008 | Ngerumpi Lagi say

"Tapi serius?"

"Iya serius!" Chika berdecak karena Veronica belum juga faham dengan topik kali ini.

""Gimana sih Lo? Masa dari tadi nggak ngerti juga!" Romi berceletuk kesal menghadapi gadis tomboy dengan satu kaki naik ke atas kursi itu.

"Ngerti jir ngerti! Cuman ya gitu," Veronica malah cengengesan tak jelas membuat yang lain ikut kesal juga.

Kini jam menunjukkan lima sore lewat dua puluh menit, menjelang malam. Pelanggan sudah sepi tak tersisa satu pun. Di tambah karyawan cafe ini yang masih sibuk dengan gosip soal Baginda raja kakek bosnya.

"Eh baru ngeh gue," Riska celingukan menatap ke seluruh penjuru cafe ini yang sudah kosong.

"Paan?" Veronica bertanya dengan ngegas. Membuat Romi melempar kulit kacang ke arah gadis itu.

"Aduh kaki tolong ya turunin. Jangan nggak sopan gitu," Veronica yang merasa di sindir tak mendengarkan. "Sante sih elah, sama kalian doang ini."

"Dia mah sama bos juga nggak ada sopan sopannya yang posisinya lebih tinggi. Lah kita? Sama posisi nambah ngelunjak banget," Chika menatap sinis ada si tomboy satu ini. Geregetan memang menghadapi satu makhluk paling rese dan heboh seperti Veronica.

"Pertanyaan gue nggak di jawab!" Riska bersuara sewot membuat yang lain menatap gadis anggun itu cengo.

"Wih! Gue baru pertama ngeliat orang se anggun Riska ngegas ngomongnya. Selamat ya besti," Veronica menepuk punggung gadis itu keras membuat Riska mengangguk pasrah saja.

"Bocah prik!" Cerca Romi.

"Kenapa ka?" Tanya Roki. Satu satunya orang yang waras setelah Riska. Bahkan bos nya pun ikutan tidak waras saat ada karyawan baru yang membawa virus kesetresan ini.

"Bos kok tumben yah nggak keliatan?" Tanya nya membuat yang lain sontak menengok kebelakang arah pintu masuk ruangan sang bos.

"Kaya nggak tahu aja, bos kan begitu kalo Baginda raja dah berkunjung. Ngamar Mulu kaya cewek," Ucap Chika.

"oh iya! Lupa gue," Riska cengengesan tidak jelas sampai ditatap aneh oleh Veronica.

"Ve? Sumpah ya, gue tau Lo itu setengah cewek setengah cowok. Tapi ya jangan sampe demen cewek juga lah Ve," Romi menatap miris ke arah gadis itu.

Veronica membelalakkan matanya tak terima, ia ancang-ancang berjalan ke arah Romi dan menjambak rambutnya sekuat tenaga.

"Ngomong apa Lo hah? Gue masih waras yah walau tampang ganteng begini!"

Temannya yang lain jelas kelimpungan melihat khodam Veronica yang keluar dan mengamuk tak terkendali. Roki membantu dengan Chika yang ada di Samping Romi. Melepaskan jambakan Veronica yang sangat kuat.

"Aduh! AARRGHH"

"Ve? Lepasin ini rambut anak orang ntar rontok!"

"Biarin! Biar botak sekalian. Enak aja ngomong gue lesbi!"

"Bocah! Elah jangan begini Napa"

Kericuhan yang mereka perbuat mampu membuat sang bos yang sedang asik tidur di ruangannya terganggu. Ia berdecak memegangi kepalanya yang berdenyut karena merasa kurang tidur.

"Siapa sih anjir! Ganggu orang tidur aja!" Bian berjalan sempoyongan ke arah pintu. Dengan muka bantal dan juga rambut yang acak-acakan. Tak lupa, kolor kesayangan bergambar dua kembar botak miliknya terpasang sempurna di kaki yang panjang itu.

"HEH! KARYAWAN BAHLUL! BERISIK LO PADA!"

Seketika ruangan menjadi senyap karna teriakan membahana dari sang pemilik cafe. Karyawannya semua menatap tak percaya ke arah Bian. Bahkan Veronica pun sampai membuka mulutnya lebar-lebar.

"Bos?"

"Ini tuh sudah sore! Seharusnya kalian bersih bersih cafe biar cepat pulang! Kenapa malah berantem hah?"

Bian mengacak rambutnya menahan kekesalan yang sudah di puncak ubun ubun. Tapi apa yang ia lihat? Karyawannya malah menatap ia dengan terkejut seperti mendapatkan undian berhadiah. Apalagi Veronica, gadis itu malah menahan tawa, apa yang lucu? Ini benar seorang bos di perlakukan semena mena oleh karyawannya sendiri?

"Kalian kenapa?"

"BWAHAHAHA! ADUH PERUT GUE SAKIT NAHAN TAWA HAHAHA," Karyawan yang lain menutup mulut Veronica yang tertawa sangat keras bahkan membuat telinga Bian sakit.

"kenapa saya tanya!" Ia geram melihat musuhnya seperti tertawa di atas penderitaannya.

"Bos? Lo nggak sadar? Masih pakai kolor Upin Ipin terus keluar gitu aja? Image Lo di mana Yan?" Chika dengan spontan memukul kepala Veronica. ia sudah menahan mati matian agar gadis itu tak salah rem. Malah gas pol begitu saja.

"Aduh gaji gue yang berharga," Romi bergumam dalam hati meratapi gajinya yang sebentar lagi hilang separuh karna kelakuan bad akhlak karyawan baru bosnya. Ia pasti terseret karna ikut andil dalam keributan tadi.

"APA LO BILANG?" Bian berteriak sangat kencang, ia menutupi bagian selangkangannya agar tak terlihat sesuatu yang menonjol di balik tirai si kembar botak.

"HAHAHA ADUH ADUH! CHIK?!!! Sakit anj-- ARGH!"

Chika yang sudah sangat geram menjambak rambut pendek Veronica membuat gadis itu mengaduh. Bahkan Riska yang anggun pun mencubit pinggang Veronica agar diam.

"Awas Lo Ve!" Setelah mengatakan kata ancaman pada Veronica. Bian lari terbirit-birit ke arah ruangan kerjanya. sampai suara bantingan pintu pun terdengar keras membuat karyawannya terlonjak kaget.

"Gila Lo Ve?" Romi bertanya dengan nada sewot ke Veronica setelah melihat bosnya sudah benar benar masuk dalam ruangan.

"Nggak tuh!" Veronica menatap datar ke arah Romi. Ia masih menyimpan dendam kesumat pada laki laki itu yang menuduhnya suka sesama jenis.

"Kalo bos marah besar terus gaji kita di potong gimana? Gue nggak bisa ngasih hadiah ke cewek cewek gue kalo gaji nya di potong!" Romi menggeram prustasi karna Veronica seperti tak mendengarkan protesannya.

"Kita? Lo aja kale!" Veronica kembali memakan kacang kacangan milik cafe ini dengan santai. Sedangkan Romi sudah misuh misuh di tempat dengan Riska yang menatap bingung keduanya. Chika menghembuskan nafas lelah.

"Lo berdua kalo masih berisik Mulu pergi deh sono!" Chika melotot tajam keduanya.

"Dah sih lanjut sampe mana tadi pembahasan kita?" Tanya Veronica memulai kembali gosip menggosipnya. Roki yang sedari tadi diam menghela nafas lelah. Ia bangkit dan berjalan menuju arah pintu dapur.

"Mau kemana?"

"Mau ke dapur, ngebersihin aera dapur biar bos nggak marah. Selese itu pulang! Nggak mau ngeladenin cingcong an kalian yang nggak berfaedah!" Chika melotot tak setuju dengan omongan Roki.

"Jangan ngomong gitu lah mas, gue juga mau beres beres juga. Yuk Ka kita bersih cafe," Ajak Chika pada Riska membuat Romi ikutan berdiri dan mengambil alat tempurnya untuk kembali bekerja.

"Bay siluman jadi jadian!" Romi melambaikan tangan mengejek ke arah Veronica yang masih asik nyemil.

Gadis itu dengan kesadaran penuh memberikan jari tengahnya ke arah Romi sambil memeletkan lidahnya mengejek. Romi sontak saja melotot tak percaya.

"BOS! KATA SI VE BOS JELEK!"

"WOY!!!"

Episodes
1 001 | Butuh Kedamaian
2 002 | Stok Kesabaran
3 003 | Perhatian?
4 004 | Bos Kepret!
5 005 | Bian Kewalahan
6 006 | Usil lagi
7 007 | kedatangan seseorang
8 008 | Ngerumpi Lagi say
9 009 | Menjalani Hukuman Ala bos Bian
10 010 | Perjalanan panjang
11 011 | Ve edisi ngambek
12 012 | Rambut baru ala Ve
13 013 | Datangnya tokoh?
14 014 | Perkara Rapat
15 015 | Gabutnya Ve
16 016 | Senengnya Ve dapet Loker
17 017 | Hah? Tinggal Bareng?
18 018 | Ve baperan
19 019 | Ternyata datang bulan.
20 020 | Chika nih kepoan!
21 021 | Gelagat Aneh Bian.
22 022 | Ramalan dari Romi.
23 023 | Ve mode senggol bacok
24 024 | Berantem mulu
25 025 | Gelagat aneh Bian
26 026 | ngambek berujung gelud
27 027 | Cowok juga butuh curhat
28 028 | Ada Pengganggu! Lariii~
29 029 | Ve dengan kesenangannya
30 030 | Keributan keributan!
31 031 | Tamu tak di undang
32 032 | Di paksa cemburu
33 033 | Bingung dengan perasaan sendiri.
34 034 | Diam nya Ve
35 035 | menghabiskan waktu bersama.
36 036 | Kekhawatiran Bian
37 037 | benalu nggak tau diri
38 038 | Ve sakit
39 039 | Hukuman setimpal
40 040 | detik detik Kemurkaan Bian
41 041 | cemburu sama Vespa
42 042 | Ngomongin si Benalu berujung nostalgia
43 043 | bersama
44 044 | Resign
45 045 | Deja vu
46 046 | Mulai benih benih cinta
47 047 | Halusinasi
48 048 | Bian Selingkuh
49 049 | Berkunjung
50 050 | Sedikit berdebat
51 051 | Perkara selingkuhan
52 052 | ya ya ya, berantem aja teross
53 053 | Ular mendesis sis sis sis siiisss
54 054 | Romantis nggak kena umur
55 055 | Nggak akan akur
56 056 | Cupang cupangan
57 057 | mood jor joran
Episodes

Updated 57 Episodes

1
001 | Butuh Kedamaian
2
002 | Stok Kesabaran
3
003 | Perhatian?
4
004 | Bos Kepret!
5
005 | Bian Kewalahan
6
006 | Usil lagi
7
007 | kedatangan seseorang
8
008 | Ngerumpi Lagi say
9
009 | Menjalani Hukuman Ala bos Bian
10
010 | Perjalanan panjang
11
011 | Ve edisi ngambek
12
012 | Rambut baru ala Ve
13
013 | Datangnya tokoh?
14
014 | Perkara Rapat
15
015 | Gabutnya Ve
16
016 | Senengnya Ve dapet Loker
17
017 | Hah? Tinggal Bareng?
18
018 | Ve baperan
19
019 | Ternyata datang bulan.
20
020 | Chika nih kepoan!
21
021 | Gelagat Aneh Bian.
22
022 | Ramalan dari Romi.
23
023 | Ve mode senggol bacok
24
024 | Berantem mulu
25
025 | Gelagat aneh Bian
26
026 | ngambek berujung gelud
27
027 | Cowok juga butuh curhat
28
028 | Ada Pengganggu! Lariii~
29
029 | Ve dengan kesenangannya
30
030 | Keributan keributan!
31
031 | Tamu tak di undang
32
032 | Di paksa cemburu
33
033 | Bingung dengan perasaan sendiri.
34
034 | Diam nya Ve
35
035 | menghabiskan waktu bersama.
36
036 | Kekhawatiran Bian
37
037 | benalu nggak tau diri
38
038 | Ve sakit
39
039 | Hukuman setimpal
40
040 | detik detik Kemurkaan Bian
41
041 | cemburu sama Vespa
42
042 | Ngomongin si Benalu berujung nostalgia
43
043 | bersama
44
044 | Resign
45
045 | Deja vu
46
046 | Mulai benih benih cinta
47
047 | Halusinasi
48
048 | Bian Selingkuh
49
049 | Berkunjung
50
050 | Sedikit berdebat
51
051 | Perkara selingkuhan
52
052 | ya ya ya, berantem aja teross
53
053 | Ular mendesis sis sis sis siiisss
54
054 | Romantis nggak kena umur
55
055 | Nggak akan akur
56
056 | Cupang cupangan
57
057 | mood jor joran

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!