Vivian sangat malu saat mengetahui Gemal ternyata orang yang telah mengambil diarynya bahkan telah membaca isinya. Vivian ingin sekali menyembunyikan wajahnya saat ini, namun Gemal bak iblis berwajah tampan pasti akan selalu muncul dihadapannya dan mengganggunya. Vivian membawa kopernya kedalam kamar dan membukanya ketiga kopernya. Vivian sangat terkejut saat melihat salah isi salah satu kopernya. Ia kemudian membuka kedua koper yang lainya dan menyusun pakaiannya kedalam lemari. Satu koper yang isinya seharusnya tidak ia bawa ke apartemen ini ia biarkan disana.
Setelah membereskan kamarnya, Vivian melangkahkan kakinya memasuki kamar Gemal. Ia melihat kamar ini seperti kapal pecah dan itu membuatnya sangat kesal. Ia tahu jika Gemal pasti sengaja membuat kamarnya berantakan karena ingin menyusahkannya.
Vivian memunguti pakaian Gemal yang berserakan dilantai. Ia mencium pakaian Gemal dan ia tahu baju yang ada dilantai ini ternyata masih bersih. Vivian terpaksa memasukkan pakaian Gemal yang berserakan dilantai, ke dalam keranjang kotor. Vivian kemudian kembali membereskan barang-barang yang berserakan dan ia merasa jika Gemal memang benar-benar ingin menyiksanya di hari pertama ia menjadi seorang istri. Mana ada pengantin baru yang langsung menjadi pembantu rumah tangga dihari bahagianya. Vivian membuka lemari pakaian Gemal dan ia tersenyum sinis karena lemari pakaian Gemal, terlihat sangat rapi bahkan lebih rapi dari lemari pakaian miliknya.
Mata Vivian tertuju pada laci yang berada ditengah dan ia tertawa saat melihat celanda dalam Gemal ternyata ada bebrapa bergambar karakter super hero dari supermen, X men, Aron man hingga kapten Amerika. Ia menarik salah satu celana dalam Gemal yang bergambar X man.
"Hahaha....ternyata Dokter Gemal yang paling ganteng pencinta super hero," ucap Vivian tertawa.
Gemal yang ternyata telah berada di belakang Vivian sejak tadi menatap punggung Vivian dengan kesal. "Setidaknya aku tidak kekanak-kanakan sepertimu yang menyukai boneka barbie. Kau ternyata memiliki kebiasaan aneh, menyimpan celana dalam pria huh.... " tuduh Gemal membuat Vivian melototkan matanya.
"Mana ada..." teriak Vivian.
"Itu buktinya kamu menggenggam celana dalam saya dengan penuh perasaan!" tunjuk Gemal sambil mengangkat dagunya seolah menunjukan keangkuhannya.
"Memangnya kenapa kalau saya pegang celana dalam kamu?" ucap Vivian yang menyadari kebodohannya karena menggengam celana dalam Gemal.
"Oke, biar impas saya pegang erat pakaian dalam kamu yang ada didakam koper!" ucap Gemal melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya, membuat Vivian segera mempercepat langkahnya mengejar Gemal
Ia berhasil mendahului langkah kaki Gemal dan merentangkan tangannya berupaya menghadang jalan Gemal mendekati kopernya.
"Minggir!" ucap Gemal dengan isyarat tangannya namun Vivian menggelengkan kepalanya. "Kamu nggak denger ya? aku bilang minggir!" ucap Gemal.
"Jangan Kak please, maaf. Vian nggak bermaksud pegang celana dalam Kakak lagian kita kan udah menikah Vian juga yang bakalan cuci celana dalamnya!" lirih Vivian.
"Iya juga ya? Hmmm... itu kamu yang bilang ya Vian, awas kalau kamu nggak mau mencuci pakaian Kakak jangan harap kamu bisa keluar dari rumah ini!" ancam Gemal.
"Iya... " ucap Vivian menyebikkan bibirnya.
Gemal melirik koper Vivian dan ia segera menarik koper Vivian membuat Vivian terkejut. "Jangan dibuka Kak Gem!" teriak Vivian karena sebenarnya tadi ia telah membuka koper itu dan isi koper itu membuatnya bemar-benar terkejut karena ternyata isinya adalah baju tidur yang seksi.
Namun terlambat, tubuh kekar dan gagah Gemal tidak akan mampu dilawan Vivian apalagi Vivian yang berusaha menarik lengan Gemal yang ingin membuka kopernya, agar menghentikan gerakannya. Tapi percuma saja karena Gemal berhasil membuka koper itu, yang ternyata tidak dikunci dengan pasword dan ia menelan ludahnya saat tangannya mengangkat pakaian tipis yang yang pastinya kalau dipakai Vivian akan membuatnya tergoda.
"Kamu mau saya tiduri?" tanya Gemal menelan ludahnya menatap gaun tidur tang tipis dan menerawang.
"Nggak" teriak Vivian.
"Tapi kamu berencana menggoda saya kan Vian?" tanya Gemal.
"Nggak, itu yang masukin baju Vian ke dalam koper saja, Vian nggak tahu siapa," ucap Vivian.
"Yang masukin Adinda," ucap Gemal dengan wajah memerah karena masih menatap gaun tidur itu. Mendengar ucapan Gemal kalau tersangkanya Adinda, membuatnya terkejut. "Tapi itu memang baju kamu kan?" tanya Gemal.
"Iya, tapi kan banyak baju Vian yang lain banyak Kak, kenapa mesti masukin baju Vivian yang kayak gitu semua dalam satu koper!" lirih Vivian.
Gemal menghela napasnya, tadinya ia hanya ingin menggoda Vivian dan tidak bermaksud untuk benar-benar memegang pakaian dalam Vivian. Baru melihat gaun saja, Gemal merasa gerah apalagi melihat Vivian tanpa pakaian "Cepat bereskan semuanya Vian, kamar Kakak harus bersih sekarang juga!" ucap Gemal membuat Vivian segera menarik gaun tidurnya yang seksi itu dari tangan Gemal dan ia memasukkannya kedalam koper.
Vivian melangkahkan kakinya dengan cepat kembali menuju kamara Gemal. Ia sangat malu dan juga kesal dengan Gemal dan juga Adinda. Vivian terduduk dan kemudian merutuki kebodohannya, namun ketika mendengar suara teriakan Gemal yang memintanya untuk segera menyelesaikan pekerjaannya, membuat Vivian berdiri dengan lunglai. Ia kemudian segera merapikan kamar ini dengan cepat.
"Vian setelah itu potong kuku kaki Kakak ya! biar kamu bahagia... kebahagiaan kamu kan simpel tinggal potongin kuku kaki Kakak dan itu sudah kebahagiaan yang luar biasa bagi kamu!" ejek Gemal yang saat ini duduk disofa yang berada diruang tengah dengan santai.
Gemal gila.... menyebalkan....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 145 Episodes
Comments
Radiah Hassan
Lanjut thor
2024-11-11
0
Mulyati
ij gemsl gitu bsnget sih
2022-06-04
3
Femy Pantow
🤣🤣🤣🤣🤣lucu ni pengantin
2022-03-20
1