Keesokan harinya ibu dan mas Agung bersiap-siap untuk kerumah Irene. "Mia... Mia" ucap mas Agung sambil mengetok pintu, Mia yang baru bangun bergegas menghampiri pintu "iya mas ada apa " ucap Mia." Ibu sama aku mau ke rumah tante Irene kamu tidak kerja kan sama suamimu" ucap Agung. "Tidak mas aku cuti sama suamiku tapi aku disuruh kerumah Aldy sama tante ine untuk jadi panitia siraman, tetapi aku datang siangan mau siap - siap dulu" ucap Mia. "Ya sudah aku duluan sama Ibu tetapi aku binggung siap yang nganterin kami untuk ke rumah tante Irene" ucap Agung sambil garuk-garuk kepala yang tidak gatal. Mia hanya tersenyum lebar "mas.. mas" naik mobil lah kan dirumah ada mobil 2 mas, mas sama ibu naik mobil Alphard sama pak Min aku sama mas Tio dan lili naik BMW ke rumah tante Ine. "Oke" kalo begitu mas sama ibu kerumah tante Irene dulu ya, sambil melangkah menuju ibunya yang ada dihalaman depan yang sedang lihat tanaman. Mobil Alphard sudah dipanasin oleh pak Min
"Bu, mas, mobil sudah siap kita langsung berangkat mas" ucap pak Min. "iya Pak Min jangan lupa bawa bingkisan itu ya pak Min tahu alamat bu Irene" ucap Ibu Nia "sudah bu bu Mia sering ke sana bersama bapak dan kemarin saya habis kasih undangan yang sudah di cetak untuk pernikahan mas Aldy" ucap pak Min dan pak Min membuka pintu ibu dan mas Agung langsung naik dan tiba- tiba jalanan penuh. "pak Min apa tiap hari jalanan penuh kaya begini tapi kemarin pas kerumah Mia tidak penuh jalannya seperti ini gerutu ibu. " sabar bu" ucap Agung. Pak Min hanya mengelus mukanya dan akhirnya tiba di rumah Tante Irene.
"Tok.... tok" pintu di ketok Agung dan dibuka oleh tante Irene yang habis jogging. "Assalamu'alaikum Irene masih ingat aku tidak"
tante
Irene berfikir dan memegang dahinya. "Ya ampun iya bibi Nia" sambil berpelukan "Apa khabar nya udah lama bibi tidak ke Jakarta padahal anak bibi pada di jakarta" sambil mempersilahkan masuk "oya yang ganteng ini siapa" ucap Irene. "Agung anak pertama ku saudara nya Mia" iya yang pns itu dan nikah sama dosen kan" maaf ya tante cerewet karena sudah lama tidak ketemu walau saudaramu cuma Mia yang sering ke sini anak bibi yang nomor 4,5 juga sering ke sini dan yang nomor 3 siapa namanya bibi bayu, Rudy dan lucky iya dan menantu bibi itu Tio sering kesini karena satu kerjaan sama ayah anak-anak.
"Anakmu mana Irene" ucap Nia, anakku yang pertama di Singapura rizky,istrinya buka usaha di sana dan yang ke dua dia di rumah nya Aldy yang mau nikah bibi,si bontot Dinda masih sekolah dibangku kelas 1 SMA. Kami Cuma bertiga di rumah sepi apalagi om Tirta selalu dinas keluar kota kalo ikut kasihan Dinda anak nya manja dan kelakuannya seperti laki - laki karena om Tirta garis militer kali ya jadi Dinda ya gitu lah" sambil senyum Nia dan Agung.Tak lama bibi sumi datang membawa kan minuman dan cemilan buat tamu dan Agung melihat foto-foto itu Dinda yang sambil menunjuk kan jarinya ini tante sambil menunjukkan fotonya lagi yang di dinding Iya kok kamu tahu iya kata tante tomboy dan anak Tante laki-laki semua kecuali Dinda kan "o iya aku lupa" Irene berucap sambil tersenyum dan pintu gerbang terbuka dan suara mobil klakson berbunyi "assalamu'alaikum " ucap seorang laki-laki yang berwibawa dan tegas iya itu suara om Tirta. "eh mas sudah sampai" sambil bersalaman dan Irene menghampiri suaminya yang masih di depan baru keluar mobil Irene menuju suaminya ada siapa mamah kata suaminya. Itu ada bibi Nia sambil jalan ke ruang tamu beserta Irene dan Tirta menghampiri Nia yang sekaligus bibi dari Tirta dan langsung bersalaman begitu juga dengan Agung.
Waktu tidak terasa hampir menunjukkan jam 12 siang di sela-sela pembicaraan Tirta berucap Bibi aku ingin meminang anak mu yang laki-laki untuk anak ku Dinda. Nia terkejut begitu juga dengan Agung aku sudah bicara sama Irene karena aku tidak ingin putus saudara sama bibi karena paman dan bibi yang sudah merawat ku sampai seperti ini.
Tapi aku belum berkesempatan berbicara sama bibi tadinya aku sama Irene mau ke Yogyakarta tapi aku di kerjaan belum diperbolehkan cuti, dan ALLAH berkehendak lain.
Adzan dzuhur berkumandang dan mereka mengakhiri pembicaraan untuk sholat dulu berjamaah yang tidak jauh dari mesjid rumah Tirta keluarga Tirta terkenal ramah dan dermawan karena Tirta merasakan dulu ditinggal oleh ibunya berumur 1 tahun dan ayah nya menikah lagi tapi Tirta dirawat oleh neneknya dan paman dan bibinya termasuk Nia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 33 Episodes
Comments
Maminya Nathania Bortum
saya kasih bunga
semangat yah
2022-04-20
0