Berkutat dengan berkas yang ada dihadapannya membuat Vivian lelah, apalagi ia sejak tadi menatap jam dipergelangan tangannya karena ia akan pergi ke rumah mertuanya untuk belajar masak seperti yang telah diperintahkan Gemal. Vivian ingin sekali menolak namun ia tahu apa akibatnya jika ia menentang keinginan Gemal. Hari ini harusnya ia menerima laporan keuangan dari beberapa perusahaan Candrama grup.
Vivian menghubungi stafnya dan meminta kejelasan kenapa laporan itu sampai saat ini belum ia terima. "Mana laporannya?" tanya Vivian.
"Maaf Bu ada beberapa kendala dan mereka belum menyerahkan laporannya tapi mereka berjanji akan memberikan laporannya lusa," ucap Sekretaris Vivian.
"Oke kalau dua hari lagi mereka tidak menyerahkan laporan saya akan segera bertindak" ucap Vivian.
"Baik Bu akan saya sampaikan" ucapnya.
Vivian mematikan ponselnya dan ia melangkahkan kakinya menuju toilet untuk buang air kecil dan juga merapikan makeupnya. Ia melangkahkan kakinya masuk kedalam toilet. Vivian buang air kecil dan setelah itu ia ingin keluar namun ia mendengar suara beberapa karyawan wanita yang saat ini sedang berbicara tentang dirinya.
"Kalian dengar gosipnya, Bu Vivian itu hanya cucu angkat yang beruntung karena dianggkat oleh bos besar. Jika tidak, dia tidak mungkin bisa sekolah diluar negeri," ucap salah satu dari mereka.
"Dia cantik sih tapi kayaknya sombong gitu. Cucu angkat aja belagu dan kayaknya Pak Guna itu tidak suka padanya, walaupun mereka telah bertunangan. Padahal Bu Vivian tunangannya tapi Pak Guna tidak pernah mengajaknya pergi dan pulang bersama."
Para karyawan itu mengatakan tentang Vivian sambil merapikan makeup mereka "Dengar-dengar sih katanya wajah cantiknya itu mahakarya operasi plastik, banyak uang dan populer pasti deh suntik sana sini atau muka dan badannya itu sudah dipermak semua."
Vivian memejamkan matanya dan kakinya tiba-tiba bergertar ia melilih duduk dan ia hampir saja terjatuh. Ia menyandarkan punggungnya menunggu mereka semua keluar dari toilet.
"Kalian tahu nggak gosipnya Bu Vivian itu suka dunia malam bahkan saat dia kuliah diluar negeri dia itu suka gonta-ganti pasangan. Bayangankan Pak Guna yang cool itu dapat permpuan bekas pakai."
"Tahu dari mana lo?"
"Dari Bu Thania," ucapnya.
Vivian mencoba untuk tegar dan menahan rasa kecewanya karena fitnah tentang dirinya kembali terjadi. Ia mendengar suara mereka yang saat ini mulai menjauh dan akhir hilang. Vivan keluar dari toilet dengan pelan. Ia kemudian mencuci tangannya diwastafel dan menatap wajahnya dicerimin. Ia tidak pernah melakukan operasi apapun, kalau merawat kulitnya dengan skincare memang sering ia lakukan.
Vivian merapikan rambutnya dan mengoleskan bibirnya dengan lipstik nude dan ia segera keluar dari dalam toilet dengan punggung yang berdiri tegak dan memperlihatkan rasa percaya dirinya didepan semua karyawan. Hanya itu yang bisa ia lakukan agar tidak terlihat rapuh dan menyedihkan.
Ketika Vivian melewati para karyawan, tatapan kagum selalu terlihat dari tatapan mereka padanya. Vivian memang cantik dan itu faktanya, namun ia bukanlah sosok yang pandai bergaul seperti Gemal. Bahkan Vivian dijuluki barbie karena tubuhnya dan wajah cantiknya yang tampak sempurna. Membuat kaum adam mengidolakannya.
Vivian mengambil tasnya didalam toilet dan ia segera melangkahkan kakinya menuju lift. Jam tiga ia akan bertemu mertuanya dan kembali mengalami keadaan yang tidak ia harapakan yaitu menghadapi mertuanya yang tidak menyukainya.
Vivian menghembuskan napasnya berharap agar ia bisa merebut hati Elin dan ia akan berusaha untuk itu. Suara ponselnya berbunyi membuat Vivian segera mengangkatnya karena nama Gemal tertera disana.
"Kamu dimana?" tanya Gemal.
"Lagi dijalan mau ke Rumah Mami," jelas Vivian.
"Awas kalau kamu bohong!" ancam Gemal.
"Vian nggak bohong!" ucap Vivian.
"Kalau gitu malam ini kita menginap disana!" ucap Gemal.
"Terserah, kalau Vian bilang nggak pasti masih akan tetap menginap disana kan," ucap Vivian.
"Iya karena aku... "
"Tidak ingin dibantah" ucap Vivian sengaja memotong ucapan Gemal.
Klik Gemal memutuskan sambungannya membuat Vivian mengehela napasnya. Ia segera mempercepat langkah kakinya menuju mobilnya. Ia masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang menuju kediaman mertuanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Radiah Hassan
Entah bila Vian akn merasa tenang dan kehadiran ny dihargai mertua dan juga Gem
2024-11-11
0
Dae Nur
ntar jg gemal yg bucon sama vivoan...
2022-10-23
3
Zainab Ddi
kasian vivian difitnah terus SM Thania padahal.dis sendiri tuh wanita malam
2021-12-10
3