Di Remehkan Keluarga Suami
Ardi buru-buru keluar dari kantornya,hari ini dia ada janji dengan Melisa,dia ingin membawa Melisa bertemu orang tuanya.Ardi dan Melisa sudah menjalin hubungan lebih dari satu tahun,dia sudah berulang kali membujuk orang tuanya untuk menerima Melisa sebagai menantu kedua orang tuanya.
" Ardi kamu jadi membawa Melisa ke rumah ini,ibu sudah berulang kali katakan,ibu tidak menyukai wanita itu,apa tidak ada lagi wanita yang lebih dari dari dia,wanita yang sepadan dengan kita,dia itu orang miskin,dan juga tidak ada latar belakang pendidikannya,bagaimana bisa kamu mencintai wanita seperti itu." Ucap ibunya saat Ardi pamit untuk pergi menjemput Melisa ke rumahnya.
"Aku sangat mencintainya bu,lagian dia wanita saat nanti menikah dia akan di rumah merawat anak-anak ku,tolong jangan larang keinginan ku Bu,kalau ibu dan bapak tidak menerimanya maka aku tidak akan menikah seumur hidup." Jawab Ardi dengan ketus membuat keluarga besarnya tidak bisa menolaknya.
"Sudahlah bu,kalau itu memang keinginannya biarkan saja,yang penting sebagai orang tua kita sudah mengarahkannya,kalau sesuatu yang buruk terjadi dengan pernikahannya nanti kita tidak usah ikut campur,namanya juga dia menikah dengan keluarga miskin sudah pasti keluarga istrinya juga bakal mengemis dengan dia selamanya." Gerutu papa tanpa mengalihkan tatapannya.
" Aku bisa atasi semua ini bu,ibu tenang saja,aku akan ajari Melisa dengan baik nantinya,dia akan menjadi menantu berbakti kepada papa dan ibu.
" Bukan itu yang ibu inginkan,ibu hannya menginginkan menantu yang sepadan dengan kita,kamu lihat abang-abang mu,mereka mencari istri yang sepadan dengan kita,jadinya kita menjadi keluarga yang hebat." Jawab ibunya dengan wajah tidak senang.
Ardi hanya bisa terdiam,setahun lamanya dia membujuk kedua orang tuanya untuk menerima Melisa tapi setahun itu juga orang tuanya terus menolak dengan tegas hingga akhirnya dia mengambil jalan pintas,mengancam kedua orang tuanya hingga mereka tidak punya pilihan lain menerima keputusannya.
" Bu..Ardi pergi dulu,ingat bu nanti ibu harus bersikap baik, sekalipun ibu tidak menyukainya ibu harus menyambutnya dengan baik." Ucap Ardi saat dia hendak masuk ke dalam mobilnya.
" Hmm ..Ingat ibu tidak mau kamu membayar mahar tinggi kalau bisa cukup hannya seperangkat alat solat,lagian ya..Jaman sekarang sebelum menikah wanitanya sudah harus hamil agar orang tuanya tidak meminta mahar tinggi,kamu harus buat dia hamil dulu,agar orang tuanya tidak minta banyak-banyak aku yakin orang tuanya akan minta mahar banyak karena mereka tau keluarga kita keluarga terpandang di komplek ini." Ucap ibunya tanpa rasa sungkan sedikit pun,padahal dia juga punya anak gadis yang belum menikah.
"Sudahlah bu,itu tidak akan terjadi,Melisa wanita yang alim dia tidak akan mau melakukan hal itu sebelum dia menikah,orang tuanya mengajarinya dengan sangat baik." Jawab Ardi setelah itu dia menghidupkan mobilnya dan pergi menemui Melisa di tempat dia bekerja.
Keluarga Ardi adalah keluarga terpandang di kotanya karena papanya pensiunan polisi yang sudah punya pangkat mentereng dan ibunya juga pensiunan kepala bidan di sebuah puskemas di kota itu.Mereka memiliki anak laki-laki tiga orang dan perempuan satu orang yang masih kuliah di sebuah universitas kedokteran.Tiga anaknya sudah bekerja,dimana anak pertama dan kedua bekerja menjadi ASN dan Ardi sendiri bekerja sebagai kepala keuangan di sebuah bank BUMN.
Sebagai keluarga terpandang di kota itu saat mereka tau Ardi menjalin hubungan dengan keluarga sederhana yang miskin kedua pasangan itu dengan tegas menolak hubungan mereka dan terus memaksa Ardi memutuskan hubungan,tapi Ardi yang sudah terlanjur cinta terus memaksa orang tuanya menerima Melisa bahkan mengancam mereka tidak mau menikah lagi kalau tidak bersama Melisa.
Sebelumnya Ardi belum pernah membawa Melisa menemui orang tuanya,tapi mereka sudah menanyakan langsung kepada Ardi tentang latar belakang Melisa dan mereka sangat marah saat tau pacar anaknya hannya orang miskin dan keluarga petani.
" Hai...Apa kamu sudah menunggu lama?" Tanya Ardi saat dia turun dari mobilnya dan menghampiri Melisa yang sedang berdiri menunggunya di pinggir jalan sehabis pulang bekerja di sebuah cafe kecil.
"Belum mas ini juga baru pulang." Jawab Melisa lalu dia masuk ke dalam mobil saat Ardi membuka mobil untuknya.
Mereka segera meninggalkan tempat itu,menuju rumah Ardi,sebenarnya Melisa sangat takut di bawa ke rumah calon mertuanya,apalagi dia belum berpengalaman seperti ini.
"Mas sebenarnya aku takut sekali....Tunggu kita berhenti di toko buah yang ada di depan,aku ingin beli sedikit oleh-oleh mengingatkan kekasihnya.
" Sebenarnya kamu tidak perlu melakukan ini...Di rumah juga banyak buah kok." Ucap Ardi menolak ajakan Melisa tapi Melisa memaksa karena tidak ingin bertamu ke rumah orang dengan tangan kosong.
" Ayolah mas aku harus membawa sedikit oleh-oleh." Ucapnya memaksa hingga akhirnya Ardi mengalah lalu dia menepikan mobilnya lalu keduanya turun dari dalam mobil.
Setelah membeli beberapa macam buah Melisa membayar buahnya pakai uang sendiri,dia sengaja membeli beberapa buah premium yang bagus karena tidak ingin calon mertuanya meremehkan dirinya.
Tidak lama kemudian mobil pacarnya sampai di halaman rumah yang luas,rumah pacarnya cukup besar dan halaman yang luas,bahkan di komplek itu rumah orang tua pacarnya yang paling besar dan disana terparkir empat mobil.
Melisa semakin ketakutan,ini pertama kali dia melihat rumah kekasihnya,rasa takutnya semakin besar di banding dirinya dia hannya orang miskin yang tidak punya apa-apa.
" Ayo masuk bapak dan ibu sudah menunggu di rumah." Ucap Ardi seraya menarik pergelangan tangan Melisa dan membawanya masuk ke dalam rumah.
Di dalam rumah yang luas,dia melihat beberapa anggota keluarga sudah duduk di sopa,Melisa tidak berani menatap wajah-wajah bengis yang ada di hadapannya seakan tidak menerima kehadirannya di rumah itu.
Setelah menyalami orang itu satu persatu Melisa duduk di samping Ardi,jantung Melisa seakan ingin melompat dari tempatnya wajahnya terus menunduk tidak berani melihat mereka sama sekali.
"Melisa... Pendidikan terkahir mu dari mana? dah pekerjaan mu sekarang apa?" Tanya Ratna calon ibu mertuanya atau ibu dari pacarnya.
" A_Aku lulus SMA Tante." Jawab Melisa dengan gugup dan terdengar wanita itu mendengus kecil begitu juga dengan calon bapak mertuanya.
" Hebat sekali kamu ya...Kamu mampu menggoda anakku hingga membuatnya tergila-gila padamu,sebenarnya kamu bukan selera kami,terus pekerjaan kedua orang tua mu apa?."Tanya ibu Ratna dengan sombongnya membuat Melisa semakin takut,gelisah campur aduk.
🌺🌺🌺 bersambung 🌺 🌺 🌺
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 80 Episodes
Comments