Bab 7
Ternyata yang datang bertamu adalah Amanda, istrinya Adimas. Tarissa senang dengan kedatangan teman yang sudah dianggap saudara oleh Rahandhika dan dirinya.
"Senang kamu bisa datang ke sini," ucap Tarissa yang menggendong Keanu.
"Karena ada yang ingin aku bicarakan dengan kamu. Aku sebenarnya ingin membicarakan ini denganmu di tempat lain. Tapi, suamimu posesif sekali dan tidak mengizinkan kamu keluar rumah," balas Amanda dengan lirikan menggoda.
"Maksudnya?" Tarissa tidak paham. Karena Nafandra dan Amanda tidak begitu saling kenal.
"Semalam aku menelepon kamu dan suamimu yang mengangkatnya. Kamu tahu, tidak? Semalam aku diomelin sama suamimu itu karena mengganggu waktu kalian. Padahal aku menelepon sekitar jam setengah delapan malam," jelas wanita berambut pendek sebahu itu dengan nada kesal.
Tarissa menahan senyum karena tidak menyangka ada kejadian seperti itu. Semalam jam segitu dia mandi lagi setelah kena ompol Keanu yang menyusu sampai tidur. Nafandra sendiri tidak bilang kalau ada telepon dari Amanda.
"Kalau begitu katakan apa yang ingin kamu bicarakan dengan ku!" titah Tarissa.
Terlihat Amanda mengedarkan pandangannya ke segala arah di ruangan tamu itu. Dia bisa melihat ada kamera CCTV yang terpasang di atas pojok kiri.
"Rumah ini diawasi dengan ketat, ya?" bisik Amanda.
"Ya, begitulah!" balas Tarissa yang sesekali mengawasi Keanu yang duduk di sampingnya sambil memainkan mobil-mobilan.
Amanda menggeser duduknya lebih mendekat lagi kepada Tarissa. Wanita itu terlihat waspada mengawasi keadaan sekitar.
"Sebenarnya kedatangan aku ke sini itu ada hubungannya dengan Nessa," bisik Amanda sangat pelan agar tidak ada yang bisa mendengar kecuali Tarissa.
Mata Tarissa terbelalak mendengar ucapan temannya itu. Dia sangat penasaran informasi apa yang Amanda miliki tentang saudara kembarnya.
"Katakan apa itu?" Tarissa sudah tidak sabar.
"Di sini aman tidak? Soalnya ini agak rahasia," tanya Amanda masih berbisik.
Tarissa tidak tahu apakah tempat ini benar-benar aman untuk membicarakan sesuatu yang penting dan rahasia. Karena Nafandra bilang sendiri harus berhati-hati dan jangan percaya kepada seorang pun dengan orang-orang di sini.
"Bagaimana kalau kita bicara di taman. Ada pohon mangga yang rindang di sana. Seakan kita sedang mengajak bermain Keanu. Aku tidak mau membahayakan diriku, Keanu, atau kamu," jawab Tarissa dengan suara tidak kalah pelan.
Akhirnya mereka mengelar tikar dan Keanu sangat senang bisa bermain di luar. Dia merangkak kesana-kemari sambil main mobil-mobilan.
"Jadi, apa yang ingin kamu katakan?" Tarissa memulai pembicaraan penting itu.
"Beberapa hari yang lalu aku bertemu dengan Dokter Hera. Ternyata dia kenal dengan Nessa. Tapi, dia berbicara sesuatu yang aneh mengenai kalian. Sampai akhirnya aku paksa untuk menjelaskan apa yang sebenarnya dia ketahui karena bisa saja itu menjadi petunjuk untuk mengungkap kasus kecelakaan Nessa," jawab Amanda menjelaskan awal mulanya.
Tarissa tersentak mendengar berita ini. Beberapa bulan yang lalu, Nessa pernah tinggal bersamanya selama dua minggu selama Nafandra pergi melakukan perjalanan bisnis ke Eropa. Dokter Hera juga sering datang ke rumahnya untuk berbincang-bincang dengan Nessa.
'Kayaknya waktu itu sebelum pulang Nessa mengatakan sesuatu sama aku. Tapi, apa ya?' batin Tarissa mencoba mengingat kembali kejadian beberapa bulan yang lalu.
"Katanya Nessa meminta Dokter Hera untuk menyuntikkan hormon prolaktin dan memberi kamu obat secara diam-diam dalam makanan atau minuman kamu untuk merangsang payuudaranya agar mengeluarkan ASI," ucap Amanda dan membuat tubuh Tarissa mematung.
Wanita berambut panjang itu sangat terkejut dan tidak percaya dengan apa yang didengar barusan. Tarissa teringat kembali ucapan Nessa sebelum mereka berpisah.
"Keanu hanya akan aman saat bersama aku atau Kak," kata Nessa sebelum masuk ke dalam mobil yang menjemputnya.
Memori Tarissa memutar ingatannya ketika dia mengatakan kalau payuudaranya mengeluarkan ASI, Nessa terdengar senang. Malah dia juga mengatakan dirinya bisa menyusui Keanu jika sedang kepepet. Waktu itu dikira hanya candaan saja, bukan sesuatu yang serius.
"Aku ingat, sejak kedatangan Nessa menginap di rumah, aku jadi tukang tidur sampai tidak ingat sama sekali sebelumnya sedang melakukan apa," ujar Tarissa mengingat hal yang aneh lainnya.
"Jangan-jangan waktu itu, dia menyuruh Dokter Hera melakukan aksinya," duga Tarissa setelah mencocokan beberapa kejadian waktu itu.
"Apakah Nessa sengaja melakukan itu karena tahu dirinya sedang diincar oleh orang lain?" Amanda yang merupakan mantan pengacara itu menduga-duga.
Kesedihan dan kemarahan di dalam diri Tarissa semakin menjadi. Dia yakin kalau ada orang di sekitar adiknya merupakan orang jahat dan merencanakan pembunuhan itu.
'Akan aku bongkar kejahatan itu demi memberikan keadilan untuk Nessa,' batin Tarissa dengan tangan terkepal.
"Ada orang yang mengawasi kita," bisik Amanda sambil berpura-pura mencium pipi gembul Keanu yang ada di pangkuan Tarissa.
Tarissa mengedarkan pandangannya ke segala arah. Dia tidak melihat ada orang di sekitar taman itu.
"Tadi dia bersembunyi dari balik kaca dapur itu," kata Amanda yang kini melihat ke arah jendela yang tadi menampakkan bayangan seseorang.
"Apa?"
Kini Tarissa semakin harus waspada dengan keadaan di sekitarnya. Dia sekarang paham dengan ucapan Nafandra dahulu kalau dirinya tidak boleh mempercayai semua orang yang di sini.
"Aku harus segera pergi. Kamu jaga diri baik-baik karena sekarang kita tinggal di kota yang berbeda. Aku akan mengenalkan kamu dengan sahabat baikku yang tinggal di kota ini. Dia orangnya bisa dipercaya dan suka membantu. Kalau ada apa-apa kamu bisa minta tolong sama dia. Nanti akan aku ceritakan masalah kamu kepadanya," tutur Amanda sebelum dia pulang.
Wanita itu mencemaskan keadaan Tarissa. Keduanya mulai bersahabat karena Rahandika dan Adimas merupakan sahabat baik sejak kecil hingga maut memisahkan mereka. Setelah Rahandika meninggal persahabatan mereka masih terjalin baik. Mereka sudah saling menganggap saudara.
***
Sementara itu di sebuah gedung bertingkat, Nafandra mendapatkan laporan dari Pak Budiman kalau Tarissa kedatangan seorang tamu wanita. Tentu saja dia penasaran dengan orang yang menemui istrinya. Dia meminta kepala pelayan itu untuk mengawasi Tarissa karena mereka berada di titik buta kamera CCTV.
Nafandra mencari tahu identitas wanita yang mengunjungi Tarissa. Dia sempat melihat wanita itu ketika berada di ruang tamu. Laki-laki merasa kalau teman istrinya ini bukan orang sembarangan.
Terdengar suara pesan masuk. Kabar yang ditunggu satu jam lebih itu akhirnya datang juga. Nafandra membaca informasi yang dia dapatkan dari orang suruhannya.
"Dia mantan seorang pengacara, berhenti bekerja setelah mempunyai anak. Suaminya seorang polisi ternyata," ucap Nafandra bermonolog.
Terlihat pancaran mata laki-laki itu berubah. Ada emosi tidak suka di sana. Nafandra merasa kalau Tarissa akan melakukan sesuatu tanpa sepengetahuan dirinya.
"Aku harus semakin ketat dalam mengawasinya," ucap Nafandra geram.
***
Sebelumnya aku ucapkan minta maaf karena beberapa hari ini sakit jadi baru bisa update. Terima kasih atas perhatiannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Annie Soe..
Smua aktornya mencurigakan,
smua bisa jadi tersangka pelaku kejahatan ke nessa ..
2025-02-05
1
Yuli Yanti
hebat y author bkin cerita,susah nebak nya spa yg jdi orng jht nya
2025-02-01
1
Ketawang
Bnr" penuh misteri tp bukan misteri illahi😬
2025-02-13
1