One Day In London 5

"Ma, aku nggak mau dikenal-kenalin lagi. Kalau memang harus melupakan dia, aku akan mencari penggantinya sendiri."

Setelah diam cukup lama, Orion melontarkan penolakan. Pasalnya bukan sekali ini Vale akan mengenalkannya dengan seorang wanita, melainkan sudah berkali-kali. Orion sudah bosan dan tak mau lagi berurusan dengan mereka.

"Orion—"

"Rekan bisnis Papa dari Surabaya? Yang mana, Ma? Om Nero bukan?" pungkas Olliver yang saat itu sudah kembali ke meja makan. Tatapannya tampak antusias ketika menyebut nama 'Nero'.

"Iya, Om Nero. Dia dan papamu ada projek baru. Sekalian bahas itu, mereka mau ke sini sambil membawa anak gadisnya, Tara. Katanya baru pulang dari Paris. Dia yang mau kukenalkan ke kakakmu," sahut Vale.

"Tara? Gadis kecil yang cantik dan imut waktu itu, kan? Wih, kayak apa ya dia sekarang, jadi penasaran."

Mata Olliver terlihat berbinar saat menjawab ucapan ibunya. Dia teringat dengan masa silam, masa-masa dia mengagumi si kecil Tara. Cantik, lucu, dan imut menurutnya. Tak tahu sekarang bagaimana wajah gadis kecil itu, pasti sudah dewasa dan ... Olliver yakin cantiknya tidak akan luntur.

"Ma, suruh kenalan sama Olliver aja. Dari dulu kan dia suka muji-muji yang namanya Tara itu." Orion berucap tanpa menoleh, hatinya masih kesal meski tak jelas apa penyebabnya; ledekan Olliver, rencana Vale yang akan mengenalkannya dengan Tara, atau ... teringat Sunny yang seolah memupus harapannya. Entahlah.

"Sudah-sudah ayo makan dulu. Soal itu kita bahas nanti saja." Riu menengahi anak dan istrinya. Dia tak mau lagi ada perdebatan di meja makan, sekalipun hanya perdebatan kecil.

Sementara itu, pikiran Olliver mulai melanglang ke mana-mana. Meski mulutnya terus mengunyah makanan, tetapi otaknya berusaha membayangkan sosok Tara saat ini. Secantik apa dia?

Sebenarnya sejak dulu sampai sekarang Nero dan Riu terus terlibat kerja sama. Namun, sejak lulus SMA Tara sudah kuliah di Paris, pun lanjut kerja di sana. Selain jarang pulang, Tara juga tak pernah muncul di sosial media, makanya Olliver tak tahu bagaimana rupa wanita itu sekarang.

______

Di tengah pusat Kota Surabaya, tepatnya di dalam rumah mewah berlantai tiga milik keluarga Morvion, seorang wanita sedang berdiri di dekat terali balkon. Ia menikmati embusan angin malam, sekaligus memandang gemerlap kota.

Senyum tipis tersungging di bibir ranumnya, manakala mengingat tahun demi tahun yang ia habiskan di negara orang. Ya, tidak sia-sia. Perjuangan keras, jauh dari orang tua, nyatanya berbuah manis. Sekarang ia pulang ke kampung halaman sambil membawa gelar master fashion designer, juga membawa pengalaman kerja bertahun-tahun dengan gaji tinggi.

Bukan kaleng-kaleng, wanita penyandang nama Taraliza Morvion itu lulusan universitas terbaik di Kota Paris, juga mantan desainer di perusahaan fashion terkemuka di sana. Sungguh, prestasi yang sangat menakjubkan.

"Rasanya kangen banget dengan rumah dan kamar ini," gumam Tara seorang diri.

Ucapannya disambut dengan embusan angin yang meriapkan rambut hitamnya, yang saat itu dibiarkan tergerai dan menutupi punggung.

Meski di Paris Tara sangat menyukai fashion untuk diri sendiri—dengan mengenakan softlens dan rambut palsu, tetapi ia tak berani menerapkan itu semua di rumah. Ibu kandungnya—Raina, kurang suka jika dirinya mengaplikasikan tampilan yang berlebihan. Cukup make up, selebihnya biarkan natural.

"Pantas Mama panggil dari luar nggak ada jawab, ternyata kamu di sini."

Tara menoleh seketika dan mendapati Raina sudah berdiri di pintu yang menghubungkan kamar dengan balkon. Senyum manis Tara ulurkan untuk menyambut tatapan lembut dari ibunya.

"Seru, Ma, lihatin suasana luar sambil kena angin. Sejuk-sejuk gimana gitu," ucap Tara, seraya melangkah mendekati Raina.

"Tapi, jangan lama-lama. Lihat, kamu pakai dress pendek dan nggak ada lengannya, kedinginan nanti."

Tara tertawa kecil. "Iya, Ma."

Tak berselang lama, keduanya pun masuk kamar dan duduk di sofa, di depan televisi. Raina menautkan kedua tangan sambil berpikir bagaimana caranya memulai obrolan yang agak serius, sementara Tara hanya mengamati gerak-gerik Raina.

"Mama mau ngomong sesuatu kah?" tanya Tara.

Raina tersenyum masam. "Sebenarnya iya, tapi ...."

"Ngomong aja, Ma. Nggak usah tegang gitu. Memang mau ngomong apa sih?"

"Mmm, sebelum Mama ngomong, boleh Mama tanya sesuatu?"

Tara mengangguk tanpa ragu.

"Kamu udah ada pacar belum? Atau minimal lelaki yang dekat denganmu? Mmm, atau yang nggak dekat tapi kamu sukai?" tanya Raina dengan hati-hati.

Tara menggeleng samar. Sejauh ini, hidupnya sudah disibukkan dengan kuliah dan kerja. Tidak ada waktu untuk memikirkan laki-laki, lebih tepatnya dia belum ada niatan untuk itu. Sampai kini usinya sudah menginjak 28 tahun, belum sekalipun dia menjalani hubungan asmara. Ah, jangankan sejauh itu. Jatuh cinta dalam diam saja, dia belum pernah.

Raina menarik napas panjang, lantas bicara dengan serius, "Kamu udah nggak muda, Tara. Dua puluh delapan tahun untuk wanita, itu adalah usia yang sangat matang. Udah waktunya kamu memikirkan laki-laki dan pernikahan. Karier nggak akan terhenti dengan menikah, Tara. Bahkan, udah punya anak pun masih bisa berkarier, kalau memang itu yang kamu inginkan."

"Belum ada yang cocok loh, Ma." Jawaban yang sama setiap kali Raina membahas pernikahan, seperti template yang tinggal copy paste.

"Terus? Mau sampai kapan? Nunggu usia genap tiga puluh? Atau tiga lima atau empat puluh?"

Tara hanya tersenyum nyengir, sembari menggaruk-garuk tengkuk yang mendadak gatal.

"Dari semua ceritamu, nggak ada yang lain selain pekerjaan. Lalu gimana kamu bisa nemu yang cocok? Mencoba menjalani aja nggak pernah," ujar Raina sambil mengembuskan napas kasar.

"Iya sih, Ma." Tara menjawab santai, malah terkesan asal-asalan.

"Minggu depan papamu mau membahas projek baru dengan Om Riu, rekan bisnis yang sering Mama ceritakan, yang tinggalnya di Jakarta. Dia punya anak kembar, laki-laki. Yang satu persis kayak kamu, kerja mulu sampai nggak ingat umur. Rencananya Mama mau ngenalin kamu sama dia, kalau kamu mau."

Sekilas Tara menatap Raina tanpa kedip. Kemudian, menggenggam tangan ibunya itu sambil berkata, "Ma, aku ikut apa kata Mama aja. Aku bisa kayak sekarang juga berkat arahan Papa dan Mama, jadi dalam hal memilih masa depan pun aku percaya dengan pilihan Mama. Kalau menurut Mama laki-laki itu baik untukku, dan dia juga mau sama aku, aku nggak akan nolak, Ma."

Mendengar ucapan Tara, Raina langsung tersenyum. Demi apa anak gadisnya tak pernah menjadi sosok yang liar, meskipun bertahun-tahun hidup di luar negeri. Rupanya norma dan aturan yang ia ajarkan, masih dipegang teguh sampai sekarang.

"Ya sudah, kalau begitu minggu depan Mama akan mempertemukan kalian. Semoga kalian benar-benar cocok satu sama lain."

"Iya, Ma." Tara mengangguk sambil tersenyum.

Untuk saat ini tak ada bayangan apa pun tentang lelaki yang dimaksud ibunya. Walau katanya dulu pernah bertemu sewaktu ia masih kecil, tetapi Tara tak ingat sama sekali. Entah karena dirinya yang terlalu kecil atau memang tak ada kesan yang perlu diingat. Bahkan, Tara bisa mengingat namanya saja setelah Raina menyebutnya.

Ahh, memorimu sangat buruk, Tara.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Windy Veriyanti

Windy Veriyanti

sama-sama gila kerja

2024-08-24

3

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

@💤ιиɑ͜͡✦⍣⃝కꫝ🎸🇵🇸

tara manis banget. nurut apa kata mamah yaa

2024-08-05

2

Uba Muhammad Al-varo

Uba Muhammad Al-varo

lah ini jadi deg-degan, kayanya pertemuan pertama keluarga Nero dan Riu, Orion nggak ketemu sama Tara secara Orion sendiri udah menyerahkan Oliver untuk ketemu dengan keluarga Nero, dan setelah nya pertemuan berikutnya baru Orion menyesal, jadi nggak sabar menunggu kelanjutan ceritanya kakak 🙏💪💪💪

2024-08-01

4

lihat semua
Episodes
1 One Day In London 1
2 One Day In London 2
3 One Day In London 3
4 One Day In London 4
5 One Day In London 5
6 One Day In London 6
7 One Day In London 7
8 One Day In London 8
9 One Day In London 9
10 One Day In London 10
11 One Day In London 11
12 One Day In London 12
13 One Day In London 13
14 One Day In London 14
15 One Day In London 15
16 One Day In London 16
17 One Day In London 17
18 One Day In London 18
19 One Day In London 19
20 One Day In London 20
21 One Day In London 21
22 One Day In London 22
23 One Day In London 23
24 One Day In London 24
25 One Day In London 25
26 One Day In London 26
27 One Day In London 27
28 One Day In London 28
29 One Day In London 29
30 One Day In London 30
31 One Day In London 31
32 One Day In London 32
33 One Day In London 33
34 One Day In London 34
35 One Day In London 35
36 One Day In London 36
37 One Day In London 37
38 One Day In London 38
39 One Day In London 39
40 One Day In London 40
41 One Day In London 41
42 One Day In London 42
43 One Day In London 43
44 One Day In London 44
45 One Day In London 45
46 One Day In London 46
47 One Day In London 47
48 One Day In London 48
49 One Day In London 49
50 One Day In London 50
51 One Day In London 51
52 One Day In London 52
53 One Day In London 53
54 One Day In London 54
55 One Day In London 55
56 One Day In London 56
57 One Day In London 57
58 One Day In London 58
59 One Day In London 59
60 One Day In London 60
61 One Day In London 61
62 One Day In London 62
63 One Day In London 63
64 One Day In London 64
65 One Day In London 65
66 One Day In London 66
67 One Day In London 67
68 One Day In London 68
69 One Day In London 69
70 One Day In London 70
71 One Day In London 71
72 One Day In London 72
73 One Day In London 73
74 One Day In London 74
75 One Day In London 75
76 One Day In London 76
77 One Day In London 77
78 One Day In London 78
79 One Day In London 79
80 One Day In London 80
81 One Day In London 81
82 One Day In London 82
83 One Day In London 83
84 One Day In London 84
85 One Day In London 85
86 One Day In London 86
87 One Day In London 87
88 One Day In London 88
89 One Day In London 89
90 One Day In London 90
91 One Day In London 91
92 One Day In London 92
93 Promo Novel Baru—Fifty Days
Episodes

Updated 93 Episodes

1
One Day In London 1
2
One Day In London 2
3
One Day In London 3
4
One Day In London 4
5
One Day In London 5
6
One Day In London 6
7
One Day In London 7
8
One Day In London 8
9
One Day In London 9
10
One Day In London 10
11
One Day In London 11
12
One Day In London 12
13
One Day In London 13
14
One Day In London 14
15
One Day In London 15
16
One Day In London 16
17
One Day In London 17
18
One Day In London 18
19
One Day In London 19
20
One Day In London 20
21
One Day In London 21
22
One Day In London 22
23
One Day In London 23
24
One Day In London 24
25
One Day In London 25
26
One Day In London 26
27
One Day In London 27
28
One Day In London 28
29
One Day In London 29
30
One Day In London 30
31
One Day In London 31
32
One Day In London 32
33
One Day In London 33
34
One Day In London 34
35
One Day In London 35
36
One Day In London 36
37
One Day In London 37
38
One Day In London 38
39
One Day In London 39
40
One Day In London 40
41
One Day In London 41
42
One Day In London 42
43
One Day In London 43
44
One Day In London 44
45
One Day In London 45
46
One Day In London 46
47
One Day In London 47
48
One Day In London 48
49
One Day In London 49
50
One Day In London 50
51
One Day In London 51
52
One Day In London 52
53
One Day In London 53
54
One Day In London 54
55
One Day In London 55
56
One Day In London 56
57
One Day In London 57
58
One Day In London 58
59
One Day In London 59
60
One Day In London 60
61
One Day In London 61
62
One Day In London 62
63
One Day In London 63
64
One Day In London 64
65
One Day In London 65
66
One Day In London 66
67
One Day In London 67
68
One Day In London 68
69
One Day In London 69
70
One Day In London 70
71
One Day In London 71
72
One Day In London 72
73
One Day In London 73
74
One Day In London 74
75
One Day In London 75
76
One Day In London 76
77
One Day In London 77
78
One Day In London 78
79
One Day In London 79
80
One Day In London 80
81
One Day In London 81
82
One Day In London 82
83
One Day In London 83
84
One Day In London 84
85
One Day In London 85
86
One Day In London 86
87
One Day In London 87
88
One Day In London 88
89
One Day In London 89
90
One Day In London 90
91
One Day In London 91
92
One Day In London 92
93
Promo Novel Baru—Fifty Days

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!