Bab 2 Raid dan kota tersisih (Remake)

Raika menatap fokus pada tubuh besarnya yang kini berwarna merah dengan guratan hitam---Fase Akhir. Sudah ku duga ini tidak akan mudah, tapi aku telah menyiapkan belati yang ku sebar untuk jaga-jaga. Aku butuh waktu 10 menit sampai semuanya siap---Batin, sambil menghindari serangan, seperti laser yang mempu memporak-porandakan puing-puing.

Raika melesat menghampirinya dengan dua belati, mengikis tangan besar Wanters bagaikan kilat dalam sekali gerakan. Namun, tangan monster itu tubuh kembali, dan bergerak menyerang balik dengan tubuh besarnya.

Raika menghindar sebisa mungkin, sambil mencari celah untuk menyerang, tanpa peduli pada reruntuhan yang hancur akibat amukan sang monster.

Pria yang sudah tidak menjadi incaran, tidak segera melarikan diri. Napasnya terengah-engah, menatap pertarungan dalam jarak yang aman---Seorang pemburu? ... Tapi, kenapa dia sekuat itu?---Batin, sambil tersenyum seolah memikirkan sesuatu yang sulit di jelaskan.

Raika terus mengikis dan memfokuskan serangan pada kristal yang melindungi mata besarnya di bahu---Masih tersisa 2 menit. Aku harus bertahan ... Hu!---Batin terhenti saat sebuah tangan muncul dari mulut dan mencengkeramnya.

Raika tetap tenang, mengerahkan tenaganya untuk terbebas. Namun, cengkraman itu cukup kuat, ditambah ia sudah terlalu lama mengaktifkan Fury mode.

"Cih!" Berdecak kesal menatap Wanters, sambil terus mengerahkan tenaga, hingga.

Crekk

Sebuah pedang patah, Raika melihat pria itu menyerang tangan tersebut seketika melemahkan cengkeramannya, yang langsung di manfaatkan Raika untuk mengayunkan telunjuk.

5 belati yang tertancap pada dinding gedung, melesat cepat menusuk inti kelemahan dengan aura yang membara, membuat kristal yang melindungi inti mata pecah sekaligus menembusnya.

Brugk!

Wanters terjatuh, tubuhnya terkikis menjadi serpihan debu secara perlahan. Raika bergegas mengambil Arcis tingkat tiga di dalam bola mata, sebelum di ambil oleh orang lain, itulah yang ia pikirkan. Namun, saat ia menoleh. Pria itu hanya menatapnya, sambil terengah-engah dengan darah yang menetes di pergelangan tangannya.

Raika menarik tasnya yang ia tinggal di atas gedung. Kemudian ia mengambil kantung berisi Arcis, dan melemparkannya pada pria itu.

"Tunggu! ... Apa yang kau maksud?" tanya pria itu setelah menangkap dan melihat isinya.

"Kita impas. Kalo gitu sampai nanti," jawab Raika, singkat sambil berjalan cuek.

"Tunggu dulu!" teriak pria itu, membuat Raika menghentikan langkahnya, dan terkejut saat kantung itu ia lemparkan kembali.

"Aku tidak membutuhkannya. Sebaliknya, terima kasih telah menolongku. Aku tidak nyaka masih hidup setelah memancingnya," jelasnya kembali sambil tersenyum ramah.

"Kau yakin?" Raika mengamati pria itu kembali. "Seorang Arkers. Aku paham maksudmu, tapi bisakah aku membeli informasi tentang Rogona?" Ia melempar kembali kantung itu padanya.

Author -- Rogona adalah kota kecil yang di dirikan untuk para pemburu, atau peristirahatan sementara bagi mereka yang habis perjalanan jauh. Setiap, Rogona pasti berdekatan dengan Distrik, dan Arkers sendiri adalah sebuah pasukan yang melayani Distrik.

Pria itu menangkapnya---Gadis ini ... tidak takut padaku?---Batin. Memperhatikan ekspresi Raika yang hampir tidak beraksi apapun, datar.

"Baiklah! ... Pertama, Jalur utama ke Rogona terputus akibat gelombang Wanters yang sulit ditebak. Kedua, Devio anak dari keluarga Elismares datang berkunjung untuk menyelenggarakan Raid Wanters tingkat 5 kembali. Sayangnya hanya itu yang aku tau," ungkapnya, dengan nada santai.

"Begitu." Raika mengangguk, sebelum beranjak pergi tanpa berpaling.

---

15 jam telah berlalu, dan kini Raika telah sampai di zona hijau. Dari jauh, di antara lapangan luas berdebu tanpa satupun gedung, bayangan kota kecil telah menampakan dirinya.

Tas yang Raika bawa kini sudah terisi banyak Arcis dari perburuannya saat melewati Jalur utama---Raid tingkat 5 yah ... Ini sangat bagus untuk senjataku. Namun, Wanters tingkat 5 seharusnya bukan lawan yang mudah. Aku tau. Sebelumnya mereka juga menyelenggarakan Raid, tapi dari banyaknya orang yang ikut, semuanya tidak ada yang selamat. Hmm.. akan ku pikirkan di lain waktu---Batin, sambil terus berjalan. Untungnya tidak ada Wanters di Zona Hijau, karena para Arkers rutin memburu mereka.

Sesampainya di kota, Raika di sambut mobil-mobil macet yang saling berlawanan. Ini adalah kondisi yang biasa, namun kali ini jauh lebih parah karena berita Raid mungkin telah tersebar ke Rogona lainnya.

Bangunan-bangunan di sini cukup rapuh, dan hampir tidak ada gedung pencakar langit. Karena memang kota ini dibuat seadanya, dengan fungsi lain yaitu menghambat terjadinya Eclipse, atau penyerbuan dalam jumlah besar ke setiap Distrik. Jadi, tidak ada gunanya juga jika membangun gedung atau sebagainya.

Namun naas, kota ini juga adalah tempat bagi mereka yang tidak bisa melakukan apapun, seperti orang miskin, orang yang kehilangan anggota tubuh, dan bagi mereka yang di asingkan. Sepanjang Raika berjalan, itulah yang ia lihat dari orang-orang yang terduduk lesu di samping bangunan kumuh.

Raika menghentikan langkahnya di depan sebuah Bar. Di sinilah tempat biasa yang ia kunjungi untuk menjual Arcis dan bernegosiasi dengan tujuan tertentu---Sebaiknya aku bergegas, dan secepatnya kembali. Dari jumlah orang-orang yang ku temui sebelumnya, kurasa akan beresiko jika aku mengikuti Raid. Entahlah berapa banyak mereka, jika tidak ada jaminan, ku rasa lebih baik menolak, tapi.. aku tidak tau---Batin, sambil berjalan memasuki Bar.

Suara berisik dari orang-orang mabuk memenuhi tempat. Beberapa orang menatap Raika sinis, dan sebagian lagi tertidur pulas meninggalkan aroma beer yang menyengat.

Bagi Raika semua ini adalah hal yang normal. Dia berjalan menuju kasir tanpa mempedulikan sekitarnya. Kemudian di sambut seorang wanita yang menghampirinya dengan senyuman hangat.

"Raika. Apa ada sesuatu yang menarik lagi? Aku tidak akan kaget jika kau membawa banyak Arcis kembali," guraunya, tidak lepas memandangi Raika.

"Sesuai dugaanmu." Raika menaruh kantung berisi Arcis. "Maaf bisakah kau percepat."

Wanita itu terdiam sejenak, kemudian menjawabnya dengan lesu. "Baik. Tunggu sebentar."

Raika hanya menjual Arcis tingkat 1 dan 2. Tingkat 3 ia simpan---Untuk sementara ini, mungkin aku akan mencobanya pada rakitan. Setelah semu---Batinnya terhenti ketika pintu bar di dobrak paksa oleh seseorang.

"Hoo.. tempat yang menjijikan. Hah.. kau yakin ini tempat terbaik yang ada di sini?" tanya seorang pria, berpakaian bersih. Tubuhnya tinggi kurus, memiliki mata tajam.

"Ya. Menurut informasi yang saya tau, hanya tempat inilah satu-satunya yang terbaik," jawab seorang wanita di sampingnya.

"Oi.. Vani. Kau yakin?" tanya pria lain di samping lainnya, serta satu wanita di belakang.

"Entah lah. Aku hanya mencari informasi," jawabnya kembali, menatapnya tajam.

Orang-orang di dalam bar semuanya terfokus pada mereka. Bukan dengan tatapan sinis, tapi dengan rasa takut. Karena pria yang berjalan di depan adalah Devio, anak dari keluarga Elismares. Bagi siapapun yang berurusan dengannya pasti hidupnya tidak akan tenang.

Keluarga bangsawan, yang hampir berkuasa di semua Distrik, itulah Elismares.

Beruntung, tempat duduk Raika hampir di pojokan, dan terhalang oleh beberapa orang. Sebagian orang yang berada di jalur Devio menjauh, karena rasa takut.

End bab 2

Terpopuler

Comments

Quinnela Estesa

Quinnela Estesa

aku cuman kurang suka sama eksposisinya aja sih. tokoh utama aja engga membutuhkan eksposisi itu. pembaca juga kayaknya engga peduli soalnya engga akan berpengaruh ke perjalanan tokoh utama nanti.

2025-03-03

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog (Remake)
2 Bab 1 Awal yang baru (Remake)
3 Bab 2 Raid dan kota tersisih (Remake)
4 Bab 3 Mempersiapkan segalanya (Remake)
5 Bab 4 Vicuris, Wanters tingkat 5 (Remake)
6 Bab 5 Berhasil? Tapi... (Remake)
7 Bab 6 Bayangan samar (Remake)
8 Bab 7 Keanehan pada diri sendiri (Remake)
9 Bab 8 Selamat? (Remake)
10 Bab 9 Pilihan yang tak berpilih (Remake)
11 Bab 10 Perekrutan (Remake)
12 Bab 11 Eyes Strom? (Remake)
13 Bab 12 Misi Pertama (Remake)
14 Bab 13 Ougi sang penakluk Wanters tingkat 6 (Remake)
15 Bab 14 Beruntun tanpa celah (Remake)
16 Bab 15 Perubahan signifikan (Remake)
17 Bab 16 Apa kau baik-baik saja? (Remake)
18 Bab 17 Lab laboratorium terbengkalai (Remake)
19 Bab 19 Tulang belulang.
20 Bab 20 Abu-Abu.
21 Bab 21 Siapa wanita itu?
22 Bab 22 Ungkapan.
23 Bab 23 sesuatu terasa janggal.
24 Bab 24 Camp.
25 Bab 25 Benteng dan badai.
26 Bab 26 Naga?
27 Bab 27 Bridgecrash.
28 Bab 28 Hujan api.
29 Bab 29 Ledakan adalah seni.
30 Bab 30 Menyebalkan.
31 Bab 31 Butiran bercahaya.
32 Bab 32 Lukisan generasi.
33 Bab 33 Aroma daging yang di asap-kan.
34 Bab 34 Apa yang ingin kau sampaikan?
35 Bab 35 Mencoba untuk tersenyum.
36 Bab 36 Sebelum suaraku keluar.
37 Bab 37 Bagaimana bisa?
38 Bab 38 Kau sudah melakukan yang terbaik.
39 Bab 39 Yang menentukan adalah, kekuatan.
40 Bab 40 Seperti yang selalu kupikirkan.
41 Bab 41 Aura Wanters yang sedikit aneh.
42 Bab 42 Mungkinkah jenis langka?
43 Bab 43 Monster Hitam.
44 Bab 44 Ketepatan.
45 Bab 45 Perih Menggigil.
46 Bab 46 Berusaha-lah untuk tidak menjadi sampah.
47 Bab 47 Penjelasan yang tak ku ketahui.
48 Bab 48 Percobaan.
49 Bab 49 Tanpa disadari yang lain.
50 Bab 50 Awal dari segalanya?
51 Bab 51 Apakah sebuah kebetulan?
52 Bab 52 Pelajaran baru.
53 Bab 53 Kecocokan.
54 Bab 54 Dibalik kecurigaan.
55 Bab 55 Raungan kematian.
56 Bab 56 Aya Medaline.
57 Bab 57 Bertarung dan ketepatan.
58 Bab 58 Yang kedua kalinya.
59 Bab 59 Hal yang tak ku-mengerti.
60 Bab 60 Aya?
61 Bab 61 Akhir dari pelatihan.
62 Bab 62 Teman?
63 Bab 63 Kecurigaan.
64 Bab 64 Bimbang.
65 Bab 65 Melambaikan tangan.
66 Bab 66 Parasite yang menjengkelkan.
67 Bab 67 Anggap saja sebuah permainan.
68 Bab 68 Monster kelas.
69 Bab 69 Hasil yang tidak terlalu pahit.
70 Bab 70 Apa yang sebenarnya terjadi?
71 Bab 18 Siapa kau sebenarnya? (Remake)
72 Bab 19 Hanya ingin memastikan sesuatu (Remake)
73 Bab 20 Alat pelacak terbaru (Remake)
74 (Hiatus)
Episodes

Updated 74 Episodes

1
Prolog (Remake)
2
Bab 1 Awal yang baru (Remake)
3
Bab 2 Raid dan kota tersisih (Remake)
4
Bab 3 Mempersiapkan segalanya (Remake)
5
Bab 4 Vicuris, Wanters tingkat 5 (Remake)
6
Bab 5 Berhasil? Tapi... (Remake)
7
Bab 6 Bayangan samar (Remake)
8
Bab 7 Keanehan pada diri sendiri (Remake)
9
Bab 8 Selamat? (Remake)
10
Bab 9 Pilihan yang tak berpilih (Remake)
11
Bab 10 Perekrutan (Remake)
12
Bab 11 Eyes Strom? (Remake)
13
Bab 12 Misi Pertama (Remake)
14
Bab 13 Ougi sang penakluk Wanters tingkat 6 (Remake)
15
Bab 14 Beruntun tanpa celah (Remake)
16
Bab 15 Perubahan signifikan (Remake)
17
Bab 16 Apa kau baik-baik saja? (Remake)
18
Bab 17 Lab laboratorium terbengkalai (Remake)
19
Bab 19 Tulang belulang.
20
Bab 20 Abu-Abu.
21
Bab 21 Siapa wanita itu?
22
Bab 22 Ungkapan.
23
Bab 23 sesuatu terasa janggal.
24
Bab 24 Camp.
25
Bab 25 Benteng dan badai.
26
Bab 26 Naga?
27
Bab 27 Bridgecrash.
28
Bab 28 Hujan api.
29
Bab 29 Ledakan adalah seni.
30
Bab 30 Menyebalkan.
31
Bab 31 Butiran bercahaya.
32
Bab 32 Lukisan generasi.
33
Bab 33 Aroma daging yang di asap-kan.
34
Bab 34 Apa yang ingin kau sampaikan?
35
Bab 35 Mencoba untuk tersenyum.
36
Bab 36 Sebelum suaraku keluar.
37
Bab 37 Bagaimana bisa?
38
Bab 38 Kau sudah melakukan yang terbaik.
39
Bab 39 Yang menentukan adalah, kekuatan.
40
Bab 40 Seperti yang selalu kupikirkan.
41
Bab 41 Aura Wanters yang sedikit aneh.
42
Bab 42 Mungkinkah jenis langka?
43
Bab 43 Monster Hitam.
44
Bab 44 Ketepatan.
45
Bab 45 Perih Menggigil.
46
Bab 46 Berusaha-lah untuk tidak menjadi sampah.
47
Bab 47 Penjelasan yang tak ku ketahui.
48
Bab 48 Percobaan.
49
Bab 49 Tanpa disadari yang lain.
50
Bab 50 Awal dari segalanya?
51
Bab 51 Apakah sebuah kebetulan?
52
Bab 52 Pelajaran baru.
53
Bab 53 Kecocokan.
54
Bab 54 Dibalik kecurigaan.
55
Bab 55 Raungan kematian.
56
Bab 56 Aya Medaline.
57
Bab 57 Bertarung dan ketepatan.
58
Bab 58 Yang kedua kalinya.
59
Bab 59 Hal yang tak ku-mengerti.
60
Bab 60 Aya?
61
Bab 61 Akhir dari pelatihan.
62
Bab 62 Teman?
63
Bab 63 Kecurigaan.
64
Bab 64 Bimbang.
65
Bab 65 Melambaikan tangan.
66
Bab 66 Parasite yang menjengkelkan.
67
Bab 67 Anggap saja sebuah permainan.
68
Bab 68 Monster kelas.
69
Bab 69 Hasil yang tidak terlalu pahit.
70
Bab 70 Apa yang sebenarnya terjadi?
71
Bab 18 Siapa kau sebenarnya? (Remake)
72
Bab 19 Hanya ingin memastikan sesuatu (Remake)
73
Bab 20 Alat pelacak terbaru (Remake)
74
(Hiatus)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!