Hari berikutnya aku masih bermain dengan teman teman kecil ku seperti biasa.
"yuk kita main calok cadang" kata temanku
calok cadang itu sama seperti permainan gobak sodor,yang menang berada dalam kotak berusaha untuk menerobos keluar, dan yang kalah akan menjaga garis berjaga jaga untuk bisa menangkap pemain yang akan keluar kotak.
Aku masuk kelompok yang kalah jadi aku ikut berjaga untuk menangkap tapi sampai aku merasa lelah belum ada pemain dari kotak yang tertangkap,aku merasa kesal dan berusaha untuk menangkap,tiba tiba...
Ya diluar nalar tanganku seakan bisa memanjang dan menangkap salah seorang pemain yang akan keluar kotak.
Semua teman teman ku heran dan mereka melihatnya
"Tangan wati bisa jadi panjang,kamu lihat tidak tadi tangan nya wati jadi panjang"
teriak teman temanku.
Aku berusaha meluruskan ke teman teman ku
"mana mungkin tangan ku jadi panjang,ah kamu semua menghayal sebab sudah kecapekan(lelah) bermain" kelit ku berusaha menyelamatkan diri.
"sudah yuk kita bubar aku capek" kataku dan diangguki setuju oleh teman temanku.
Malam telah tiba dan aku kembali kelamunanku mengingat kembali semua keanehan diriku.
"Kenapa aku selalu mengalami kejadian aneh??" bisik hatiku,cemas memikirkan keanehan pada diriku
"Ada misteri apa sebenarnya yang tersembunyi di diriku ini" lagi lagi aku tidak mengerti,mungkin karena semua keanehan ini aku alami di usia yang sangat muda,usia anak anak yang harusnya riang bermain tanpa harus memikirkan banyak misteri dan kejadian aneh seperti saat ini.
Karena lelah berfikir setelah seharian bermain akhirnya aku terlelap dalam mimpiku,tapi itu tidaklah lama karena tiba tiba aku merasa tidak nyaman dan terbangun dari tidurku.
Setelah terbangun aku tidak bisa lagi tidur dan akhirnya aku membuka jendela kamarku,sebuah pemandangan yang membuatku sangat terkejut tapi tetap tidak membuatku merasakan apa itu takut.
Ya aku melihat dua sosok mahluk astral yang dikenal sebagai pocong,mereka sedang meloncat loncat lebih tepatnya seperti sedang menari.
Kedua sosok pocong itu memang sedang menari di bawah pohon kelapa di halaman rumah tetangga sebelah rumah dengan diiringi musik yang terdengar keras dari dalam rumah tetangga sebelah.
Walaupun aku tidak takut tapi enggan berlama lama melihat tingkah kedua pocong itu.
Keesokan paginya aku bercerita kepada ibu tentang kedua pocong yang aku lihat semalam,dan aku bilang ke ibu kalau aku juga akan memberitahukan kejadian semalam kepada tetangga sebelah rumahku itu.
Tapi saat aku datang ku lihat pohon tempat kedua pocong itu menari sudah tampak bekas terbakar, ternyata tetanggu juga sudah tahu dengan kejadian semalam yang tiba tiba saja musik menyala dengan keras saat kedua pocong itu menari.
"Kenapa wati kok bengong, ada perlu apa kamu datang kesini" sapa tuan rumah yang tak lain tetangga sebelah rumah ku.
"Tidak apa apa mang,tapi itu kenapa pohon kelapanya seperti terbakar" tanya ku berlagak bodoh.
"Oh itu karena ada hamanya yang membuat kelapanya tidak pernah jadi buahnya, makanya dibakar" begitu jawaban mang antok anak babe si pemilik rumah.
Tapi karena sifat anak anak ku yang polos aku jujur
"tapi semalam pohon kelapa nya masih baik baik saja, apa karena ada pocongnya ya mang" celetuk mulut ku yang bawel ini.
Sontak si mang antok langsung terkejut mendengar kata kata ku dan dia tersenyum sambil mengusap pucuk rambutku.
*Selesai baca di like ya 👍💖*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
¢ω'ιмσєт
𝗺𝘂𝗻𝗴𝗸𝗶𝗻 𝗸𝗮𝗵 𝘄𝗮𝘁𝗶 𝗶𝗻𝗱𝗶𝗴𝗼???
2023-06-04
2
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
bukan di ajak main pocong nya 🤭
2023-01-30
1
🌞𝙊𝙚૨αɳ𝙜𝕻𝖓𝖉ˢ⍣⃟ₛ
tuh pocong waktu hidup, tukang joged kali ya
2023-01-24
2