Liana kemudian tertidur,dia lelah..sangat lelah akan hal itu semua
Ia tidak peduli bagaimana keadaan tamu istimewa yg sedang heran di sana..
Ruang Tamu
"Ada apa dengan Lia?"Tanya Feny pada andre
"Sebenarnya,Andre dulu pernah berkata kasar pada Lia Bu"Kata Andre yg sedikit getir
"Apa yg kau perbuat Andre??!"Kesal Ridwan (ayah Andre)
"Maaf..Andre lakuin itu supaya Lia rela Andre pergi dulu waktu kita keluar kota,Andre takut kalau nantinya Lia gk rela Andre pergi..Andre cuma buat dia supaya benci sama Andre dan relain Andre pergi"jelas Andre panjang lebar sambil menunduk dalam
"Mengapa kau bodoh sekali An.."Ucap Ridwan berhenti bicara karna ibu Liana langsung memotong pembicaraan Ridwan
"Sudahlah,Biarkan kami yg mengurus semuanya"Lerai ibu Liana lembut sambil memegang pundak Andre pelan
"Tapi tan.."Ucap Andre ragu menggantungkan kalimatnya
"Sudahlah,lebih baik km istirahat..Jangan pikirkan Liana"kata Ayah Liana sambil tersenyum
Akhirnya mereka berpamitan untuk pulang dengan rasa yg sangat bersalah..
Pagi ini adalah pagi yg sangat buruk,Matahari enggan menampakkan cahayanya..Langit seperti mengerti keadaan Liana,Awan awan terlihat gelab,sepertinya hujan akan turun pagi ini..
Anak² yg berada tidak jauh dari sekolah segera berlarian menuju sekolah untuk belajar,Namun disaat semua berlari² Liana hanya berjalan dengan lesunya..Hal yg kemarin terjadi masih terbayang di ingatannya,Entah ia tidak tau bagaimana menghilangkan perasaan sakit itu..
Sebuah mobil berwarna putih melewatinya dengan perlahan..
Dalam mobil
Terlihat Rendy yg tengah fokus menyetir mobilnya,Namun fokusnya teralihkan begitu saja saat melihat Liana yg berjalan sambil melamun..
"Ada apa dengan gadis itu?"Kata Rendy heran.Rendy berniat menghentikan mobilnya,namun ia urungkan karena terlihat Rara dan Tika menghampiri Liana,karna merasa sudah tidak perlu ,Rendy kembali melajukan mobilnya masuk ke dalam sekolah
"Lia,Lo kenapa?ada masalah ya?..cerita aja sama kita"Tanya Tika menempelkan tangannya pundak Liana pelan..Ia tau bahwa Liana sedang ada masalah yg tidak bisa ia selesaikan
"Iya Lia,ceritain aja ke kita..mungkin kita bisa bantu"Ucap Rara tersenyum hangat
"Eh kalian..gw gk ada apa apa kok"Bohong Liana sambil tersenyum kecut
"Jangan bohong sama kita Lia,kita sahabat Lo dari kelas 1..Jangan rahasiain semua dari kita oke"Ucap Tika meyakinkan sahabatnya itu dan tiba² berdiri di depan Liana
Liana tau bahwa teman temannya akan berbuat apa saja demi dia..Dan akhirnya dia memutuskan untuk menceritakan semua nya..
"Iya gw bakal cerita,Tapi gk sekarang ya...Nanti aja pas istirahat kedua gw cerita,sekarang gw lelah gk mau cerita dulu"Pasrah Liana sambil tersenyum kecut
"Iya Lia,kita ngerti kok"Ucap Rara sambil memeluk Liana Tika juga ikut memeluk sahabatnya itu..
Ingin sekali Liana menangis di pelukan dua sahabatnya itu,namun semua itu ia urungkan karena takut dua sahabatnya akan merasa kawatir..
Waktu terus berlalu, kini Liana dan dua sahabatnya sedang mengikuti pelajaran..Sunyi,hanya terdengar suara hujan yg begitu deras..
Rendy melewati kelas Liana,tidak sengaja melihat Liana yg tidak fokus pada pembelajarannya.. Liana hanya melamun.Pandangannya seperti
memperhatikan guru menjelaskan namun pikirannya melayang entah kemana
Tidak seperti biasanya Liana seperti itu..Kini hujan deras itu hilang,namun matahari tidak juga menampakkan dirinya..
Ting Ting Ting~bel istirahat berbunyi
Liana kini dipaksa oleh oleh dua sahabatnya untuk menceritakan semuanya,dengan terpaksa Liana menceritakan semuanya dari awal dari ia masih kecil sampai Andre datang kerumahnya tadi malam
"WHAT??!!!!"Teriak Tika dan Rara bersamaan
"Sssssttt,jangan keras² dong,huh!"Panik Liana dan segera menutup mulut dua sahabatnya itu
"Hehe gk bakal lagi"Ucap Tika sambil tertawa kecil
"Hahh"desah Liana kasar
"Gw gk nyangka kalau si Andre teman semasa kecil elo"Ucap Rara tidak percaya
"Dan juga tega banget dia bilang gitu sama Lo Lia,pengen gw bejek² tuh anak ya!"Ucap Tika emosi karna tidak terima sahabatnya menerima perlakuan itu,
"Udah lah,lupain aja"Ucap Liana dan langsung pergi begitu saja meninggalkan para sahabatnya
Ting Ting Ting~Bel pulang berbunyi
Sekolah kini sepi dan sunyi,para pelajar telah pulang kerumah mereka masing²..Namun tidak bagi Liana,dia kini duduk bersandar di atap sekolah
Ia tau kalau sekolahnya sebentar lagi akan ditutup,namun ia mempunyai seribu satu cara untuk keluar dari situ dengan mudah
Ia hanya duduk melamun,pandangannya kosong begitu saja..Bahkan ia tidak tau kalau ada seseorang dibelakng nya
"Knp jadi seperti ini?"Lirih Liana sambil menutup wajahnya dengan tangannya,berusaha untuk tidak menangis namun ia tidak bisa menahan buliran air mata itu..
Dan sekali lagi,Air mata itu lolos begitu saja dari pelupuk matanya.
Tetes demi tetesan air mata membasahi pipinya..
Ia mencengkram rambutnya sendiri, frustasi akan ingatan luka yg tumbuh kembali..
Ia terkejut ketika sebuah tangan menahan tangannya agar tidak mencengkram rambutnya sendiri
"Jangan lakukan itu!"Ucapnya datar,Seorang laki laki tampan berdiri di depannya sambil memegang tangannya, Siapa lagi kalau bukan Rendy
Ehh??!
Knp dia ada disini??!
Seketika Liana tercengang,tidak percaya akan keberadaan Rendy saat ini..Namun ia tidak begitu peduli karna kini perasaannya bercampur aduk..
"Knp tidak pulang?"Tanya Rendy menatap lekat wajah Liana
Namun Liana hanya menunduk,karna tidak mau Rendy melihat wajahnya yg kini sedang menangis
"Sa-saya tadi mencari udara segar pak!"Ucap Liana gugup dan masih menunduk
"Knp kamu menangis?"tanya Rendy
Deg
"Ti-tidak saya tidak menangis"Ucap Liana panik yang dengan cepat mengusap air matanya dan tersenyum kecut
"Saya tau kamu ada masalah,ceritakan saja pada bapak"Ucap Rendy lembut
Liana hanya bisa tersenyum kecut mendengar ucapan Rendy..Begitu ingin dia menangis sekarang,namun ia urungkan karna ia tau ini bukan waktu yg tepat untuk menangis..
*Ehh??
Rendy tiba² memeluk Liana,Ia memeluk erat tubuh mungil Liana
Sedangkan Liana tidak percaya dengan yg terjadi,Pelukan Rendy begitu nyaman dan hangat..Dan tak sadar Air mata itu kembali mengalir kembali*
Sekitar 5 menit berlalu,Liana menghentikan tangisnya,namun masih belum melepas pelukan Rendy..seakan terhipnotis olehnya
"Mau sampai kapan kau menangis? lihatlah ingusmu menempel di bajuku"ucap Rendy non formal
What????!!!!
Liana segera melepas pelukannya dan mundur kebelakang secara agresif
"Dasar guru resek cabul"Kesal Liana sambil berbicara dengan suara yg kecil,namun terdengar jelas di telinga Rendy
"Apa kamu bilang??"Ucap Rendy dengan suara sedikit ditinggikan..Rendy berjalan kearah Liana pelan
Mamp*s!!
Beg* banget sih..Bisa bisanya keceplosan,Mulut mulut..Gk bisa diajak kompromi dikit aja!
Makasih yg udh mau mampir😘Jangan lupa tinggalkan Like, Comment,vote and rate ya😚Kritik dan sarannya juga karna author sedang belajar😘Tunggu kelanjutannya 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 62 Episodes
Comments
Helen Apriyanti
hahahaa
2021-08-07
0
Natha
hehehe
2021-02-11
1
Rell Sepur 🍆
buahahaha,, keceplosan mulu liii,
like next!
2020-12-27
4