.
.
Rendy berjalan pelan kearah Liana ,refleks Liana seketika berjalan mundur..
Nakutin banget sih ini guru satu
"Apa yang kau katakan tadi?"Tanya Rendy menghentikan langkahnya
"Apa? Tidak,saya tidak berkata apa² "Jawab Liana gelagapan
"Benarkah?"Tanya Rendy yang masih fokus melihat kearah wajah gugup Liana
"Be-benar,saya tidak berbohong!"Jawab Liana
"Aku mendengar semuanya Liana,mengapa kau begitu lucu..heh?? apa kau takut padaku? mengapa wajahmu sangat gugup?"batin Rendy
"Baiklah kalau begitu,ayo pulang!"Ucap Rendy sambil menarik tangan Liana untuk turun ke bawah
Eh??
Apa ini pernah terjadi sebelumnya,mengapa ini sangat tidak asing?
Liana terus melamun memikirkan kembali,apa yang membuatnya tidak asing..
"Kenapa dia terlihat kebingungan?,apa dia ingat waktu lalu "Batin Rendy yang sempat melirik Liana sekilas lalu fokus pada jalan menuju parkir mobil
******!!
Gw baru inget waktu itu,saat pak Rendy maksa anterin gw,argh pantesan kaya gak asing!
Terlihat ekspresi geram di wajah Liana ,jika saja Rendy adalah temannya,mungkin telah Liana hantam habis habisan.Liana hanya bisa mengatakan sabar pada dirinya sendiri.
"Pfft manis sekali dia"Batin Rendy sambil menahan tawanya melihat wajah Liana
Liana juga tidak melawan ,pasrah adalah kata yang tepat.Tapi itu juga bisa menghemat tenaganya untung pulan jalan kaki atau menghabiskan uang jajannya untuk naik angkutan umum,Tapi kata malu itu tidak lepas dari pikirannya..
Mobil Rendy melaju memecah jalanan,Kebetulan hari ini macet dan akhirnya perjalanan terhenti,menunggu lancarnya jalanan kembali
"Apa kau lapar Liana Putri?"Tanya Rendy menatap Liana yang kini duduk disebelahnya
"Tidak!"Jawab Liana dengan segera
Apakah perlu kau menyebutkan nama panjang ku juga saat kita bicara? argh!
"Benarkah? Tapi kelihatannya kau lapar,ayo kita turun untuk membeli makanan!"Tawaran yang keluar dari mulut Rendy memang menguntungkan,tapi Liana masih mempunyai rasa malu
"Tidak,Tidak perlu..saya tidak lapar pak"Jawab Liana tersenyum paksa
Aduh padahal laper..
Sadar Liana,lu jangan keliatan kaya cwek matre gini,lu juga bukan siapa² nya pak Rendy.Kemana lu yang biasanya kuat gk makan,kenapa sekarang jadi lebay kaya gini ??
"Pfft,dasar bocah..Apakah begitu sulit mengakui bahwa kau sedang lapar ?!"Ucap Rendy batin
"Baiklah jika kau tidak lapar,bapak lapar jadi bapak akan cari makan dulu sebentar.Kamu tunggu sini jangan kemana²!"Perintah Rendy pada Liana,dan Liana hanya mengangguk paham
"Argh dasar resek,peduli dkit gitu..Eh tapi kok gw jadi gini ya•-• ,Apa bener gw udah jatuh cinta sama tuh guru resek? akh gak,gak mungkin gw suka sama dia..Huh!"Ucap Liana frustasi dengan perasaan nya sendiri.
Beberapa menit berlalu,Rendy datang membawa beberapa roti dan sebotol air mineral..
Kenapa dibawa kesini sih,kan gw jadi pengen hiks resek
Pukh
Roti berukuran sedang mendarat pelan di tangan Liana ,Liana terkejut dan segera menoleh pada Rendy..
"Makanlah saya tau kamu lapar,tapi disini tidak ada warung nasi atau restoran..Jadi saya hanya membelikan roti,kalau kau tidak mau saya akan mencari makanan lain"Ucap Rendy lembut penuh perhatian
"Tidak perlu pak, terimakasih ini saja sudah cukup"Ucap Liana malu sambil menunduk
Liana pun memakan roti itu dengan lahap,Namun sepasang mata yang sedari tadi terus memandangi nya membuatnya heran dan sedikit gemetar.
Apa yang guru resek ini lakukan?
Emangnya makan sambil diliatin itu enak ??!
"Apa kau merasa nyaman di sampingku Liana.?"Tanya Rendy yang masih fokus menatap Liana
"Uhuk uhuk uhuk!"Terkejut Liana mendengar kata-kata itu,Segera Rendy memberikan sebotol air mineral yang ia bawa tadi..
"Jadi bagaimana apakah ka__"
Tin tin tin~suara kelakson mobil di belakang mobil Rendy
Tak terasa jalanan sudah kembali bersih dari kata macet..
"Sudah tidak macet lagi pak,lebih baik segera pulang.Saya takut mama saya akan mencari saya"Sekejap Liana langsung mengubah topik pembicaraan
"hmm baiklah"Ucap Rendy dan melajukan mobilnya.
Sampailah di depan rumah Liana, sebenarnya Liana sudah berkata pada Rendy untuk menurunkannya di depan gang,namun terlalu banyak alasan yang Rendy katakan sehingga membuat Liana menyerah atas perdebatan yang tidak penting..
Terlihat Mama Liana yang sedang asik menyiram tanaman di depan rumah,Karna melihat sebuah mobil berhenti didepan rumahnya ia menghentikan aktivitas nya.
Mamp*s ,kenapa mama ada di situ?!
Liana keluar dari mobil dengan perlahan dan diam² agar mama nya tidak melihatnya
"hmm"Dehem Rendy sambil melihat tingkah laku Liana yang begitu aneh menurutnya,ia segera mencari tau apa yang membuat murid kesayangan nya begitu aneh
"Pfft,ternyata dia diam diam seperti itu agar tidak diketahui oleh ibunya. Kesempatanku untuk beraksi"batin Rendy sambil menyeringai
Rendy keluar dari mobilnya
"Liana apa yang sedang kau lakukan?"Tanya Rendy yang sengaja sedikit berteriak agar mama Liana mendengar nya.
Brengsek!!
"Ahaha saya tidak melakukan apa-apa pak"Jawab Liana.sambil menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal
"Liana dia siapa?"Tanya mamanya dengan tatapan mengintimidasi
"Ahh"desah kasar Liana
"Perkenalkan nama saya Rendy,dan saya adalah guru yang mengajar Liana.Saya lihat Liana sedang menunggu angkutan umum,cuaca juga tidak menentu jadi saya antar kan saja. Kebetulan saya juga ada urusan disekitar sini"Jelas Rendy panjang lebar
Menunggu angkutan umum apaan,cih licik !
"Ternyata seperti itu,silahkan masuk dulu nak Rendy saya buatkan teh hangat"Ucap mama Liana tersenyum hangat
"Baiklah jika tidak merepotkan"Ucap Rendy tersenyum
"Ahaha tidak kok,ayo silahkan masuk..Liana kamu cepat ganti bajumu!"Perintah mama Liana
"Baik ma"Jawab Liana menurut
"It workes!"Batin Rendy
Cih dasar guru resek gak punya urat malu!
Umpat kesal Liana dalam hati sambil masuk kedalam rumahnya.
Ruang tamu
Rendy sedang berbincang² dengan mama Liana sambil menikmati secangkir teh hangat yang telah dibuat
Liana duduk di samping mama nya sambil memainkan handphone nya
"Bagaimana prestasi dan kelakuan anak saya di sekolah nak Rendy?"tanya mama Liana
Tampak Liana menghentikan aktivitas nya dan menatap lekat Rendy
"Liana anak yang cerdas dan berprestasi,dia tidak nakal kok Bu .Dia anak yang rajin belajar,tapi akhir-akhir ini nilainya di mata pelajaran saya agak menurun"Jelas Rendy
"Mana ada"Sela Liana di antara pembicaraan mereka
"Mohon bantuannya nak Rendy,tolong ajari Liana agar nilainya kembali ke semula"Ucap mama Liana sambil tersenyum
"Tentu,Itu memang tugas saya sebagai seorang guru. Saya pernah berfikir untuk mengajar Liana di hari Minggu secara pribadi,tapi saya yakin Liana tidak akan mau"Ucap Rendy melirik Liana dengan seringai khas nya
Dasar Licik!!!
Kan hari minggu hari gw molor sepuasnya,kenapa harus belajar?!
"Anu..ma hari Minggu Lia__"Kalimat Liana lagi² diabaikan
"Baiklah nak Rendy tidak masalah,Liana pasti setuju..Hari Minggu datanglah kesini untuk mengajar Liana "Ucap mama Liana gembira
"Baiklah,hari juga sudah sore..Kalau begitu saya permisi dulu"Ucap Rendy
Hmph!
Rendy pun akhirnya pulang..Mama Liana mengantarkan Rendy keluar rumah,sedangkan Liana duduk memainkan handphone nya dengan kesal
Hari ini..Adalah hari kemenangan bagi seorang Rendy Dian Saputra.
Makasih yang udh mau baca😘Like and koment nya jangan lupa😘Vote and rate juga kalau suka❣️Tunggu kelanjutannya 😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Qaisaa Nazarudin
Waaahhh dasar pak Rendy licik juga ya,,Alana masuk dlm perangkap nya🤣🤣🤣🤣🤣
2022-12-26
0
Tuty rahayu Rahayu
Rendi SM Liana thor
2022-10-09
0
Helen Apriyanti
mntul .. gercrp rendy...
2021-08-07
0