Aku juga bingung kenapa.
" Aku juga baru kali ini merasakan perasaan seperti ini, " kata Bagus
Padahal kamu Ar, Dera tidak pernah menggodaku, melihatku saja Dia ngga pernah.
Dera seperti punya dunia sendiri dengan teman temannya.
" Wih, hebat banget itu si Dera bisa buat kamu klepek klepek " . Jawab Ardi.
" Dilanjut ngga nih ceritanya?" Sewot Bagus
" He,,,,he . Iya,,,,iya,,,". Kata Ardi sambil nyengir .
"Sampai mana tadi ceritanya?"Tanya Bagus.
" Oh , itu Dera pindah sekolah" kata Ardi.
Ketika aku dengar Dera pindah sekolah jujur aku bingung mau tanya siapa . Akhirnya aku ingat Dera punya teman sebangku namanya Silvi
Singkat cerita aku tanya ke Silvi tentang Dera
Awal nya bukan nya aku dapat info malah banyak pertanyaan yang harus aku jawab.
Mulai dari kenapa tanya soal Dera,
Tanya kehidupan Dera,
Bahkan ketika aku nekat minta nomor telpnya Dera . Silvi malah nggak mau ngasih. Alasan nya privasi
Terpaksa aku cerita semua tentang apa yang aku rasakan sama Dera
Awal nya Silvi heran dan kaget. Karena nggak mungkin seseorang yang famous dan digilai banyak cewek naksir cewek biasa seperti Dera
Aku juga menjawab ke Silvi, aku juga tidak tahu mulai kapan rasa ini ada .
Bahkan aku juga bilang ke Silvi aku sering stalker Dia dan Dera , sampai akhirnya aku tahu kalau Dera suka makan bakso di Bang Mamat
Bahkan aku juga bilang ke Silvi sampai aku tanya ke Bang Mamat bakso kesukaan Dera Baru mendengar semuanya itu Silvi percaya. Tapi Dia ngga mungkin ngasih nomor Dera tanpa minta ijin dulu. Silvi juga berjanji untuk membantu ku bisa berteman dengan Dera
Tapi Silvi berpesan jangan dibuat main main.
Karena Dera juga nggak pernah mempermainkan cowok
Akhirnya melalui Silvi aku dapat nomornya Dera
Akhirnya kami mulai berteman. Itupun perjuangan nya ngga mudah. Karena Dera bukan tipe cewek yang agresif bahkan cenderung pasif.
Jadi bisa dikatakan sampai hari ini aku yang aktif
" Bagus menarik nafas , nenjeda ceritanya".
" Minum dulu Gus" .
" Kayaknya makin seru cerita nya " kata Ardi.
Bagus meneruskan ceritanya.
Seiring dengan waktu kami bisa berteman dan
Mulai akrab. Dalam perjalanan pertemanan itu aku ikut termotivasi dengan Dia. Pelan tapi pasti aku mulai punya motivasi dan semangat
dan dengan seiring waktu itu pula aku perlahan lahan menjauhi pergaulan yang selama ini aku jalani. Termasuk mengkonsumsi barang haram tersebut.
Bersama dengan Dera dan keluarga nya aku menemukan arti keluarga. Mereka begitu welcome dan hangat kepada semua teman Dera
" Terus sekarang kalian masih berteman?" Tanya Ardi .
" Masih," jawab Bagus.
" Dia tahu kalau kamu suka?" Tanya Ardi
" Ngga tahu juga sih" jawab Bagus.
" Lo, kok bisa?" Tanya Ardi lagi.
" Kan temannya Dia yang namanya Silvi sudah pernah bilang. Kalau Dera itu anaknya ngga peka sama hal begituan .
Yang ada di otak nya Dera itu cuma fokus sekolah." Jawab Bagus menjelaskan .
" La terus sampai sekarang kamu belum nembak Dera gitu?" Tanya Ardi
" Ya gitu" jawab Bagus pasrah sambil meminum kopinya.
" Pernah aku di tanya teman sekelasnya di sekolah nya yang baru.
" Kamu suka sama Dera?" " Tanya nya waktu itu". Sempat aku tanya balik ke temannya.
" Kenapa?" " Kelihatan sekali ya? " Tanyaku. Kepada dia
" Ya kelihatan lah !" Kata teman nya
Bahkan temannya bilang kalau aku suka ya tembak saja.
Aku juga tanya ke teman nya. " Kalau semua merasakan kalau aku suka Dera. Kenapa Dera ngga merasa ya?" Tanya ku.
Kata teman nya memang Dera begitu anaknya.
"Sebenar nya di sekolah kita itu juga ada yang suka Dera. Dan yang suka Dera itu akhirnya juga mundur karena Dera nya ngga peka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 44 Episodes
Comments