Hai balik lagi nih
Jangan lupa vote dan komen sebanyak-banyaknya
Selamat membaca🙋
🌸🌸🌸🌸🌸🌸
"
Kenapa kau memberi kesempatan buat mereka untuk bertemu? Dan kau yang turun tangan langsung?! ", seru Reyna marah.
" Mereka masih keluarga kita Na, lagian orang yang kita permalukan adalah wanita itu", kata Ryan dingin.
"Hah, terserah kau kak", kata Reyna mengalah.
" Kita kembar Na, hanya kau yang paling mengerti aku", kata Ryan lembut.
"Iya"
Memang hanya Reyna yang paling paham dan mengerti jalan pikiran Ryan, karena mereka terlahir kembar. Perasaan, emosi, dan yang berkaitan dengan ikatan perasaan dirasakan mereka satu sama lain, Sama-sama merasakan emosi yang sama.
"Jadi ingat waktu kita masih sekolah, aku dibully dan kau melindungiku dari mereka padahal kau tak tahu aku dimana", kata Reyna sambil mengingat masa-masa mereka sekolah.
" Aku tahu karena mengkhawatirkanmu dan soal itu kau harusnya tahu ikatan kita sangat kuat saking kuatnya aku tahu kau dimana", jelas Ryan.
"Kalian akrab ya gak pernah bertengkar", ujar Maura nimbrung.
" Kami juga kadang bertengkar tapi gak separah adik2 kami terutama Andra dan Mutia", jawab Reyna cengiran mengingat kelakuan adik kembarnya itu kalau bertengkar sampai membuat seisi rumah seketika seperti kapal pecah.
"Palingan kami bertengkar karena dia ini keras kepala banyak maunya", kata Ryan sengaja meledek.
Seketika wajah Reyna seperti bebek, hal itu yang membuat Ryan semakin jahil. Maura sudah terbiasa dan tahu sisi Ryan yang jahil pada adik-adiknya apalagi setelah menikah dengannya Ryan malah menjadi laki-laki mesum.
Jadi jangan heran saat ini Maura hamil. Ternyata waktu di hotel Ryan tidak mabuk waktu ia berusaha melarikan diri Ryan waktu itu sudah tergila-gila padanya.
" Padahal aku hanya gadis biasa-biasa aja", pikir Maura.
Sesampainya di rumah
"Bagaimana? Apa kata mereka? ", tanya Arfan yang ternyata sudah menunggu mereka.
" Tanya aja sama Ryan, ayah", ujar Reyna kesal dan masuk ke kamarnya.
Arfan menatap Ryan meminta penjelasan.
"Reyna lepas kendali, dia marah tapi akhir pekan aku akan menemui mereka lagi", kata Ryan.
" Apa rencanamu kali ini? ", tanya Arfan padahal ia sudah bisa tebak jalan pikiran anaknya ini.
Ryan hanya tersenyum penuh arti dan misterius, Arfan paham hal itu dan masuk ke kamar.
Maura? Dia bingung dengan pembicaraan Ryan dengan ayah mertuanya.
" Udah itu urusanku ayo masuk kamar , kalian ayo", kata Ryan penuh arti.
Tapi Maura masih penasaran namun ia tak bisa berbuat apa-apa dan hanya menunggu hasilnya.
Di supermarket, Anisa pergi untuk belanja bulanan.
"Ah"
"Maafkan saya, anda baik-baik saja? ", kata orang yang menabrak Anisa.
Mereka sama-sama terkejut, menatap dengan tatapan berbeda.
" Di semua tempat yang ada kenapa harus bertemu dengannya di sini?", pikir Anisa dengan tatapan terkejut campur marah.
"Sudah lama tak bertemu dia semakin cantik saja", pikirnya.
Di tempat lain
" Hahaha.... Ternyata begitu", ujar Siska sambil tertawa mendengar cerita Fikri.
"Iyalah", jawab Fikri.
"Eh lihat tuh bukankah itu Siska? Tapi sama siapa dia?",kata perempuan yang berkacamata.
" Iya tuh, eh itu kan Fikri", tambah seorang perempuan yang agak tomboy.
"Siska", panggil mereka.
Siska dan Fikri membalikkan badan dan terkejut segera mereka kabur.
" Eh mereka melarikan diri"
"Siapa yang melarikan diri? ", tanya seorang cowok yang berpakaian baju biru.
" Siska dan Fikri", jawab perempuan kacamata heboh.
"Ayo bro kejar", kata cowok yang memakai kaos putih.
Gimana? Kira-kira siapa ya menambah Anisa? Dan siapa keempat orang yang mengejar Siska dan Fikri? 👌
Kalau pengen tahu tetap ikuti aja nih cerita dan dukung ya
See you.... 👀
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments