One Day In London 13

Dalam suasana yang masih tidak nyaman, Orion membuang puntung rokok yang masih tersisa setengah. Lantas, kembali ke kamar dan melihat ponselnya. Iseng-iseng dia melihat-lihat story dari teman kontaknya, dan tak sengaja melihat story milik Olliver.

Sebuah foto tangan yang saling menggenggam. Satu tangan laki-laki jelas milik Olliver, sedangkan tangan wanitanya pasti milik Tara. Di bawah foto tersebut tertulis kalimat 'cinta pertama dan terakhir'.

"Mulus juga jalan percintaan Olliver, nggak berliku-liku seperti aku dan Sunny," gumam Orion sembari meletakkan kembali ponselnya. Sedikit pun tak ada niat untuk meninggalkan komentar, meski satu kata saja.

Akan tetapi, niat untuk diam dan menikmati ketenangan—dalam keresahan, gagal seketika karena tiba-tiba pintu kamar diketuk dari luar. Bukan suara pelayan, melainkan suara ibunya. Jadi, mau tidak mau Orion bangkit dan membuka pintu.

"Ada apa, Ma?" tanya Orion.

Dengan antusias, Vale menunjukkan ponselnya, yang kala itu sedang menampilkan story milik Olliver.

"Lihat, jalan asmaranya adikmu, lancar banget. Cintanya diterima oleh Tara. Orion, kamu nggak pengin kayak gini? Bawa menantu untuk Mama? Ayolah, cepat cari Sunny-mu dan kenalkan ke Mama."

Orion tersenyum kecut. Tidak perlu diingatkan, kalau memang ada jalannya, sekarang pun dia akan membawa Sunny ke hadapan Vale. Namun, apa bisa dikata jika segenap usaha sudah dilakukan, tetapi masih jalan buntu yang didapatkan.

"Kapan kamu akan menemukan Sunny-mu, hmm?"

Pertanyaan Vale kembali membuyarkan lamunan Orion, membuatnya mende-sah panjang karena tak punya jawaban yang tepat.

"Kalau memang nggak ada harapan lagi, wanita lain masih banyak, Orion. Kalau kamu mau membuka hati, pelan-pelan pasti bisa lepas dari masa lalumu," lanjut Vale dengan ekspresi masam. Bohong jika dia tidak khawatir, melihat anaknya jatuh cinta pada sosok yang entah. Bagaimana jika sampai tua Orion terus terpaku seperti itu? Bukankah termasuk bencana?

"Iya, Ma." Akhirnya, jawaban lirih terucap dari bibir Orion, selaras dengan raut muka yang meredup seperti orang yang kehilangan gai-rah hidup.

Bahkan, saat Vale berlalu dari hadapannya, Orion hanya terdiam sembari menyenderkan tubuhnya di dinding, memandang kosong pada ibunda yang makin menjauh dari pandangan.

_______

Pagi ini menjadi pagi yang berbeda sepanjang hidup Olliver, mungkin inilah pagi terindah yang pernah ia lalui selama ini.

Setelah semalam cintanya mendapat sambutan baik dari sang pujaan. Bahkan, status sebelumnya yang sekadar teman, sekarang bisa dikatakan tunangan. Lantas pagi ini, dia bisa memasak berdua dengan Tara.

Dalam balutan dress selutut dan rambut yang digulung asal-asalan, Tara tampak cantik di mata Olliver. Menatapnya jauh lebih menarik, dibanding menatap wortel yang sedang dia iris.

"Yang fokus, awas nanti tangannya kena," tegur Tara sambil tertawa.

"Kan ada kamu yang bisa bantu ngobatin." Bukannya menuruti kata-kata Tara, Olliver malah mengajak bercanda. Bahkan, kini tatapannya justru lebih lekat, membuat Tara tersipu hingga akhirnya mengalihkan perhatian pada daun bawang yang sedang dia cuci.

Melihat hal itu, Olliver makin gemas. Dengan perasaan yang menggebu-gebu, dia meninggalkan sejenak pisaunya dan mendekati Tara dari belakang.

"Sayang," panggilnya dengan lirih.

Tara tak menjawab, tetapi bibirnya mengulum senyum tipis. Untuk pertama kalinya dia mendengar sebutan itu dari Olliver.

"Sayang." Olliver mengulangi panggilannya.

Tanpa menoleh, Tara menyahut, "Udah buruan masak, jangan kebanyakan bercanda. Katanya nanti mau jalan-jalan."

Mendengar jawaban Tara, Olliver kembali teringat dengan rencana mereka hari ini, yakni jalan-jalan. Karena hal itu, niat Olliver untuk lanjut menggoda Tara jadi gagal. Dia lebih memilih melanjutkan masakan yang belum matang, sembari berpikir, 'nanti masih ada banyak waktu untuk bersamanya'.

Benar saja, usai menyantap sarapan, Olliver dan Tara langsung pergi bersama, dengan menggunakan mobil milik Tara. Banyak tempat yang mereka kunjungi, mulai dari pusat perbelanjaan, taman kota, tempat kuliner, dan yang terakhir ... pantai.

Sekitar jam empat sore Tara dan Olliver tiba di pantai. Semilir angin langsung menerpa mereka, seolah memberikan sambutan hangat pasa sepasang kekasih yang baru hitungan jam menjalin hubungan itu.

Sambil bergandengan tangan, Tara dan Olliver menyusuri dermaga. Menantang angin yang tak henti berembus, juga memamerkan kemesraan pada debur ombak yang terus berkejaran di bawah sana.

"Lihat deh, mataharinya cantik banget," ujar Tara seraya menunjuk matahari yang condong ke arah barat, seakan-akan siap tenggelam di balik bentangan laut luas.

"Cantikan kamu." Jawaban yang cukup singkat, tetapi sukses membuat Tara tersipu malu.

Namun, Olliver tidak bohong. Saat itu Tara memang terlihat cantik. Dengan mengenakan celana selutut yang dipadu dengan kaus abu-abu pendek, kulit putih Tara makin terpancar. Sementara rambutnya dikuncir tinggi-tinggi dengan sedikit anak rambut dibiarkan terurai, dan sekarang meriap dipermainkan angin. Dengan penampilan seperti itu, Tara tak terlihat seperti wanita 28 tahunan. Andai mengaku berusia 18 tahunan, pasti banyak orang yang percaya.

"Kamu suka nggombal," celetuk Tara setelah semu merah di pipinya mulai berkurang.

"Aku serius, Sayang."

Ahh, dasar Olliver, sangat pintar membuat tersipu. Lagi-lagi dia memanggil dengan sebutan 'sayang', tidak tahu apa jika selama ini Tara sangat asing dengan sebutan itu.

Layaknya pasangan kekasih yang selaras satu sama lain, begitu pun Tara dan Olliver. Meski tak ada ajakan dari bibir masing-masing, tetapi langkah kaki mereka kompak menuju gazebo yang ada di ujung dermaga. Keduanya pun duduk di sana, menikmati deru angin yang terus berpadu dengan debur ombak. Seperti lagu romansa yang mengantar alunan cinta mereka di tengah birunya laut, putihnya pasir, dan hangatnya sinar mentari.

"Sayang."

Ketiga kalinya Olliver memanggil Tara dengan sebutan 'sayang', sepertinya sampai ke depan nanti panggilan itu akan abadi.

"Hmmm," jawab Tara. Lidahnya masih canggung untuk ikut memanggil 'sayang'.

"Mmm, boleh tahu nggak, sebelum aku ... udah pernah pacaran belum? Atau ... jatuh cinta doang gitu? Bukan apa-apa kok, cuma pengin tahu aja," kata Olliver. Meski dia sudang mendengar dari ibunya tentang perjalanan Tara yang konon katanya tak pernah kenal cinta, tetapi Olliver ingin mendengar langsung dari Tara sendiri.

"Aku sibuk kerja, nggak sempat mikir cinta. Mama aja sampai berulang kali kasih nasihat, nyuruh aku nyari pacar. Takut keburu tua katanya." Tara menjawab sambil tertawa renyah. Agak aneh juga jika dipikir-pikir, zaman sekarang tidak kenal cinta sampai 28 tahun.

"Berarti ... aku yang pertama ya?"

"Heem." Tara mengangguk.

"Kamu juga cinta dan pacar pertamaku. Ahh, pertama dan terakhir lebih tepatnya," ujar Olliver sambil menatap Tara. "Meski aku pernah bilang punya beberapa teman perempuan, tapi nggak ada yang bikin aku jatuh cinta. Ya ... cuma temenan aja. Malah kebanyakan karena mereka manfaatin aku, untuk mendekati Orion. Jenny itu salah satunya, yang pernah aku ceritain ke kamu. Dari lama dia suka sama Orion dan aku yang dititipi ini itu."

Tara mangut-mangut. Kemudian berkata, "Dilihat dari fotonya, Jenny itu cantik loh. Kok Orion nggak mau?"

Olliver mengedikkan bahu sembari menarik napas panjang. "Katanya sih dia punya pujaan sendiri. Udah dari beberapa tahun lalu malah. Ketemu sebentar sama cewek, terus jatuh cinta sampai sekarang. Tapi, tuh cewek nggak tahu keberadaannya di mana. Udah nikah atau belum, nggak tahu. Bahkan, nama aslinya aja nggak tahu siapa. Tapi, Orion mati-matian nunggu dia. Mama kadang sampai heran, sehebat apa cewek itu, kok bisa-bisanya bikin Orion jadi bego."

Meski tidak banyak komentar, tetapi Tara merekam jawaban tersebut. Sekarang dia jadi tahu alasan Orion tidak menemuinya malam itu, pasti karena ada hati yang masih dikejar. Ya ... meski menurut Tara itu bentuk kebodohan yang hakiki, bisa-bisanya jatuh cinta dengan orang yang tak dikenal. Mengingat dirinya sendiri sangat anti dengan orang asing.

"Memang ketemunya di mana?" Iseng, Tara melayangkan pertanyaan daripada diam.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@E𝆯⃟🚀BuNdAιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

tara masih ingat gak ya pertemuan singkatnya dengan Orion dulu?

2024-08-12

2

Apriyanti

Apriyanti

lanjut thor

2024-08-12

2

Kendarsih Keken

Kendarsih Keken

Mungkin kan Tara mengingat saat petemuan nya dngn Orion yak sewaktu di paris dulu , setelah mendengar cerita nya Oliver tentang saudara kembar nya

2024-08-12

2

lihat semua
Episodes
1 One Day In London 1
2 One Day In London 2
3 One Day In London 3
4 One Day In London 4
5 One Day In London 5
6 One Day In London 6
7 One Day In London 7
8 One Day In London 8
9 One Day In London 9
10 One Day In London 10
11 One Day In London 11
12 One Day In London 12
13 One Day In London 13
14 One Day In London 14
15 One Day In London 15
16 One Day In London 16
17 One Day In London 17
18 One Day In London 18
19 One Day In London 19
20 One Day In London 20
21 One Day In London 21
22 One Day In London 22
23 One Day In London 23
24 One Day In London 24
25 One Day In London 25
26 One Day In London 26
27 One Day In London 27
28 One Day In London 28
29 One Day In London 29
30 One Day In London 30
31 One Day In London 31
32 One Day In London 32
33 One Day In London 33
34 One Day In London 34
35 One Day In London 35
36 One Day In London 36
37 One Day In London 37
38 One Day In London 38
39 One Day In London 39
40 One Day In London 40
41 One Day In London 41
42 One Day In London 42
43 One Day In London 43
44 One Day In London 44
45 One Day In London 45
46 One Day In London 46
47 One Day In London 47
48 One Day In London 48
49 One Day In London 49
50 One Day In London 50
51 One Day In London 51
52 One Day In London 52
53 One Day In London 53
54 One Day In London 54
55 One Day In London 55
56 One Day In London 56
57 One Day In London 57
58 One Day In London 58
59 One Day In London 59
60 One Day In London 60
61 One Day In London 61
62 One Day In London 62
63 One Day In London 63
64 One Day In London 64
65 One Day In London 65
66 One Day In London 66
67 One Day In London 67
68 One Day In London 68
69 One Day In London 69
70 One Day In London 70
71 One Day In London 71
72 One Day In London 72
73 One Day In London 73
74 One Day In London 74
75 One Day In London 75
76 One Day In London 76
77 One Day In London 77
78 One Day In London 78
79 One Day In London 79
80 One Day In London 80
81 One Day In London 81
82 One Day In London 82
83 One Day In London 83
84 One Day In London 84
85 One Day In London 85
86 One Day In London 86
87 One Day In London 87
88 One Day In London 88
89 One Day In London 89
90 One Day In London 90
91 One Day In London 91
92 One Day In London 92
93 Promo Novel Baru—Fifty Days
Episodes

Updated 93 Episodes

1
One Day In London 1
2
One Day In London 2
3
One Day In London 3
4
One Day In London 4
5
One Day In London 5
6
One Day In London 6
7
One Day In London 7
8
One Day In London 8
9
One Day In London 9
10
One Day In London 10
11
One Day In London 11
12
One Day In London 12
13
One Day In London 13
14
One Day In London 14
15
One Day In London 15
16
One Day In London 16
17
One Day In London 17
18
One Day In London 18
19
One Day In London 19
20
One Day In London 20
21
One Day In London 21
22
One Day In London 22
23
One Day In London 23
24
One Day In London 24
25
One Day In London 25
26
One Day In London 26
27
One Day In London 27
28
One Day In London 28
29
One Day In London 29
30
One Day In London 30
31
One Day In London 31
32
One Day In London 32
33
One Day In London 33
34
One Day In London 34
35
One Day In London 35
36
One Day In London 36
37
One Day In London 37
38
One Day In London 38
39
One Day In London 39
40
One Day In London 40
41
One Day In London 41
42
One Day In London 42
43
One Day In London 43
44
One Day In London 44
45
One Day In London 45
46
One Day In London 46
47
One Day In London 47
48
One Day In London 48
49
One Day In London 49
50
One Day In London 50
51
One Day In London 51
52
One Day In London 52
53
One Day In London 53
54
One Day In London 54
55
One Day In London 55
56
One Day In London 56
57
One Day In London 57
58
One Day In London 58
59
One Day In London 59
60
One Day In London 60
61
One Day In London 61
62
One Day In London 62
63
One Day In London 63
64
One Day In London 64
65
One Day In London 65
66
One Day In London 66
67
One Day In London 67
68
One Day In London 68
69
One Day In London 69
70
One Day In London 70
71
One Day In London 71
72
One Day In London 72
73
One Day In London 73
74
One Day In London 74
75
One Day In London 75
76
One Day In London 76
77
One Day In London 77
78
One Day In London 78
79
One Day In London 79
80
One Day In London 80
81
One Day In London 81
82
One Day In London 82
83
One Day In London 83
84
One Day In London 84
85
One Day In London 85
86
One Day In London 86
87
One Day In London 87
88
One Day In London 88
89
One Day In London 89
90
One Day In London 90
91
One Day In London 91
92
One Day In London 92
93
Promo Novel Baru—Fifty Days

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!