Pangeran

Pernikahan diadakan secara sederhana sesuai keinginan Gemal. Ada rasa kecewa dihati Vivian karena pernikahan impian yang diinginkannya hanya tinggal impian. Setelah ijab kabul tadi sore, saat ini ia telah resmi menjadi istri dari Gemal Candrama. Pernikahan itu hanya dihadari keluarga inti mereka dan juga para tetangga. Gemal bahkan tidak mengundang satupun teman-temannya yang lain kecuali dua orang dokter yang merupakan rekan kerjanya di Rumah Sakit Dirgantara.

Saat ijab kabul diucapkan, tak ada rasa haru atau pun isak tangis dari pengantin wanita tapi hanya ada wajah sendu yang memilih untuk diam dan menuruti semua keinginan keluarganya. Vivian hanya terharu ketika Farhan memeluknya dan memintanya agar selalu bahagia. Farhan terlihat sangat percaya jika Gemal pasti akan membahagiakannya namun tidak dengan Vivian yang harus waspada dengan sikap Gemal padanya.

Malam ini Gemal mengajak Vivian tinggal di Apartemen miliknya untuk beberapa hari. Setelah itu, sesuai kesepakatan mereka nantinya akan tinggal bersama di Rumah orang tua Gemal.

Saat ini Gemal dan Vivian sedang berada didalam mobil menuju Apartemen. Vivian sejak tadi hanya diam dan ia tidak ingin berdebat dengan Gemal karena hasilnya akan sama, Gemal selalu merasa benar. Sikap arogan Gemal memang sangat mengesalkan dan sikapnya itu sepertinya hanya ditujukan Gemal padanya.

"Mulai besok dan seterusnya kalau kamu masih mau bekerja kamu harus pulang tepat pukul empat sore dan semua pekerjaan rumah harus kamu kerjakan!" ucap Gemal. Vivian membuka mulutnya dan ingin membantah karena selama ini ia tidak pernah mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Saat kuliah Farhan juga memberikannya uang lebih hingga ia bisa membayar orang untum bekerja di apartemennya.

"Aku tidak mau," ucap Vivian.

"Kalau tidak mau, kamu akan aku kurung dan aku tidak akan mengizinkan kamu bekerja!" ucap Gemal. "Aku hitung sampai tiga kalau kamu tidak mau mengikuti keinginanku, kamu tidak perlu bekerja!" ucap Gemal dingin.

"Perusahan membutuhkan aku, Kak" ucap Vivian.

"Memang kamu sehebat apa hmmm? masih banyak karyawan yang lebih hebat dari kamu yang pantas memegang jabatan menjadi Direktur" ucap Gemal.

"Satu... dua... tiga, waktu habis kau tidak perlu bekerja lagi Vian!" ucap Gemal membuat Vivian memghela napasnya.

"Terserah Kakak, bagi Kakak aku memang orang yang buruk dan aku tidak perlu menjelaskan semua fitnah yang tidak pernah aku lakukan karena hasilnya akan sama. Kakak tidak pernah membelaku, aku selalu salah dimatamu!" ucap Vivian kesal membuat Gemal memilih untuk diam.

Beberapa menit kemudian mereka sampai di Apartemen, Vivian memilih untuk mempercepat langkahnya agar ia bisa segera masuk kedalam apartemenya dan mengunci pitu apartemennya. Agar Gemal tidak bisa masuk ke dalam Apartemenya. Gemal melangkahkan kakinya dengan santai sambil tersenyum sinis. Melihat Vivian yang sengaja mempercepat langkahnya membuatnya merasa diatas angin. Lift terbuka dan Vivian segera masuk dan menekan pintu lift agar segera tertutup. Ia menghembuskan napasnya saat lift naik ke atas dan meninggalkan Gemal yang masih berada di lobi apartemen. Vivian tersenyum penuh kemenangan saat melihat Gemal melangkahkan kakinya dengan santai menuju lift.

Pintu lift terbuka, Vivian segera keluar dari dalam lift dan melangkahkan kakinya menuju unit Apartemen miliknya. Namun saat ia menekan kode kunci apartemenya, ia merasa bingung karena pintu apartemen ini tidak kunjung terbuka.

"Ini pasti kerjaan Kak Gemal" kesal Vivian. Ia merasa kesal dan gelisah. Ia bingung mau kemana saat ini dan sebentar lagi Gemal pasti akan sampai ke lantai ini.

"Lari? tapi ini akan sangat memalukan jika aku pergi dihari pertama kami menjadi suami istri," ucap Vivian menggigit bibirnya karena kesal.

Vivian bisa melihat diujung koridor pintu lift kembali terbuka dan menampilkan sosok tampan bak iblis, yang siap memangsanya. Gemal melangkahkan kakinya sambil menunjukkan senyum sinisnya. Ia kemudian mendekati Vivian membuat Vivian waspada. Vivian segera melangkahkan kakinya melewati Gemal, namun lengannya tiba-tiba ditarik hingga ia tidak bisa melanjutkan langkahnya karena Gemal mendorong pelan tubuh Vivian ke dinding.

"Mau kemana?" tanya Gemal mengangkat sebelah alisnya.

"Mau panggil teknisi soalnya pintu apartemen Vian nggak bisa dibuka, Kak!" jelas Vivian.

Gemal menarik tangan Vivian dan ia melangkahkan kakinya ke unit apartemen yang ada dihadapan unit Apartemen milik Vivian. Gemal menekan kunci pasword pintu Apartemennya dan pintu terbuka. Gemal kembali menarik tangan Vivian dan mendorong Vivian dengan agar masuk kedalam apartemen bersamanya.

"Hmm...Kak, Vian tinggal di Apartemen Vian aja, Kak!" ucap Vivian membuat Gemal menutup pintu Apartemennya dengan kencang dan menyandarkan tubuhnya tepat dibelakang pintu.

"Kau pikir pernikahan ini hanya bisa menguntungkanmu, karena kau benar-benar telah menjadi cucu menantu Candrama?" tanya Gemal sinis.

"Kau membenciku Kak, kita bisa tinggal terpisah dan itu pilihan yang terbaik!" ucap Vivian.

"Tidak, kau lupa apa yang aku katakan tadi hmmm?" tanya Gemal.

Vivian menggelengkan kepalanya "Tidak, aku tidak lupa Kak, tapi aku bisa membereskan apartemenmu dipagi hari dan juga sore hari tanpa perlu kita tinggal bersama!" tawar Vivian.

"Kau pikir kau punya hak untuk menetukan keinginanku? aku kepala rumah tangga disini!" kesal Gemal.

"Oke tapi aku tetap harus kesana, barang-barangku ada di apartemenku Kak!" ucap Vivian, namun dengan isyarat matanya Gemal menujuk tiga buah koper bewarna pink dan satu buah boneka baribie kesukaan Vian yang berada diatas koper itu.

"Susun barang-barangmu di Kamar itu, kita akan tinggal di Apartemen untuk sementara dan kamu bisa tidur dikamar berbeda denganku, tapi kalau kita menginap dirumah Kakek atau rumah Mami kau harus tidur satu ranjang denganku!" ucap Gemal.

Vivian menatap keseliling Apartemen Gemal yang terlihat sangat berantakan. Gemal duduk di sofa dengan santai, ia mengangkat kedua kakinya disofa sambil memakan snack yang ada diatas meja. "Bereskan semuanya dalam waktu tiga puluh menit!" ucap Gemal membuat Vivian membuka mulutnya dan menatap Gemal dengan kesal.

"Aku bukan pembantumu Kak!" kesal Vivian.

"Siapa bilang kamu pembantuku, kamu kan istriku!" ucap Gemal tersenyum penuh kemenangan membuat Vivian terduduk lemas karena dapat dipastikan hari-harinya akan menjadi sangat buruk karena tingkah laku Gemal yang sengaja ingin membuatnya kesal.

Gemal merentangkan kedua tangannya "Wahh... ternyata enak juga punya istri. Nanti potong kuku kakiku ya Vian. Bukanya dulu kalau aku minta potongin kuku kakiku, kamu akan merasa sangat bahagia?" tanya Gemal membuat Vivian terkejut karena ia tidak pernah membicarakan apapun tentang kebucinannya pada sosok Gemal kecuali di diary yang ia tulis.

"Kau sangat mencintaiku Vivian dan jangan lupa aku ini pangeranmu!" ucap Gemal tersenyum senang membuat Vivian menggelengkan kepalanya karena kecerobohannya ternyata diarynya yang dulu hilang ada bersama Gemal suaminya.

"Aku bagaikan matahari bagimu dan kau merasa kau hanya segumpal debu hahaha..." tawa Gemal membuat Vivin ingin sekali memukul wajah sombong dan Arogan yang sialnya adalah suaminya.

Terpopuler

Comments

Radiah Hassan

Radiah Hassan

Lanjut

2024-11-11

0

Dede Mutia

Dede Mutia

thorrr suka bgt sama ceritanya 😂

2022-12-08

4

Uut Restina

Uut Restina

aduh jadi ketawa sendiri baca nya

2022-02-19

0

lihat semua
Episodes
1 Vivian
2 Keinginan Kakek
3 Cast
4 Terluka
5 Mabuk
6 Gemal
7 Kekesalan Gemal
8 Menemui Gunadarma
9 Guna cemburu
10 Kesepakatan
11 Kekesalan Gemal
12 Kesepakatan Gemal dan Farhan
13 Kesedihan Vivian
14 Aku tidak bohong
15 Sendiri
16 Pangeran
17 Vivian kesal
18 Ancaman
19 Lelah
20 Menyembunyikan kesedihan
21 Air mata
22 Maaf
23 Ampun
24 Elin
25 Pemaksa
26 Berita itu
27 Melindungi
28 Menatap langit
29 Memilih untuk diam
30 Memaafkan dengan tulus
31 Malu
32 Gemal yang menyebalkan
33 Kerapuhan seorang Vivian
34 Ketakutan Vivian
35 Janji Vivian
36 Ancaman Gemal
37 Teman lama
38 Ingin ikut Gemal
39 Mami Elin
40 Bandara
41 Menjaga suami
42 Gemal yang jahil
43 Si Arogan yang cerewet
44 Gemal dan dunianya
45 Senyum dan luka
46 Harapan
47 Vivian jelek
48 Bukanlah seorang putri
49 Beruntung?
50 Panti
51 Hukuman
52 Tangis histeris Vivian.
53 Masa lalu
54 Janji
55 Berangkat
56 Sampai Bali
57 Pilihan
58 Misi
59 Nggak suka kurus
60 Merindukanku?
61 Laki-laki itu
62 Foto itu
63 Melindunginya
64 Hari yang berat
65 Diam
66 Curhatan Vivian dengan Adinda
67 Nasehat Farhan
68 Keakraban Vivian dan Ayunda
69 Mall
70 Permulaan
71 Kantor
72 Harus terbiasa
73 Pesan dari Gita
74 Khawatir
75 Malu
76 Gemal marah
77 Tempatku mengadu
78 Cemburu
79 Masayu
80 Nasehat Elin
81 Rencana Raka dan Guna
82 Kemarahan Gemal
83 Gemal yang kesal
84 Rindu
85 Pulang
86 Gemal panik
87 Mengikuti dia
88 Tidur nyeyak Gemal
89 Istri Gemal Candrama
90 Arogan
91 Menemani bulan madu Raka dan Adinda
92 Memeluknya
93 Memilikimu
94 Bersikap lembut hanya sesaat
95 Kekesalan Vian
96 Game
97 Geme lagi
98 Tantangan yang membuat Vian malu
99 Tatapan itu
100 Keinginan Gemal
101 Jangan tinggalkan Vian
102 Vivian malu
103 Narapati
104 Suamiku pahlawanku
105 Vivian malu
106 Vian salah paham
107 Thania alias Masayu?
108 Thania
109 Bersama Gemal
110 Bulan madu
111 Perhatian Gemal
112 Vivian malu
113 James
114 Bersamamu
115 Percaya
116 Katakan cinta?
117 Khawatir
118 Mereka pelakunya
119 Gemal malu
120 Bucin no 1
121 Sedikit rahasia
122 Rencana Gemal
123 Test
124 Kemarahan Prayoga
125 Kekhawatiran Prayoga
126 Saling menghargai
127 Kemarahan Vivian
128 Tangisan Kartika
129 Ini semua mengejutkan bagi Vivian
130 Keraguan Vivian
131 Rencana Elin
132 Perhatian Gemal
133 Rindu Papa
134 Vivian terharu
135 Mengingat masalalu
136 Cinta?
137 Dia juga bucin
138 Bumil mendatangi Dokter
139 Gemal bucin
140 Cintamu yang luar biasa
141 Membayar dengan cinta
142 Keinginan Vian
143 kekhawatiran Gemal
144 Kembar
145 Cintanya Vivian dan Gemal
Episodes

Updated 145 Episodes

1
Vivian
2
Keinginan Kakek
3
Cast
4
Terluka
5
Mabuk
6
Gemal
7
Kekesalan Gemal
8
Menemui Gunadarma
9
Guna cemburu
10
Kesepakatan
11
Kekesalan Gemal
12
Kesepakatan Gemal dan Farhan
13
Kesedihan Vivian
14
Aku tidak bohong
15
Sendiri
16
Pangeran
17
Vivian kesal
18
Ancaman
19
Lelah
20
Menyembunyikan kesedihan
21
Air mata
22
Maaf
23
Ampun
24
Elin
25
Pemaksa
26
Berita itu
27
Melindungi
28
Menatap langit
29
Memilih untuk diam
30
Memaafkan dengan tulus
31
Malu
32
Gemal yang menyebalkan
33
Kerapuhan seorang Vivian
34
Ketakutan Vivian
35
Janji Vivian
36
Ancaman Gemal
37
Teman lama
38
Ingin ikut Gemal
39
Mami Elin
40
Bandara
41
Menjaga suami
42
Gemal yang jahil
43
Si Arogan yang cerewet
44
Gemal dan dunianya
45
Senyum dan luka
46
Harapan
47
Vivian jelek
48
Bukanlah seorang putri
49
Beruntung?
50
Panti
51
Hukuman
52
Tangis histeris Vivian.
53
Masa lalu
54
Janji
55
Berangkat
56
Sampai Bali
57
Pilihan
58
Misi
59
Nggak suka kurus
60
Merindukanku?
61
Laki-laki itu
62
Foto itu
63
Melindunginya
64
Hari yang berat
65
Diam
66
Curhatan Vivian dengan Adinda
67
Nasehat Farhan
68
Keakraban Vivian dan Ayunda
69
Mall
70
Permulaan
71
Kantor
72
Harus terbiasa
73
Pesan dari Gita
74
Khawatir
75
Malu
76
Gemal marah
77
Tempatku mengadu
78
Cemburu
79
Masayu
80
Nasehat Elin
81
Rencana Raka dan Guna
82
Kemarahan Gemal
83
Gemal yang kesal
84
Rindu
85
Pulang
86
Gemal panik
87
Mengikuti dia
88
Tidur nyeyak Gemal
89
Istri Gemal Candrama
90
Arogan
91
Menemani bulan madu Raka dan Adinda
92
Memeluknya
93
Memilikimu
94
Bersikap lembut hanya sesaat
95
Kekesalan Vian
96
Game
97
Geme lagi
98
Tantangan yang membuat Vian malu
99
Tatapan itu
100
Keinginan Gemal
101
Jangan tinggalkan Vian
102
Vivian malu
103
Narapati
104
Suamiku pahlawanku
105
Vivian malu
106
Vian salah paham
107
Thania alias Masayu?
108
Thania
109
Bersama Gemal
110
Bulan madu
111
Perhatian Gemal
112
Vivian malu
113
James
114
Bersamamu
115
Percaya
116
Katakan cinta?
117
Khawatir
118
Mereka pelakunya
119
Gemal malu
120
Bucin no 1
121
Sedikit rahasia
122
Rencana Gemal
123
Test
124
Kemarahan Prayoga
125
Kekhawatiran Prayoga
126
Saling menghargai
127
Kemarahan Vivian
128
Tangisan Kartika
129
Ini semua mengejutkan bagi Vivian
130
Keraguan Vivian
131
Rencana Elin
132
Perhatian Gemal
133
Rindu Papa
134
Vivian terharu
135
Mengingat masalalu
136
Cinta?
137
Dia juga bucin
138
Bumil mendatangi Dokter
139
Gemal bucin
140
Cintamu yang luar biasa
141
Membayar dengan cinta
142
Keinginan Vian
143
kekhawatiran Gemal
144
Kembar
145
Cintanya Vivian dan Gemal

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!