Bab 3 ~ Tidak ada restu ~

Melisa akhirnya luluh juga setelah Ardi berjuang keras untuk meluluhkan hatinya,dia menjanjikan begitu banyak janji manis yang membuat Melisa akhirnya luluh.

Ardi membawa Melisa ke cafe,setelah memesan banyak makanan dan minuman Ardi kembali melanjutkan misinya meluluhkan hati Melisa sampai dia benar-benar siap menerima lamarannya.

Entah apa yang membuatnya cinta mati kepada Melisa,memang benar Melisa memang sangat cantik bodinya seksi dan dadanya sangatlah montok begitu juga bokongnya dan hannya melihat itu saja Ardi sudah bergairah dan ingin memangsa Melisa tapi sayangnya Melisa itu orang yang pandai menjaga diri di tambah keluarganya yang selalu mengajarkan dia untuk menyerahkan kehormatannya kepada pria yang sudah menjadi suaminya dan itulah sebabnya Melisa selalu menolak saat Ardi menggodanya beberapa kali untuk tidur dengannya.

" Sayang,secepatnya aku akan melamar mu,kalau orang tua ku tidak merestui hubungan kita,biarkan saja kita akan tetap menikah walau tanpa restu dari mereka." Ucap Ardi seraya memegang jemari tangannya.

" Mas kamu harus berjanji untuk membahagiakan aku,sebenarnya aku takut menikah dengan mu,aku takut suatu saat kamu menyakiti aku." Ucap Melisa dengan penuh ragu-ragu.

" Tentu saja aku akan membahagiakan aku,gaji ku kamu yang pegang dan setelah kita menikah kamu tidak perlu lagi bekerja kamu cukup di rumah saja melayaniku dan malamnya kamu harus melayaniku di ranjang." Jawab Ardi sambil tersenyum nakal,dan Melisa langsung menarik tangannya dengan malu-malu.

" Ahh...Kamu selalu saja itu itu yang di bahas aku malu." Jawab Melisa malu-malu.

"Tidak perlu malu sayang...I love you." Ucap Ardi seraya mencium daun tangan kekasihnya dia sangat tergila-gila kepada Melisa untuk saat ini dan hal itu mampu membuat Melisa percaya dan yakin seratus persen untuk menerima lamaran Ardi.

****

Seminggu kemudian Ardi dan Melisa resmi menikah,Melisa sangat sedih di hari pernikahannya keluarga suaminya satupun tidak ada yang hadir membuat hatinya sangat sedih banyak omongan miring dari para tetangganya yang harus di telannya mentah-mentah begitu juga orang tuanya.

" Melisa kenapa tidak ada keluarga suamimu yang datang,kenapa....Apa karena kamu miskin,seharusnya tidak perlu menikah dengan pria kaya kalau keluarganya tidak menerima kamu,pernikahan itu selamanya,ingat bapak tidak ingin ada masalah dalam pernikahan mu di kemudian hari,itu pilihan mu,bagi bapak lebih kamu menikah dengan orang miskin asal dia baik dan keluarganya juga baik." Ucap pria paruh baya itu saat para tamu undangan sudah meninggalkan rumahnya.

Melisa hannya menunduk,air mata jatuh dari sudut matanya,entah kenapa hatinya memang tidak bahagia dengan pernikahan itu apalagi setelah bapaknya memberinya nasihat.

" Apaan sih orang tua,sudah miskin belagu lagi sudah untung aku menikah dengan anak mu,dia bisa memanjat sosial,anakmu hannya lulus SMA,sementara aku hampir lulus S2." Ucap Ardi dalam hati saat tidak sengaja dia mendengar semua ucapan mertuanya dari balik pintu.

" Pokonya apa pun yang terjadi dengan pernikahan mu nantinya kamu harus bertahan,jangan sampai ada perceraian." ucap bapaknya lagi dan Melisa hannya bisa mengangguk.

Setelah beberapa jam selesai acara akad nikahnya Ardi langsung membawa Melisa keluar dari rumah mertuanya,dia sama sekali tidak betah di rumah mertuanya,jangankan untuk makan masuk toilet saja dia sangat jijik karena toilet dan kamar mandi mertuanya hannya terbuat dari semen sementara toilet di rumahnya sudah sangat mewah hal itu membuatnya jijik memakai toilet mertuanya.

Dia menahan diri sepanjang acara sebenarnya dia sudah kebelet buang air kecil,saat dia masuk toilet dan melihat toilet yang jelek dan kotor seketika dia mau muntah dan akhirnya dia batal ke toilet.

" Masuk....Kita tinggal di hotel ini selama seminggu sayang,aku sudah membuat cuti kita bulan madu disini." Ucap Ardi saat membuka kamar hotel yang mewah.Dia sengaja booking hotel mewah di kotanya untuk bulan madunya.

Melisa yang belum pernah masuk hotel selama ini hannya bisa diam,tidak mau komentar apa pun karena hatinya tidak sebahagia orang menikah pada umumnya dia masih kepikiran dengan semua ucapan orang tuanya saat di rumah tadi.

" Bagaimana apa kamu suka dengan kamar ini? Aku yakin kamu dan keluarga mu itu pasti belum pernah masuk hotel mewah seperti ini,maklum lah kalian kan hannya orang miskin,bisa makan tiga kali sehari saja sudah syukur iya kan sayang." Ucap Ardi tanpa memikirkan ucapannya yang sangat menyakiti saat dia keluar dari toilet.

" Kok kamu ngomongnya gitu sih mas,lagian kita tidak perlu bulan madu di hotel ini di rumah ku pun bisa,untuk apa bayar tempat mahal seperti ini." Jawab Melisa dengan nada kesal dia tidak suka mendengar ucapan suaminya,dia terlihat sangat meremehkan keluarganya.

" Ya ampun...Aku tidak bisa tinggal lama-lama di rumah gubuk orang tua mu,jangankan satu Minggu satu malam saja aku tidak mampu maaf ya sayang,aku tidak bisa disini jauh lebih nyaman bagiku." Jawab Ardi semakin membuat Melisa sakit hati.

Melisa memilih diam saja,dia tidak mau berdebat lagi dengan pria yang baru saja menikahinya sikap suaminya baru saja mulai terlihat padahal mereka baru saja menikah tapi pria itu sudah berani merendahkan keluarganya.

" Kamu kenapa malah tidur,aku membawa mu kesini itu karena aku ingin mencicipi tubuh mu kok kamu malah ingin tidur." Ucap Ardi kesal saat melihat Melisa tiduran di atas ranjang dan menutup tubuhnya dengan selimut.

" Aku malas mas,kamu membuatku tidak semangat." Jawab Melisa dengan tenang membuat Ardi kesal dan emosi.Ardi turun dari atas ranjang lalu dia berjalan ke arah lemari dan membuka lemari disana dia mengambil kopernya dan membuka koper.

" Aku menikahi mu dan membayar mahar besar untuk orang tua mu,semua itu kulakukan agar kamu menjadi pelayan ku seumur hidup mu,kamu ingin malas-malasan jangan sampai aku talak kamu,ambil dan pakai ini." Ardi melempar satu helai pakaian yang belum pernah dia lihat seumur hidupnya.

Melisa mengambil pakaian yang menutupi wajahnya saat Ardi marah dan melempar pakaian itu ke wajahnya,dia menatap pakaian itu dengan bingung karena dia belum pernah melihat pakaian model seperti itu.

" Apa ini mas apa ini pakaian?"

"Iya pakaian,itu pakaian untuk wanita yang baru menikah sekarang pakai baju itu dan menari di depan ku,aku ingin menikmati tubuhmu sampai aku puas." Jawab Ardi.Tubuh Melisa bergidik ngeri saat melihat pakaian itu,seketika dia merasa ngeri dengan suaminya dia takut pria itu memiliki kelainan sek hingga menyuruhnya menari di depannya sambil mengenakan pakaian yang tidak layak.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺 🌺 🌺

Terpopuler

Comments

Wanita Aries

Wanita Aries

Udh nikah baru deh kliatan aslinya

2024-08-25

1

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

salah pilih suami lah kau melisa sanbardibteentata hatimuntak tulusvktx cinta kokioutbx kasar bgt..ini awal penderitaanmu melisa

2024-08-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2 Bab 2 ~ Keluarga petani ~
3 Bab 3 ~ Tidak ada restu ~
4 Bab 4 ~ Ternyata begini ~
5 bab 5 ~ Aku pulang saja ~
6 Bab 6 ~ Aku tidak pernah menganggap mu ~
7 Bab 7 ~ Lelaki pelit ~
8 Bab 8 ~ Benar kata ibu ~
9 Bab 9 ~ Namanya juga orang miskin ~
10 Bab 10~ Keluarga Toxic ~
11 Bab 11 ~ Salah pilih suami ~
12 Bab 12 ~ Biarkan dia urus sendiri ~
13 Bab 13 ~ Kejam sekali suami mu ~
14 Bab 14 ~ Untuk apa aku menikah ~
15 Bab 15 ~ Mertua gila ~
16 Bab 16 ~ Semakin emosi ~
17 Bab 17 ~ Semakin cantik ~
18 Bab 18 ~ Semua orang harus tau ~
19 Bab 19 ~ Bajingan itu ~
20 Bab 20 ~ Kalian cerai saja ~
21 Bab 21 ~ Kehilangan perawan ~
22 Bab 22 ~ Aku hannya memanfaatkan dia ~
23 Bab 23 ~ Jatah makan ~
24 Bab 24 ~ Selalu meminta ~
25 Bab 25 ~ Berantem ~
26 Bab 26 ~ Ancaman ~
27 Bab 27 ~ Aku baru tau ~
28 Bab 28 ~ Dokter maling ~
29 Bab 29 ~ Gadis malang ~
30 Bab 30 ~ Siapa pria itu?"
31 Bab 31 ~ Aneh sekali sikap pria itu ~
32 Bab 32 ~ Jatuh cinta ~
33 Bab 33 ~ Di seret keluar ~
34 Bab 34 ~ Takut ~
35 Bab 35 ~ Kepikiran ~
36 Bab 36 ~ Ternyata penipu ~
37 Bab 37 ~ Jadi malu ~
38 Bab 38 ~ Aku jadi ragu dengan pacar mu ~
39 Bab 39 ~ Keributan ~
40 40 ~ Khawatir sekali ~
41 Bab 41 ~ Mencintai dengan diam ~
42 Bab 42 ~ Aku muak dengan keluarga mu ~
43 Bab 43 ~ Berakhir ~
44 Bab 44 ~ Sedih ~
45 Bab 45 ~ Akhirnya ~
46 Bab 46 ~ Keluar ~
47 Bab 47 ~ Lelaki bodoh ~
48 Bab 48 ~ Orang tua ikut campur ~
49 Bab 49 ~ Aku punya pilihan ~
50 Bab 50 ~ Hal yang tidak diinginkan ~
51 Bab 51 ~ Aku mencintai mu ~
52 Bab 52 ~ Sakit ~
53 Bab 53~ di hajar ~
54 Bab 54 ~ Keributan ~
55 Bab 55 ~ Biarkan aku bertanggung jawab ~
56 Bab 56 ~ Jangan salah bergaul ~
57 Bab 57 ~ Cantik dan sederhana ~
58 Bab 58 ~ Pura-pura ~
59 Bab 59 ~ Nenek pengertian ~
60 Bab 60 ~ Bertemu ~
61 Bab 61 ~ Jangan mengingatkan masa lalu ~
62 Bab 62 ~ Aku tidak peduli ~
63 Bab 63 ~ Hancur karena kesombongan ~
64 Bab 64 ~ Masuk rumah sakit ~
65 bab 65 ~ Terharu ~
66 bab 66 ~ Anak tidak tau di untung ~
67 Bab 67 ~ Ini rumah ku~
68 Bab 68 ~ Aku ingin ibuku yang merawatku. ~
69 Bab 69 ~ Bakteri penggoda ~
70 Bab 70 ~ Kamu terlalu manja ~
71 Bab 71 ~ Siapa yang membayar makanan ini ~
72 bab 72 ~ Ancaman besar ~
73 Bab 73 ~ Tidak akan menyerah ~
74 Bab 74 ~ Bertemu kembali ~
75 Bab 75 ~ kesakitan ~
76 Bab 76 ~ Melahirkan bayi yang cantik ~
77 Bab 77 ~ Imut seperti kamu ~
78 bab 78 ~ maafkan aku ~
79 Bab 79 ~ Nenek sakit keras ~
80 Bab 80 ~ Menikah siri ~
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2
Bab 2 ~ Keluarga petani ~
3
Bab 3 ~ Tidak ada restu ~
4
Bab 4 ~ Ternyata begini ~
5
bab 5 ~ Aku pulang saja ~
6
Bab 6 ~ Aku tidak pernah menganggap mu ~
7
Bab 7 ~ Lelaki pelit ~
8
Bab 8 ~ Benar kata ibu ~
9
Bab 9 ~ Namanya juga orang miskin ~
10
Bab 10~ Keluarga Toxic ~
11
Bab 11 ~ Salah pilih suami ~
12
Bab 12 ~ Biarkan dia urus sendiri ~
13
Bab 13 ~ Kejam sekali suami mu ~
14
Bab 14 ~ Untuk apa aku menikah ~
15
Bab 15 ~ Mertua gila ~
16
Bab 16 ~ Semakin emosi ~
17
Bab 17 ~ Semakin cantik ~
18
Bab 18 ~ Semua orang harus tau ~
19
Bab 19 ~ Bajingan itu ~
20
Bab 20 ~ Kalian cerai saja ~
21
Bab 21 ~ Kehilangan perawan ~
22
Bab 22 ~ Aku hannya memanfaatkan dia ~
23
Bab 23 ~ Jatah makan ~
24
Bab 24 ~ Selalu meminta ~
25
Bab 25 ~ Berantem ~
26
Bab 26 ~ Ancaman ~
27
Bab 27 ~ Aku baru tau ~
28
Bab 28 ~ Dokter maling ~
29
Bab 29 ~ Gadis malang ~
30
Bab 30 ~ Siapa pria itu?"
31
Bab 31 ~ Aneh sekali sikap pria itu ~
32
Bab 32 ~ Jatuh cinta ~
33
Bab 33 ~ Di seret keluar ~
34
Bab 34 ~ Takut ~
35
Bab 35 ~ Kepikiran ~
36
Bab 36 ~ Ternyata penipu ~
37
Bab 37 ~ Jadi malu ~
38
Bab 38 ~ Aku jadi ragu dengan pacar mu ~
39
Bab 39 ~ Keributan ~
40
40 ~ Khawatir sekali ~
41
Bab 41 ~ Mencintai dengan diam ~
42
Bab 42 ~ Aku muak dengan keluarga mu ~
43
Bab 43 ~ Berakhir ~
44
Bab 44 ~ Sedih ~
45
Bab 45 ~ Akhirnya ~
46
Bab 46 ~ Keluar ~
47
Bab 47 ~ Lelaki bodoh ~
48
Bab 48 ~ Orang tua ikut campur ~
49
Bab 49 ~ Aku punya pilihan ~
50
Bab 50 ~ Hal yang tidak diinginkan ~
51
Bab 51 ~ Aku mencintai mu ~
52
Bab 52 ~ Sakit ~
53
Bab 53~ di hajar ~
54
Bab 54 ~ Keributan ~
55
Bab 55 ~ Biarkan aku bertanggung jawab ~
56
Bab 56 ~ Jangan salah bergaul ~
57
Bab 57 ~ Cantik dan sederhana ~
58
Bab 58 ~ Pura-pura ~
59
Bab 59 ~ Nenek pengertian ~
60
Bab 60 ~ Bertemu ~
61
Bab 61 ~ Jangan mengingatkan masa lalu ~
62
Bab 62 ~ Aku tidak peduli ~
63
Bab 63 ~ Hancur karena kesombongan ~
64
Bab 64 ~ Masuk rumah sakit ~
65
bab 65 ~ Terharu ~
66
bab 66 ~ Anak tidak tau di untung ~
67
Bab 67 ~ Ini rumah ku~
68
Bab 68 ~ Aku ingin ibuku yang merawatku. ~
69
Bab 69 ~ Bakteri penggoda ~
70
Bab 70 ~ Kamu terlalu manja ~
71
Bab 71 ~ Siapa yang membayar makanan ini ~
72
bab 72 ~ Ancaman besar ~
73
Bab 73 ~ Tidak akan menyerah ~
74
Bab 74 ~ Bertemu kembali ~
75
Bab 75 ~ kesakitan ~
76
Bab 76 ~ Melahirkan bayi yang cantik ~
77
Bab 77 ~ Imut seperti kamu ~
78
bab 78 ~ maafkan aku ~
79
Bab 79 ~ Nenek sakit keras ~
80
Bab 80 ~ Menikah siri ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!