Beberapa tahun kemudian....
"Hai Nis", sapa seorang gadis loli.
"Hai juga Nanda", jawab Anisa.
"Eh, mau ke mana? Btw anak2mu sekarang berapa?", tanya Nanda.
"Hahaha... nungguin Arfan😅 kalau anak2ku udah 13", kata Anisa.
"UAPA?! 13 ANAK?! BANAYK AMAT TERAKHIR KAU BILANG 6!! EH SEKARANG JADINYA 13!!! WOW MANTAP NIH ARFAN!!", heboh Nanda.
"Iya, kan setelah lulus sma kamu kuliah nya di Jakarta aku nya sama Arfan di Bandung", kata Anisa sambil menggaruk kepalanya.
"Dasar, biar ku tebak kembar mulu nih pasti", tebak Nanda.
"Iya", jawab Anisa dengan tampang polosnya.
"Gila sih Arfan tiap malam gencar", kata Nanda dengan nada menggoda.
"Apaan sih biasa aja", kesal Anisa.
"Eh bawa aku ke anak2mu", kata Nanda.
"Boleh aja", kata Anisa.
"Lalu kapan kamu kembali ke Jakarta? Udah bertahun2 loh kalian gak pulang bahkan sosmed kalian di privasi dari orang2 di Jakarta bahkan keluarga kalian", kata Nanda.
"Akhir bulan ini balik kok tapi gak langsung ke rumah ortu", kata Anisa.
"Kenapa wajahmu itu?", tanya Anisa.
"Enggak cuman mantan pacar kamu itu kelihatan nya nyesal deh sia-siain kamu", kata Nanda.
"Cih mantan, aku udah gak peduli lagi sama dia lagian aku kan punya Arfan yang setia sama aku dari dulu aku tuh udah bahagia bangetlah sama Arfan buktinya kami mampu tuh sekolah sambil merawat dan membesarkan anak", kata Anisa bangga.
"Iya sampai punya 13 anak", kata Nanda lagi dengan nada menggoda.
"NANDA PUTRI", seru Anisa kesal sana sahabatnya satu ini.
Di kantor
"Tuan ini semua berkas2nya dan tuan?", kata sekretaris Aldo,sekretaris Arfan.
"Kenapa?", tanya Arfan sambil melihat berkas2 yang menumpuk.
"Apa tuan tidak mau kembali ke Jakarta sekalian meeting di sana?", tanya Aldo.
Tiba2 terdengar suara ketukan pintu Arfan menyuruhnya masuk saja.
"Hai bro sibuk terus", kata seorang laki2 yang seumuran dengan Arfan.
"Kenapa Dimas?", tanya Arfan.
"Ku dengar dari istriku kau dan istrimu akhir bulan ini bakal pulang ke Jakarta", kata Dimas.
"Iya aku udah capek Anisa ribut akhir2 ini soal pulang ke Jakarta tapi dengan syarat tinggal jauh dari perkotaan tepatnya rumah di pinggir kota", kata Arfan.
"Rumah yang lama sudah tidak ditinggali oleh keluarga Mahesa? Rumah itu?", tanya Dimas.
"Iya emangnya rumah yang mana lagi?", kata Arfan kesal ditanya.
"Sellow bro. Omong2 soal mantan pacar istrimu itu kau bakal ngapain? Habisnya dia pasti mau rebut Anisa darimu", kata Dimas.
"Oh dia? Aku gak peduli toh Anisa sekarang milikku selamanya tapi kalau dia berani aku gak akan segan2 mencekiknya seperti waktu sma dulu", kata Arfan dengan tatapan dinginnya.
"Ah? Iya aku paham", kata Dimas ketakutan menginggat nasib laki2 yang mencoba menggoda Anisa dan Arfan yang memukulnya brutal sampai laki-laki itu tulang2 nya patah.
Yah gimana gak mukul brutal orangnya menggoda Anisa hampir memperkosa Anisa yang lagi hamil 2 bulan waktu itu.
"Ok-ok kalau gitu jangan lupa ya bilang kalau mau pulang ke Jakarta sekalian aku dan Nanda juga mau ke Jakarta karena kau kan yang mindahin aku", kata Dimas lalu langsung pergi takut sahabatnya itu mengamuk.
Sementara itu...
"Ayo silahkan tuan dan nona muda", kata Pak Leo.
"Pak Leo apa benar akhir bulan ini kita pulang ke Jakarta?", tanya Mutia.
"Iya nona", jawab Pak Leo.
"Owh"
Di kediaman keluarga Mahesa(keluarga Arfan)
"Kita bakal pulang setelah sekian lama", kata Reyna sambil mengendong putrinya, Neisha.
"Hm"
"Kok responnya gitu sih? Dasar kembar hati es lalu gimana soal Maura? Kakak iparku itu mau sampai kapan dikurung? Kan kasian ih kamu dingin amat jadi suami", gerutu Reyna.
Ryan hanya melihat sekilas adiknya lalu berjalan pergi meninggalkan ruang keluarga.
"Ih kesal amat sama tuh kakak", gerutu Reyna dan Anisa yang melihat kedua anak kembarnya itu hanya menggelenggkan kepala.
"Hm, kayak gak tahu aja Ryan Reyna kan kamu tahu sendiri Maura di usir keluarganya gara2 hamil di luar nikah dan Ryan membawanya pulang setelah tahu Maura hamil anaknya pas waktu di Jakarta kan Ryan sekolah di sana lalu ada yang menjebaknya akhirnya berakhir begini", jelas Anisa.
"Iya tahu tapi mau sampai kapan dia kunciin Maura di kamar ", gerutu Reyna sampai ada yang colek-colek punggung Reyna.
"Ih siapa sih? Ibu hentikan hahaha..geli", kata Reyna.
"Ini aku sayang itu Neisha kasian di gendonganmu sini sama papa", kata Vincet,suami Reyna.
Iya mereka sudah menikah sejak lulus sma dan memiliki anak pertama waktu kuliah semester 3 dan pas lulus kuliah mereka dikaruniai anak perempuan lagi.
Beda lagi sama Ryan dan Maura yang memiliki anak sejak sma gara2 kecelakaan padahal waktu Ryan sekolah di Jakarta karena beasiswa dia dan Maura gak saling kenal cuman tahu nama aja. Apalagi Ryan yang memiliki sifat 99% dari Arfan yang dingin tapi ada satu hal yang membuat Ryan berubah drastis menjadi cowok lebih dingin dan cuek(nanti ada kok kisah mereka tapi gak sekarang).
Ok balik ke cerita
"Ibu tinggal dulu ya itu anaknya jangan dilupakan gara2 terlalu romantis kalian", kata Anisa sambil ngelirik Viko yang diam membeku di pojokan dengan tatapan sulit diartikan.
"mati kita", kata Vincet dan Reyna dalam hati.
Di dalam kamar Ryan
"Bereskan barang-barangmu akhir bulan ini kita bakal pulang ke Jakarta tapi kau tetap dalam pengawasanku", kata Ryan.
"Iya aku paham lagian keluargaku tak butuh aku yang merupakan aib", kata Maura sedih.
Sebenarnya Ryan gak tega melihat istrinya begitu tapi mau gimana lagi dia juga sibuk begitu sampai di Jakarta karena dia akan menggantikan ayahnya sebagai ceo di perusahaan.
"Tapi kau bisa kok keluar selama ada yang jagain kamu dari jauh kok jadi gak usah cemas dan jangan bilang ke teman2mu soal hubungan kita juga ke mana kau selama ini", kata Ryan.
"Terus aku jawab apa?", tanya Maura polos.
"Yah kau jawab apa adanya kau pergi ke luar kota dengan uang tabunganmu dan kalau mereka tanya soal aku jawab aja kau tak tahu", kata Ryan.
"Bukannya sama aja aku bohong", kata Maura.
"Atau terserah kamu aku mau mandi dulu sebentar lagi Riski, Fira,dan Fadli pulang", kata Ryan sambil mengambil handuknya.
"Baiklah", kata Maura pasrah sambil melihat ke arah jendela.
"Nak, kapan ayah kalian berubah menjadi gak dingin sama ibu?", tanya Maura sambil mengelus perutnya yang agak mulai membuncit.
Yah Maura hamil lagi karena Ryan pernah melakukannya kedua kalinya di hotel gara2 Maura mau melarikan diri.
"Bodohnya aku harusnya waktu itu gak usah melarikan diri darinya", gumam Maura dengan senyum pahitnya.
Di Jakarta di kediaman Mahesa
"Tuan maaf saya gagal lagi menggali informasi soal tuan muda Arfan lalu soal putrinya juga saya gak bisa seolah tuan muda Arfan mencoba menyembunyikan keberadaannya dengan nona muda Anisa", kata Dion.
"Aku paham ini juga salahku dan soal perusahaan?", tanya Andhika.
"Maaf tuan sepertinya tidak bisa direbut kembali dan akhir bulan ini perusahaan itu akan mengganti presdir sepertinya anak dari presdir sebelumnya yang membeli perusahaan 25 tahun lalu", kata Dion.
"Hah, kembali saja dan tetap selidiki menyeluruh di mana Arfan dan Anisa berada", kata Andhika.
"Baik"
"Sudah 25 tahun berlalu sejak Arfan meninggalkan rumah", gumam Andhika yang sudah kelelahan mencari putranya.
Selalu saja begini kalau sudah menemukan lokasi mereka malah orang yang dicari keburu pergi lagi.
"Kok susah cari kamu nak"
Hai balik lagi nih maaf lama update gimana? Suka gak? Udah banyak tokoh2 baru ya untung ada daftarnya😁
Jangan lupa ya like dan komen
Bye👋👋
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 173 Episodes
Comments