NovelToon NovelToon

Di Remehkan Keluarga Suami

Bab 1 ~ Pendahuluan ~

Ardi buru-buru keluar dari kantornya,hari ini dia ada janji dengan Melisa,dia ingin membawa Melisa bertemu orang tuanya.Ardi dan Melisa sudah menjalin hubungan lebih dari satu tahun,dia sudah berulang kali membujuk orang tuanya untuk menerima Melisa sebagai menantu kedua orang tuanya.

" Ardi kamu jadi membawa Melisa ke rumah ini,ibu sudah berulang kali katakan,ibu tidak menyukai wanita itu,apa tidak ada lagi wanita yang lebih dari dari dia,wanita yang sepadan dengan kita,dia itu orang miskin,dan juga tidak ada latar belakang pendidikannya,bagaimana bisa kamu mencintai wanita seperti itu." Ucap ibunya saat Ardi pamit untuk pergi menjemput Melisa ke rumahnya.

"Aku sangat mencintainya bu,lagian dia wanita saat nanti menikah dia akan di rumah merawat anak-anak ku,tolong jangan larang keinginan ku Bu,kalau ibu dan bapak tidak menerimanya maka aku tidak akan menikah seumur hidup." Jawab Ardi dengan ketus membuat keluarga besarnya tidak bisa menolaknya.

"Sudahlah bu,kalau itu memang keinginannya biarkan saja,yang penting sebagai orang tua kita sudah mengarahkannya,kalau sesuatu yang buruk terjadi dengan pernikahannya nanti kita tidak usah ikut campur,namanya juga dia menikah dengan keluarga miskin sudah pasti keluarga istrinya juga bakal mengemis dengan dia selamanya." Gerutu papa tanpa mengalihkan tatapannya.

" Aku bisa atasi semua ini bu,ibu tenang saja,aku akan ajari Melisa dengan baik nantinya,dia akan menjadi menantu berbakti kepada papa dan ibu.

" Bukan itu yang ibu inginkan,ibu hannya menginginkan menantu yang sepadan dengan kita,kamu lihat abang-abang mu,mereka mencari istri yang sepadan dengan kita,jadinya kita menjadi keluarga yang hebat." Jawab ibunya dengan wajah tidak senang.

Ardi hanya bisa terdiam,setahun lamanya dia membujuk kedua orang tuanya untuk menerima Melisa tapi setahun itu juga orang tuanya terus menolak dengan tegas hingga akhirnya dia mengambil jalan pintas,mengancam kedua orang tuanya hingga mereka tidak punya pilihan lain menerima keputusannya.

" Bu..Ardi pergi dulu,ingat bu nanti ibu harus bersikap baik, sekalipun ibu tidak menyukainya ibu harus menyambutnya dengan baik." Ucap Ardi saat dia hendak masuk ke dalam mobilnya.

" Hmm ..Ingat ibu tidak mau kamu membayar mahar tinggi kalau bisa cukup hannya seperangkat alat solat,lagian ya..Jaman sekarang sebelum menikah wanitanya sudah harus hamil agar orang tuanya tidak meminta mahar tinggi,kamu harus buat dia hamil dulu,agar orang tuanya tidak minta banyak-banyak aku yakin orang tuanya akan minta mahar banyak karena mereka tau keluarga kita keluarga terpandang di komplek ini." Ucap ibunya tanpa rasa sungkan sedikit pun,padahal dia juga punya anak gadis yang belum menikah.

"Sudahlah bu,itu tidak akan terjadi,Melisa wanita yang alim dia tidak akan mau melakukan hal itu sebelum dia menikah,orang tuanya mengajarinya dengan sangat baik." Jawab Ardi setelah itu dia menghidupkan mobilnya dan pergi menemui Melisa di tempat dia bekerja.

Keluarga Ardi adalah keluarga terpandang di kotanya karena papanya pensiunan polisi yang sudah punya pangkat mentereng dan ibunya juga pensiunan kepala bidan di sebuah puskemas di kota itu.Mereka memiliki anak laki-laki tiga orang dan perempuan satu orang yang masih kuliah di sebuah universitas kedokteran.Tiga anaknya sudah bekerja,dimana anak pertama dan kedua bekerja menjadi ASN dan Ardi sendiri bekerja sebagai kepala keuangan di sebuah bank BUMN.

Sebagai keluarga terpandang di kota itu saat mereka tau Ardi menjalin hubungan dengan keluarga sederhana yang miskin kedua pasangan itu dengan tegas menolak hubungan mereka dan terus memaksa Ardi memutuskan hubungan,tapi Ardi yang sudah terlanjur cinta terus memaksa orang tuanya menerima Melisa bahkan mengancam mereka tidak mau menikah lagi kalau tidak bersama Melisa.

Sebelumnya Ardi belum pernah membawa Melisa menemui orang tuanya,tapi mereka sudah menanyakan langsung kepada Ardi tentang latar belakang Melisa dan mereka sangat marah saat tau pacar anaknya hannya orang miskin dan keluarga petani.

" Hai...Apa kamu sudah menunggu lama?" Tanya Ardi saat dia turun dari mobilnya dan menghampiri Melisa yang sedang berdiri menunggunya di pinggir jalan sehabis pulang bekerja di sebuah cafe kecil.

"Belum mas ini juga baru pulang." Jawab Melisa lalu dia masuk ke dalam mobil saat Ardi membuka mobil untuknya.

Mereka segera meninggalkan tempat itu,menuju rumah Ardi,sebenarnya Melisa sangat takut di bawa ke rumah calon mertuanya,apalagi dia belum berpengalaman seperti ini.

"Mas sebenarnya aku takut sekali....Tunggu kita berhenti di toko buah yang ada di depan,aku ingin beli sedikit oleh-oleh mengingatkan kekasihnya.

" Sebenarnya kamu tidak perlu melakukan ini...Di rumah juga banyak buah kok." Ucap Ardi menolak ajakan Melisa tapi Melisa memaksa karena tidak ingin bertamu ke rumah orang dengan tangan kosong.

" Ayolah mas aku harus membawa sedikit oleh-oleh." Ucapnya memaksa hingga akhirnya Ardi mengalah lalu dia menepikan mobilnya lalu keduanya turun dari dalam mobil.

Setelah membeli beberapa macam buah Melisa membayar buahnya pakai uang sendiri,dia sengaja membeli beberapa buah premium yang bagus karena tidak ingin calon mertuanya meremehkan dirinya.

Tidak lama kemudian mobil pacarnya sampai di halaman rumah yang luas,rumah pacarnya cukup besar dan halaman yang luas,bahkan di komplek itu rumah orang tua pacarnya yang paling besar dan disana terparkir empat mobil.

Melisa semakin ketakutan,ini pertama kali dia melihat rumah kekasihnya,rasa takutnya semakin besar di banding dirinya dia hannya orang miskin yang tidak punya apa-apa.

" Ayo masuk bapak dan ibu sudah menunggu di rumah." Ucap Ardi seraya menarik pergelangan tangan Melisa dan membawanya masuk ke dalam rumah.

Di dalam rumah yang luas,dia melihat beberapa anggota keluarga sudah duduk di sopa,Melisa tidak berani menatap wajah-wajah bengis yang ada di hadapannya seakan tidak menerima kehadirannya di rumah itu.

Setelah menyalami orang itu satu persatu Melisa duduk di samping Ardi,jantung Melisa seakan ingin melompat dari tempatnya wajahnya terus menunduk tidak berani melihat mereka sama sekali.

"Melisa... Pendidikan terkahir mu dari mana? dah pekerjaan mu sekarang apa?" Tanya Ratna calon ibu mertuanya atau ibu dari pacarnya.

" A_Aku lulus SMA Tante." Jawab Melisa dengan gugup dan terdengar wanita itu mendengus kecil begitu juga dengan calon bapak mertuanya.

" Hebat sekali kamu ya...Kamu mampu menggoda anakku hingga membuatnya tergila-gila padamu,sebenarnya kamu bukan selera kami,terus pekerjaan kedua orang tua mu apa?."Tanya ibu Ratna dengan sombongnya membuat Melisa semakin takut,gelisah campur aduk.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺 🌺 🌺

Bab 2 ~ Keluarga petani ~

Melisa memegangi ujung baju yang dia pakai,jantungnya berdebar semakin kencang,air matanya hampir saja jatuh tapi dia berusaha menahannya dia takut keluarga pacarnya semakin merendahkan dirinya.

" Bu....Dia tidak menggoda ku,aku yang jatuh hati padanya,please Bu jangan persulit Melisa aku sangat mencintainya." Jawab Ardi,membuat Melisa sedikit lebih tenang.

" Aku tanya kamu.. Orang tau mu apa pekerjaanya ? Tanya Ratna dengan nada tinggi wajahnya memerah menahan rasa kesal di hatinya.

" Ibu dan bapak hannya seorang petani Tante..." Jawab Melisa,beberapa orang di ruangan itu terlihat senyum aneh di bibir mereka membuat Melisa semakin sedih dan merasa tidak pantas menjadi bagian dari keluarga itu.

"Sudah...Ma jangan terlalu di tekan seperti itu kan tidak semua orang harus memiliki latar belakang yang hebat dan tidak semua orang juga harus punya pendidikan dan pekerjaan yang bagus seperti istriku Mona." Ucap Adrian anak paling besar dengan senyum yang aneh diwajahnya.

Sebenarnya juga Ardi lumayan malu mendengar jawaban Melisa,wajahnya memerah apalagi saat keluarga besarnya terlihat senyum merendahkan di wajah masing-masing mereka.

"Mama....Papa....Aku pulang." Tiba-tiba di saat keheningan seorang wanita cantik masuk menerobos ke dalam,Melisa sangat mengagumi kecantikan wanita itu dalam hati.

"Sayang kamu pulang? Ada apa sayang mari duduk." Kaila mendekati kedua orang tuanya lalu memeluk mereka dan menyalami semua orang yang ada di ruangan itu kecuali Melisa.

"Dia siapa ma...??" Tanya kaila dengan tatapan aneh kepada Melisa dan Melisa menyadari itu mereka semua terlihat sangat memandang status sosial seseorang.

" Itu pacar Abang mu Ardi,dia ingin menikah.Ardi suruh pacar mu pulang,putriku pulang kami mau makan bersama." Ucap Ratna dan Melisa langsung beranjak tanpa permisi dia langsung meninggalkan tempat itu.

"Dasar orang tidak berpendidikan,bagaimana bisa dia pergi begitu saja tanpa pamit." Sungut Ratna dan Melisa masih mendengar ucapan calon mertuanya dan Ardi berlari mengejar Melisa dan menarik tangannya saat mereka sampai di luar.

"Tunggu...Kamu kenapa pergi begitu saja?" Ucap Ardi dengan nada tinggi dia terlihat sangat marah karena Melisa telah mempermalukan dirinya di hadapan semua keluarganya.

"Mas lebih baik kamu cari wanita lain saja yang sepadan dengan mu,aku tidak mau hidup menderita nantinya karena aku tidak sepadan dengan mu,aku hannya anak petani." Ucap Melisa lalu dia segera meninggalkan Ardi.

" Melisa tunggu aku belum selesai bicara." Ardi mengejar Melisa yang terus pergi meninggalkan dirinya dengan langkah cepat setengah berlari,setelah itu dia menyetop ojek yang kebetulan hendak melewatinya.

" Jalan bunga kenangan nomor tujuh pak." Ucap Melisa,dia tidak peduli dengan Ardi yang terus mengejarnya hingga akhirnya mereka meninggalkan Ardi jauh di belakang.

Melisa membayar ongkosnya setelah sampai di depan rumahnya,dia menyeka air mata yang jatuh di wajahnya dia tidak ingin kedua orang tuanya melihatnya bersedih.

" Kamu baru pulang Melisa kenapa lama sekali?" Tanya ibunya yang sedang duduk di teras rumah bersama bapaknya,keduanya menikmati kopi di sore hari.

" Iya bu,aku masuk dulu bu,aku lelah sekali hari ini,di tempat kerjaan sibuk." Ucapnya lalu dia segera masuk ke dalam rumah setelah itu dia masuk kamarnya juga.

*****

Ardi masuk ke dalam rumahnya dengan langkah gontai,dia sedikit kesal dengan sikap kedua orang tuanya begitu juga dengan Abangnya yang memandang rendah Melisa saat pertama datang ke rumah itu.

" Entah wanita macam apa yang kamu bawa ke rumah ini,lihatlah caranya apa yang salah memangnya dari kata-kata kami nyatanya dia cuma hannya anak petani,ingat Ardi jangan sampai kamu di jadikan ATM oleh keluarganya,mereka hannya petani penghasilannya tidak menetap,apa kamu mau di jadikan ATM nantinya." Ucap Ratna dengan nada sinis dan penuh kesombongan.

" Tidak mungkin bu,orang tuanya pekerja keras sekalipun mereka hannya buruh tani,lagian aku akan membawa Melisa ke rumah ini kalau kami sudah menikah." Jawab Ardi.

"Sudahlah bu,berikan saja restu untuk mereka,lagian ibu juga sudah tua begitu juga bapak,kalian nantinya butuh pelayan,kalau membayar orang biayanya cukup tinggi,kadang kita butuh menantu orang biasa agar bisa di jadikan pelayan gratis." Ucap Adrian dengan nada angkuh dan tawa menyepelekan.

Ardi hannya bisa diam,dia membuang segala gengsi dari dirinya karena dia sangat mencintai Melisa begitu besar rasa cintanya kepada wanita itu sejak pandangan pertama.

" Benar kata Abang bu,biarkan saja,kalau mereka sudah jadi pelayan di rumah ini dipecat saja,biarkan wanita itu yang melayani kita semua." Ucap Kaila juga menimpali ucapan abangnya.

Ardi hannya bisa diam saja,dia masih kesal dengan sikap ibu dan juga keluarga besarnya yang tidak menyambut kedatangan Melisa hingga Melisa tersinggung.

" Mau kemana ini sudah mau malam,sebentar lagi kita makan malam adikmu baru datang jangan seperti itu.Ucap Ratna dengan nada tinggi saat Ardi masuk ke dalam kamarnya.

Ardi mengabaikan ucapan ibunya,dia menutup pintu kamarnya,dia masih kesal dengan sikap ibunya yang tidak bisa menjaga sikap sedikit pun.

Ardi mengambil ponselnya lalu dia menghubungi Melisa tapi panggilannya di silent hingga akhirnya ponselnya di luar jangkauan.

*****

Keesokan harinya Ardian menemui Melisa di tempat kerjanya,Melisa terlihat mengabaikan dirinya sepertinya dia masih marah terlihat dari wajahnya yang masam.

" Melisa aku mengantar mu pulang ya." Ucap Ardi saat jam kerja Melisa sudah habis,dia siap-siap ingin pulang ke rumahnya.

" Aku sama Andin saja,hari ini aku dan Andin ada urusan." Jawab Melisa mencari alasan.

"Maaf Melisa pacarku menjemput ku kamu pulang sama pacar mu saja ya " Jawab Andin lalu dia segera pergi meninggalkan Melisa dia tidak ingin terlibat dalam urusannya.

" Ayolah jangan buat aku benar-benar marah." Ardi menarik tangan Melisa lalu membawanya ke dalam mobilnya dia sangat kesal dengan sikap Melisa yang terlalu jual mahal.

" Mas lebih baik cari saja wanita yang sepadan dengan mu,aku tidak sanggup menjadi menantu di rumah keluarga mu,lagian ya mas memangnya apa salah petani? Kalau petani tidak ada keluarga mu juga tidak makan kalian terlalu menganggap rendah petani aku tidak suka." Gerutu Melisa dalam mobil saat Ardi mengantarnya pulang.

"Sudahlah jangan bahas itu,kamu tidak perlu memikirkan apa kata orang tua ku,yang menikah itu kita bukan mereka, jadi kamu tidak perlu memikirkan semua itu kita yang menjalin rumah tangga." Jawab Ardi dengan mantap.

"Mas menikah itu bukan hannya setahun dua tahun,selamanya pernikahan itu harus berlandaskan cinta dan_

" Jangan pikirkan lagi,setelah kita menikah kita akan meninggalkan mereka,kita menyewa rumah agar mereka tidak ikut campur dalam pernikahan kita." Ardi terus menggoda Melisa dan menjanjikan sesuatu yang belum tentu mampu dia kabulkan.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Bab 3 ~ Tidak ada restu ~

Melisa akhirnya luluh juga setelah Ardi berjuang keras untuk meluluhkan hatinya,dia menjanjikan begitu banyak janji manis yang membuat Melisa akhirnya luluh.

Ardi membawa Melisa ke cafe,setelah memesan banyak makanan dan minuman Ardi kembali melanjutkan misinya meluluhkan hati Melisa sampai dia benar-benar siap menerima lamarannya.

Entah apa yang membuatnya cinta mati kepada Melisa,memang benar Melisa memang sangat cantik bodinya seksi dan dadanya sangatlah montok begitu juga bokongnya dan hannya melihat itu saja Ardi sudah bergairah dan ingin memangsa Melisa tapi sayangnya Melisa itu orang yang pandai menjaga diri di tambah keluarganya yang selalu mengajarkan dia untuk menyerahkan kehormatannya kepada pria yang sudah menjadi suaminya dan itulah sebabnya Melisa selalu menolak saat Ardi menggodanya beberapa kali untuk tidur dengannya.

" Sayang,secepatnya aku akan melamar mu,kalau orang tua ku tidak merestui hubungan kita,biarkan saja kita akan tetap menikah walau tanpa restu dari mereka." Ucap Ardi seraya memegang jemari tangannya.

" Mas kamu harus berjanji untuk membahagiakan aku,sebenarnya aku takut menikah dengan mu,aku takut suatu saat kamu menyakiti aku." Ucap Melisa dengan penuh ragu-ragu.

" Tentu saja aku akan membahagiakan aku,gaji ku kamu yang pegang dan setelah kita menikah kamu tidak perlu lagi bekerja kamu cukup di rumah saja melayaniku dan malamnya kamu harus melayaniku di ranjang." Jawab Ardi sambil tersenyum nakal,dan Melisa langsung menarik tangannya dengan malu-malu.

" Ahh...Kamu selalu saja itu itu yang di bahas aku malu." Jawab Melisa malu-malu.

"Tidak perlu malu sayang...I love you." Ucap Ardi seraya mencium daun tangan kekasihnya dia sangat tergila-gila kepada Melisa untuk saat ini dan hal itu mampu membuat Melisa percaya dan yakin seratus persen untuk menerima lamaran Ardi.

****

Seminggu kemudian Ardi dan Melisa resmi menikah,Melisa sangat sedih di hari pernikahannya keluarga suaminya satupun tidak ada yang hadir membuat hatinya sangat sedih banyak omongan miring dari para tetangganya yang harus di telannya mentah-mentah begitu juga orang tuanya.

" Melisa kenapa tidak ada keluarga suamimu yang datang,kenapa....Apa karena kamu miskin,seharusnya tidak perlu menikah dengan pria kaya kalau keluarganya tidak menerima kamu,pernikahan itu selamanya,ingat bapak tidak ingin ada masalah dalam pernikahan mu di kemudian hari,itu pilihan mu,bagi bapak lebih kamu menikah dengan orang miskin asal dia baik dan keluarganya juga baik." Ucap pria paruh baya itu saat para tamu undangan sudah meninggalkan rumahnya.

Melisa hannya menunduk,air mata jatuh dari sudut matanya,entah kenapa hatinya memang tidak bahagia dengan pernikahan itu apalagi setelah bapaknya memberinya nasihat.

" Apaan sih orang tua,sudah miskin belagu lagi sudah untung aku menikah dengan anak mu,dia bisa memanjat sosial,anakmu hannya lulus SMA,sementara aku hampir lulus S2." Ucap Ardi dalam hati saat tidak sengaja dia mendengar semua ucapan mertuanya dari balik pintu.

" Pokonya apa pun yang terjadi dengan pernikahan mu nantinya kamu harus bertahan,jangan sampai ada perceraian." ucap bapaknya lagi dan Melisa hannya bisa mengangguk.

Setelah beberapa jam selesai acara akad nikahnya Ardi langsung membawa Melisa keluar dari rumah mertuanya,dia sama sekali tidak betah di rumah mertuanya,jangankan untuk makan masuk toilet saja dia sangat jijik karena toilet dan kamar mandi mertuanya hannya terbuat dari semen sementara toilet di rumahnya sudah sangat mewah hal itu membuatnya jijik memakai toilet mertuanya.

Dia menahan diri sepanjang acara sebenarnya dia sudah kebelet buang air kecil,saat dia masuk toilet dan melihat toilet yang jelek dan kotor seketika dia mau muntah dan akhirnya dia batal ke toilet.

" Masuk....Kita tinggal di hotel ini selama seminggu sayang,aku sudah membuat cuti kita bulan madu disini." Ucap Ardi saat membuka kamar hotel yang mewah.Dia sengaja booking hotel mewah di kotanya untuk bulan madunya.

Melisa yang belum pernah masuk hotel selama ini hannya bisa diam,tidak mau komentar apa pun karena hatinya tidak sebahagia orang menikah pada umumnya dia masih kepikiran dengan semua ucapan orang tuanya saat di rumah tadi.

" Bagaimana apa kamu suka dengan kamar ini? Aku yakin kamu dan keluarga mu itu pasti belum pernah masuk hotel mewah seperti ini,maklum lah kalian kan hannya orang miskin,bisa makan tiga kali sehari saja sudah syukur iya kan sayang." Ucap Ardi tanpa memikirkan ucapannya yang sangat menyakiti saat dia keluar dari toilet.

" Kok kamu ngomongnya gitu sih mas,lagian kita tidak perlu bulan madu di hotel ini di rumah ku pun bisa,untuk apa bayar tempat mahal seperti ini." Jawab Melisa dengan nada kesal dia tidak suka mendengar ucapan suaminya,dia terlihat sangat meremehkan keluarganya.

" Ya ampun...Aku tidak bisa tinggal lama-lama di rumah gubuk orang tua mu,jangankan satu Minggu satu malam saja aku tidak mampu maaf ya sayang,aku tidak bisa disini jauh lebih nyaman bagiku." Jawab Ardi semakin membuat Melisa sakit hati.

Melisa memilih diam saja,dia tidak mau berdebat lagi dengan pria yang baru saja menikahinya sikap suaminya baru saja mulai terlihat padahal mereka baru saja menikah tapi pria itu sudah berani merendahkan keluarganya.

" Kamu kenapa malah tidur,aku membawa mu kesini itu karena aku ingin mencicipi tubuh mu kok kamu malah ingin tidur." Ucap Ardi kesal saat melihat Melisa tiduran di atas ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut.

" Aku malas mas,kamu membuatku tidak semangat." Jawab Melisa dengan tenang membuat Ardi kesal dan emosi.Ardi turun dari atas ranjang lalu dia berjalan ke arah lemari dan membuka lemari disana dia mengambil kopernya dan membuka koper.

" Aku menikahi mu dan membayar mahar besar untuk orang tua mu,semua itu kulakukan agar kamu menjadi pelayan ku seumur hidup mu,kamu ingin malas-malasan jangan sampai aku talak kamu,ambil dan pakai ini." Ardi melempar satu helai pakaian yang belum pernah dia lihat seumur hidupnya.

Melisa mengambil pakaian yang menutupi wajahnya saat Ardi marah dan melempar pakaian itu ke wajahnya,dia menatap pakaian itu dengan bingung karena dia belum pernah melihat pakaian model seperti itu.

" Apa ini mas apa ini pakaian?"

"Iya pakaian,itu pakaian untuk wanita yang baru menikah sekarang pakai baju itu dan menari di depan ku,aku ingin menikmati tubuhmu sampai aku puas." Jawab Ardi.Tubuh Melisa bergidik ngeri saat melihat pakaian itu,seketika dia merasa ngeri dengan suaminya dia takut pria itu memiliki kelainan sek hingga menyuruhnya menari di depannya sambil mengenakan pakaian yang tidak layak.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺 🌺 🌺

Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!

Download Novel PDF
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!