Bab 4 ~ Ternyata begini ~

Melisa memandangi pakaian itu,dia merasa heran entah dari mana dia mendapat pakaian menjijikan seperti itu,jangankan untuk memakainya untuk membayangkan dirinya memakai pakaian itu saja dia merasa malu.

" Aku tidak mau mas,bagaimana bisa kamu menyuruhku memakai pakaian seperti itu,lagian kamu dapat dari mana pakaian model begini,aku ini wanita baik-baik aku tidak mau_

"Banyak ngomong kamu,aku menikahi mu untuk melayaniku terserah ku dong menyuruhmu melakukan apa pun termasuk menyuruh mu memakai pakaian ini." Ardi mendorong Melisa ke tempat tidur hingga tubuhnya yang langsing berayun di atas ranjang.

Ardi menaiki ranjang lalu dia menindih tubuh Melisa dia duduk di atas perut Melisa lalu merobek semua pakaian Melisa,setelah itu dia memasang pakaian haram itu ke tubuh istrinya dia tidak peduli sama sekali saat Melisa meronta-ronta agar di lepaskan.

" Nah...Begini kan bagus kamu sangat menggoda sayang,tubuh mu yang membuatku selalu bergairah,andai saja kamu mau melakukannya mungkin aku tidak menikahi mu secepat ini." Ucap Ardi sambil menyeka ludahnya yang hampir jatuh.

" Apa mas dasar gila kamu,bagaimana bisa kamu melakukan ini padaku,aku akan melepaskan pakaian hina ini aku tidak mau memakainya." Melisa berusaha bangun dari tempat tidurnya tapi Ardi dengan sigap langsung menahannya lalu menindihnya kembali dan terjadilah malam pertama mereka walaupun hari belum malam tapi masih sore.

Ardi bagaikan kuda, dia melakukannya beberapa kali sampai Melisa hampir pingsan,dia sangat kelelahan dan miliknya sudah sangat lecet tapi Ardi belum juga menyudahinya ini yang ke empat kali dia melakukannya.

" Sudahlah mas aku sangat lelah,aku mohon biarkan aku istrahat." Ucapnya,Ardi langsung menghentikan permainannya lalu mengenakan pakaiannya,dia kesal saat Melisa memintanya berhenti tapi karena dia juga sedikit lelah akhirnya dia juga istirahat.

Melisa memakai pakaiannya,dia beberapa kali mengeluh kesakitan,dia takut dengan suami barunya sepertinya pria itu memiliki kelainan sek karena dia begitu kuat bahkan membuatnya hampir pingsan.

" Aku beli makanan dulu,kamu istirahatlah sebentar,nanti kamu harus kuat melayani ku,ingat kamu sudah ku nikahi apa pun keinginan ku kamu harus turuti,kamu harus bersyukur memiliki suami kaya dan keluarga terpandang sepertiku." Ucapnya setelah itu dia pergi meninggalkan Melisa di dalam kamar.

Melisa menghela napas berat,dia tidak menyangka suaminya bakal beruang secepat itu,padahal beberapa hari yang lalu pria itu membujuknya dengan sangat lembut dengan mengatakan akan membahagiakan dirinya sampai menua bersama.

" Sepertinya aku salah menerima lamarannya,apakah pernikahan ku ini bertahan sampai menua,apa kata orang tua ku kalau sampai pernikahan ku gagal." Ucapnya dalam hati ,dia merenungi nasibnya,tatapannya lurus ke luar hotel.

" Brakk..." Ardi membuka pintu kamar dengan kasar hingga membuat Melisa kaget.

" Kamu belum mandi,cepatlah mandi di dalam lemari masih ada beberapa lingerie untuk kamu pakai malam ini,kamu harus kuat." Ucap Ardi sambil meletakkan dua bungkusan di atas meja.

" Tunggu kamu makan dulu,makan yang banyak agar kamu kuat." Tambahnya lagi hingga membuat Melisa menarik napas berat.

" Mas aku sudah tidak kuat,bisakah kita istrahat saja kan besok masih bisa." Ucap Melisa tiba-tiba membuat Ardi murka.

" Apa kata mu besok_

" Iya sudah kita lakukan sekarang mas,sampai kamu puas kamu tidak usah peduli dengan ku." Jawab Melisa memotong ucapan suaminya,dia tidak ingin mereka ribut hannya karena masalah itu.

Malam itu mereka melakukannya lagi hingga beberapa kali,Ardi sama sekali tidak peduli dengan Melisa yang hampir mati melayaninya,dia berhenti saat dia sudah tidak mampu lagi.

Seminggu mereka menginap di hotel seminggu juga Melisa melayaninya setiap malam,pria itu seakan tidak pernah puas dia meminta lagi dan lagi.

" Kita kembali ke rumah orang tua ku,kamu harus menjaga sikap di hadapan orang tua ku,kamu tau sendiri kan orang tua ku tidak menyukaimu,kamu harus pandai mengambil hati mereka." Ucap Ardi saat mereka hendak keluar.

" Lah...Bukannya kamu sudah janji kita akan pisah dari mereka mas,kenapa kita malah kembali pada mereka,kamu kan tau sendiri mas kalau mereka tidak menyukai ku." Jawab Melisa, dia tidak terima tinggal bersama mertua satu rumah lagi.

Melisa kembali duduk di pinggiran ranjang,dia kesal dengan suaminya yang tidak menepati janjinya.

" CK....Memangnya kamu pikir aku punya uang yang cukup banyak untuk membeli rumah,butuh proses dong,untuk sementara menunggu uang cukup kita tinggal sama mereka,kalau mengontrak aku tidak mau sayang uangnya.Ayo kita pergi sekarang keburu di usir nanti dari kamar ini." Ardi meninggalkan Melisa di dalam kamar,dia terlihat santai dan tidak merasa bersalah sama sekali kepada Melisa.

Melisa tidak tahan lagi,akhirnya tangisnya pecah saat melihat wajah asli suami barunya,dia tidak bisa membayangkan bagaimana dia melanjutkan hidup di rumah mertuanya yang begitu angkuh dan sombong.

Melisa keluar dari kamar saat mendengar pelayan hotel mendorong alat kebersihan menuju kamar yang di tempatnya dia berlari mengejar suaminya yang sudah jauh dia masih belum menerima keputusan suaminya.

" Mas begini saja kalau kamu memutuskan tinggal di rumah mu,lebih baik aku kembali ke rumah orang tua ku,kamu menjemput ku saat kamu punya uang untuk membeli rumah,memangnya apa yang salah dengan mengontrak,yang penting kita bahagia."

Ardi menghentikan langkahnya setelah mendengar ucapan Melisa,lalu dia membalikkan tubuhnya dan menatap Melisa dengan tatapan tajam.

" Apa kamu sudah lupa dengan semua nasihat orang tua mu,dia tidak ingin kita berpisah,kamu sudah memilihku jangan membuat orang tua malu kamu harus menanggung resikonya." Jawab Ardi setelah itu dia kembali melangkah pergi meninggalkan Melisa yang masih berdiri seperti patung.

Dengan berat hati Melisa mengikuti Ardi dari belakang,perasaanya tidak tenang dia tidak bisa membayangkan hidup bersama keluarga suaminya.Tidak lama kemudian mobil suaminya sudah sampai di halaman rumah mertuanya jantungnya semakin kencang berdebar,dia sangat takut sampai-sampai wajahnya pucat pasi.

" Kamu tidak perlu tegang seperti itu,kalau kamu pandai ambil hati mamaku dia itu wanita yang baik,dan satu lagi mulai sekarang kamu sudah tidak bekerja kamu harus rajin bekerja di rumah.Ayo turun jangan membuatku malu,kamu harus pintar jangan tunjukkan dirimu orang miskin yang tidak berpendidikan di hadapan orang tua ku." Ucap Ardi setelah itu dia membuka pintu dan keluar dari dalam mobil.

Setelah menunggu beberapa menit tidak keluar dari dalam mobil,Ardi dengan kesal membuka pintu mobilnya lalu menarik Melisa dengan kasar keluar dari dalam mobilnya.

🌺🌺🌺 bersambung 🌺🌺🌺

Terpopuler

Comments

Wanita Aries

Wanita Aries

Dimulailah penderitaan

2024-08-25

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2 Bab 2 ~ Keluarga petani ~
3 Bab 3 ~ Tidak ada restu ~
4 Bab 4 ~ Ternyata begini ~
5 bab 5 ~ Aku pulang saja ~
6 Bab 6 ~ Aku tidak pernah menganggap mu ~
7 Bab 7 ~ Lelaki pelit ~
8 Bab 8 ~ Benar kata ibu ~
9 Bab 9 ~ Namanya juga orang miskin ~
10 Bab 10~ Keluarga Toxic ~
11 Bab 11 ~ Salah pilih suami ~
12 Bab 12 ~ Biarkan dia urus sendiri ~
13 Bab 13 ~ Kejam sekali suami mu ~
14 Bab 14 ~ Untuk apa aku menikah ~
15 Bab 15 ~ Mertua gila ~
16 Bab 16 ~ Semakin emosi ~
17 Bab 17 ~ Semakin cantik ~
18 Bab 18 ~ Semua orang harus tau ~
19 Bab 19 ~ Bajingan itu ~
20 Bab 20 ~ Kalian cerai saja ~
21 Bab 21 ~ Kehilangan perawan ~
22 Bab 22 ~ Aku hannya memanfaatkan dia ~
23 Bab 23 ~ Jatah makan ~
24 Bab 24 ~ Selalu meminta ~
25 Bab 25 ~ Berantem ~
26 Bab 26 ~ Ancaman ~
27 Bab 27 ~ Aku baru tau ~
28 Bab 28 ~ Dokter maling ~
29 Bab 29 ~ Gadis malang ~
30 Bab 30 ~ Siapa pria itu?"
31 Bab 31 ~ Aneh sekali sikap pria itu ~
32 Bab 32 ~ Jatuh cinta ~
33 Bab 33 ~ Di seret keluar ~
34 Bab 34 ~ Takut ~
35 Bab 35 ~ Kepikiran ~
36 Bab 36 ~ Ternyata penipu ~
37 Bab 37 ~ Jadi malu ~
38 Bab 38 ~ Aku jadi ragu dengan pacar mu ~
39 Bab 39 ~ Keributan ~
40 40 ~ Khawatir sekali ~
41 Bab 41 ~ Mencintai dengan diam ~
42 Bab 42 ~ Aku muak dengan keluarga mu ~
43 Bab 43 ~ Berakhir ~
44 Bab 44 ~ Sedih ~
45 Bab 45 ~ Akhirnya ~
46 Bab 46 ~ Keluar ~
47 Bab 47 ~ Lelaki bodoh ~
48 Bab 48 ~ Orang tua ikut campur ~
49 Bab 49 ~ Aku punya pilihan ~
50 Bab 50 ~ Hal yang tidak diinginkan ~
51 Bab 51 ~ Aku mencintai mu ~
52 Bab 52 ~ Sakit ~
53 Bab 53~ di hajar ~
54 Bab 54 ~ Keributan ~
55 Bab 55 ~ Biarkan aku bertanggung jawab ~
56 Bab 56 ~ Jangan salah bergaul ~
57 Bab 57 ~ Cantik dan sederhana ~
58 Bab 58 ~ Pura-pura ~
59 Bab 59 ~ Nenek pengertian ~
60 Bab 60 ~ Bertemu ~
61 Bab 61 ~ Jangan mengingatkan masa lalu ~
62 Bab 62 ~ Aku tidak peduli ~
63 Bab 63 ~ Hancur karena kesombongan ~
64 Bab 64 ~ Masuk rumah sakit ~
65 bab 65 ~ Terharu ~
66 bab 66 ~ Anak tidak tau di untung ~
67 Bab 67 ~ Ini rumah ku~
68 Bab 68 ~ Aku ingin ibuku yang merawatku. ~
69 Bab 69 ~ Bakteri penggoda ~
70 Bab 70 ~ Kamu terlalu manja ~
71 Bab 71 ~ Siapa yang membayar makanan ini ~
72 bab 72 ~ Ancaman besar ~
73 Bab 73 ~ Tidak akan menyerah ~
74 Bab 74 ~ Bertemu kembali ~
75 Bab 75 ~ kesakitan ~
76 Bab 76 ~ Melahirkan bayi yang cantik ~
77 Bab 77 ~ Imut seperti kamu ~
78 bab 78 ~ maafkan aku ~
79 Bab 79 ~ Nenek sakit keras ~
80 Bab 80 ~ Menikah siri ~
Episodes

Updated 80 Episodes

1
Bab 1 ~ Pendahuluan ~
2
Bab 2 ~ Keluarga petani ~
3
Bab 3 ~ Tidak ada restu ~
4
Bab 4 ~ Ternyata begini ~
5
bab 5 ~ Aku pulang saja ~
6
Bab 6 ~ Aku tidak pernah menganggap mu ~
7
Bab 7 ~ Lelaki pelit ~
8
Bab 8 ~ Benar kata ibu ~
9
Bab 9 ~ Namanya juga orang miskin ~
10
Bab 10~ Keluarga Toxic ~
11
Bab 11 ~ Salah pilih suami ~
12
Bab 12 ~ Biarkan dia urus sendiri ~
13
Bab 13 ~ Kejam sekali suami mu ~
14
Bab 14 ~ Untuk apa aku menikah ~
15
Bab 15 ~ Mertua gila ~
16
Bab 16 ~ Semakin emosi ~
17
Bab 17 ~ Semakin cantik ~
18
Bab 18 ~ Semua orang harus tau ~
19
Bab 19 ~ Bajingan itu ~
20
Bab 20 ~ Kalian cerai saja ~
21
Bab 21 ~ Kehilangan perawan ~
22
Bab 22 ~ Aku hannya memanfaatkan dia ~
23
Bab 23 ~ Jatah makan ~
24
Bab 24 ~ Selalu meminta ~
25
Bab 25 ~ Berantem ~
26
Bab 26 ~ Ancaman ~
27
Bab 27 ~ Aku baru tau ~
28
Bab 28 ~ Dokter maling ~
29
Bab 29 ~ Gadis malang ~
30
Bab 30 ~ Siapa pria itu?"
31
Bab 31 ~ Aneh sekali sikap pria itu ~
32
Bab 32 ~ Jatuh cinta ~
33
Bab 33 ~ Di seret keluar ~
34
Bab 34 ~ Takut ~
35
Bab 35 ~ Kepikiran ~
36
Bab 36 ~ Ternyata penipu ~
37
Bab 37 ~ Jadi malu ~
38
Bab 38 ~ Aku jadi ragu dengan pacar mu ~
39
Bab 39 ~ Keributan ~
40
40 ~ Khawatir sekali ~
41
Bab 41 ~ Mencintai dengan diam ~
42
Bab 42 ~ Aku muak dengan keluarga mu ~
43
Bab 43 ~ Berakhir ~
44
Bab 44 ~ Sedih ~
45
Bab 45 ~ Akhirnya ~
46
Bab 46 ~ Keluar ~
47
Bab 47 ~ Lelaki bodoh ~
48
Bab 48 ~ Orang tua ikut campur ~
49
Bab 49 ~ Aku punya pilihan ~
50
Bab 50 ~ Hal yang tidak diinginkan ~
51
Bab 51 ~ Aku mencintai mu ~
52
Bab 52 ~ Sakit ~
53
Bab 53~ di hajar ~
54
Bab 54 ~ Keributan ~
55
Bab 55 ~ Biarkan aku bertanggung jawab ~
56
Bab 56 ~ Jangan salah bergaul ~
57
Bab 57 ~ Cantik dan sederhana ~
58
Bab 58 ~ Pura-pura ~
59
Bab 59 ~ Nenek pengertian ~
60
Bab 60 ~ Bertemu ~
61
Bab 61 ~ Jangan mengingatkan masa lalu ~
62
Bab 62 ~ Aku tidak peduli ~
63
Bab 63 ~ Hancur karena kesombongan ~
64
Bab 64 ~ Masuk rumah sakit ~
65
bab 65 ~ Terharu ~
66
bab 66 ~ Anak tidak tau di untung ~
67
Bab 67 ~ Ini rumah ku~
68
Bab 68 ~ Aku ingin ibuku yang merawatku. ~
69
Bab 69 ~ Bakteri penggoda ~
70
Bab 70 ~ Kamu terlalu manja ~
71
Bab 71 ~ Siapa yang membayar makanan ini ~
72
bab 72 ~ Ancaman besar ~
73
Bab 73 ~ Tidak akan menyerah ~
74
Bab 74 ~ Bertemu kembali ~
75
Bab 75 ~ kesakitan ~
76
Bab 76 ~ Melahirkan bayi yang cantik ~
77
Bab 77 ~ Imut seperti kamu ~
78
bab 78 ~ maafkan aku ~
79
Bab 79 ~ Nenek sakit keras ~
80
Bab 80 ~ Menikah siri ~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!