Bab 3 Bima Sakti Sahabat Baru Anika

Anika tersenyum memandangku. Sepertinya ada sesuatu yang ingin disampaikan kepadaku. Aku menatapnya dengan penuh selidik.

"Ada apa, Anika? Nampaknya ada kabar baik. Sehingga dirimu nampak gembira pagi ini? tanyaku.

"Kakak bisa saja. Padahal aku rasa biasa saja, Nih, " jawab Anika sambil tertawa kecil.

"Tapi bagiku, hari ini kau nampak berbeda. Dandananmu yang rapi dan nampak cantik. Senyum kecerahan semakin nampak gembira," kataku sembari tersenyum mengujinya.

Aku lihat Anika nampak tersenyum mendengar kalimat pujianku terhadapnya.

"Kakak terlalu banyak menggombal, " tukasnya sambil membuang pandangannya. Karena ia tahu bahwa aku menatapnya.

Sejenak kami tenggelam dengan pemikiran masing-masing. Pemikiran yang penuh penduga.

"Beberapa hari kemarin Kakak pernah berpendapat tentang malam yang penuh dengan angin jahat. Dan membantah keindahan misteri malam pendapatku, ' katanya.

"Mungkin demikian, " jawabku.

"Kok mungkin, bukankah demikian?" tugasnya.

"Ya, barangkali aku lupa, "jawabku.

"Pendapat kok lupa."

"Maklum sudah tua," jawabku bergurau. "Lantas ada apa dengan pendapatku tentang malam."

Anika menatap padaku, tatapan yang sulit untuk aku jelaskan. sambil sedikit memperbaiki kerudung dikepalanya, ia pun mengungkapkan apa yang dipikirkan, "Semalam aku melihat malam yang begitu terang. Malam yang aku utarakan penuh keindahan, " ujarnya padaku.

Aku hanya memandangnya. Sengaja aku biarkan Anika mengungkapkan pendapatnya tentang malam. Sebab darinya aku mendapatkan berbagai arti yang kadang lepas dari pemikiranku. Entah, Anika mampu berpikiran yang kecil sekalipun. Barangkali itu adalah arti bahwa perempuan memiliki pemikiran yang lembut.

"Pada langit yang biru, aku melihat bintang gemintang berhamburan. Mereka sepertinya memiliki nyawa, hidup dan berucap selamat malam, " ungkapnya.

Sampai pada kalimat ini, aku tak bisa menahan pemikiranku.

"Apa? Bintang berbicara padamu?!" tanyaku terkejut.

Anika mengangguk pelan. Dia tersenyum dan berkata, "Pasti kau hak percaya. Dan kau akan mengatakan aku gila atau terjebak pada alam imajinerku, " tebalnya membaca pikiranku.

Aku menatapnya dengan seksama. Dan memang pemikiran siapa saja yang mendengar ungkapan Anika pasti akan berkata yang demikian. Atau kalau tidak demikian, akan berpendapat gadis yang penuh halusinasi.

"Memang, sejak saya SMU saya suka akan malam. Dan banyak hal yang aku pelajari pada malam. Aku pahami, aku rasakan semakin indah. Namun aku tidak berada pada dunia khayal. Meski semua orang yang aku kasih cerita, akan berpendapat aku gila atau aku menjadi orang gali," ujarnya.

Aku hanya diam. Aku melihat keseriusan apa yang diungkapkan Anika padaku. Aku seperti tak tega untuk tak mendengarkan kata dan ungkapan dari Anika.

"Lantas apa lagi yang bintang ungkapkan untukmu malam itu, selain mereka mengucapkan salam?" tanyaku.

Kembali Anika menatap padaku. Kali ini aku melihat ada cahaya teduh yang luar biasa pada raut mukanya yang oval.

"Kau benar ingin mendengar lidahku di malam itu atau kau hanya sekadar menghiburku? " tanyanya.

"Aku ingin mendengar secara serius," sahutku.

Anika menarik nafas panjang seolah tak percaya pada jawabanku. Namun ia seolah ingin menghibur dirinya, dan mencari siapa yang mau menerima ceritanya.

"Bintang gemintang nampak gembira bertemu denganku. Senyumnya nampak indah berkembang. Dia mengenalkan beberapa yang belum aku ketahui. Salah satunya adalah Bintang Bima Sakti, " ujarnya serius.

"Apa yang dia ceritakan padamu?" tanyaku. Entah mengapa aku semakin terseret pada imajinasi gadis itu. Seolah aku lupa pada pernyataanku yang heran akan imajinasinya.

"Bima Sakti malam itu dalam pandanganku, seolah olah adalah satriya yang gagah. Satriya yang penuh wibawa dan pemberani. Namun kewibawaan Bima Sakti digoda oleh ular hitam yang mengelilinginya. Sementara samudra susu juga terus bergelombang untuk membantu sang Bima Sakti bisa mengalahkan lilitan ular hitam tersebut," ujar Anika.

"Masa begitu sih," ucapku memotong kalimat Anika.

"Demikian adanya yang aku terima," jawabnya.

"Sebentar, aku boleh berpendapat, nggak? " tanyaku.

"Boleh saja, wong undang undang saja melindungi pendapat kita, " ujarnya bergurau.

"Bintang Bima Sakti adalah gugusan bintang yang besar. Yang hitam adalah jalur rotasi dan yang putih adalah jutaan gugusan bintang bintang sehingga nampak seperti kabut," kataku.

Anika aku pandang nampak diam. Matanya beberapa kali berkedip seolah merenung apa yang aku kemukakan.

"Bisa jadi demikian, itu adalah pendapat teori ahli astronomi, " ujarnya.

"Berbicara bintang jelas, berbicara tentang astronomi, Nona cantik, ' ungkapkan.

"Saya dahan soal itu, Kak. Namun aku melihat malam itu berbeda. Dan saya juga terkesima saat menyaksikan bintang-bintang malam itu, " ujarnya.

"Lantas apa yang kau saksikan tentang Bima Sakti?" tanyaku.

"Aku menyaksikan saat ular naga hitam melilit tubuh Bima Sakti, tiba tiba berubah menjadi perempuan cantik yang luar biasa," terang Anika.

"Cantik mana sama kamu? " godaku.

"Ya, cantik di lah. sang saking cantiknya saya tak bisa kekasih, kok."

"Sama kalo guru denganmu. Saking cantikmu aku dan tidak bisa menjelaskan terangmu, " jawabku.

"Mesti gombalannya di lanjut," dia menimpali godaanku dengan ketus.

"Lanjutin, gimana Naga jadi perempuan cantik, " ujarku.

"Beber dilanjut ceritanya, makanya jangan nggombal," celutuknya.

Anika kemudian melanjutkan apa yang di saksikan malam itu tentang Bintang Bima Sakti.

Menurutnya, saat perempuan cantik dari ular naga memegang kaki dan sebagian badan dari Bima sakti, tiba tiba samudra putih tersebut berombak ganas. Samudra yang dikatakan bagai susu itu berkali kali menyerang Perempuan jelmaan ular naga, namun tak bisa melepaskan cengkeramannya.

"Cengkeraman Naga yang menjelma menjadi perempuan cantik itu lebih kuat. Sehingga samudra putih yang menderas ombaknya, turut jatuh ke bumi. Berkelip kelip dan sebagai tanda bahwa cahaya itu dari langit, "tegasnya.

"Menjadi meteor kah, atau yang orang di kampungku menyebut watu lintang, " tanyaku.

Anika hanya menggeleng sebagai tanda dia tidak mengerti.

"Yang aku tahu, setelah kejadian samudra susu menetes jatuh karena sebutan ombak kerasnya, semburat merah tiba dan mendung menutup bintang Bima Sakti, " tegasnya.

Aku hanya bisa tertegun mendengar kisah yang disampaikan oleh Anika. Dan kami terdiam menuju alam analis tentang apa yang di alami oleh Anika.

*****

Setelah kejadian pertemuanmu dengan Anika dan penjelasan mengenai malam dan Bisa Sakti. aku ceritakan pada Kakakku di Banten, Kakek hanya tertawa.

"Dia pacarmu, ya. Untung kau dapat pacar kayak gitu, " ujar Kakek.

"Kok bisa, Kek? " tanyaku penasaran.

"Hanya orang orang yang kuat tirakat yang bisa merasakan dan menyaksikan semacam itu, "jawaban Kakek yang semakin membuat aku jadi penasaran.

"Bintang Bisa sakti adalah lambang diri kita. Sedang cahaya hitam adalah saudara kita yang bersifat alwamah. Lantas berubah menjadi perempuan cantik, adalah asal dari saudara kita yang berwarna hitam dan kuning. Kuning biasanya dari nafsu keinginan. Hitam dari nafsu rakus, " terang Kakek.

"Sedang samudra itu apa, Kek. Kok putih warnanya," tanyaku.

"Samudra warna putih seharusnya tenang. Itu adalah lambang nafsu yang tenang. Karena masih muda, keinginan terus mengalahkan nafsu jahat kuat maka berombak lah. Hal wajar itu. Tapi bila dilanjutkan tirakatnya, akan tenang sendiri, ' lanjut Kakek.

Dari situlah aku baru tahu bahwa Anika adalah ahli dalam hidup tirakatan. Dia sering jaga malam hingga pagi, sering puasa weton dan senin Kamis.

*****

Terpopuler

Comments

Sari

Sari

berat kak tulisanmu, tapi aku sudah mampir,
pelan pelan aku baca lagi nanti untuk mengerti dan pahami. 👍

2024-09-20

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Ganjilkah Cinta
2 Bab 2 Menyibak Waktu
3 Bab 3 Bima Sakti Sahabat Baru Anika
4 Bab 4 Kebersamaan di kahyangan
5 Bab 5 Menyibak Suru Kubeng
6 Bab 6 Sabda Bancangan
7 Bab 7 Lokasi Raibnya Ki Gede
8 Bab 8 Mencari Titik Jimat
9 Bab 9 Kidung Prabu Brawijaya
10 Bab 10 Bumi Wengker
11 Bab 11 Bumi Taji
12 Bab 12 Candi Kami
13 Bab 13 Rusaknya Tempat Sakral
14 Bab 14 Keajaiban Lokasi Keramat
15 Bab 15 Teror Hantu Jepang
16 Bab 16 Hantu Jepang Dan Kasus Kemanusiaan
17 Bab 17 Wayang Jawa
18 Bab 18 Cungkup Kok Candi
19 Bab 19 Sayembara Roso Wulan.
20 Bab 20 Terbunuhnya Anjing Belang Junjang
21 Bab 21 Wong Kalang Tegap dan Kuat
22 Bab 22 Dewi Senggono
23 Bab 23 Lumpuhnya Dewi Senggono Wati
24 Bab 24 Yakin Jadi Mantra Sakti
25 Bab 25 Penari Kepang kok Kesurupan
26 Bab 26 Reyog Untuk Hengki
27 Bab 27 Rahasia Weton
28 Bab 28 Buwuh
29 Bab 29 Reog dan Avatar Wisnu
30 Bab 30 Nara Singa Melawan Raja Asura
31 Bab 31 Lacak Gemblak
32 Bab 32 Ki Warok Jo Kromo
33 Bab 33 Malam Pertama Jadi Gemblak
34 Bab 34 Menerima Hadiah Seekor Sapi
35 Bab 35 Kasdi Gemblak
36 Bab 36 Gladen Jatil
37 Bab 37 Menuju Pentas
38 38 Reog Sotren
39 Bab 39 Gemblake Njathil
40 Bab 40 Gemblak Bukan Pelarian Seks
41 Bab 41 Misteri Cinta
42 Bab 42 Berebut Buah Rambutan
43 Bab 43 Pertama Berdua
44 Bab 44 Foto di Laptop
45 Bab 45 Tika Mata Awan
46 Bab 46 Tika Indigo
Episodes

Updated 46 Episodes

1
Bab 1 Ganjilkah Cinta
2
Bab 2 Menyibak Waktu
3
Bab 3 Bima Sakti Sahabat Baru Anika
4
Bab 4 Kebersamaan di kahyangan
5
Bab 5 Menyibak Suru Kubeng
6
Bab 6 Sabda Bancangan
7
Bab 7 Lokasi Raibnya Ki Gede
8
Bab 8 Mencari Titik Jimat
9
Bab 9 Kidung Prabu Brawijaya
10
Bab 10 Bumi Wengker
11
Bab 11 Bumi Taji
12
Bab 12 Candi Kami
13
Bab 13 Rusaknya Tempat Sakral
14
Bab 14 Keajaiban Lokasi Keramat
15
Bab 15 Teror Hantu Jepang
16
Bab 16 Hantu Jepang Dan Kasus Kemanusiaan
17
Bab 17 Wayang Jawa
18
Bab 18 Cungkup Kok Candi
19
Bab 19 Sayembara Roso Wulan.
20
Bab 20 Terbunuhnya Anjing Belang Junjang
21
Bab 21 Wong Kalang Tegap dan Kuat
22
Bab 22 Dewi Senggono
23
Bab 23 Lumpuhnya Dewi Senggono Wati
24
Bab 24 Yakin Jadi Mantra Sakti
25
Bab 25 Penari Kepang kok Kesurupan
26
Bab 26 Reyog Untuk Hengki
27
Bab 27 Rahasia Weton
28
Bab 28 Buwuh
29
Bab 29 Reog dan Avatar Wisnu
30
Bab 30 Nara Singa Melawan Raja Asura
31
Bab 31 Lacak Gemblak
32
Bab 32 Ki Warok Jo Kromo
33
Bab 33 Malam Pertama Jadi Gemblak
34
Bab 34 Menerima Hadiah Seekor Sapi
35
Bab 35 Kasdi Gemblak
36
Bab 36 Gladen Jatil
37
Bab 37 Menuju Pentas
38
38 Reog Sotren
39
Bab 39 Gemblake Njathil
40
Bab 40 Gemblak Bukan Pelarian Seks
41
Bab 41 Misteri Cinta
42
Bab 42 Berebut Buah Rambutan
43
Bab 43 Pertama Berdua
44
Bab 44 Foto di Laptop
45
Bab 45 Tika Mata Awan
46
Bab 46 Tika Indigo

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!