kanan kirinya sudah ada dua orang saksi dari pihak dirinya dan juga zea,tak lupa Hendra juga mendampingi Arkhana dengan duduk di samping Arkhana.

Serta keluarga nya dan keluarga zea dusun di belakang menyaksikan sumpah sakral yang akan Arkhana ucapkan.

"Silahkan bapak,jabat tangan pengantinnya."instruksi penghulu.

"Arkhana zavian Mahendra,saya nikahkan dan kawinkan engkau dengan putri kandung saya Arazea shakaila Pranadipa dengan mas kawin logam mulia dua puluh gram,satu set perhiasan emas berlian,satu villa dan uang sebesar sembilan ratus juta tujuh ratus limapuluh empat ribu di bayar tunai."ucap Ardan dengan lantang.

"Saya terima nikah dan kawin nya Arazea shakaila Pranadipa dengan mas kawin logam mulia dua puluh gram,satu set perhiasan emas berlian,satu buah villa dan uang sebesar sembilan ratus juta tujuh ratus limapuluh empat ribu di bayar tunai."Arkhana mengucapkan ijab qobul tak kalah lantang dengan Ardan.

Dia bahkan dapat mengucapkan nya dengan satu kali tarikan nafas.

"Bagaimana para saksi sah?"tanya penghulu.

"Sah."

"Sah."

Semua yang berada di sana pun mengucapkan syukur,lalu berdoa dengan di pimpin oleh pak penghulu.

Di ruangan lain zea meneteskan air matanya kala mendengar kata sah terucap dari semua orang yang berada di ruangan ijab qobul.

Saat Arkhana mengucapkan ijab qobul itu,entah kenapa zea seolah merasakan getaran dalam dadanya.

"Selamat nona,anda sudah sah menjadi istri dari tuan Arkhanan semoga sakinah mawadah warahmah."ucap seorang wo itu sembari memberikan zea tisu.

Zea pun mengangguk tak lupa mengucapkan terimakasih pada mereka.

"Zea ayo keluar nak."ucap Aneth,ibu kandung dari zea.

Zea pun mengangguk,lalu di tuntun oleh ibu kandung dan ibu sambungnya untuk keluar dari ruangan itu dan memasuki ruangan dimana acara di langsungkan.

Zea berjalan dengan perlahan,di sisi kanan nya ibu kandungnya menggandeng dia dan di sisi kiri nya ada ibu sambungnya.

Di depan sana Arkhana tampak terpaku dengan penampilan zea saat ini,dengan balutan gaun pengantin berwarna putih tampak anggun saat di kenakan oleh zea.

Di tambah dengan make up natural yang di gunakan oleh zea, semakin membuat zea terlihat sangat cantik.

Entah ada getaran apa yang di rasakan oleh Arkhana,tiba tiba saja air matanya turun membasahi pipi.

Jangan tanya kenapa. Karena Arkhana juga tidak tau alasan nya apa. "Awww so sweet banget Arkhana sampai nangis gitu."ucap seseorang yang masih terdengar oleh Arkhana.

Segera Arkhana mengusap air matanya. "Air mata sial*an."batin Arkhana.

Tibalah zea di depan Arkhana,tatapan mata mereka saling bertemu,tak ada senyuman yang menghiasi muka mereka hanya wajah datar saja.

Air mata Aneth dan Arumi seketika turun kala sudah sampai mengantarkan zea kedepan Arkhana.

Di tambah dengan suara MC yang semakin memancing air mata keduanya untuk turun.

"Kedua wanita yang sudah melahirkan dan mendidik anak perempuan satu satunya,kini telah mengantarkan sang putri,anak tercinta,buah hati terkasih mereka pada seorang laki laki yang mereka restui menjadi pendamping putri mereka,yang mereka percayai untuk bisa membahagiakan putri nya, memberikan kasih sayang sebagaimana mereka memberikan kasih sayang pada putri mereka,yang akan menggantikan tugas mereka untuk menjaga sang putri tercinta."ucap MC itu membuat keadaan menjadi mellow.

Setelah mengantarkan zea tepat di depan Arkhana, mereka berdua pun pergi ke tempat masing masing.

"Silahkan untuk mempelai wanita bisa mencium tangan suaminya."instruksi MC.

Dengan tangan bergetar zea mengadahkan tangannya,dan langsung di sambut oleh ukuran tangan Arkhana.

Zea pun mencium tangan Arkhana, sebagai bentuk bakti awal seorang istri,dan di lanjutkan oleh Arkhana yang mengecup kening zea sebagai bukti tanda sayang nya.

Setelah itu zea pun mentanda tangani surat surat,lalu di lanjutkan oleh sesi sungkeman,foto foto dan lain sebagainya.

Kini kedua pengantin itu sudah duduk di singgasana nya,zea awalnya mengira ketika sudah ijab qobul maka tidak akan ada lagi kegiatan namun nyatanya salah.

Dia malah duduk di kursi pelaminan dan menyalami tamu undangan yang datang, mereka adalah orang orang terpilih yang di undang oleh kedua belah pihak.

Yang datang hanya kerabat mereka dan juga beberapa orang penting.

Tanpa di sadari ada seorang laki laki yang sedari dimulai nya acara tadi terdiam sembari terus memandang ke arah pelaminan.

"Kenapa harus zea?"tanya nya dalam hati.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***