Rasanya sangat capek sekali setelah aktivitas hari ini, aku masih berjalan kecil kecil ditepian jalan raya.
Kurasakan kaki ku yang mulai pegal semua tapi masih tak kunjung sampai di rumah.
"Tin tiin..tin tiin"
suara klakson, refleks aku menoleh kekiri sebuah sepeda motor berhenti di depan ku.
Seseorang membuka helm, dan tampakla sesosok wajah tampan yang menjengkelkan terpampang di hadapan ku dengan penuh senyuman.
"Ayo naiklah, aku antar.."
katanya menawarkan tumpangan kepada ku.
Aku ragu untuk antara ikut atau tidak, kalau aku tidak ikut tapi kaki ku sudah tidak kuat lagi untuk berjalan pikir kita.
Tapi kalau aku ikut dan membiarkan dia mengantar ku,maka aku merasa hidup ku bakal tidak tenang karena dia pasti akan selalu muncul kerumah ku.
"Kenapa sejak mengenal nya dia selalu mengganggu ku,sudah cukup dia mennganggu ku di sekolah".
"Aku tidak mau dia mulai mengganggu ku pula di rumah" batin ku gelisah, tapi aku punya ide...
"Baikla aku ikut, tapi janji jangan pernah datang kerumah untuk mengganggu ku OK"
kata ku mengajukan syarat walau aku tahu dia pasti akan sering datang mengganggu ku begitu tahu rumah ku.
"Di bantu, di tolong, dikasih tumpangan, dianterin, tapi kok ngasih syarat, kamu tu aneh tahu nggak??" kata nya sambil pasang muka masam.
"Ya sudah naik, ntar keburu mahgrib ni sudah gelap" katanya cerewet.
Akhirnya aku naik kemotor nya dengan tersenyum.
"Terima kasih ya kak, kamu datang tepat waktu, kamu itu sedang jadi pahlawan ku loh saat ini" ha..ha..aku mencoba memujinya agar dia gak ngambek..
"Rumah kamu dimana"
tanya nya sambil jutek
"Masuk ke perumahan condong catur,terus ke jln.Cempaka" kata ku mengarahkan seolah navigasi nya.
"Stop stop..sudah turunin aku disini, itu rumah ku, aku gak mau ketahuan sama eyang dan tante ku, nanti mereka pikir aku sekolah cuma sibuk pacaran" aku berusaha menjelaskan agar dia percaya.
"Terima kasih ya tumpangannya" kata ku yang dibalas anggukan kepala nya
Aku berjalan seolah olah kearah rumah yang aku tunjuk tadi,sambil sesekali menoleh kebelakang melihat apakah dia sudah pergi atau belum.
Tapi dia masih belum pergi sampai aku sudah sampai di depan rumah yang aku tunjuk tadi, akhirnya aku mengkode agar dia segera pergi.
Setelah kulihat dia pergi, akhirnya aku melanjutkan jalan ku melewati lorong lorong untuk jaga jaga kalau dia masih membuntuti ku.
Akhirnya aku sampai di rumah, dan aku menoleh ke kanan kiri memastikan dia tidak mengikuti ku, setelah yakin dengan perasaan lega aku masuk ke rumah.
"Assalammu'alaikum, eyang...wati pulang"
"Kok wengi tenan toh ndok kowe mulehe? eyang khawatir" (kok malam sekali toh nak kamu pulangnya? eyang khawatir, kata eyang dengan wajahnya yang tampak sangat khawatir.
"Iya eyang tadi macet, jadi bus nya lambat makanya kemalaman" jawab ku berusaha menenangkan eyang.
"Aku mandi dulu ya eyang, badan ku rasanya lengket semua" kata ku kemudian.
"Yo wes kono adusso seng resik, awak mu wes masem ambune" (ya sudah sana mandilah, badan mu sudah bau masam) kata eyang sambil tersenyum.
"Nek wes adus ndang sholat mahgrib selak entek waktu ne" (kalau sudah mandi cepat sholat mahgrib, keburu habis waktu nya)
"Ojo lali maem yo cah ayu ndak loro" (jangan lupa makan ya anak cantik nanti jangan sampe sakit) kata eyang putri kemudian mengingatkan ku dengan penuh perhatian dan kasih sayang.
*Tetap semanga like👍💖*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 205 Episodes
Comments
QiDi
aseeekk dpt tumpangan diwaktu yg tepat
2023-03-12
1
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
punya nenek sebaik itu 🤩🤩🤩
2023-02-03
2
🍃⃝⃟𝟰ˢ🫦🥑⃟🇩ᵉʷᶦbunga🌀🖌
syarat yg tak masuk di akal 😔
2023-02-03
1