menit demi menit berlalu dalam keheningan, hanya ada suara goresan pensil di atas kertas dan juga keringat dingin membasahi kening dan pipi mereka. Pandangan dingin dan tajam itu tidak pernah lepas dari mereka
brakk (suara gebrakan keras di meja)
semua murid terkejut dan mencari sumber dari suara tadi. Rendy,dia yang menggebrak meja tadi dengan keras
"bukankah Saya telah memperingatkan kalian untuk mengerjakan ujian dengan jujur?!"ucapan ini sambil berjalan ke arah Liana
Deg!
Kenapa dia berjalan kesini? nggak mungkin dia ngira aku ngerjain ujian gak jujur kan?
Takut, gelisah dan gemetar menjadi satu, meski di luar sana Rendy terlihat jauh berbeda namun sekarang.. perasaan tertekan oleh tatapan tajam bagai pisau yang akan memotong² dirinya. Liana hanya bisa menunduk dalam
"Apa hasil dari menyontek teman di depan mu?!"tanya Rendy santai namun tatapan tajam itu tidak pernah hilang .
Eh?
Liana mendongak lalu segera memutar badan dan melihat ke arah belakangnya, terlihat Rendy yang sedang memegang lembar jawaban siswa yang duduk di belakang Liana.
"Ti-tidak saya..itu"Jawab siswa itu gelagapan karena takut
"jawab dengan jujur!"Ucap Rendy dengan tatapan tajam
"I-iya saya menyontek hasil kerja Liana,karena saya belum mengerti materi ini pak!"Ucapnya dengan lantang meski ia takut,
Swek swek (suara robekan kertas)
"kerjakan dari awal!!"tegas Rendy pada siswa itu, kemudian Rendy kembali ke depan dan duduk di mejanya kembali.
Huft kukira dia bakal ngira gw gk jujur, aish bkin takut aja sih.Ngapain juga nyontek pas di jaga pak Rendy,udh tau pak Rendy itu kek iblis masih aja buat curang..
Liana menatap lekat Rendy beberapa menit, tanpa sadar Rendy juga melihat kearah Liana. Sekarang pandangan mereka bertemu. Senyum licik khas Rendy mulai terlihat kembali
Apaan sih nih orang >//<
Malu Liana dan segera berpaling untuk menghindari pandangan mata Rendy.
"Apa Lebih baik aku terus mengganggunya seperti ini ya dimasa depan, dia terlihat imut saat seperti itu"batin Rendy
Akhirnya jam pulang sekolah pun tiba, jam yang paling ditunggu² oleh semua murid..
seperti biasa Liana menunggu angkutan umum yang kebetulan hari ini angkutan umum itu datang tepat waktu,
Aman,gk ada yg ganggu lagi Haha!
"hai Lia"sapa seorang laki" yang duduk di depannya
"Astaga kaget gw!!"Kaget Liana sedikit berteriak
"Ini gw Bima, hehe Kebetulan banget kita pulang bareng gini"Ucap Bima cengengesan
sial banget sih gw , dari pagi ketemu orang yang gk gw suka terus..
"halo juga Bim"Jawab Liana tanpa melihat ke arah Bima
"lu marah sama gw ya?"tanya Bima serius
"Kagak,sebab apa gw harus marah?"Jawab Liana dan masih tidak melihat Bima
"gw janji gw gak bakal maksa lu jadi pacar gw, dan gw bakal ngejar lu secara sportif. Gw akan buat lu jatuh cinta dengan sendirinya sama gw"Tegas Bima sambil menatap Liana serius
Karena ucapan Bima Liana kini fokus melihat ke arah Bima.
seandainya kalau gw ini cewek lain mungkin gw bakal terima cinta lu, tapi meski kata² itu serius banget tapi gw gak ada rasa sama lu.Maafin gw Bim
"terserah lu aja!"Jawab Liana acuh tak acuh
"Liat aja nanti Lia, Lu pasti jatuh cinta sama gw"Ucapnya sambil tersenyum
"Pak..turun sini aja"ucap Liana dan segera turun dari angkutan umum itu
"Kita liat aja nanti Lia.."Ucap Bima yang masih di dalam angkot
Skip
Hari terus berganti hari,Hari Minggu kini telah tiba. Liana masih terlelap dalam tidurnya,menggeliat di dalam selimut karena terkena cahaya matahari yang masuk ke dalam ruangan lewat celah jendela .
Tok tok tok (suara ketukan pintu kamar Liana)
sesaat masih belum ada jawaban,seseorang itu yg bukan lain adalah mama Liana membuka pintu kamar Liana
"Bangun Liana"Ucap mama Liana sambil menarik selimut yang Liana gunakan
"Ada apa ma"Masih berbaring dengan mata tertutup
"Cepat mandi ini sudah jam 9 "Perintah mama Liana
"Sebentar lagi ma, sekarang kan hari Minggu Liana mau tidur sepuasnya dulu"Perjelas Liana dan kembali memeluk bantal guling nya
"Cepat bangun Liana,lihat siapa yg ada disamping mama!"Ucap mama Liana
Liana mencoba membuka mata dan melihat ke arah samping mama nya,Sialnya dia karena yang ada di samping mama nya sekarang adalah Rendy.
Refleks Liana dan segera mundur dengan cepat karena terkejut
Duk
Kepala Liana menghantam pelan meja yang ada di sebelah kasurnya,meski pelan namun itu terasa sakit
Argh sial!!
"Kenapa kau begitu ceroboh, apa itu berdarah? tunggu disini mama ambilkan es dulu!"Ucap mama Liana kawatir dan segera pergi untuk mengambil es
"Iya"ucap pelan Liana ,tak kuat ia menahan sakitnya hingga ia sedikit mengeluarkan air mata
"Sikap apa itu,kau sudah besar untuk apa menangis hanya karena itu"Ucap Rendy yang sedang menyandar pada tembok kamar Liana
Ijinkan aku membunuh mu pak_-"
"Maaf pak saya tidak menangis,air mata ini memang keluar dengan sendirinya. Dan juga lebih baik bapak menunggu di ruang tamu,saya akan segera turun kebawah"Jelas Liana pada Rendy
Rendy menegakkan tubuhnya dan berjalan ke arah Liana,
"Apa kamu mengusir gurumu ini?dan saya tidak akan keluar dari sini,karena ibu mu sendiri yang mengajak saja untuk masuk ke sini"Ucap Rendy sambil memegang dagu Liana ,pandangan mereka kembali bertemu. Detak jantung gadis itu mulai tak beraturan
Deg deg deg
Liana berpaling dengan cepat karena malu,wajahnya kini mulai memerah..Setiap pandangan mereka bertemu pasti jantungnya tidak bisa kendalikan. Seakan jantung itu mengambil alih dan ingin keluar dari tubuhnya
"Terserah anda saya tidak peduli"Ucap Liana tanpa melihat Rendy
"Jadi ini sikapmu pad__"Kalimat Rendy terpotong saat tiba" mama Liana masuk kedalam kamar..
Makasih yang udah mau mampir 🥰Jangan lupa like Comment,vote and rate juga boleh🥰Tunggu kelanjutannya 😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Rell Sepur 🍆
wadaawww... lu sndiri lagian mau2 aja pakkk masuk ke kamarnya perawan hoeiii,, jahahaha ngakak 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭
2020-12-31
3
TandukUnicorn
semangat Thor 💪💪🥰🥰
2020-12-27
0
sari
semangat ma 😘😘😘😘😘😘
2020-11-11
1