Episode 05 : Tiba-tiba Pintar

Tokoh Pendamping :

Roy Wirya Graha (18 tahun)

Dia adalah adik Agam. Walau jutek tapi tidak jahat.

***

Di kantor, Agam tidak fokus mengerjakan semua pekerjaannya. Dia masih memikirkan penyebab sikap Emilia berubah. Sikap itu tidak di buat-buat. Agam dapat merasakan keseriusannya.

"Panji!" panggil Agam, suara Agam di dengar oleh Panji. Meja kerja Panji di sebelah pintu masuk ruangan Agam, jadi jika Agam ingin memerintah Panji, tinggal panggil saja.

Panji masuk ke ruangan Agam.

"Ada yang bisa Saya bantu, Tuan?" ucap Panji.

"Suruh orang menyelidiki Emilia hari ini!" titah Agam.

"Baik, Tuan." Panji selalu tau apa yang dia lakukan. Dia pun langsung menelepon seseorang di sekolah untuk memata-matai Emilia.

Di sekolah, Emilia dan Adinda sedang sibuk mengerjakan tugas matematika yang diberikan guru. Terlihat semua ekspresi wajah mereka sangat serius.

"Aku benci matematika, otakku bisa konslet jika seperti ini," keluh Adinda.

"Selesai," kata Emilia tersenyum.

"Apa? Sudah selesai? Sini ku lihat!" Adinda langsung merebut buku Emilia dan meneliti setiap jawaban.

"Gimana? Puas?" kata Emilia.

"Paling jawabannya salah. Kamu asal jawab kan? Emilia, setiap tahun Kamu selalu peringkat 1 dari bawah, masih mending Aku peringkat 3 dari bawah," kata Adinda.

"Tahun ini, Aku pasti peringkat 1 dari atas," jawab Emilia dengan percaya diri. "Sini kembalikan bukuku!" Emilia mengambil bukunya dari tangan Adinda. Dia kemudian berdiri, berjalan ke depan meja guru, untuk mengumpulkan tugasnya. Sontak hal itu membuat semua orang di kelas tercengang, karena biasanya Emilia selalu mengumpul tugas paling terakhir.

"Oh Tuhan, benar semua," kata guru, setelah memeriksa semua jawaban Emilia. Membuat semua orang semakin heran, hanya Emilia sendiri yang tersenyum.

"Ternyata otakku belum karatan," batin Emilia.

"Kamu menyontek jawaban siapa?" tanya guru pada Emilia.

"Saya menjawab sendiri, Bu," jawab Emilia.

"Apa menyontek pada Adinda?" tanya guru lagi.

"Mana mungkin Bu, Saya saja peringkat 3 dari bawah," jawab Adinda. Jawaban itu membuat teman-temannya tertawa.

"Benar juga, mungkin ini kebetulan. Emilia, belajar lagi yang rajin. Ibu tau kalau Kamu tidak perlu nilai bagus. Bagus atau tidak bagus nilaimu, Kamu tetap kaya. Tapi jika di masa depan perusahaan ayahmu di pimpin orang bodoh, ibu yakin perusahaan itu cepat atau lamban pasti bangkrut," nasihat guru.

"Iya, Bu," jawab Emilia menurut.

Waktu istirahat pun tiba. Jam pertama sampai jam ketiga pelajaran berlalu dengan mudah. Emilia dan Adinda pergi ke kantin untuk makan. Sambil makan mereka mengobrol.

"Emilia, tumben hari ini Kamu pintar?" tanya Adinda.

"Untuk mendapatkan perusahaan ayahku," jawab Emilia.

"Hah? Dulu Kamu tidak pernah peduli dengan hal seperti itu. Cita-citamu kan hanya menjadi istri terbaik untuk Kak Agam. Katamu Kak Agam lebih kaya dari keluargamu, jadi Kamu tidak memerlukan harta keluargamu dan akan memberikannya pada kakak tirimu."

"Enak saja. Aku dulu bodoh, sekarang tidak. Aku tidak mungkin memberikan perusahaan pada anak wanita jahat itu. Apa lagi anaknya tidak punya hubungan darah dengan Aku dan Ayah."

"Aku heran kenapa Kamu tiba-tiba berubah ambisius? Padahal baru dua hari tidak masuk sekolah."

"Adinda Aku kenyang, Aku ingin makan permen, Aku ke sana dulu ya beli permen sebentar," kata Emilia.

"Iya, jangan lama-lama."

Saat Emilia hendak berdiri, tiba-tiba saja tidak sengaja dia menabrak siswa laki-laki yang hendak lewat. "Aaa ..." Emilia jatuh di pelukan siswa laki-laki itu.

"Kamu baik-baik saja?" tanya Roy.

"Iya, lepaskan!" titah Emilia. Dia merasa geli saat pinggangnya di peluk erat pria muda. Walau bagaimana pun juga, jiwa Emilia adalah wanita dewasa yang sudah lama menjomblo, jadi dia tidak nyaman di peluk seperti itu oleh pria muda.

"Aku tidak sengaja, Aku tidak punya niat apapun," kata Roy.

"Iya, tidak papa," jawab Emilia datar, lalu pergi.

"Dia tampak berubah? Biasanya dia akan menamparku dan menuduhku macam-macam jika Aku mendekatinya. Apa hubungannya dengan Kak Agam bermasalah?" pikir Roy.

"Roy, jangan berpikir macam-macam. Dia saudara iparmu. Dia istri Kak Agam," ucap Adinda mengingatkan.

"Aku tau," jawab Roy dingin, lalu dia pergi.

Terpopuler

Comments

awesome moment

awesome moment

emil lupa sm roy😀😃😄

2025-02-12

1

Jarmini Wijayanti

Jarmini Wijayanti

lanjut

2024-12-23

0

Note 2

Note 2

wah para cogan muncul

2024-12-23

0

lihat semua
Episodes
1 Episode 01 : Bertukar Jiwa
2 Episode 02 : Menjadi Orang Kaya
3 Episode 03 : Berubah Drastis
4 Episode 04 : Tidak Takut Berpisah
5 Episode 05 : Tiba-tiba Pintar
6 Episode 06 : Tiba-tiba Menggila
7 Episode 07 : Pengalaman Pertama
8 Episode 08 : Sebuah Janji
9 Episode 09 : Dia Viona, Bukan Liora
10 Episode 10 : Akan Memberi Cinta
11 Episode 11 : Sebuah Jiwa
12 Episode 12 : Tanda Cinta
13 Episode 13 : Nilai Sempurna
14 Episode 14 : Kebohongan Terbongkar
15 Episode 15 : Tidak Ada Masa Depan
16 Episode 16 : Pembunuh
17 Episode 17 : Lagi dan Lagi
18 Episode 18 : Memberikan Tiga Anak
19 Episode 19 : Ingin Bekerja Sambil Kuliah
20 Episode 20 : Tubuh Indah
21 Episode 21 : Cemburu
22 Episode 22 : Aku akan Melindungimu
23 Episode 23 : Sang Pemilik Hati dan Cinta
24 Episode 24 : Tidak Ingin Pergi
25 Episode 25 : Baru Sadar Adanya Perubahan
26 Episode 26 : Bermain Kembang Api
27 Episode 27 : Surat Ancaman
28 Episode 28 : Tulisan Tangan Viona
29 Episode 29 : Merubah Penampilan
30 Episode 30 : Viona?
31 Episode 31 : Jangan Pergi
32 Episode 32 : Semua Ingatan di Hapus
33 Episode 33 : Siapa Aku? Emilia atau Viona?
34 Episode 34 : Percintaan Manis
35 Episode 35 : Pembalasan
36 Episode 36 : Menemukan Fakta
37 Episode 37 : Jiwa Pengembara
38 Episode 38 : Doa adalah Bukti Cinta
39 Episode 39 : Hangatnya Keluarga
40 Episode 40 : Tidak Sengaja Ketahuan
41 Episode 41 : Kabur
42 Episode 42 : Di Penghujung Nafas
43 Episode 43 : Kepergian Ayah
44 Episode 44 : Kaulah Vionaku
45 Episode 45 : Sang Wanita Impian
46 Episode 46 : Menjemput Cintaku
47 Episode 47 : Melayat
48 Episode 48 : Saksi Tersembunyi
49 Episode 49 : Senjata Makan Tuan
50 Episode 50 : Kemenangan
51 Episode 51 : Bertemu Bagai Takdir
52 Episode 52 : Salah Teman Kencan
53 Episode 53 : Hidup Mandiri
54 Episode 54 : Kembar Tiga
55 Episode 55 : Jebakan
56 Episode 56 : Perkelahian Sengit
57 Episode 57 : Akhirnya Agam Siuman
58 Episode 58 : Penjahat Telah Tertangkap
59 Episode 59 : Hukuman
60 Episode 60 : Mengidam
61 Episode 61 : Pasangan dan Cinta
62 Episode 62 : Sehidup Semati (Ending)
63 Pengumuman Perilisan Novel Baru
Episodes

Updated 63 Episodes

1
Episode 01 : Bertukar Jiwa
2
Episode 02 : Menjadi Orang Kaya
3
Episode 03 : Berubah Drastis
4
Episode 04 : Tidak Takut Berpisah
5
Episode 05 : Tiba-tiba Pintar
6
Episode 06 : Tiba-tiba Menggila
7
Episode 07 : Pengalaman Pertama
8
Episode 08 : Sebuah Janji
9
Episode 09 : Dia Viona, Bukan Liora
10
Episode 10 : Akan Memberi Cinta
11
Episode 11 : Sebuah Jiwa
12
Episode 12 : Tanda Cinta
13
Episode 13 : Nilai Sempurna
14
Episode 14 : Kebohongan Terbongkar
15
Episode 15 : Tidak Ada Masa Depan
16
Episode 16 : Pembunuh
17
Episode 17 : Lagi dan Lagi
18
Episode 18 : Memberikan Tiga Anak
19
Episode 19 : Ingin Bekerja Sambil Kuliah
20
Episode 20 : Tubuh Indah
21
Episode 21 : Cemburu
22
Episode 22 : Aku akan Melindungimu
23
Episode 23 : Sang Pemilik Hati dan Cinta
24
Episode 24 : Tidak Ingin Pergi
25
Episode 25 : Baru Sadar Adanya Perubahan
26
Episode 26 : Bermain Kembang Api
27
Episode 27 : Surat Ancaman
28
Episode 28 : Tulisan Tangan Viona
29
Episode 29 : Merubah Penampilan
30
Episode 30 : Viona?
31
Episode 31 : Jangan Pergi
32
Episode 32 : Semua Ingatan di Hapus
33
Episode 33 : Siapa Aku? Emilia atau Viona?
34
Episode 34 : Percintaan Manis
35
Episode 35 : Pembalasan
36
Episode 36 : Menemukan Fakta
37
Episode 37 : Jiwa Pengembara
38
Episode 38 : Doa adalah Bukti Cinta
39
Episode 39 : Hangatnya Keluarga
40
Episode 40 : Tidak Sengaja Ketahuan
41
Episode 41 : Kabur
42
Episode 42 : Di Penghujung Nafas
43
Episode 43 : Kepergian Ayah
44
Episode 44 : Kaulah Vionaku
45
Episode 45 : Sang Wanita Impian
46
Episode 46 : Menjemput Cintaku
47
Episode 47 : Melayat
48
Episode 48 : Saksi Tersembunyi
49
Episode 49 : Senjata Makan Tuan
50
Episode 50 : Kemenangan
51
Episode 51 : Bertemu Bagai Takdir
52
Episode 52 : Salah Teman Kencan
53
Episode 53 : Hidup Mandiri
54
Episode 54 : Kembar Tiga
55
Episode 55 : Jebakan
56
Episode 56 : Perkelahian Sengit
57
Episode 57 : Akhirnya Agam Siuman
58
Episode 58 : Penjahat Telah Tertangkap
59
Episode 59 : Hukuman
60
Episode 60 : Mengidam
61
Episode 61 : Pasangan dan Cinta
62
Episode 62 : Sehidup Semati (Ending)
63
Pengumuman Perilisan Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!