“Tubuhnya sudah mulai mengambang kepermukaan yang berarti ia sudah cukup lama di dalam sungai, jika aku bisa melihat lebih dekat aku pasti tau berapa lama ia disana. Aku penasaran, sudah seberapa besar tubuhnya membengkak?!”, ucap sang pria paruh baya.
Pernyataannya itu membuat Bagas terkejut bukan main. Pikirnya, siapa pria ini yang mulai menerka pada mayat yang bahkan belum bisa dipastikan benar atau tidaknya itu.
Bagas hanya diam dan memperhatikan pergerakan pria yang dinilainya lebih mencurigakan dari pada mayat yang tengah mengapung di bawah sana.
Seketika, sang pria paruh baya yang belum diketahui nama maupun identitasnya oleh Bagas ini mengeluarkan Hpnya.
Pikirnya, apa pria ini akan merekam penemuannya pada peristiwa langka begini atau ia akan segera melakukan live streaming seperti orang pada umumnya yang tidak ingin melewatkan peristiwa langka demi kesenangan atau keuntungan pribadi mereka?
Namun sayangnya, Bagas salah akan pria paruh baya yang tak ia kenal itu.
“Lihatlah dari posturnya ini, dia seorang laki-laki muda. Tangannya sudah cukup membengkak, itu artinya dia sudah lebih dari 10 jam di dalam air”, ucap sang pria tua.
Pernyataannya lagi-lagi membuat Bagas terkejut. Bagas yang tadinya berpikir bahwa pria ini hanya sedang mencari kesenangannya sediri, ternyata berusaha menyelidiki kondisi mayat yang bahkan belum terangkat ke permukaan itu.
Kemudian Bagas pun teringat bahwa dirinya yang merupakan seorang reporter tentunya tidak boleh melewatkan peristiwa apa pun, bukti apa pun harus di kumpulkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan kelak.
Berdasarkan pengalamannya pada berbagai kasus yang ia liputi, pasti akan terjadi penutupan kasus yang dinilainya cukup mencurigakan.
Ia pun mengikuti pak tua itu yang memperbesar kameranya untuk melihat dengan jelas kondisi tubuh korban yang masih terapung di atas air.
Betapa terkejutnya Bagas yang menyadari bahwa tangan sang korban yang mengambang diatas permukaan air itu membengkak sesuai yang dikatakan oleh pak tua.
Kali ini, ia merasa seseorang menggunkan kameranya dengan benar pada hal yang tepat pula.
“Oh, lihatlah ada mayat lain disana!”, ucap sang pria tua itu dengan santainya.
“Apa? Dimana?”, ucap Bagas yang terkejut dengan pernyataan santai oleh si pria tua.
Melihat dia yang tidak terkejut pada penemuan mayat, membuat Bagas yakin bahwa pria ini sudah terbiasa dengan hal yang seperti ini.
“Hem, mayat ini perempuan. Apakah mereka sepasang kekasih? Tapi dilihat dari kondisi tubuhnya, dia tidak jatuh bersamaan dengan pemuda ini”, ucap pria itu yang membuat Bagas semakin terkejut pada pernyataannya.
“Apa? Bagaimana kau tau?”, ucap Bagas yang tidak bisa lagi menahan dirinya dari rasa keingin tahuan nya pada pria tua yang dinilainya cukup misterius ini.
“Ayah, cukup, hentikan! Kau mulai mengatakan hal-hal yang aneh lagi, tunggu mereka di angkat dan lihatlah dengan jelas baru membuat pernyataan. Jangan selalu membuat asumsi yang bisa menimbulkan kesalah pahaman kelak!”, ucap sang putri yang sepertinya sudah terbiasa akan perilaku aneh sang ayah.
Bahkan, Bagas menaruh kecurigaan bahwa mereka pernah berada di situasi yang tidak menguntungkan karena perkataan sang ayah yang sebenarnya cukup meyakinkan dimata Bagas.
Namun, kecurigaan Bagas atas identitas siapa sebenarnya pria tua ini di ketahui oleh sang putri dari ekspresi Bagas saat ini.
“Hah, ayahku ahli forensic. Tapi, ayah tidak terlalu terkenal karena suka mengatakan hal-hal aneh bahkan tak jarang ayah di keluarkan dari kasus yang tengah ia tangani”, jelas sang gadis yang membuat kecurigaan Bagas benar bahwa sang ayah bukanlah orang sembarangan.
Namun berbeda dengan pemikiran sang gadis yang polos, Bagas tau bahwa sang ayah yang acap kali dikeluarkan dari kasus yang ia tangani pastilah mengatakan hal yang benar dan jujur.
Terlebih lagi, tidak semua ahli forensic memiliki ke jelian seperti pak tua ini. Ia kelihatan seperti professional dalam tugasnya, bagaimana mungkin orang seperti ini tidak digunakan?.
Pasti ada kasus besar yang harus ia tutupi dari sang putri demi keamanan keluarganya.
“Oh, oh. Lihatlah ada bekas memar di tangan dan tengkuknya”, ucap pak tua itu yang tidak memperdulikan perkataan putrinya.
“Ayah cukup, semakin lama kita disini, kau akan mengatakan hal-hal yang aneh!”, ucap sang putri.
Ia yang berusaha mengingatkan pak tua itu untuk tidak lagi mengatakan pendapatnya, lantaran disana ada Bagas yang ia tidak tau apakah akan berakibat baik atau buruk untuknya kelak.
Namun berbeda dengan pemikiran kedua orang ini, Bagas pun segera mengambil foto dan rekaman video untuk menjadi bukti apa bila terjadi masalah pada kasus ini kelak, lantaran Bagas mulai curiga bahwa kematian dua orang ini tidaklah wajar.
Setelah beberapa saat, polisi pun tiba di lokasi yang membuat lokasi menjadi riuh lantaran banyak pihak yang mulai berdatangan untuk menyaksikan fenomena penemuan mayat yang tenggelam dalam sungai dengan arus yang di kenal deras itu.
Setelah beberapa saat, polisi yang bekerja sama dengan tim sar itu pun berhasil mengevakuasi kedua korban.
“Lihatlah, mereka sudah membengkak!”
“Aku rasa, mereka sudah lama tenggelam di air!”
“Haiss, kenapa juga mereka bisa berakhir disungai yang deras ini?”
“Kasian sekali keluarga yang di tinggalkan”, ucap orang-orang yang menyaksikan kondisi dua mayat yang telah membiru dan membengkak itu.
Namun berbeda halnya dengan pemikiran orang-orang yang ada disana, yang sibuk mengasihani para korban dan pihak keluarganya, ahli forensic yang terus di perhatikan oleh Bagas ini justru bergumam hal aneh.
“Hem, kasus ini tidak akan berakhir sederhana!”, ucap sang ahli seolah-olah ia bisa memprediksi apa yang akan terjadi kedapannya.
Bagas pun penasaran apakah ia sudah pernah atau terbiasa dengan kasus-kasus penuh misteri seperti ini?
Namun, Bagas juga tidak bisa sembarangan bertanya pada orang yang enggan membuka mulutnya, terlebih lagi perkataannya saat ini belum terbukti.
Bagas yang lupa akan keluhannya bebarapa saat lalu terkait kasus kematian mendiang kekasih yang hingga kini belum bertemu titik terangnya, sibuk mengambil foto dari kedua mayat yang nantinya tidak akan di beri kesempatan untuk mengambil gambar lagi.
Tanpa sepengetahuan Bagas, ahli forensic dan putrinya pun pergi dari tkp setelah puas melihat dan menemukan hal yang ingin diketahuinya.
Malam itu, menjadi malam yang panjang bagi Bagas hingga ia bisa teralihkan dari kasus kematian mendiang pacarnya itu setelah sekian lama.
Setelah lelah mondar-mandir kesana kemari, Bagas pun pulang ke apartemennya untuk membuat laporan pada berita yang akan ia tayangkan besok terkait penemuan dua mayat ini.
Tanpa pikir panjang, Bagas pun mulai menulis laporan hingga ia tertidur pulas karena kelelahan. Tanpa sepengetahuan Bagas, malam panjang penuh misteri ini pun mulai mengikat dirinya dengan garis takdir pilu yang melelahkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 22 Episodes
Comments