Bab 3 Mempersiapkan segalanya (Remake)

"Oi! Lama sekali!" Keluh Devio kepada Wanita yang tadi melayani Raika. Ia terpaksa melayani tuan muda dahulu, dari pada mengambil resiko.

"Ba-baik! Pesanannya telah siap!" ucapnya dengan sedikit kecang sambil membawa nampan berisi daging, dan beer.

Devio berdecak. "Setelah menunggu lama kau hanya bisa menyiapkan ini?" Dia tertawa dan melanjutkan. "Bahkan koki terburukku saja bisa lebih cepat, kau tau."

Wanita itu hanya bisa terdiam dengan getaran di tangan. "Ma-maaf."

"Hey. Bisakah kau buatkan aku segelas susu," tambah Vani sambil menatapnya sinis.

"Ba-baik, apa ada lagi yang ingin anda pesan?" Meski gugup, ia tetap mencoba profesional.

"Kau yakin huh? Susu? Hahaha, kau pasti bercanda kan, Vani?" tanya seorang pria di sisi lainnya, bernama Nike.

"Ah, tambahan. Tolong tanpa 2% alkohol," ucapnya kembali, yang langsung di sanggupi wanita itu.

"Heh... Kau memang gila," jawab Nike tersenyum padanya.

"Kalian berdua. Bukankah sekarang waktu yang tepat untuk promosi. Aku penasaran, siapakah orang yang kuat di tempat ini," sela Devio dengan santainya.

Raika meliriknya sedikit tanpa berpaling, ekspresinya datar seolah tidak peduli pada sekitarnya. Berbeda dengan orang-orang di sebelahnya, tubuh mereka bergetar hampir tidak bisa bergerak.

"Celia," ucap Devio pelan pada seorang gadis pendiam, yang pucat hampir tidak memiliki emosi.

"Ya ..." jawabnya sambil memberikan sepuluh amplop emas kepada Vani.

Vani berdiri sambil tersenyum sinis memandangi orang-orang yang menatap pada mereka.

"Kalian pasti tau kan, kami sedang merekrut seseorang untuk melakukan, Raid. Kedatangan kami ke sini hanya sekedar mencari tau, apakah dari kalian semua ada yang berhak mendapatkan hadiah spesial ini," jelasnya sambil menunjukan amplop tersebut.

Bisikan orang-orang mulai ramai seolah tau apa isi dari amplop tersebut, sama seperti Raid sebelumnya.

"Oh. Tidak hanya itu, jika Raid kali ini berhasil tentu saja kalian akan mendapatkan hadiah yang jauh lebih mewah lagi, tujuan kami hanya menginginkan Arcis tingkat 5. Jadi bagi siapa saja yang merasa dirinya kuat, mendekatlah. Wanters kali ini sudah melemah loh, mungkin saja kalian berhasil mengalahkannya," jelasnya kembali sambil tertawa kecil.

Awalnya tidak ada yang berani maju karena mereka tau insiden Raid sebelumnya yang gagal. Dari ribuan orang yang mengikuti Raid tidak ada satupun dari mereka yang selamat. Namun, seseorang berbadan kekar dengan pedang besar berjalan mendekatinya, diikuti beberapa orang lain yang menatap serius pada Vani. Total jumlah yang maju adalah 7 dari puluhan orang di tempat itu.

"Tidak ada lagi?" Vani menghela napas, kemudian tersenyum. "Baiklah. Dilihat dari situasinya, sepertinya kalian memang yang terkuat disini. Tugas kalian mudah. Kalian hanya perlu memimpin ribuan orang yang telah terdaftar. Apa ada yang keberatan?"

"Tidak. Aku sudah terbiasa dalam masalah seperti ini. Asal anda menetapi janjinya," jawab pria berpedang itu, diikuti sahutan enam orang lainnya.

"Siapa namamu?" tanya Vani menatapnya.

Orang itu mendekat, dan menjawab "Ahusa."

Posturnya jauh lebih tinggi dari Vani. Namun, Vani sama sekali tidak terintimidasi dengan tatapannya, dia menyerahkan satu amplop tidak lepas dari menatapnya balik. "Baiklah, aku percayakan padamu. Ku harap kau tidak mengecewakan."

Raika yang telah mendapatkan bayarannya hendak segera keluar, ia menganggukkan kepala sekali pada Wanita kasir sebagai rasa terima kasih. Dan beranjak dari kursinya, berusaha untuk tidak mencolok dengan berjalan di antara orang-orang yang terfokus pada Vani.

Saat Raika kira ia berhasil keluar diam-diam, namun ternyata Vani menyadarinya, kemudian tersenyum seolah tidak menyaka ada yang pergi saat dirinya sedang memberikan kesempatan pada orang-orang yang tak mampu.

Raika menatap bulan yang sedikit terselimuti awan hitam---Ya. Aku akan pulang dulu, setelah itu pergi menuju Raid. Akan jauh lebih bagus jika aku berhasil mengambil Arcis tingkat 5. Apa yang terjadi nanti jika senjata rakitanku di pasang Arcis tingkat 5? Hmm... Hehe. Aku sudah menunggu ini cukup lama, ku harap kali ini bisa---Batin, sambil tersenyum kecil, berjalan santai memikirkan rencana yang akan ia lakukan salama ini.

Sesampainya di apartemen rusak lantai dua, Raika mengistirahatkan tubuhnya pada sebuah kursi sambil menghela napas. Kemudian ia menaruh kantung berisi koin perak di atas meja, sambil memperbaiki sniper dan belati seperti yang biasa ia lakukan.

Setelah semuanya telah selesai, ia mengambil kotak besi tidak jauh di atasnya. Sebuah sarung tangan hitam terlihat saat ia membukanya, serta terdapat jalur garis yang memenuhinya---Untuk sekarang akan ku gunakan tingkat 3 dahulu. Mungkin Arcisnya tidak akan hancur jika kugunakan secara hati-hati---Batin, sambil ngecek kondisi dari sarung tangan tersebut.

"Baiklah!" Gumamnya, terfokus menghancurkan Arcis tingkat 3 untuk mengambil potongan kecilnya yang akan ia taruh pada 5 jari di sarung tangan.

---

Angin mengibaskan debu-debu bagaikan sebuah badai. Cahaya remang-remang lampu dari sebuah tenda terlihat begitu ramai. Suara gelagat tawa, teriakan, adu pedang terdengar dari sana, mereka semua adalah orang-orang yang akan mengikuti Raid kali ini.

Tak jauh dari lokasi tenda yang tertutup kabut. Sebuah kristal raksasa menjulang tinggi hampir menyentuh awan. Kristal itu berdiri di tengah-tengah lapangan luas tanpa ada satupun bangunan, bahkan pohon-pohon yang seharusnya bagian dari hutan, kini hancur membentuk lingkaran bulat seolah kekuatan besar menyingkirkan mereka.

Raika berdiri di atas bukit, jauh dari lokasi tenda memantau semuanya dengan teropong, meski sedikit terhalang kabut---Jumlah yang ikut sekarang jauh lebih banyak. Bahkan para Arkers menjaga semua sudut tempat yang mungkin untuk mencegah mereka yang melarikan diri---Batin, sambil melepas teropongnya memandang jauh tanpa peduli angin kencang yang mendorongnya.

"Baiklah. Sesuai apa yang ku rencanakan," gumamnya, sebelum beranjak pergi menuruni bukit.

Di lokasi tenda, seorang pria Arkers melirik semua orang yang ada di sana, seolah mencari sesuatu---Ternyata kau tidak datang. Baguslah, kuharap kau tidak kesini---batin pria itu, sambil menghela napas.

"Apa yang sedang kau lakukan, Yuya?" tanya seorang Arkers lain pada pria itu.

"Tidak ada apa-apa. Seperti biasa melakukan suatu pekerjaan demi mendapatkan bayaran," sahut Yuya meliriknya sambil tertawa kecil.

Arkers itu bernama Ougi. Sambil tersenyum ia berkata. "Ya. Kau benar. Ngomong-ngomong, aku tidak menyaka kau berhasil lolos dari kejaran Wanters. Apa yang sebenarnya terjadi?"

"Keberuntungan," jawab Yuya singkat.

"Keberuntungan? ... Oh begitu ya. Jarang sekali ada seseorang yang lolos dari kejarannya. Kau memang bisa di andalkan" Ougi berkata sambil ikut menatap orang-orang.

"Apa kamu percaya ada yang mampu membunuh Wanters tingkat 3 sendirian?"

"Eh? Ya-ya. Aku percaya aja, tapi sangat jarang terjadi. Paling mereka hanya orang-orang beruntung."

Yuya terdiam sejenak, membayangkan Raika yang tercengkram waktu itu. "Aku rasa begitu."

"Ngomong-ngomong, kenapa kau membicarakan ini?"

"Tidak ada," sahut Yuya sambil berdiri berbarengan dengan hologram yang menyala di hadapannya.

"Sudah waktunya, ya. Mau bagaimana lagi," ujar Ougi, mengklik hologram tersebut.

"Kita harus bergegas," suruh Yuya sambil berjalan di ikuti temannya itu.

End bab 3

Episodes
1 Prolog (Remake)
2 Bab 1 Awal yang baru (Remake)
3 Bab 2 Raid dan kota tersisih (Remake)
4 Bab 3 Mempersiapkan segalanya (Remake)
5 Bab 4 Vicuris, Wanters tingkat 5 (Remake)
6 Bab 5 Berhasil? Tapi... (Remake)
7 Bab 6 Bayangan samar (Remake)
8 Bab 7 Keanehan pada diri sendiri (Remake)
9 Bab 8 Selamat? (Remake)
10 Bab 9 Pilihan yang tak berpilih (Remake)
11 Bab 10 Perekrutan (Remake)
12 Bab 11 Eyes Strom? (Remake)
13 Bab 12 Misi Pertama (Remake)
14 Bab 13 Ougi sang penakluk Wanters tingkat 6 (Remake)
15 Bab 14 Beruntun tanpa celah (Remake)
16 Bab 15 Perubahan signifikan (Remake)
17 Bab 16 Apa kau baik-baik saja? (Remake)
18 Bab 17 Lab laboratorium terbengkalai (Remake)
19 Bab 19 Tulang belulang.
20 Bab 20 Abu-Abu.
21 Bab 21 Siapa wanita itu?
22 Bab 22 Ungkapan.
23 Bab 23 sesuatu terasa janggal.
24 Bab 24 Camp.
25 Bab 25 Benteng dan badai.
26 Bab 26 Naga?
27 Bab 27 Bridgecrash.
28 Bab 28 Hujan api.
29 Bab 29 Ledakan adalah seni.
30 Bab 30 Menyebalkan.
31 Bab 31 Butiran bercahaya.
32 Bab 32 Lukisan generasi.
33 Bab 33 Aroma daging yang di asap-kan.
34 Bab 34 Apa yang ingin kau sampaikan?
35 Bab 35 Mencoba untuk tersenyum.
36 Bab 36 Sebelum suaraku keluar.
37 Bab 37 Bagaimana bisa?
38 Bab 38 Kau sudah melakukan yang terbaik.
39 Bab 39 Yang menentukan adalah, kekuatan.
40 Bab 40 Seperti yang selalu kupikirkan.
41 Bab 41 Aura Wanters yang sedikit aneh.
42 Bab 42 Mungkinkah jenis langka?
43 Bab 43 Monster Hitam.
44 Bab 44 Ketepatan.
45 Bab 45 Perih Menggigil.
46 Bab 46 Berusaha-lah untuk tidak menjadi sampah.
47 Bab 47 Penjelasan yang tak ku ketahui.
48 Bab 48 Percobaan.
49 Bab 49 Tanpa disadari yang lain.
50 Bab 50 Awal dari segalanya?
51 Bab 51 Apakah sebuah kebetulan?
52 Bab 52 Pelajaran baru.
53 Bab 53 Kecocokan.
54 Bab 54 Dibalik kecurigaan.
55 Bab 55 Raungan kematian.
56 Bab 56 Aya Medaline.
57 Bab 57 Bertarung dan ketepatan.
58 Bab 58 Yang kedua kalinya.
59 Bab 59 Hal yang tak ku-mengerti.
60 Bab 60 Aya?
61 Bab 61 Akhir dari pelatihan.
62 Bab 62 Teman?
63 Bab 63 Kecurigaan.
64 Bab 64 Bimbang.
65 Bab 65 Melambaikan tangan.
66 Bab 66 Parasite yang menjengkelkan.
67 Bab 67 Anggap saja sebuah permainan.
68 Bab 68 Monster kelas.
69 Bab 69 Hasil yang tidak terlalu pahit.
70 Bab 70 Apa yang sebenarnya terjadi?
71 Bab 18 Siapa kau sebenarnya? (Remake)
72 Bab 19 Hanya ingin memastikan sesuatu (Remake)
73 Bab 20 Alat pelacak terbaru (Remake)
74 (Hiatus)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Prolog (Remake)
2
Bab 1 Awal yang baru (Remake)
3
Bab 2 Raid dan kota tersisih (Remake)
4
Bab 3 Mempersiapkan segalanya (Remake)
5
Bab 4 Vicuris, Wanters tingkat 5 (Remake)
6
Bab 5 Berhasil? Tapi... (Remake)
7
Bab 6 Bayangan samar (Remake)
8
Bab 7 Keanehan pada diri sendiri (Remake)
9
Bab 8 Selamat? (Remake)
10
Bab 9 Pilihan yang tak berpilih (Remake)
11
Bab 10 Perekrutan (Remake)
12
Bab 11 Eyes Strom? (Remake)
13
Bab 12 Misi Pertama (Remake)
14
Bab 13 Ougi sang penakluk Wanters tingkat 6 (Remake)
15
Bab 14 Beruntun tanpa celah (Remake)
16
Bab 15 Perubahan signifikan (Remake)
17
Bab 16 Apa kau baik-baik saja? (Remake)
18
Bab 17 Lab laboratorium terbengkalai (Remake)
19
Bab 19 Tulang belulang.
20
Bab 20 Abu-Abu.
21
Bab 21 Siapa wanita itu?
22
Bab 22 Ungkapan.
23
Bab 23 sesuatu terasa janggal.
24
Bab 24 Camp.
25
Bab 25 Benteng dan badai.
26
Bab 26 Naga?
27
Bab 27 Bridgecrash.
28
Bab 28 Hujan api.
29
Bab 29 Ledakan adalah seni.
30
Bab 30 Menyebalkan.
31
Bab 31 Butiran bercahaya.
32
Bab 32 Lukisan generasi.
33
Bab 33 Aroma daging yang di asap-kan.
34
Bab 34 Apa yang ingin kau sampaikan?
35
Bab 35 Mencoba untuk tersenyum.
36
Bab 36 Sebelum suaraku keluar.
37
Bab 37 Bagaimana bisa?
38
Bab 38 Kau sudah melakukan yang terbaik.
39
Bab 39 Yang menentukan adalah, kekuatan.
40
Bab 40 Seperti yang selalu kupikirkan.
41
Bab 41 Aura Wanters yang sedikit aneh.
42
Bab 42 Mungkinkah jenis langka?
43
Bab 43 Monster Hitam.
44
Bab 44 Ketepatan.
45
Bab 45 Perih Menggigil.
46
Bab 46 Berusaha-lah untuk tidak menjadi sampah.
47
Bab 47 Penjelasan yang tak ku ketahui.
48
Bab 48 Percobaan.
49
Bab 49 Tanpa disadari yang lain.
50
Bab 50 Awal dari segalanya?
51
Bab 51 Apakah sebuah kebetulan?
52
Bab 52 Pelajaran baru.
53
Bab 53 Kecocokan.
54
Bab 54 Dibalik kecurigaan.
55
Bab 55 Raungan kematian.
56
Bab 56 Aya Medaline.
57
Bab 57 Bertarung dan ketepatan.
58
Bab 58 Yang kedua kalinya.
59
Bab 59 Hal yang tak ku-mengerti.
60
Bab 60 Aya?
61
Bab 61 Akhir dari pelatihan.
62
Bab 62 Teman?
63
Bab 63 Kecurigaan.
64
Bab 64 Bimbang.
65
Bab 65 Melambaikan tangan.
66
Bab 66 Parasite yang menjengkelkan.
67
Bab 67 Anggap saja sebuah permainan.
68
Bab 68 Monster kelas.
69
Bab 69 Hasil yang tidak terlalu pahit.
70
Bab 70 Apa yang sebenarnya terjadi?
71
Bab 18 Siapa kau sebenarnya? (Remake)
72
Bab 19 Hanya ingin memastikan sesuatu (Remake)
73
Bab 20 Alat pelacak terbaru (Remake)
74
(Hiatus)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!