Episode 12 : Tanda Cinta

SMA Bima Sakti

"Hei, Roy ..." panggil Adinda, kemudian mendatangi Roy yang baru keluar dari mobil, keduanya masih di parkiran.

"Apes banget pagi ini langsung melihat muka teman dekatnya Emilia," batin Roy, kesal. "Ada apa?" tanya Roy, dingin.

"Apa Kamu merasakan perubahan sikap Emilia? Dia biasanya lebih bodoh dari Aku, bucin sejati, dan benci sama Kamu karena Kamu mendukung hubungan kakakmu dengan Liora, tapi kemaren dia pintar, tidak marah padamu bahkan berencana cerai dengan Kak Agam," kata Adinda.

"Cerai dengan Kak Agam? Aku bertaruh kepalaku, dia tidak mungkin menceraikan Kak Agam, dia sangat mencintai Kak Agam. Paling itu trik sampah Emilia."

"Setiap kali Kamu membuka mulut selalu saja pedas, kakak dan adik sama saja."

"Dan Kamu sama seperti temanmu, tidak berguna."

"Dengar Roy, Kita tidak pernah tau apa yang akan terjadi di masa depan. Dulu bisa saja Kak Agam benci Emilia, Tapi dia bisa saja di masa depan bucin pada Emilia. Takdir pasti berubah."

"Tidak mungkin!"

"Aku yakin, Tuhan tidak tidur. Emilia tulus pada Kak Agam. Dan ..." Perkataan Adinda terputus, matanya tidak sengaja menangkap mobil Agam tiba di parkiran. Agam mencium paksa kening Emilia lalu keluar membuka pintu mobil untuk Emilia.

"Dan apa?"

"Ternyata masa depan bisa berubah, itu ..." tunjuk Adinda.

Roy melihat ke arah tunjukan Adinda.

"Itu Kak Agam? Kenapa bisa membuka pintu mobil untuk Emilia? Apa hari ini matahari terbit dari Barat?" Roy terheran.

"Aku benar kan? Emilia cantik dan tulus, tidak mungkin Kak Agam tidak tertarik. Kak Agam akhirnya sadar kalau Emilia gadis yang baik," sahut Adinda.

"Belum tentu!" Roy menolak percaya. "Kak Agam!" panggil Roy pada Agam. Agam dan Emilia menoleh. Roy dan Adinda menghampiri mereka.

"Roy?" Agam teringat foto Roy memeluk Emilia kemaren, dia pun langsung meraih tangan Emilia agar Roy tidak melakukan itu lagi pada Emilia.

Roy semakin terkejut melihat Agam menggenggam erat tangan Emilia. "Hubungan Kak Agam dan Emilia baik-baik saja?" tanya Roy.

"Seperti yang Kamu lihat. Roy, dia kakak iparmu, jangan lancang padanya. Paham?!" tegas Agam.

"Bukankah Kak Agam mencintai Liora?" tanya Roy lagi.

"Tidak! Istriku hanya Emilia," jawab Agam. "Sayang, nanti jam 2 ku jemput lagi. Belajar yang rajin," pesan Agam.

Sayang? Agam bahkan memanggil Emilia Sayang sekarang. Membuat Roy tambah heran.

Emilia mengangguk pasrah, kemudian Agam melepaskan genggaman nya, masuk ke mobil, lalu meninggalkan parkiran.

"Kamu memelet kakak ku?" tanya Roy curiga.

"Roy, jangankan Kamu, Aku saja heran. Biasanya dia dingin, sekarang berubah jadi hangat, membuatku risih," jawab Emilia lemas.

"Artinya Kak Agam sadar kamulah yang terbaik," sahut Adinda. "Emilia ... itu lehermu kenapa merah?" tunjuk Adinda, terkejut. Begitu juga dengan Roy.

"Menurut kalian?" tanya Emilia balik.

Roy dan Adinda saling pandang. Apakah yang ada di pikiran mereka benar. Keduanya menduga-duga.

"Apa Kak Agam menyiksa Kamu tadi malam? Kurang ajar! Dasar pria durjana!" umpat Adinda.

"Menyiksa? Yang benar saja, ini bukan tanda siksaan, ini tanda ... cinta ..." Roy tidak seperti Adinda yang oon dan polos, sebagai pria dia tau itu tanda apa.

"Tanda cinta? Bukankah tanda cinta itu bentuknya love ya?" Adinda mendekatkan matanya ke leher Emilia, memastikan tanda merah itu apakah bergambar love.

"Apaan sih, Adinda!" Emilia langsung menutup lehernya dengan tangan.

"Bentuknya bukan love!" ucap Adinda.

"Kalian tidak usah kepo. Aku masuk duluan!" Emilia tidak ingin bicara lebih banyak dengan Roy dan Adinda. Emilia masih kesal karena sore semalam Agam sudah merebut malam pertamanya. "Agam sialan, walau ini tubuh Emilia, tetap saja jiwaku yang sudah dia rebut kesuciannya. Aku ... sudah tidak perawan lagi ... hiks ... hiks ..." Emilia kesal dalam hatinya.

"Kak Agam bukan pria seperti itu. Dia bahkan tidak pernah meniduri Kak Liora," kata Roy.

"Maksudnya?" tanya Adinda karena memang tidak mengerti arah pembicaraan Roy.

"Adinda, cari tau sendiri maksudnya. Makanya sekolah itu yang benar, biar tidak bodoh," jawab Roy.

"Kamu mengatai Aku bodoh?"

"Benar kan?"

"Lebih baik Aku bodoh dari pada tidak punya hati, dasar kulkas! Sikap Kamu lebih dingin dari kulkas." Adinda pergi dari hadapan Roy, dia menyusul Emilia ke kelas.

Terpopuler

Comments

Elga Cynthia

Elga Cynthia

wach tambah seruuuu

2025-03-14

0

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

agam langsung posesif bucin

2024-12-24

0

Muji Lestari Tari

Muji Lestari Tari

pintar emilia

2024-12-18

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 : Bertukar Jiwa
2 Episode 02 : Menjadi Orang Kaya
3 Episode 03 : Berubah Drastis
4 Episode 04 : Tidak Takut Berpisah
5 Episode 05 : Tiba-tiba Pintar
6 Episode 06 : Tiba-tiba Menggila
7 Episode 07 : Pengalaman Pertama
8 Episode 08 : Sebuah Janji
9 Episode 09 : Dia Viona, Bukan Liora
10 Episode 10 : Akan Memberi Cinta
11 Episode 11 : Sebuah Jiwa
12 Episode 12 : Tanda Cinta
13 Episode 13 : Nilai Sempurna
14 Episode 14 : Kebohongan Terbongkar
15 Episode 15 : Tidak Ada Masa Depan
16 Episode 16 : Pembunuh
17 Episode 17 : Lagi dan Lagi
18 Episode 18 : Memberikan Tiga Anak
19 Episode 19 : Ingin Bekerja Sambil Kuliah
20 Episode 20 : Tubuh Indah
21 Episode 21 : Cemburu
22 Episode 22 : Aku akan Melindungimu
23 Episode 23 : Sang Pemilik Hati dan Cinta
24 Episode 24 : Tidak Ingin Pergi
25 Episode 25 : Baru Sadar Adanya Perubahan
26 Episode 26 : Bermain Kembang Api
27 Episode 27 : Surat Ancaman
28 Episode 28 : Tulisan Tangan Viona
29 Episode 29 : Merubah Penampilan
30 Episode 30 : Viona?
31 Episode 31 : Jangan Pergi
32 Episode 32 : Semua Ingatan di Hapus
33 Episode 33 : Siapa Aku? Emilia atau Viona?
34 Episode 34 : Percintaan Manis
35 Episode 35 : Pembalasan
36 Episode 36 : Menemukan Fakta
37 Episode 37 : Jiwa Pengembara
38 Episode 38 : Doa adalah Bukti Cinta
39 Episode 39 : Hangatnya Keluarga
40 Episode 40 : Tidak Sengaja Ketahuan
41 Episode 41 : Kabur
42 Episode 42 : Di Penghujung Nafas
43 Episode 43 : Kepergian Ayah
44 Episode 44 : Kaulah Vionaku
45 Episode 45 : Sang Wanita Impian
46 Episode 46 : Menjemput Cintaku
47 Episode 47 : Melayat
48 Episode 48 : Saksi Tersembunyi
49 Episode 49 : Senjata Makan Tuan
50 Episode 50 : Kemenangan
51 Episode 51 : Bertemu Bagai Takdir
52 Episode 52 : Salah Teman Kencan
53 Episode 53 : Hidup Mandiri
54 Episode 54 : Kembar Tiga
55 Episode 55 : Jebakan
56 Episode 56 : Perkelahian Sengit
57 Episode 57 : Akhirnya Agam Siuman
58 Episode 58 : Penjahat Telah Tertangkap
59 Episode 59 : Hukuman
60 Episode 60 : Mengidam
61 Episode 61 : Pasangan dan Cinta
62 Episode 62 : Sehidup Semati (Ending)
63 Pengumuman Perilisan Novel Baru
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Episode 01 : Bertukar Jiwa
2
Episode 02 : Menjadi Orang Kaya
3
Episode 03 : Berubah Drastis
4
Episode 04 : Tidak Takut Berpisah
5
Episode 05 : Tiba-tiba Pintar
6
Episode 06 : Tiba-tiba Menggila
7
Episode 07 : Pengalaman Pertama
8
Episode 08 : Sebuah Janji
9
Episode 09 : Dia Viona, Bukan Liora
10
Episode 10 : Akan Memberi Cinta
11
Episode 11 : Sebuah Jiwa
12
Episode 12 : Tanda Cinta
13
Episode 13 : Nilai Sempurna
14
Episode 14 : Kebohongan Terbongkar
15
Episode 15 : Tidak Ada Masa Depan
16
Episode 16 : Pembunuh
17
Episode 17 : Lagi dan Lagi
18
Episode 18 : Memberikan Tiga Anak
19
Episode 19 : Ingin Bekerja Sambil Kuliah
20
Episode 20 : Tubuh Indah
21
Episode 21 : Cemburu
22
Episode 22 : Aku akan Melindungimu
23
Episode 23 : Sang Pemilik Hati dan Cinta
24
Episode 24 : Tidak Ingin Pergi
25
Episode 25 : Baru Sadar Adanya Perubahan
26
Episode 26 : Bermain Kembang Api
27
Episode 27 : Surat Ancaman
28
Episode 28 : Tulisan Tangan Viona
29
Episode 29 : Merubah Penampilan
30
Episode 30 : Viona?
31
Episode 31 : Jangan Pergi
32
Episode 32 : Semua Ingatan di Hapus
33
Episode 33 : Siapa Aku? Emilia atau Viona?
34
Episode 34 : Percintaan Manis
35
Episode 35 : Pembalasan
36
Episode 36 : Menemukan Fakta
37
Episode 37 : Jiwa Pengembara
38
Episode 38 : Doa adalah Bukti Cinta
39
Episode 39 : Hangatnya Keluarga
40
Episode 40 : Tidak Sengaja Ketahuan
41
Episode 41 : Kabur
42
Episode 42 : Di Penghujung Nafas
43
Episode 43 : Kepergian Ayah
44
Episode 44 : Kaulah Vionaku
45
Episode 45 : Sang Wanita Impian
46
Episode 46 : Menjemput Cintaku
47
Episode 47 : Melayat
48
Episode 48 : Saksi Tersembunyi
49
Episode 49 : Senjata Makan Tuan
50
Episode 50 : Kemenangan
51
Episode 51 : Bertemu Bagai Takdir
52
Episode 52 : Salah Teman Kencan
53
Episode 53 : Hidup Mandiri
54
Episode 54 : Kembar Tiga
55
Episode 55 : Jebakan
56
Episode 56 : Perkelahian Sengit
57
Episode 57 : Akhirnya Agam Siuman
58
Episode 58 : Penjahat Telah Tertangkap
59
Episode 59 : Hukuman
60
Episode 60 : Mengidam
61
Episode 61 : Pasangan dan Cinta
62
Episode 62 : Sehidup Semati (Ending)
63
Pengumuman Perilisan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!