Kemarahan Gadis

"Kamu pelakornya! Jelas - jelas Mama dan Papa menikah, dan tante menjadi orang ketiga dalam hubungan mama dan Papa, berarti tante adalah pelakor. Dasar setan!" Gertak Gadis, amarahnya seakan memuncak, bahkan tangannya seakan gatal ingin menampar wajah Dina 

"Kamu ini hanya anak kecil, yang tak tau apa - apa, jadi lebih baik kamu diam! " tegas Dina yang membuat Gadis semakin memanas. 

Walaupun hatinya terasa sakit tak seharusnya menghadapi wanita ja*ang dengan deraian air mata

"Gadis sudah cukup!" Rama baru mulai membuka suara. 

"Diam! Papa lebih memilih mengekori wanita ini daripada mencari Mama dan Gadis. Sebajingan itukah Papa? Seorang pria yang selalu kujadikan panutan. Ini baru aku yang memergoki kalian. Bagaimana kalau Mama yang langsung memergoki kalian, tidaklah kalian berpikir kalau Mama juga manusia yang memiliki hati!" teriak Gadis dengan amarah yang sudah tak dapat ditahan lagi. 

Bahkan kali ini Gadis berani menentang sang ayah. 

"Gadis, cukup! Kamu hanya perlu waktu untuk memahami semuanya. Sudah ya! Ini rumah sakit, jangan ribut disini" Rama berusaha terlihat tenang. 

Pria itu memegang tangan Gadis, dan berusaha menenangkan putrinya itu. 

Namun, Gadis langsung menepis kasar tangan sang ayah. 

"Tante aku tidak menyangka kalau tante adalah diri yang tajam dibalik mawar indah. Tante tak jauh beda dengan seorang pelacur!"

Plak...!!! 

Dina tak dapat menahan amarahnya,  wanita itu mendaratkan tamparan keras pada pipi Gadis yang  membuat kulit wajah wanita itu seketika memerah. 

Brian, Yasmin, dan Kejora membulatkan matanya serentak, ketika melihat adegan di depan mata mereka. 

Sementara Gadis memegangi pipinya yang terasa memanas. 

"Tante, berani menampar aku? Berarti tante juga harus berani menerima balasan dariku!" Gadis semakin mendekat ke arah Dina dan menambah rambut wanita itu dengan keras. 

"Aw, sakit! Seketika wanita itu memekik sambil melepaskan tangan Gadis dari rambutnya. 

"Tante pikir, aku akan diam dan menangis dengan tamparan yang tante berikan?  Salah! Aku bahkan bisa melakukan yang lebih gila dari apa yang tante perbuat! " geram Gadis sambil terus menjambak rambut Dina,  tak peduli berapa usia wanita yang di lawannya itu sekarang. Karena menjadi musuh tak harus memiliki usia yang sepadan. 

"Gadis, sudah! Lepaskan rambut tante Dina!  Gertak Rama sambil memegang tangan Gadis berusaha melepaskan cengkraman putrinya pada rambut Dina. 

"Astaga! Ma ada apa? Pekik seorang wanita yang baru saja datang bersama seorang pria paruh baya itu. 

"Pa, tolongin mama!  Titah Viona kepada seorang pria disampinnya itu

Dan pria di sampingnya adalah Reno,  mantan suami Dina sekaligus ayah Viona. 

Namun, pria itu tetap terlihat santai ketika melihat kerusuhan dihadapannya. 

"Gadis lepasakn Mama!" Viona ikut andil, berusaha melepaskan cengkeraman Gadis dari rambut ibunya. 

Gadis, kamu gila ya?! " Viona mendorong tubuh Gadis sampai menjauh dari Dina. 

Bahkan tubuh Gadis hampir terjatuh jika Yasmin dan Kejora tak segera menahannya

"Dis lo gak apa - apa kan? Tanya Yasmin seraya membantu Gadis untuk tegak berdiri kembali

Yasmin itu merasa khawatir dengan sahabatnya. 

Namun, ia tak mengetahui apa masalah sebenarnya, sehingga Kejora dan Yasmin bingung harus melakukan apa. 

"Bukan aku yang gila,  tapi ibumu! Dia telah menjadi pelakor! Dia perusak rumah tangga mama dan papaku! " teriak Gadis sambil menunjuk kearah Dina yang sibuk membenarkan rambutnya. 

"Tunggu! maksud kamu pria ini.....? " Viona menunjuk ke arah Rama. 

"Iya, dia adalah Papaku, yang telah ibumu rampas!" balas Gadis yang masih diliputi amarah. 

"Gak! Mama gak mungkin kaya gitu." Viona menggelengkan kepalanya tak percaya. 

"Viona, sekarang kamu tau kan berapa buruknya ibumu? Jadi, berhentilah menyalahkan Papa  karena Papa meninggalkan kalian," tutur Reno yang berdiri di samping Viona. 

Seketika Viona menoleh kearah ayahnya. 

Seorang pria yang selalu ia hakimi bersama Bara, karena perlakuannya. 

Reno pergi dari rumah dan menceraikan Dina, semenjak itu Viona dan Bara membenci Papa mereka, karena menganggap Reno lah yang berselingkuh. Tentu itu semua atas hasutan Dina agar kedua anaknya membenci Reno. 

"Viona, jangan dengarkan apa yang Papa kamu katakan.  Dia itu bohong, jangan percaya!" sangkal Dina dengan segera. 

"Mau mengelak seperti apa lagi kamu, Dina! Sudah kukatakan, semua kebenaran akan terbongkar, hanya tinggal menunggu waktu saja. Aku tidak perlu repot - repot membongkar semuanya. Karena kamu yang datang sendiri bersama laki - laki itu di hadapan anakmu sendiri" tutur Reno dengan bibir tersenyum miring. 

Rama mengusap wajahnya yang terlihat memerah. 

"Diam! Kamu jangan merasa paling benar. Viona apa yang dikatakan Papa kamu itu salah. Dialah yang sebenarnya selingkuh dan meninggalkan Mama," ucap Dina sambil berusaha meyakinkan Viona. 

Viona masih mematung dengan perasaan berkecamuk. 

Selama ini berpikir kalau Papanya adalah seorang pecundang yang rela meninggalkan istri dan anaknya demi wanita lain. 

"Semuanya sudah jelas, Dina. Bahkan, semua terbongkar pada waktu yang tepat di hadapanku, Viona, dan anak dari laki - laki itu" Reno menunjuk pada Rama dengan bibir yang kembali tersenyum miring penuh kemenangan. 

Derat pintu IGD terbuka, mengalihkan pandangan semuanya. 

Seorang Dokter keluar bersama seorang suster. 

Dina segera mendekat kearah pintu IGD. 

"Dok, Bagaimana keadaan putra saya?" Tanya Dina dengan tak sabar. 

"Pasien banyak mengeluarkan darah pada lukanya,  oleh karena itu kami membutuhkan donor darah,  karena persediaan darah dengan golongan B, di rumah sakit sedang dalam keadaan kosong," jelas dokter itu yang membuat wajah Dina semakin terlihat tegang. 

"Jadi, apa disini ada yang memiliki golongan B?" Sambung dokter itu lagi. 

"Saya,  Dok!"  Yang membuat semua mata seketika tertuju kearahnya. 

Gadis membulatkan mata ketika ayahnya mengatakan itu. 

"Kok golongan darah Bara B sih? Aku pikir, golongan darah Bara sama dengan Aku dan Papa" Viona kembali memasang wajah bingung. 

"Karena dia bukan anak Papa" jawab Reno yang membuat semua orang tercengang. 

Dina melempar tatapan tajam kearah mantan suaminya itu. 

"Apa? Bara bukan anak Papa?" Pekik Viona yang lagi - lagi tercengang. 

"Iya, silahkan kamu minta penjelasan kepada mama kamu, selama ini Papa sudah mengemas rapi - rapi soal ini. Tapi, kelakuan mama kamu sendiri yang membongkarnya. Papa harap, Bara baik - baik saja. Walaupun bagaimana Papa menyayangi Bara. Papa pamit dulu" Reno menepuk pelan bahu Viona yang masih berdiri mematung. 

"Jadi,  sebenarnya Bara itu anak siapa?! " sergah Viona dengan sorot mata tertuju kearah sangat ibu. 

"Bara adalah anak saya" jawab Rama membuat Gadis seakan berhenti bernapas. 

"Apa ini, Pa? Kenyataan apa lagi? " Gadis semakin  tercengang dan tak habis pikir. 

Perasaannya campur aduk,  ia benar - benar tak percaya apa yang telah terjadi. 

"Papa jahat!  Papa benar - benar jahat! Aku kecewa sama papa! Gadis menarik kemeja Rama dan memukul dada ayahnya itu dengan tangis yang seketika memecah. 

Perasaannya sakit, hatinya hancur dan seketika pikirannya kacau. 

Semua seakan menerpa tubuh dan pikirannya. 

" aku benci Papa... "Ucap Gadis lagi dengan suara parau. 

Air mata sudah tak terbendung lagi, membasahi pipi mulusnya. 

Semua terbongkar secara serentak, sedangkan hati dan pikirannya belum siap menerima semua itu. 

Gadis tak ingin menangis agar tak terlihat lemah. Namun, kenyataan seolah memporak porandakan perasaannya sehingga mendorong buliran kristal menerobos pelupuk mata. 

"Mohon maaf Pak yang bersedia memberikan donor darah silahkan ikut suster untuk melakukan pemeriksaan dan pengambilan darah, " ucap seorang dokter laki - laki  yang seketika memecahkan suasana

"Ya sudah aku tinggal dulu ya"

"Gadis, sudah ya? Nanti Papa jelaskan lagi sekarang Papa harus menolong Bara." Rama melepaskan tangan Gadis dari kemejanya. 

Pria itu mengikuti langkah seorang suster yang akan memeriksa dan mengambil darahnya. 

Gadis merasa semakin hancur, entah bagaimana dia mendeskripsikan perasaannya saat ini. 

Gadis berlari keluar, tempat itu terlalu mencekam perasaannya

"Dis lo mau kemana? " tanya Yasmin sebelum sahabatnya itu benar - benar menjauh. 

"Pulang,  kalian disini saja" jawab Gadis tanpa membalikkan badannya

Wanita itu berjalan gontai,  sesekali air matanya kembali menetes

Terpopuler

Comments

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Kamu bukannya bodoh kan Vio..

2024-10-19

1

Qaisaa Nazarudin

Qaisaa Nazarudin

Reva?? Siapa lagi nih Reva? 🤦🤦🤦

2024-10-19

1

lihat semua
Episodes
1 Titah Pak Dirga
2 pertemuan keluarga
3 tanggal Pernikahan
4 Berduaan Dengan Clara
5 Bagas dan shinta
6 Tamparan Kejora
7 THE WEDING
8 Tak seindah malam pertama
9 MABA
10 Ciuman pertama
11 Berdua Di Rumah sakit
12 Mulai cemburu
13 Adegan panas di mobil
14 Satu Ranjang Berdua
15 Cincin di jari Kejora
16 Bara ngeselin
17 Pagi berkeringat
18 Bara kecelakaan
19 Kemarahan Gadis
20 Tes DNA Bara
21 Di grebek
22 Dinikahkan
23 Raya
24 Kejora ngambek
25 Tragedi di restoran
26 Air mata Gadis
27 Perdebatan
28 Bara dan Gadis
29 Sikap aneh Kejora
30 Kembali satu kamar
31 Pelukan
32 Semakin Nyaman
33 kejora semakin aneh
34 Tak terduga
35 BERTAMU DI TEMPAT BERBEDA
36 DUA KABAR
37 KEPUTUSAN
38 KEJUTAN
39 MIMPI BARA
40 RENCANA KE LOMBOK
41 BERITA DI MEDSOS
42 MATTEO ARTAWIJAYA
43 MENGGODA
44 RENCANA ASKA DAN KEJORA
45 BERTEMU MONIKA
46 DESAHAN GADIS
47 RENCANA BALIK KE BANDUNG
48 KAMAR MANDI
49 LAPAR DI TENGAH MALAM
50 OH MIE INSTAN
51 MASAKAN GADIS
52 KEMBALI KE KAMPUS
53 RIBUT DI KANTIN
54 HAMIL DILUAR NIKAH
55 BERMAIN DI KAMAR MANDI 21+
56 IKUT SUAMI 21+
57 KELEMBUTAN BARA 21+
58 RUMAH DIANA
59 PERMAINAN BARA
60 ADA APA DENGAN RAYA
61 RAYA DAN RAKA
62 Berpisah sementara
63 MANDI BERSAMA VIRTUAL
64 KEPERGOK
65 PERNIKAHAN
66 TERPAKSA SATU KAMAR
67 ULAR BRIAN
68 TERBUAI
69 SEMAKIN HOT
70 TIGA WANITA
71 RAYA DAN ANDREW
72 MENCURIGAKAN
73 BERTEMU PAPA RENO
74 ADA APA DENGAN RAYA
75 RAYA + RAKA (RUMAH POHON)
76 MENEMUI ANDREW
77 SIAPA RAKA SEBENARNYA
78 MENYUSUL RAKA
79 RAKA DAN RUMAH POHON
80 MASIH RAYA DAN RAKA
81 TENTANG RAKA
82 PREWEDDING
83 PREWEDDING 1
84 DIRUMAH BERSAMA RAKA
85 MASIH BERSAMA RAKA
86 KETAHUAN
87 RAYA, RAKA JADIAN
88 FANTASI SIANG HARI
89 RESEPSI
90 MENIKAH LAH DENGANKU
91 CEMBURU
92 MASAKAN RAKA
93 PUSH UP
94 PEMBUKAAN CAFE BARA DAN GADIS
95 TIDAK PUAS
96 BELUM PUAS
97 RENCANA KULIAH
98 LAMARAN
99 2 MINGGU LAGI
100 KEJORA MELAHIRKAN
101 HAPPY ENDING
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Titah Pak Dirga
2
pertemuan keluarga
3
tanggal Pernikahan
4
Berduaan Dengan Clara
5
Bagas dan shinta
6
Tamparan Kejora
7
THE WEDING
8
Tak seindah malam pertama
9
MABA
10
Ciuman pertama
11
Berdua Di Rumah sakit
12
Mulai cemburu
13
Adegan panas di mobil
14
Satu Ranjang Berdua
15
Cincin di jari Kejora
16
Bara ngeselin
17
Pagi berkeringat
18
Bara kecelakaan
19
Kemarahan Gadis
20
Tes DNA Bara
21
Di grebek
22
Dinikahkan
23
Raya
24
Kejora ngambek
25
Tragedi di restoran
26
Air mata Gadis
27
Perdebatan
28
Bara dan Gadis
29
Sikap aneh Kejora
30
Kembali satu kamar
31
Pelukan
32
Semakin Nyaman
33
kejora semakin aneh
34
Tak terduga
35
BERTAMU DI TEMPAT BERBEDA
36
DUA KABAR
37
KEPUTUSAN
38
KEJUTAN
39
MIMPI BARA
40
RENCANA KE LOMBOK
41
BERITA DI MEDSOS
42
MATTEO ARTAWIJAYA
43
MENGGODA
44
RENCANA ASKA DAN KEJORA
45
BERTEMU MONIKA
46
DESAHAN GADIS
47
RENCANA BALIK KE BANDUNG
48
KAMAR MANDI
49
LAPAR DI TENGAH MALAM
50
OH MIE INSTAN
51
MASAKAN GADIS
52
KEMBALI KE KAMPUS
53
RIBUT DI KANTIN
54
HAMIL DILUAR NIKAH
55
BERMAIN DI KAMAR MANDI 21+
56
IKUT SUAMI 21+
57
KELEMBUTAN BARA 21+
58
RUMAH DIANA
59
PERMAINAN BARA
60
ADA APA DENGAN RAYA
61
RAYA DAN RAKA
62
Berpisah sementara
63
MANDI BERSAMA VIRTUAL
64
KEPERGOK
65
PERNIKAHAN
66
TERPAKSA SATU KAMAR
67
ULAR BRIAN
68
TERBUAI
69
SEMAKIN HOT
70
TIGA WANITA
71
RAYA DAN ANDREW
72
MENCURIGAKAN
73
BERTEMU PAPA RENO
74
ADA APA DENGAN RAYA
75
RAYA + RAKA (RUMAH POHON)
76
MENEMUI ANDREW
77
SIAPA RAKA SEBENARNYA
78
MENYUSUL RAKA
79
RAKA DAN RUMAH POHON
80
MASIH RAYA DAN RAKA
81
TENTANG RAKA
82
PREWEDDING
83
PREWEDDING 1
84
DIRUMAH BERSAMA RAKA
85
MASIH BERSAMA RAKA
86
KETAHUAN
87
RAYA, RAKA JADIAN
88
FANTASI SIANG HARI
89
RESEPSI
90
MENIKAH LAH DENGANKU
91
CEMBURU
92
MASAKAN RAKA
93
PUSH UP
94
PEMBUKAAN CAFE BARA DAN GADIS
95
TIDAK PUAS
96
BELUM PUAS
97
RENCANA KULIAH
98
LAMARAN
99
2 MINGGU LAGI
100
KEJORA MELAHIRKAN
101
HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!