One Day In London 10

Apa yang dirasakan Olliver, hampir sama dengan apa yang dirasakan Tara. Meskipun belum ada cinta yang benar-benar cinta, tetapi wanita cantik itu juga merasa nyaman berdekatan dengan Olliver. Sikap humoris dan romantis dari seorang Olliver, membuat Tara betah berlama-lama berbincang dengannya.

Kini, terhitung sudah satu bulan sejak pertemuan pertama mereka. Saling menyimpan nomor, ternyata dimanfaatkan oleh kedua belah pihak. Baik Tara maupun Olliver, masing-masing rajin mengirim pesan. Pagi, siang, sore, bahkan malam, mereka saling meluangkan waktu untuk mengabari satu sama lain. Tak jarang juga mereka mengobrol lama via telepon ataupun telepon video.

Sesuai dengan rencana semula, Tara tidak kembali ke Paris. Dia justru bekerja di Vavaco—perusahaan industri fashion yang ada dalam naungan Nero. Dulu, Raina yang bekerja di sana. Sekarang, Tara mengikuti jejak sang ibunda. Dia langsung menjadi senior yang banyak membagi ilmu untuk designer-designer lain yang juga tergabung dalam perusahaan itu.

Seperti peribahasa, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, begitulah Nero dan Tara. Nero si pekerja keras yang nyaris tak kenal waktu, putri sulungnya juga mewarisi sifat tersebut. Jika tidak acara atau janji dengan orang lain, Tara sangat betah duduk di kursi kerjanya. Tak jarang ia pulang petang dan bahkan malam.

Malam ini pun demikian. Jarum jam sudah menyentuh angka tujuh, tetapi Tara masih betah berkutat dengan sketsa desain yang ada di hadapannya. Padahal, tadi Raina sudah mengirim pesan dan menyuruhnya pulang. Namun, Tara tak jua beranjak, seolah-olah tubuhnya sudah mengakar di kursi tersebut.

Barulah ketika ponselnya berdering—pertanda telepon masuk, Tara menghentikan sejenak aktivitasnya.

Namun, ternyata bukan Raina ataupun Nero, melainkan Olliver. Sejak tadi sore, lelaki itu memang tak membalas pesannya. Ahh, tahu-tahu sekarang malah menelepon—telepon video.

Sembari mengucap 'halo', Tara melepas kacamatanya. Lantas, menyelipkan anak rambut yang agak berantakan ke belakang telinga.

"Masih kerja ya?" tanya Olliver dari seberang sana. Tampaknya, lelaki itu sudah senggang. Buktinya, sekarang duduk bersandar di sofa kamar.

"Iya. Mau pulang nanggung, tinggal dikit. Sekalian aja aku selesaikan," jawab Tara.

"Jangan terlalu diforsir, masih ada hari esok." Olliver memamerkan senyum manisnya. Seperti magnet, Tara pun jadi ikut tersenyum karenanya.

"Maaf ya, baru sekarang hubungin kamu. Tadi nggak tahu kalau HP udah lowbat. Di restoran lagi ada yang reservasi untuk acara, jadi lumayan sibuk. Makanya, pas udah sampai rumah baru sempat nelfon," lanjut Olliver.

Tara mengangguk, kemudian menyandarkan punggung di kursi kerjanya.

"Tara, weekend nanti kamu ada acara nggak?" tanya Olliver.

Tara berpikir sejenak. "Kayaknya kosong. Kenapa?"

"Aku boleh ke rumahmu?"

Tara terkejut. Lantas spontan berucap, "Kamu mau ke Surabaya sini?"

Olliver mengangguk tanpa ragu.

"Kalau kamu nggak keberatan," ucapnya beberapa sata kemudian.

"Ya nggak lah, aku kan cukup diam di rumah. Kamu yang perjalanan jauh ke sini, nggak repot kah?"

"Nggak dong. Aku kan memang pengin nemuin kamu."

"Ya udah, kalau gitu datang aja. Aku nggak ada acara kok. Mama Papa kayaknya juga kosong," kata Tara. "Ngomong-ngomong kamu mau ke sini sendiri atau sama Om dan Tante?"

"Kayaknya sendiri. Nanti aja kalau udah deal, aku bawa Mama Papa ke sana."

"Hah? Deal apanya?"

"Ya ... ada deh. Nanti kamu juga tahu sendiri," sahut Olliver sembari menaikkan kedua alisnya dan juga menyunggingkan senyum aneh.

"Kamu mau kerja sama dengan papaku?" tanya Tara, sedikit bercanda.

Ya, sebenarnya dia agak paham dengan arah pembicaraan Olliver. Mungkin, yang dimaksud adalah hubungan mereka. Mengingat selama ini, Olliver kerap kali menyiratkan sebuah perasaan lain untuknya.

"Ya ... mungkin semacam itu. Kerja sama jangka panjang." Olliver menjawab sambil terkekeh-kekeh.

Tara hanya ikut tertawa, tidak menyahut lagi dengan kata-kata.

"Oh ya, kamu nanti mau dibawain apa?" tanya Olliver.

"Apa ya?" Tara melirik ke atas, seolah-olah sedang berpikir. "Terserah kamu aja lah, aku bingung kalau ditanya gini," sambungnya.

"Terserah itu sulit loh, Ra, beneran."

Tara pun tertawa lepas. Melihat ekspresi Olliver yang mendadak memelas, lucu saja menurut Tara.

Obrolan mereka pun berlanjut sampai beberapa menit kemudian. Ada dampak positif dari telepon Olliver barusan, Tara jadi menyudahi pekerjaannya dan beranjak pulang. Kalimat 'kalau kerja jangan diforsir' dari Olliver, ampuh juga untuk melunakkan keras kepalanya Tara.

_______

Berbeda dengan kebanyakan wanita karier lainnya yang lebih suka makan di luar, Tara justru lebih suka makan di rumah. Didikan Raina memang tidak diragukan, anak gadisnya tumbuh menjadi wanita berkelas yang menjunjung tinggi harga diri dan attitude.

Jam berapa pun Tara pulang, amat sangat jarang dia melewati makan malam di luar—hanya sekali waktu ketika ada janji dengan rekan bisnis. Selebihnya, Tara memilih makan di rumah dan menikmati hidangan hasil sentuhan tangan ibunda dan pelayan di rumahnya.

Tak terkecuali malam ini. Meski sudah telat dari jam normal, tetapi Tara tak keberatan. Dia asyik saja menikmati makan malamnya. Tak lupa sambil memuji betapa lezatnya hasil masakan Raina.

"Kamu ini, Ra, paling pinter membuat Mama seneng. Setiap makan pasti bilang paling lezat lah, paling nikmat lah, padahal masakan Mama ya begitu-begitu saja. Kalah jauh sama restoran-restoran di luar sana."

"Itu kan kata Mama, kataku jauh enakan masakan Mama lah," sahut Tara sambil terus menyuap makan malamnya yang masih tersisa sedikit.

Raina benar-benar bahagia menatapnya. Demi apa sekarang berkumpul lagi dengan anak gadisnya itu, setelah bertahun-tahun tinggal berjauhan.

"Oh ya, Ma, akhir pekan nanti katanya Olliver mau ke sini." Tara bicara sembari mengelap bibirnya dengan tisu.

"Olliver?"

Tara mengangguk.

"Dalam rangka apa?"

"Nggak ada, Ma. Pengin ketemu aja katanya," jawab Tara.

Raina menatap anaknya cukup lama. Lantas bertanya, "Kamu dan Olliver ...?"

"Aku nggak tahu pasti sih, Ma. Tapi ... kayaknya memang dia mau menganggapku lebih dari teman. Kalau misalkan iya, menurut Mama gimana?"

Raina menarik napas panjang, kemudian balik bertanya, "Perasaanmu sendiri gimana ke dia?"

"Aku nyaman sama dia, Ma. Dan menurutku dia cukup baik, lebih baik dari yang namanya Orion. Jujur ya, Ma, waktu itu aku agak kecewa. Bisa-bisanya dia mementingkan pekerjaan, padahal kita udah buat janji dari jauh-jauh hari."

Raina mangut-mangut, paham benar dengan apa yang dikatakan Tara. Karena dirinya pun waktu itu juga sedikit kecewa, mengapa Orion malah tidak menampakkan batang hidung.

"Kalau Olliver, menurut Mama orangnya gimana?" tanya Tara sembari membalas tatapan ibunya.

"Menurut Mama dia juga baik. Kata Tante Vale, dia juga belum pernah pacaran. Tapi, ada beberapa teman perempuan. Dia pekerja keras, tapi nggak sampai menutup diri kayak Orion. Kalau kamu beneran sama dia, Mama yakin dia juga bisa menjaga jarak dengan teman perempuannya. Karena menurut pandangan Mama, dia bukan tipe playboy."

Tara tersenyum, merasa puas dengan jawaban Raina, yang sama persis dengan pandangannya sendiri. Olliver memang ada beberapa teman perempuan—hanya teman. Olliver juga tak menutupi itu, dia pernah bercerita pada Tara. Kalau niatnya buruk, tidak mungkin kan berterus terang?

Bersambung..

Terpopuler

Comments

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Orion kamu tertinggal jauh , dan setelah nya yang ada hanya penyesalan 😅😅

2024-08-09

1

Aditya HP/bunda lia

Aditya HP/bunda lia

good Oliver cepet halalin ajah tuman biar nyaho tuh si Orion nyesel kejer dia ntar sukirin gemes banget jadinya geregeeeettt 😬😬

2024-08-08

1

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2024-08-08

1

lihat semua
Episodes
1 One Day In London 1
2 One Day In London 2
3 One Day In London 3
4 One Day In London 4
5 One Day In London 5
6 One Day In London 6
7 One Day In London 7
8 One Day In London 8
9 One Day In London 9
10 One Day In London 10
11 One Day In London 11
12 One Day In London 12
13 One Day In London 13
14 One Day In London 14
15 One Day In London 15
16 One Day In London 16
17 One Day In London 17
18 One Day In London 18
19 One Day In London 19
20 One Day In London 20
21 One Day In London 21
22 One Day In London 22
23 One Day In London 23
24 One Day In London 24
25 One Day In London 25
26 One Day In London 26
27 One Day In London 27
28 One Day In London 28
29 One Day In London 29
30 One Day In London 30
31 One Day In London 31
32 One Day In London 32
33 One Day In London 33
34 One Day In London 34
35 One Day In London 35
36 One Day In London 36
37 One Day In London 37
38 One Day In London 38
39 One Day In London 39
40 One Day In London 40
41 One Day In London 41
42 One Day In London 42
43 One Day In London 43
44 One Day In London 44
45 One Day In London 45
46 One Day In London 46
47 One Day In London 47
48 One Day In London 48
49 One Day In London 49
50 One Day In London 50
51 One Day In London 51
52 One Day In London 52
53 One Day In London 53
54 One Day In London 54
55 One Day In London 55
56 One Day In London 56
57 One Day In London 57
58 One Day In London 58
59 One Day In London 59
60 One Day In London 60
61 One Day In London 61
62 One Day In London 62
63 One Day In London 63
64 One Day In London 64
65 One Day In London 65
66 One Day In London 66
67 One Day In London 67
68 One Day In London 68
69 One Day In London 69
70 One Day In London 70
71 One Day In London 71
72 One Day In London 72
73 One Day In London 73
74 One Day In London 74
75 One Day In London 75
76 One Day In London 76
77 One Day In London 77
78 One Day In London 78
79 One Day In London 79
80 One Day In London 80
81 One Day In London 81
82 One Day In London 82
83 One Day In London 83
84 One Day In London 84
85 One Day In London 85
86 One Day In London 86
87 One Day In London 87
88 One Day In London 88
89 One Day In London 89
90 One Day In London 90
91 One Day In London 91
92 One Day In London 92
93 Promo Novel Baru—Fifty Days
Episodes

Updated 93 Episodes

1
One Day In London 1
2
One Day In London 2
3
One Day In London 3
4
One Day In London 4
5
One Day In London 5
6
One Day In London 6
7
One Day In London 7
8
One Day In London 8
9
One Day In London 9
10
One Day In London 10
11
One Day In London 11
12
One Day In London 12
13
One Day In London 13
14
One Day In London 14
15
One Day In London 15
16
One Day In London 16
17
One Day In London 17
18
One Day In London 18
19
One Day In London 19
20
One Day In London 20
21
One Day In London 21
22
One Day In London 22
23
One Day In London 23
24
One Day In London 24
25
One Day In London 25
26
One Day In London 26
27
One Day In London 27
28
One Day In London 28
29
One Day In London 29
30
One Day In London 30
31
One Day In London 31
32
One Day In London 32
33
One Day In London 33
34
One Day In London 34
35
One Day In London 35
36
One Day In London 36
37
One Day In London 37
38
One Day In London 38
39
One Day In London 39
40
One Day In London 40
41
One Day In London 41
42
One Day In London 42
43
One Day In London 43
44
One Day In London 44
45
One Day In London 45
46
One Day In London 46
47
One Day In London 47
48
One Day In London 48
49
One Day In London 49
50
One Day In London 50
51
One Day In London 51
52
One Day In London 52
53
One Day In London 53
54
One Day In London 54
55
One Day In London 55
56
One Day In London 56
57
One Day In London 57
58
One Day In London 58
59
One Day In London 59
60
One Day In London 60
61
One Day In London 61
62
One Day In London 62
63
One Day In London 63
64
One Day In London 64
65
One Day In London 65
66
One Day In London 66
67
One Day In London 67
68
One Day In London 68
69
One Day In London 69
70
One Day In London 70
71
One Day In London 71
72
One Day In London 72
73
One Day In London 73
74
One Day In London 74
75
One Day In London 75
76
One Day In London 76
77
One Day In London 77
78
One Day In London 78
79
One Day In London 79
80
One Day In London 80
81
One Day In London 81
82
One Day In London 82
83
One Day In London 83
84
One Day In London 84
85
One Day In London 85
86
One Day In London 86
87
One Day In London 87
88
One Day In London 88
89
One Day In London 89
90
One Day In London 90
91
One Day In London 91
92
One Day In London 92
93
Promo Novel Baru—Fifty Days

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!