Setelah sholat ashar aku kembali tidur lagi dan terbangun saat hari mulai menjelang mahgrib.
Aku bangkit berdiri dari tempat tidur ku dan berjalan ke kamar mandi untuk mandi dan berwudhu, setelahnya aku berganti pakaian dan lanjut menjalankan sholat mahgrib.
Dan dilanjutkan dengan rutinitas lainnya seperti makan malam, berkumpul dengan keluarga walau hanya untuk nonton tv dan ngobrol/ berbincang seadanya sampai waktu sholat isya' tiba.
Setelah selesai sholat isya' aku pamit masuk kamar, lalu merebahkan badanku untuk memulai aktivitas tidur ku.
Tidak lama aku pun langsung tertidur dan mulai memasuki alam mimpi ku.
Keesokan hari nya seperti biasa, pagi pagi sekali aku sudah berjalan kearah terminal untuk menumpang bus dengan tujuan kearah sekolah ku.
Tapi ditengah perjalanan tiba tiba...
"tiin...tin..tin..tiin..."
Sebuah sepeda motor berhenti di depan ku menghadang jalan ku,
"ayo naik,kita kesekolah bareng dan gak terima penolakan"
kata nya dengan intonasi tekanan untuk memaksa ku.
"Tidak usah aku tidak mau jadi bahan gosip di sekolah kalau dilihat kita boncengan motor"
kata ku menolah.
"Aku sudah bilang kalau aku tidak terima penolakan, ayo cepat naik atau kita akan telat sampai disekolah"
Perintah nya lagi penuh paksaan.
"Ayo cepat buruan, ini hari senin kita harus upacara, kamu mau dihukum karena terlambat dan tidak ikut upacara"
katanya lagi mengingatkan ku.
Yah dengan terpaksa aku naik dan duduk dibelakangnya.
Selama perjalanan dia banyak bicara, ada saja yang dijadikan bahan untuk dibicarakan sampai dia teringat saat sore dia mengantar ku pulang.
"Oh iya wati kamu berani sekali ya membohongi ku dan menyesatkan"
serunya agak marah.
"Apa bohong? aku bohong apa?"
kataku karena memang aku lupa dan tidak ingat kalau aku pernah membohonginya.
"Drooonnn......"
Tiba tiba dia menarik gas motornya dengan mendadak seakan terbang menbuat ku terkaget dan langsung memeluk erat pinggangnya.
"Ha..ha..., itu hukuman karena kamu sudah membohongi ku"
katanya lagi lagi mengulangi kata kalau aku sudah membahonginya.
Tetap dalam mode tidak paham, aku memukul unggungnya pelan,
"aku ada bohong apa? aku sama sekali tidak ingat kalau aku sudah membohongi kamu"
kata ku lagi dengan yakin kalau aku memang tidak pernah membohonginya.
"Jadi siapa ngasih tunjuk dan bilang kalau rumah mu di jln.cempaka?"
katanya dengan nada kesal yang ditahan
"Oo...ha..ha...."
"aku baru ingat, maaf ya aku gak niat dan tidak bermaksud membohongi mu, aku cuma ingin kehidupan ku tenang"
kata ku mencoba menjelaskan.
"Jadi maksudmu aku akan membuat hidup mu tidak tenang begitu" katanya pelan penuh frustasi.
"Bukan begitu, tapi coba kau bayangkan jika aku pulang diantar cowok pasti akan jadi gosip, apalagi lingkungan perumahan tempat tinggal ku, kuharap kamu mengerti dan maaf jangan marah lagi ya"
kata ku meluruskan agar tidak ada salah paham.
"Hem....."
jawabnya dengan deheman seolah moodnya masih jelek.
"Ayolah jangan marah lagi"
kata ku sedikit merayu dan menggodanya dengan mencubit kecil pinggang nya
Tiba tiba dia menepikan motornya lalu memandang ku dengan dalam seolah banyak hal yang ingin disampaikan matanya,
lalu dia menarik napas dan kembali tersenyum kepadaku dan tiba tiba dia menyentuh pundahku dan...
"cup..
sebuah kecupan mendarat di kening ku.
Aku tidak bisa berkata kata tapi pasti pipiku sudah merona sangat merah.
"Ayo kita lanjut jalan lagi, kalau kelamaan melamun nanti kita terlambat"
katanya menyadarkan ku kembali kedunia nyata.
*Beri aku kecupan vote,like nya dong👍💖*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
QiDi
wah, asal aja itu
2023-03-12
1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
aihhh main cium aja
2023-02-05
0
ᴍ֟፝ᴀʜ ᴇ •
wow😳😳😳😳
2022-12-24
0