MABA

Pagi itu di ruang makan rumah Aska

"Ka nanti kamu berangkat kerja sekalian antar Kejora ya" titah Bu. Dania

"Kenapa gak pake supir aja sih ma nanti Aska bisa kesiangan" jawab Aska sambil mengunyah roti coklatnya itu

"Mulai sekarang kamu yang antar jemput Kejora kan dia Istri kamu masa mama yang antar jemput. lagian kampus Kejora kan searah sama rumah sakit" balas Bu. Dania seakan tak mau menerima bantahan dari putranya itu.

"Ya sudah Aska berangkat dulu" ucap pria itu setelah meneguk segelas air minum.

"Aska tungguin Kejora dulu, dia belum selesai sarapannya" teriak Bu. Dania

"Makannya cepetan makannya" jawab Aska dengan suara ketusnya

melodi segera mengambil air minum dan meneguk nya.

"Ma, Pa Kejora berangkat dulu,ya! " Ucap gadis itu seraya bangkit dengan cepat.

"iya, semangat kuliahnya ya! Dan kamu Aska, hati - hati bawa mobilnya"

"Iya" balas Aska singkat

Pria itu melangkah dengan lebar meninggalkan ruang makan keluar dari rumahnya.

Kejora tergesa - gesa mengejar langkah lebar Aska.

ia segera mengikuti pria itu masuk kedalam sebuah mobil hitam yang sudah terparkir di halaman rumah itu.

Kejora duduk disamping Aska yang mulai menyalakan mobilnya dan membawa mobil itu.

Keduanya terdiam, pandangan Aska lurus ke arah jalanan yang mulai rame.

senyap tak ada yang berbicara.

Kejora merasa jenuh. ia menoleh ke arah Aska yang terlihat bagaikan sebuah patung.

Hanya tangannya saja yang bergerak memutar setir mobil dan matanya sesekali berkedip.

Bibir pria itu tertutup rapat, tak ada senyum tipis walaupun setipis kesabaran Kejora.

"Kak Aska, nyalain musik ya biar gak sepi" celetuk Kejora yang tak dilirik sedikitpun oleh Aska.

tatapan pria itu masih lurus kearah jalanan

"Berisik! musik tu tak bagus untuk gendang telinga" balas Aska dengan nada datar.

"tapi baik untuk otak, biar fresh tidak suntuk," timpal Kejora.

"Aku gak suka musik"

"Kak Aska itu serius banget ya hidupnya? Kejora menatap wajah pria itu dari samping

hidung mancung Aska terlihat begitu indah.

"Hidup itu bukan permainan"

"tapi kalau terlalu serius hidup itu monoton. hidup itu harus seperti pelangi, banyak warna dan ceria" Kejora tersenyum yang membuat lesung pipi Kejora terlihat Nyata.

Aska melirik sekilas ke wajah cantik yang ada disampingnya itu

Kenapa saat senyum gadis itu terlihat cantik dan manis.

"Pelangi lebih indah kalau warnanya abu - abu semua" balas Aska masih dengan nada bicara yang sama.

"Kak Aska itu gak asik ternyata"

Aska menatap Kejora dengan tatapan tajam dan Aska menghentikan mobilnya

ia menurunkan pandangannya ke arah bibir Kejora.

bibir itu tidak terlalu tipis juga tidak terlalu tebal. wajah Aska mendekat ke Kejora.

hembusan napas hangat terasa menyapu wajah Kejora

"jangan berisik!" ucapnya seraya menaruh jari telunjuknya ke bibir Kejora

"huuuuft kirain mau apa" bisik Kejora.

"Kak Aska kenapa berhenti dijalan? "

"kamu lihat itu!" Aska menunjuk ke arah lampu lalulintas yang berwarna merah

mobil kembali berjalan dan tak lama setelah itu berhenti di depan sebuah kampus

"sudah sampai ya? "

"Kamu liat saja sendiri ini kampus kamu apa bukan?" ucap Aska masih dengan nada yang sama dan pandangan mata lurus ke depan. Tak melirik sedikitpun ke arah gadis yang berada disampingnya itu.

"Ya udah turun sana! ngapain masih disini!?" usir Aska

"Iya - iya, ketus banget sih. Dokter modelan kaya gini, yang ada pasiennya mati ketakutan, bukan mati karena penyakit" cerocos Kejora sambil memakai tasnya.

"Cepetan lama banget"

"iya sebentar! galak banget kayak macan beranak" ejek Kejora seraya membuka pintu mobil Aska

"Kamu tu yang anak macan" Aska geram dengan sorot mata tajam.

"Kak Aska bapaknya macan" balas Kejora lagi sambil turun dari mobil.

Aska menatap Kejora yang kini telah berjalan ke arah gerbang kampus.

Aska menjalankan mobilnya meninggalkan gerbang kampus. ia harus cepat - cepat ke rumah sakit bergelut dengan pasien - pasien yang pasti ingin mengantri berobat kepadanya.

Dokter dengan paras menarik seolah menjadi idola di rumah sakit.

bahkan tak sedikit dokter wanita dan para perawat juga yang berusaha mencari perhatiannya.

Terlebih banyak pasien yang ketagihan berobat kepadanya.

bukan karena cocok dengan obatnya tetapi cocok dengan parasnya

walaupun terkesan dingin tapi Aska cukup ramah dengan pasiennya.

...****************...

Kejora masuk ke kampus seorang diri.

universitas itu sudah banyak di datangi mahasiswa baru yang diminta kumpul di lapangan.

mereka akan melakukan kegiatan Ospek

kegiatan itu dibagi menjadi beberapa kelompok.

Kejora yang belum mempunyai teman mengikuti petunjuk dari kakak tingkat untuk berkumpul bersama empat mahasiswa baru.

"Hai, lo mahasiswi baru ya?" Tanya seorang gadis berambut pendek yang berdiri disamping Kejora.

"udah tau nanya" saut seorang pemuda yang berdiri di depannya.

"Nyaplok aja lo belut sawah!" kesal gadis itu kepada pemuda tadi.

"lo tu cacing kremi!" timpal pemuda berambut cepak itu lagi.

"heh, sesama spesies gak usah saling ribut!" sela seorang gadis yang berdiri di samping gadis merambut pendek tadi.

"Ya sudah dari pada ribut mending kita kenalan, nama gua Bara asli anak Bandung" seorang pemuda berkulit putih berpawakan tegap mengulurkan tangan ke arah Kejora.

"Nama gue Kejora, gue dari Bali," Balas Kejora menerima uluran tangan pemuda tadi.

Keduanya sama - sama tersenyum sebagai awal perkenalan yang baik

"wiiih jauh juga dari Bali. Pantesan bentukan lo beda sama Gadis dan Yasmin"

"Apaan sih lo Brian" timpal Yasmin dengan kesal.

"Nama gue Brian"

"Kalian semua dari SMA yang sama ya pantesan sudah akrab, " ucap Kejora masih asing dengan ucapan teman - teman barunya.

"gue sama Gadis memang dari sekolah yang sama, sudah bestie dari SMA. nah, si belut sawah Brian ini tetangga gue yang malah ikut - ikutan kuliah disini juga. dan ini tadi siapa sih lo namanya?" Yasmin menunjuk ke arah Bara.

"Bara aldino" sahut Bara

"iya, itu. Bara albino"

"aldino woy! lidah lo jegang banget!" sangkal Brian

"Terserah gua lidah - lidah gua"

"sssttttttt berisik banget lo berdua. sekarang saatnya gua kenalan sama lo. Gua Gadis pujaan setiap lelaki tampan di seluruh penjuru dunia" Cerocos gadis cantik berambut lurus itu seraya tangannya mengulur kearah Bara.

"udah tau kan nama gue tadi Bara" balas Bara

"Ya elah, setidaknya lo Terima kek uluran tangan gue, kali aja langsung ada getaran heart to heart diantara kita" Gadis mengedipkan mata sebelah.

"oke gue baik, gue ganteng"Bara mengulurkan tangan ke arah Gadis

Brian dan Bara berasal dari sekolah yang sama tapi berbeda dengan Yasmin san Gadis.

namun karena Yasmin dan Brian tetanggaan jadi mereka sudah akrab.

"Untuk semua MABA diharapkan semua kumpul di lapangan" teriak seorang kakak tingkat dengan menggunakan toa yang membuat semua mahasiswa baru seketika berkumpul di lapangan.

mereka duduk diatas batako di lapangan dan bersiap mendengarkan arahan dari kakak tingkatnya.

Hampir setengah jam mereka disana mendengarkan pengarahan panitia ospek itu, sampai tiba waktunya istirahat.

"Ra, gue sama gadis duluan ke kantin ya? Gue haus banget mau ke kantin, ntar lo nyusul aja sama Brian dan Bara" ujar Yasmin seraya bangkit dari duduknya.

Yasmin dan Gadis sudah pergi ke kantin duluan, sementara Kejora masih merapikan catatannya tadi.

"udah beres, Ra!" tanya Bara yang duduk disampingnya.

"udah.... " jawab Kejora seraya meringis dengan tangan memegangi perutnya.

"lo kenapa, mel? Sakit? tanya Bara dengan dahi mengkerut.

"Gak kok, cuma perut gue sedikit sakit aja. ya sudah gue pulang dulu ya salam buat yang lain"

Episodes
1 Titah Pak Dirga
2 pertemuan keluarga
3 tanggal Pernikahan
4 Berduaan Dengan Clara
5 Bagas dan shinta
6 Tamparan Kejora
7 THE WEDING
8 Tak seindah malam pertama
9 MABA
10 Ciuman pertama
11 Berdua Di Rumah sakit
12 Mulai cemburu
13 Adegan panas di mobil
14 Satu Ranjang Berdua
15 Cincin di jari Kejora
16 Bara ngeselin
17 Pagi berkeringat
18 Bara kecelakaan
19 Kemarahan Gadis
20 Tes DNA Bara
21 Di grebek
22 Dinikahkan
23 Raya
24 Kejora ngambek
25 Tragedi di restoran
26 Air mata Gadis
27 Perdebatan
28 Bara dan Gadis
29 Sikap aneh Kejora
30 Kembali satu kamar
31 Pelukan
32 Semakin Nyaman
33 kejora semakin aneh
34 Tak terduga
35 BERTAMU DI TEMPAT BERBEDA
36 DUA KABAR
37 KEPUTUSAN
38 KEJUTAN
39 MIMPI BARA
40 RENCANA KE LOMBOK
41 BERITA DI MEDSOS
42 MATTEO ARTAWIJAYA
43 MENGGODA
44 RENCANA ASKA DAN KEJORA
45 BERTEMU MONIKA
46 DESAHAN GADIS
47 RENCANA BALIK KE BANDUNG
48 KAMAR MANDI
49 LAPAR DI TENGAH MALAM
50 OH MIE INSTAN
51 MASAKAN GADIS
52 KEMBALI KE KAMPUS
53 RIBUT DI KANTIN
54 HAMIL DILUAR NIKAH
55 BERMAIN DI KAMAR MANDI 21+
56 IKUT SUAMI 21+
57 KELEMBUTAN BARA 21+
58 RUMAH DIANA
59 PERMAINAN BARA
60 ADA APA DENGAN RAYA
61 RAYA DAN RAKA
62 Berpisah sementara
63 MANDI BERSAMA VIRTUAL
64 KEPERGOK
65 PERNIKAHAN
66 TERPAKSA SATU KAMAR
67 ULAR BRIAN
68 TERBUAI
69 SEMAKIN HOT
70 TIGA WANITA
71 RAYA DAN ANDREW
72 MENCURIGAKAN
73 BERTEMU PAPA RENO
74 ADA APA DENGAN RAYA
75 RAYA + RAKA (RUMAH POHON)
76 MENEMUI ANDREW
77 SIAPA RAKA SEBENARNYA
78 MENYUSUL RAKA
79 RAKA DAN RUMAH POHON
80 MASIH RAYA DAN RAKA
81 TENTANG RAKA
82 PREWEDDING
83 PREWEDDING 1
84 DIRUMAH BERSAMA RAKA
85 MASIH BERSAMA RAKA
86 KETAHUAN
87 RAYA, RAKA JADIAN
88 FANTASI SIANG HARI
89 RESEPSI
90 MENIKAH LAH DENGANKU
91 CEMBURU
92 MASAKAN RAKA
93 PUSH UP
94 PEMBUKAAN CAFE BARA DAN GADIS
95 TIDAK PUAS
96 BELUM PUAS
97 RENCANA KULIAH
98 LAMARAN
99 2 MINGGU LAGI
100 KEJORA MELAHIRKAN
101 HAPPY ENDING
Episodes

Updated 101 Episodes

1
Titah Pak Dirga
2
pertemuan keluarga
3
tanggal Pernikahan
4
Berduaan Dengan Clara
5
Bagas dan shinta
6
Tamparan Kejora
7
THE WEDING
8
Tak seindah malam pertama
9
MABA
10
Ciuman pertama
11
Berdua Di Rumah sakit
12
Mulai cemburu
13
Adegan panas di mobil
14
Satu Ranjang Berdua
15
Cincin di jari Kejora
16
Bara ngeselin
17
Pagi berkeringat
18
Bara kecelakaan
19
Kemarahan Gadis
20
Tes DNA Bara
21
Di grebek
22
Dinikahkan
23
Raya
24
Kejora ngambek
25
Tragedi di restoran
26
Air mata Gadis
27
Perdebatan
28
Bara dan Gadis
29
Sikap aneh Kejora
30
Kembali satu kamar
31
Pelukan
32
Semakin Nyaman
33
kejora semakin aneh
34
Tak terduga
35
BERTAMU DI TEMPAT BERBEDA
36
DUA KABAR
37
KEPUTUSAN
38
KEJUTAN
39
MIMPI BARA
40
RENCANA KE LOMBOK
41
BERITA DI MEDSOS
42
MATTEO ARTAWIJAYA
43
MENGGODA
44
RENCANA ASKA DAN KEJORA
45
BERTEMU MONIKA
46
DESAHAN GADIS
47
RENCANA BALIK KE BANDUNG
48
KAMAR MANDI
49
LAPAR DI TENGAH MALAM
50
OH MIE INSTAN
51
MASAKAN GADIS
52
KEMBALI KE KAMPUS
53
RIBUT DI KANTIN
54
HAMIL DILUAR NIKAH
55
BERMAIN DI KAMAR MANDI 21+
56
IKUT SUAMI 21+
57
KELEMBUTAN BARA 21+
58
RUMAH DIANA
59
PERMAINAN BARA
60
ADA APA DENGAN RAYA
61
RAYA DAN RAKA
62
Berpisah sementara
63
MANDI BERSAMA VIRTUAL
64
KEPERGOK
65
PERNIKAHAN
66
TERPAKSA SATU KAMAR
67
ULAR BRIAN
68
TERBUAI
69
SEMAKIN HOT
70
TIGA WANITA
71
RAYA DAN ANDREW
72
MENCURIGAKAN
73
BERTEMU PAPA RENO
74
ADA APA DENGAN RAYA
75
RAYA + RAKA (RUMAH POHON)
76
MENEMUI ANDREW
77
SIAPA RAKA SEBENARNYA
78
MENYUSUL RAKA
79
RAKA DAN RUMAH POHON
80
MASIH RAYA DAN RAKA
81
TENTANG RAKA
82
PREWEDDING
83
PREWEDDING 1
84
DIRUMAH BERSAMA RAKA
85
MASIH BERSAMA RAKA
86
KETAHUAN
87
RAYA, RAKA JADIAN
88
FANTASI SIANG HARI
89
RESEPSI
90
MENIKAH LAH DENGANKU
91
CEMBURU
92
MASAKAN RAKA
93
PUSH UP
94
PEMBUKAAN CAFE BARA DAN GADIS
95
TIDAK PUAS
96
BELUM PUAS
97
RENCANA KULIAH
98
LAMARAN
99
2 MINGGU LAGI
100
KEJORA MELAHIRKAN
101
HAPPY ENDING

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!