Di kediaman Mahesa(ortu Arfan)
"Gimana? Kau menemukan sesuatu? ", kata Andhika.
"Ini tuan, saya berhasil menemukan data putri tuan muda", kata Dion sambil memberikan berkas-berkas beserta foto Reyna.
"Reyna Putri Mahesa, hm tidak salah lagi dia gadis cilik waktu itu. Hm? Dia sudah menikah dengan putra keluarga Han, Vincet Han", kata Andhika sambil membaca berkas tersebut.
" Bagaimana pun kita harus bertemu dengan Reyna", kata Andhika serius.
"Anu tuan, saya juga sudah selidiki anak tuan muda berjumlah 13", kata Dion.
" Tapi"
"Tapi apa? ", tanya Andhika.
"Aku tak menemukan data mereka akun sosmed mereka juga di privat", kata Dion.
" Hm, tidak apa kita bisa tanyakan langsung ke Reyna nanti dan buat janji temu dengannya", kata Andhika.
"Baik"
⛔
⛔
⛔
⛔
Di kediaman Mahesa(Arfan family)
"Hey aku sudah lakukan membiarkan mereka menemukan data ku lalu apa selanjutnya? ", kata Reyna.
" Mereka pasti ingin bertemu denganmu dan tetap ikuti saja sesuai rencana", kata Ryan.
"Ok tapi kalau ada kesalahan dan yang di luar rencana bagaimana?", tanya Reyna.
" Mudah saja tutupin aja kesalahan itu dan segera alihkan pembicaraan kalau di luar rencana", kata Ryan santai.
"Ih ngomong sih mudah tapi lakuin itu susah", gerutu Reyna.
" Ya lakukan saja sesukamu selama masih dalam rencana awal", kata Ryan sambil berdiri.
"Mau ke mana? ", tanya Reyna.
" Kamar", jawab Ryan yang langsung pergi meninggalkan Reyna sendiri di ruang keluarga.
"Cih jawabnya singkat amat gini amat punya kembaran kayak dia, sabar2", kata Reyna kesal.
"Hei ngedumel ini apa? Ayo ke kamar", kata Vincet tiba-tiba muncul.
" Ih Vincet jangan colek-colek pipi aku geli ih", kesal Reyna.
"Hahahaha, ya udah ayo ke kamar", kata Vincet sambil memeluk pinggang Reyna mesra.
" Mereka mesra amat aku aja gak pernah digituin ama Fikri", gumam Siska di pojok dinding ruang keluarga.
"Apa"
"Ih Fikri ngangetin aja. Gak apa-apa kok", kata Siska ngambek.
" Aku tahu kok kau mau kan mesra kayak kakak aku", tebak Fikri.
"Ni anak peka banget sampai tulang sumsum kali", pikir Siska.
" Iya aku ngaku tapi kok kau bisa se-peka begitu", kata Siska penasaran.
"Bawaan gen ayahku Faisal juga peka bangetlah yang lain juga", jawab Fikri bangga.
" Ih gitu doang dibanggain", kata Siska dengan nada meledek padahal ia sendiri mengakui keluarga pacarnya ini sangat harmonis.
Fikri hanya diam tapi matanya seperti terbakar amarah meluap.
Melihat tatapan Fikri segeralah Siska pergi meninggalkan Fikri di sana sendiri daripada dia habis dijambak rambutnya oleh Fikri.
Marahnya Fikri tuh menurut Siska paling seram tapi seram peringkat ketiga.
Yang peringkat kedua ditempati oleh Faisal lalu yang posisi pertama tentu pasti anak tertua, Ryan.
Di kamar Arfan dan Anisa
"Apa yang akan kita lakukan ya kalau bertemu mereka? ", tanya Anisa yang sedang membelai rambut Arfan lembut.
" Ntahlah, sudah lama banget gak kontakan sama mereka", jawab Arfan sambil membaca bukunya.
"Apa kabar sama Daniel dan Rosa ya", gumam Anisa dengan pose berpikir.
Arfan bangun dan menghadap kearah Anisa.
"Masih mikirin mereka? Kau tahu sendiri siapa yang membuat kita berakhir menjadi keluarga muda? Siapa yang membuat kau dipermalukan di sekolah?", tanya Arfan bertubi-tubi dengan aura kemarahan khasnya.
Anisa diam menatap Arfan, Arfan tambah marah karena di diamin.
Belum sempat Arfan marah-marah lagi tiba-tiba Anisa menciumnya, begitu lama akhirnya Anisa melepaskannya.
"Syg kau sengaja ya", kata Arfan yang wajahnya merona merah.
" Hahaha.. Habisnya kamu marah-marah gak baik loh buat kesehatan kamu", kata Anisa puas.
"Tapi kan-"
"Udah gak usah bahas lagi lagian aku gak mungkin mau balikan sama Daniel kan aku sudah punya kamu, suamiku yang tampan. Oh ya, umur pernikahan kita kan juga udah 26 tahun", kata Anisa.
" Kapan jadi 26? ", tanya Arfan.
" Ih kamu lupa ya hari ini ulang tahun pernikahan kita jadinya udah 26 tahun", kata Anisa.
Mendengar jawaban Anisa Arfan langsung melihat kalender disamping ranjang dan benar saja hari ini ulang tahun pernikahan mereka.
Lalu ada yang mengetuk pintu kamar mereka segeralah Arfan membukanya.
"Happy birthday semoga sehat selalu dan selalu bersama sampai tua", kata anak-anak Arfan dan Anisa.
Hari itu, malam itu menjadi malam yang penuh suka cita dan kegembiraan mereka.
🌸
🌸
🌸
🌸
🌸
Keesokan harinya
"Di mana dia? Andhika kau yakin soal dia yang orang sama dengan 25 tahun lalu?", tanya Agus.
" Uh gak sabar lihat cucuku", kata Vivian gak sabar.
"Iya tuh", tambah Rani.
"Assalamualaikum, permisi", kata seorang wanita muda sambil menarik kursi kosong.
"Waalaikumsalam", jawab mereka.
" Maaf membuat kalian menunggu, aku Reyna", kata Reyna sambil tersenyum.
"Oh Hai", kata Roni.
" Ya ampun cantik banget kayak Anisa", kata Vera.
"Hai aku Vera, sepupuku", kata Vera semangat.
" Iya Hai", Reyna membalas sapaan Vera.
"Dari data yang ada kamu 13 bersaudara ya", kata Andhika to the point.
" Iya aku anak kedua", jawab Reyna.
"Bukan anak pertama? ", tanya Cantika.
"Bukan, anak pertama kembaran aku", jawab Reyna.
" Siapa namanya? ", tanya Rani semangat.
Reyna sempat berpikir apakah harus memberitahu nama Ryan dan tepat ortu Maura muncul.
" Namanya Ryan Adinata Mahendra Mahesa, orang yang sudah menghamili Maura", kata Reyna sengaja karena ini bagian rencana Ryan.
"Entah apa yang sedang ia pikirkan tapi lakukan saja", pikir Reyna.
Tentu saja semua orang terkejut mendengarnya termasuk ortu Maura.
" Jadi Maura selama ini ada sama mereka"
Hai balik lagi nih maaf lama update habis gak ada ide semoga puas deh kalau gini doang
Selamat membaca
Jangan lupa like dan komen ya
See you
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments
Intan Nur'amaliya13
bagusss cerita nya.
boleh kash saran ngga?
menurut aku, setalah percakapan kash keterangan anak 1 sampai seterusnya, biar yg baca tau gitu anak ke berapa nya. misal " ayah ". ucap reyna anak 2.
maaf klau lancang 🙏
lanjuttt thor cerita nya, semangat
2020-09-10
0